93335 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PNPM PEDULI SATU TAHUN BERJALAN EVALUASI INDEPENDEN ATAS HASIL PEMBELAJARAN OKTOBER, 2012 Donna Leigh Holden Edwar Fitri Meuthia Ganie–Rochman Rima Irmayani Early Dewi Nuriana PEDULI “ Penyebab paling umum yang menjadikan orang tidak berdaya adalah karena pikiran mereka sendiri yang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan apapun. ” Alice Walker Penulis, sastrawati, feminis, aktivis “ PEDULI ADALAH TENTANG KEADILAN….. PEDULI hadir untuk mendukung orang–orang yang terpinggirkan dalam membangun daya tawar mereka dengan pemerintah dan juga dalam lingkup masyarakat mereka sendiri. ” Sujana Royat, Sept 2012. Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketua Pokja Pengendali PNPM Mandiri UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim PNPM Peduli, para mitra, rekan dan donor yang telah menyediakan waktunya untuk terlibat bersama kami. Terima kasih atas wawasan, re eksi dan tanggapan praktis yang telah diberikan selama proses evaluasi ini. Ucapan terima kasih secara khusus kami sampaikan kepada para pihak di seluruh Indonesia yang telah bersedia untuk duduk dan berbagi cerita, pengalaman, dan persepsi mereka dengan kami. Kami percaya dan berharap bahwa kami telah mewujudkan keadilan bagi mereka. DAFTAR ISI Ucapan Terima kasih iii Lampiran 1: Ringkasan Proses Seleksi EO Peduli 62 Akronim, Singkatan, Terjemahan vi Lampiran 2: Peta Lokasi Kegiatan Definisi vii yang Didukung oleh Peduli 64 RINGKASAN EKSEKUTIF 1 Lampiran 3: Kerangka Acuan Evaluasi 66 PNPM Peduli 1 Lampiran 4: Pertemuan di Lapangan dan Kerangka Kerja Evaluasi 2 Ringkasan Evaluasi atas Temuan dan Rekomendasi 3 Organisasi yang Dikunjungi 71 1. Latar Belakang dan Desain Program PNPM Peduli 9 Lampiran 5: Orang–orang yang Ditemui Tujuan Evaluasi 13 Tim Evaluasi 74 Cakupan Evaluasi 13 Lampiran 6: Kalimat Pertanyaan—Perangkat 2. Cakupan Pekerjaan 13 Wawancara 82 Kerangka Kerja Analisis 14 Lampiran 7: Hasil Wawancara dengan Kelompok Metodologi dan Perangkat Evaluasi 15 Keterbatasan 17 Penerima Manfaat 85 Tim Evaluasi 17 Annex 8: Mendefinisikan Masyarakat Sipil di Pengamatan Umum 19 Indonesia 87 3. Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 19 Lampiran 9: Daftar Sumber Daya dan Bidang Pembelajaran 1: Apa yang telah kita pelajari Sumber–sumber Lainnya 88 mengenai peran dan keuntungan komparatif dari CSO Indonesia? 20 Lampiran 10: Tim Evaluasi 90 Bidang Pembelajaran 2: Apa yang telah kita pelajari Lampiran 11: Ringkasan Pengamatan dan mengenai kapasitas, kebutuhan dan pendekatan Rekomendasi 92 yang ada guna mendukung peningkatan kapasitas yang memungkinkan CSO untuk menjangkau dan memberdayakan kelompok marjinal? 25 Bidang Pembelajaran 3: Apa yang telah kita pelajari mengenai penanganan masalah marjinalisasi dan inklusi sosial? 31 Studi Kasus: Ibu Majinah (53 thn), Gunung Kidul 34 Bidang Pembelajaran 4: Apa yang telah kita pelajari mengenai penanganan masalah mata pencaharian dan inklusi ekonomi? 35 Studi Kasus: Ibu Sutilah 40 Bidang Pembelajaran 5: Pembelajaran apa yang kita dapatkan dari proses bisnis yang efektif dalam pendanaan CSO? 41 Praktik Panutan: Strategi Pemberdayaan Masyarakat 41 Praktik Panutan: Akuntabilitas Keuangan 54 Penilaian secara Menyeluruh 57 Rekomendasi Strategis dalam Lingkup Luas 57 4. Penilaian dan Rekomendasi Menyeluruh: Beberapa Pertimbangan terkait Masa Depan PNPM Peduli 57 5. Pernyataan Kesimpulan 61 Definisi tujuan yang sama. Hal ini menjadi semacam “proses Akronim, Singkatan, Terjemahan Peningkatan Kapasitas adalah suatu pendekatan kolaboratif dalam lingkup sistem dan berbasis nilai untuk ACE Association for Community Empowerment Perhimpunan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat terhadap ilmu pembangunan yang mengkhususkan diri menerapkan pengetahuan tentang ilmu perilaku terhadap AusAID Australian Agency for International Development dalam memahami berbagai rintangan yang menghambat pengembangan adaptif, peningkatan dan penguatan CB Capacity Building Peningkatan Kapasitas orang, pemerintah dan organisasi dalam merealisasikan fitur sebuah organisasi seperti strategi, struktur, proses, CBO Community Based Organization Organisasi berbasis masyarakat tujuan pembangunannya sekaligus menitikberatkan personil dan budaya yang mengarah pada efektivitas CIDA Canadian International Development Agency kemampuan untuk mencapai hasil yang dapat diukur organisasi tersebut.”3 CSO Civil Society Organization Organisasi Masyarakat Madani DFID (United Kingdom) Department for International dan berkelanjutan. Development Inklusi Sosial adalah keterlibatan seseorang atau EO Executing Organizations Organisasi Pelaksana Masyarakat Sipil: Sebuah arena di mana adanya kumpulan kelompok orang dalam suatu kehidupan bermasyarakat, EU European Union Uni Eropa aksi bersama yang sifatnya kolektif dan tanpa paksaan di mana mereka memiliki akses terhadap layanan umum, FBO Faith Based Organization Organisasi berbasis keagamaan yang memiliki kesamaan kepentingan, tujuan dan nilai–nilai bebas untuk berpartisipasi dalam menentukan pilihan dan FGD Focus Group Discussion bersama. Secara teoritis, bentuk kelembagaan masyarakat kendali, memiliki hubungan sosial, dan mempunyai rasa GoI Government of Indonesia Pemerintah Indonesia sipil berbeda dari bentuk negara, keluarga dan pasar, memiliki dan turut bertanggung jawab.4 GMO Grant Making Organization Organisasi Penyalur Dana Hibah meskipun dalam praktiknya, batas–batas antara negara, GMS Grant Management System Sistem Manajemen Dana Hibah masyarakat sipil, keluarga dan pasar seringkali rumit, Mata Pencaharian yang Berkelanjutan: Sebuah IKA Indonesia for Humanity Indonesia untuk Kemanusiaan kabur dan bersifat relatif. Pada umumnya, masyarakat sipil mata pencaharian dianggap berkelanjutan apabila IP Intermediary Partners Mitra–Mitra Perantara mencakup berbagai ruang, aktor dan bentuk kelembagaan, dapat mengatasi dan memulihkan keadaan dari suatu JMC Joint Management Committee PSF yang tingkat formalitas, otonomi dan kekuasaannya goncangan dan tekanan eksternal serta mampu LAKPESDAM Institute for Human Resources Studies and Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya beragam. Masyarakat sipil terdiri dari berbagai macam mempertahankan atau meningkatkan kemampuan Development Manusia bentuk organisasi seperti: badan amal terdaftar, kelompok dan aset baik pada saat ini maupun di masa yang akan LGBT Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender masyarakat dan desa serta organisasi berbasis masyarakat datang, tanpa harus mengganggu ketersediaan sumber LPNU Economic Institute of Nahdlatul Ulama Lembaga Perekonomian NU (Community Based Organization—CBO), lembaga daya alam5. Pendekatan atas Mata Pencaharian yang LPPNU Institute for Agricultural Development Nahdlatul Lembaga Pengembangan Pertanian NU non–pemerintah (Non Governmental Organization—NGO) Berkelanjutan (Sustainable Livelihood Approach— Ulama untuk pembangunan, organisasi berbasis keagamaan SLA) menyediakan kerangka kerja dan prinsip–prinsip MEL Monitoring, Evaluation and Learning Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran (Faith Based Organization—FBO), organisasi perempuan, yang membantu kita untuk memahami kompleksitas Menko Kesra Coordinating Ministry for Peoples’ Welfare Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat asosiasi pelaku usaha, serikat buruh, kelompok–kelompok kemiskinan melalui penggambaran faktor–faktor utama NGO Non–governmental Organization/s Organisasi Non–Pemerintah swadaya, gerakan sosial, asosiasi bisnis, koalisi dan yang mempengaruhi penghidupan masyarakat miskin dan NOL No Objection Letter Surat Tidak Keberatan kelompok advokasi.1 hubungan antara faktor–faktor tersebut. NORAD Norwegian Agency for Development Cooperation NU Nahdlatul Ulama Nahdatul Ulama Organisasi Masyarakat Sipil (Civil Society NTB West Nusa Tenggara Nusa Tenggara Barat Organization—CSO): Untuk mendukung tujuan laporan ini, OD Organizational Development Lampiran 8 berisikan daftar Civicus aktor–aktor masyarakat ODI Overseas Development Institute sipil Indonesia. PDO Project Development Objective PKBI Indonesia Planned Parenthood Association Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Marjinalisasi (Peminggiran): Marjinalisasi atau proses PNPM National Program for Community Empowerment Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat peminggiran terjadi ketika seseorang/kelompok secara POM Project Operations Manual (PNPM Peduli) sistematis terkecualikan dalam proses partisipasi yang PSF PNPM Support Facility Fasilitas Pendukung PNPM bermakna dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya SIDA Swedish International Development Cooperation dan bentuk–bentuk kegiatan hidup bermasyarakat lainnya Agency sehingga mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk SLA Sustainable Livelihoods Approach memenuhi kebutuhan dirinya sebagai umat manusia.2 SOP Standard Operating Procedures Prosedur Pelaksanaan Standar TP Tertiary Partners Mitra–mitra Tersier Pengembangan Organisasi adalah sebuah pendekatan TSG Technical Support Group Kelompok Dukungan Teknis untuk membantu para pribadi yang terhimpun dalam VfM Value for Money sebuah organisasi untuk melakukan proses pengembangan WB World Bank Bank Dunia secara strategis di dalam organisasi mereka untuk mencapai  vii RINGKASAN EKSEKUTIF PNPM Peduli hal kemampuan meraih dan mendukung kelompok–kelompok PNPM Peduli adalah program Pemerintah Republik Indonesia yang terkecualikan jika mereka dilengkapi dengan sumber daya yang didanai oleh multi–donor trust fund yang saat ini sedang yang memadai serta dukungan untuk melakukan hal tersebut. dalam tahap percontohan di bawah pengelolaan Fasilitas Pendukung PNPM (PNPM Support Facility—PSF). PNPM Untuk mencapai tujuan ini, PNPM Peduli menguji beberapa Peduli dikembangkan untuk menanggapi berkembangnya model pendanaan CSO nasional dan organisasi massa di pemahaman di kalangan pemerintah dan donor terkait Indonesia untuk memberikan dana hibah dan meningkatkan keberadaan individu–individu dan kelompok–kelompok kapasitas CSO lokal sehingga memungkinkan mereka untuk tertentu yang kurang mendapatkan manfaat dari dapat bekerja bersama dengan kelompok–kelompok yang program–program penanggulangan kemiskinan serta kurang terpinggirkan. Enam organisasi nasional (Kemitraan, ACE, memiliki akses terhadap pelayanan publik dibandingkan Lakpesdam NU, IKA, Bina Swadaya, dan PKBI) telah terpilih dengan kelompok–kelompok lainnya. 6 melalui proses tender dan telah menerima dana hibah dari Bank Dunia untuk bertindak sebagai Organisasi Pelaksana Tujuan Pembangunan Program (Program Development (Executing Organizations—EO) bagi PNPM Peduli.7 Dana Objective—PDO) PNPM Peduli adalah: hibah tersebut memberikan sumber daya bagi para EO terkait untuk i) memperkuat manajemen dan kapasitas operasional “Untuk memperkuat kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil mereka sendiri, ii) memberikan sub–hibah kepada CSO lokal Indonesia dalam menjangkau dan memberdayakan kelompok atau sub–cabang mereka sendiri untuk bekerja dengan marjinal guna meningkatkan kondisi sosio–ekonomi mereka.” kelompok–kelompok yang terpinggirkan, dan iii) memberikan dukungan terkait peningkatan kapasitas kepada CSO/mitra Logika dari program PNPM Peduli berdasarkan atas asumsi cabang mereka. bahwa organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization— CSO) memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan dalam Gambar 1 menunjukkan rantai pengaruh dari PNPM Peduli Penerima PNPM Peduli Manfaat: Laki-laki, + Organisasi Mitra CSO/ perempuan dan Tim Pelaksana Cabang anak-anak dari Pendukung kelompok Teknis marjinal. Gambar 1: Rantai Pengaruh PNPM Peduli8 RINGKASAN EKSEKUTIF 1 PSF Joint Management Committee (JMC) telah menyetujui •• Memfasilitasi perijinan kewarganegaraan melalui akses keuangan yang dibutuhkan bagi CSO beserta sistem di •• Bidang Pembelajaran 1: Peran dan keunggulan komparatif Concept Note dan anggaran awal senilai USD 4.215.000 pada terhadap dokumentasi hukum seperti akte kelahiran, mana sumber–sumber daya tersebut akan dialihkan; CSO Indonesia; bulan Januari 2010, untuk mengembangkan program PNPM kartu identitas; •• “keunggulan komparatif” mengacu pada atribut, •• Bidang Pembelajaran 2: Kapasitas, kebutuhan dan Peduli dalam dua tahapan: •• Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan karakteristik dan perilaku khusus dari CSO yang pendekatan yang ada guna mendukung peningkatan dan pendidikan; memungkinkan mereka menjangkau dan bekerja dengan kapasitas yang memungkinkan CSO untuk menjangkau 1. Tahap 1 (Juni 2010—Desember 2012): Periode •• Meningkatkan keadilan sosial dan hak–hak bagi korban kelompok–kelompok yang terpinggirkan secara lebih dan memberdayakan kelompok marjinal; ini selanjutnya dibagi dua tahap yang berbeda, kekerasan dan perdagangan manusia serta mereka yang efektif daripada organisasi atau badan lain; •• Bidang Pembelajaran 3: Penanganan masalah marjinalisasi sebagai berikut: hidup dengan HIV dan AIDS, dan •• “menjangkau dan memberdayakan kelompok yang dan inklusi sosial; a. Periode persiapan: Periode ini terkait perancangan •• Memfasilitasi rekonsiliasi bagi korban kekerasan dan terpinggirkan” mengacu pada proses partisipatif terkait •• Bidang Pembelajaran 4: Mata pencaharian dan dan pengembangan prosedur operasional dan mantan tahanan politik; interaksi dengan kelompok tertentu. Ini melibatkan inklusi ekonomi; pemilihan EO; •• Mendukung pengembangan jejaring dan meningkatkan penilaian partisipatif dan proses perencanaan untuk •• Bidang Pembelajaran 5: Proses bisnis yang efektif untuk b. Periode pelaksanaan percontohan: Periode ini inklusi sosial bagi para gay dan transgender, pengguna mengidentifikasi tindakan–tindakan utama yang dapat pendanaan CSO. termasuk penyaluran dana hibah kepada para EO narkoba yang sudah pulih, pekerja seks dan berbagai diterapkan oleh penerima manfaat dengan menggunakan terpilih yang kemudian akan menyalurkan sub–hibah macam kelompok dan individu yang terpinggirkan lainnya. aset dan kekuatan yang ada untuk memenuhi kebutuhan Metodologi yang dipakai dalam Evaluasi ini adalah refleksi ke para mitra cabang mereka (CSO atau cabang pembangunan mereka akanprioritas, hak dan hal–hal lain kualitatif sebagaimana bukti yang ditunjukkan dan dibagi serta mereka di daerah), yang akan melaksanakan kegiatan Tujuan dari Evaluasi Eksternal ini adalah menilai kemajuan yang seharusnya mereka bisa dapatkan; 12 pengembangan hasil pembelajaran. Kunjungan ke lapangan pengujian model Peduli.9 program Peduli dalam tahap awal dan memberikan dasar •• “memberdayakan kelompok yang terpinggirkan” juga memberikan kesempatan luas untuk pengamatan dan 2. Tahap 2 (Januari 2013–Juni 2015): Pada periode ini, untuk mendukung tim PNPM Peduli agar mampu memperbaiki, mengacu pada peningkatan kemampuan penerima konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan lokal implementasi penuh dari program dimulai, dengan memfokuskan kembali dan mengartikulasikan model Peduli manfaat agar dapat mengekspresikan aspirasi mereka, sepanjang Rantai Pengaruh Peduli. harapan bahwa dukungan awal untuk ketiga EO tersebut yang akan digunakan dalam Tahap 2 pada tahun 2013. untuk menuntut hak–hak mereka sebagai warga negara, akan berlanjut dan bahwa akan ada 3–4 EO tambahan dan mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang akan dipilih. mengenai penggunaan sumber daya umum.13 Ringkasan Evaluasi atas Temuan Kerangka Kerja Evaluasi dan Rekomendasi Dana hibah tambahan sebesar USD 5.500.000 dialokasikan Bapak Sujana Royat, Deputi Menteri untuk Penanggulangan Kerangka analisis tersebut telah diterapkan dalam seluruh Tujuan Evaluasi eksternal ini adalah untuk mengembangkan pada bulan April 2012, sehingga total investasi pada PNPM Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat/Kementerian proses Evaluasi pada setiap tahap Rantai Pengaruh Peduli. sebuah pandangan sekilas atau snapshot atas tahun pertama Peduli dalam tahap percontohan ini mencapai USD 9.715.000. Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dan pelaksanaan kegiatan PNPM Peduli. Melalui proses tersebut, Ketua Pokja Pengendali, Tim Nasional PNPM Mandiri, telah Laporan ini disusun berdasarkan kerangka analisis di atas, Evaluasi ini diharapkan dapat menjelaskan hasil–hasil Sejak program ini dimulai pada bulan Januari 2011, memberikan definisi bagi kelompok yang terpinggirkan di guna mengidentifikasikan pembelajaran pada lima bidang pembelajaran yang didapat guna lebih meningkatkan kinerja PNPM Peduli telah memfasilitasi pembentukan kemitraan Indonesia sebagai berikut: utama yang relevan dengan pencapaian tujuan–tujuan PNPM tim PNPM Peduli dan para mitra program dalam menentukan dengan 72 organisasi masyarakat sipil di Indonesia. 72 CSO Peduli. Laporan ini menguraikan standar praktik panutan arah masa depan Peduli yang kini bergerak maju ke tahapan tersebut terdiri dari tiga EO, tiga Mitra Perantara, 36 CSO setempat dan 30 cabang Lakpesdam NU. Mitra–mitra ini bekerja di 91 kabupaten di 24 propinsi (lihat Lampiran 2: “ Aset nasional yang kurang diberdayakan 10 “ “ yang tidak terlayani oleh sistem yang ada.11 di masing–masing daerah, menyajikan bukti–bukti yang menunjukkan apa yang bisa dan tidak bisa bekerja dengan baik, dan membahas alasan masing–masing kegagalan serta baru penyusunan program. Mengingat dasar tujuan laporan ini adalah untuk mendukung Peta Program Peduli). Kegiatan mereka dalam program ini keberhasilan tersebut. Akhirnya, laporan ini menyajikan proses pembelajaran dan pengambilan keputusan demi masa melibatkan berbagai kelompok setempat yang terpinggirkan, Logika program yang mendasari PNPM Peduli dapat kesimpulan dan rekomendasi sebagai masukan bagi depan program Peduli, maka laporan ini utamanya ditujukan termasuk masyarakat adat, perempuan pelaku usaha mikro, didefinisikan sebagai berikut: pengambilan keputusan terkait program ini di masa depan. bagi tim PNPM Peduli dan para mitra program. Laporan ini petani dan nelayan, pemulung, anak jalanan, pekerja seks, disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan para mantan tahanan politik dan keluarganya, buruh migran, CSO, jika didukung dengan sumber daya yang efektif, Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan apa yang telah pemangku kepentingan suatu kerangka kerja yang jelas untuk perempuan dan anak–anak, kelompok gay dan transgender, akan mampu memobilisasi keunggulan komparatif mereka dipelajari mengenai bidang–bidang berikut ini melalui menilai standar kinerja saat ini dan di masa depan, untuk korban kekerasan dalam rumah tangga, anak–anak di penjara untuk menjangkau dan memberdayakan kelompok pengalaman pelaksanaan program di tahap awal: memberikan contoh–contoh praktik panutan, serta gambaran dan orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Proyek yang yang terpinggirkan. didukung oleh Peduli melibatkan berbagai sektor dan bidang tematis, termasuk: Untuk keperluan Evaluasi ini, beberapa istilah kunci Gambar 2: Tahapan Utama dalam Evaluasi PNPM Peduli dalam pernyataan tersebut akan didefinisikan lebih lanjut Kunjungan •• Pembangunan ekonomi lokal termasuk penguatan sebagai berikut: Konsultasi Lapangan dengan Pemangku Lokakarya Proses Analisa keterampilan dalam mengelola usaha mikro, pemanfaatan Kajian Dokumen ke Mitra CSO Kepentingan Pembelajaran dan Re eksi sumber daya hutan secara berkelanjutan, dan pelatihan •• “didukung dengan sumber daya yang efektif” Utama dan penerima manfaat keterampilan produksi bagi pekerja terampil; mengacu pada penyediaan sumber daya teknis dan 2 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN RINGKASAN EKSEKUTIF 3 mengenai tantangan yang dihadapi, dan area yang masih lebih percaya diri sekarang, lebih terbuka untuk dialog selanjutnya, serta untuk memberikan banyak keberanian untuk berbicara dan saran mengenai kemungkinan strategi dan pertimbangan terlibat dalam diskusi masalah–masalah lain kedepannya. Laporan ini disajikan sebagai pengamatan di desa. Sekarang, kalau menerima dan rekomendasi antara untuk dipertimbangkan oleh tim dan undangan rapat desa, staf Kelurahan dengan demikian tidak perlu ditinjau kembali nantinya. meminta saya mewakili desa kami. Saya merasa senang karena mereka Apa yang akan kami uraikan dalam laporan ini adalah serangkaian pengamatan secara menyeluruh dan rekomendasi dalam lingkup yang lebih luas, yang jika dipandang sebagai menghargai saya. ” Nurhaini–Wanita 37 tahun, sebagai suatu kesatuan, akan memungkinkan PNPM Peduli Lombok Timur untuk terus mengembangkan pendekatan praktik panutan dalam bekerja dengan kelompok marjinal di Indonesia di Walaupun fokus dalam tahap percontohan program ini terletak masa depan. Pengamatan dan rekomendasi yang sifatnya pada pembangunan sistem dan hubungan, seluruh pemangku menyeluruh tersebut dijelaskan dalam bagian di bawah ini. kepentingan sepenuhnya memahami bahwa perhatian yang lebih pada kualitas intervensi dan desain kegiatan merupakan Penilaian secara Menyeluruh prioritas seiring dengan dimulainya pelaksanaan Peduli PNPM Peduli telah menetapkan serangkaian hubungan secara menyeluruh. Kami percaya bahwa pengamatan dan dan sistem bisnis yang akan mendukung pembangunan rekomendasi yang disajikan dalam laporan ini akan membantu berkelanjutan dan pemahaman tentang pendekatan yang pembangunan mekanisme dan sistem untuk mendukung efektif untuk menjangkau dan memberdayakan kelompok hal tersebut. yang terpinggirkan di Indonesia di masa depan. Rekomendasi Strategis dalam Pemeriksaan kesehatan rutin bagi anak-anak pekerja jalanan, difasilitasi oleh MPS PP Muhammadiyah, Jatinegara, Jakarta Timur Dengan pelaksanaan program ini, telah didapatkan indikasi Lingkup Luas15 dari hasil yang muncul dalam kaitannya dengan inklusi sosial. Logika program Peduli sudah kuat dan tujuannya Dalam sejumlah kasus, penerima manfaat telah mengakui sudah relevan. PNPM Peduli menanggapi prioritas yang adanya perubahan dalam hal peningkatan kesadaran telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia. Program ini Kami yakin bahwa pernyataan visi dan niat semacam ini akan maupun pengalaman serupa di negara–negara lain yang dapat dan kepercayaan diri, partisipasi, jejaring sosial dan daya ditujukan untuk mendukung agar kelompok–kelompok yang muncul melalui proses yang direncanakan sehingga program ini dijadikan pelajaran. Tidak hanya telah membentuk suatu tawar mereka.14 terpinggirkan turut serta dalam program–program pemerintah dapat menentukan sendiri Teori Perubahan (Teory of Change— jendela pendanaan, Peduli juga telah mengembangkan dan dalam penanggulangan kemiskinan dan pelayanan pemerintah ToC) dan mengartikulasikan desain yang muncul kelak. menerima persetujuan atas serangkaian Prosedur Pelaksanaan “ Kini saya punya lebih banyak pengetahuan dan kepercayaan diri. Sebelum saya bergabung yang lebih luas. Agar PNPM Peduli dan mitra program dapat Para mitra pendamping Peduli, staf dan mitra program membentuk dan menciptakan model hubungan dan Standar (Standard Operating Procedures—SOP) untuk program tersebut. Suatu Panduan Ramah CSO juga telah tersusun dalam Panduan Pengadaan Bank Dunia. Selain itu Peduli juga dengan LPSDM saya memahami memfokuskan upaya mereka secara lebih efektif, perilaku yang mencerminkan nilai–nilai kesetaraan, telah merancang dan melaksanakan proses seleksi EO. Saat konsep–konsep dari kata–kata yang diperlukan satu pernyataan visi yang jelas dan kemanusiaan dan keadilan. Hubungan dan perilaku ini, Peduli telah bekerja sama dengan para EO terpilih untuk berakhir dengan “ ” asi secara abstrak, seperti misalnya realisasi, sosialisasi, motivasi dan lain–lain. mendefinisikan apa dan untuk apa program Peduli dilaksanakan. Berikut ini adalah contoh dari pernyataan tersebut: tersebut membentuk pondasi penting bagi pelaksanaan program ini. Hubungan saling menghargai yang berkualitas tersebut terjadi pada semua tingkat Rantai Pengaruh dan mengembangkan SOP dan Mekanisme Penyaluran Dana Hibah (Grant Making System—GMS) mereka sendiri serta proses organisasi masing–masing untuk mengidentifikasi mitra lokal Akan tetapi saya baru benar–benar memberikan kontribusi terhadap pengembangan program dan desain program mereka. Peduli juga memfasilitasi memahami makna kata–kata tersebut setelah saya mengikuti pelatihan dan berinteraksi dengan LPSDM, “ PEDULI ADALAH TENTANG KEADILAN….. PEDULI hadir untuk mendukung Peduli serta penciptaan lingkungan yang memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk melaksanakan tugas dan perannya masing–masing. perubahan internal dalam Bank Dunia. Program ini telah ditetapkan sebagai program percontohan yang memungkinkan pergeseran proses pengadaan Bank Dunia yang sedianya yang mana telah menjadikan saya orang–orang yang terpinggirkan berdasarkan pada kepatuhan ke proses yang berfokus memiliki daya tawar lebih tinggi di dalam membangun daya tawar mereka Terbentuknya format pelaksanaan program PNPM pada prinsip.16 lingkungan masyarakat sekitar. Saya dengan pemerintah dan dalam lingkup Peduli merupakan sebuah pencapaian yang signifikan. sekarang merasa lebih percaya diri dan lebih mudah melibatkan diri dan mendekati orang lain. Saya merasa masyarakat mereka sendiri. ”Sujana Royat Sebelum PNPM Peduli, Bank Dunia di Indonesia memiliki pengalaman terbatas dan pada saat itu tidak ada mekanisme pendanaan langsung kepada CSO melalui sistem mereka, Peran Peduli dalam peningkatan kapasitas berakar dari dan mendukung perannya dalam pengembangan jejaring agen/pelaku perubahan untuk memberdayakan 4 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN RINGKASAN EKSEKUTIF 5 Kemitraan dalam Peduli harus dibangun berdasarkan kelompok yang bekerja secara efektif dalam memberdayakan pengalaman yang ada dan kapasitas organisasi yang kelompok–kelompok marjinal. Selanjutnya akan diperlukan telah diakui, dengan menggunakan pendekatan yang penetapan strategi peningkatan kapasitas yang berarti guna telah teruji. Peduli perlu secara aktif berupaya agar tidak mengembangkan kompetensi dan perilaku inti tersebut. mendorong mitra program untuk bekerja di luar wilayah kompetensi kelembagaan mereka. Program ini perlu Kata Penutup mengidentifikasi mitra tertentu dengan kompetisi tertentu Perlu kami garis bawahi bahwa banyak temuan yang disajikan yang mampu bekerja untuk mencapai tujuan PNPM Peduli dalam laporan ini bukan merupakan hal baru. Namun, dan melaksanakan program berdasarkan pendekatan praktis Evaluasi ini memberikan kesempatan untuk secara lebih dalam dan efektif dalam mengatasi kondisi marjinalisasi secara tepat memahami hal–hal yang sudah ada, untuk memeriksa kembali pada akar penyebabnya. Prinsip ini terutama relevan dalam isu–isu kunci dalam kerangka analisis yang jelas, untuk melihat hal pengembangan mata pencaharian, mengingat kegiatan isu–isu tersebut dari berbagai sudut pandang yang lebih program yang telah dilakukan dalam bidang ini sebenarnya luas, dan untuk mempertimbangkan mana yang berdampak membutuhkan refleksi yang mendalam, bahkan beberapa hal positif atau negatif secara signifikan terhadap kemampuan perlu dipertimbangkan kembali, demi suksesnya program ini. pemerintah, EO, PSF atau salah satu mitra dalam Rantai Pengaruh Peduli untuk mencapai PDO dari PNPM Peduli. Dalam waktu dekat, PNPM Peduli perlu berfokus pada penyelarasan praktik panutan yang muncul dalam hal Harapan dan kepercayaan tim Evaluasi adalah bahwa diskusi, pendanaan ke CSO dan bekerja dengan organisasi bukti, pembelajaran, ide, bimbingan, refleksi, penghargaan dan kelompok non–tradisional. Mekanisme pendanaan dan kritik yang disampaikan dalam laporan ini dapat yang diterapkan oleh donor kepada CSO secara langsung memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan mempengaruhi apa yang dapat dicapai oleh para CSO tersebut dari program ini. di lapangan. Sementara PNPM Peduli telah membuat kemajuan yang signifikan dalam membangun suatu sistem pendanaan ke Edwar, Meuthia, Rima, Early Dewi, dan Donna Leigh CSO, saat ini Peduli harus berfokus untuk memastikan kualitas sistem yang ada, sehingga sesuai dengan praktik panutan para donor. Untuk mencapai hal tersebut antara lain diperlukan kelompok–kelompok marjinal dan mendukung inklusi arah pendekatan programatis. Peduli telah menguji siklus program yang lebih panjang, sistem pengadaan serta sistem pelaporan yang user–friendly serta penjaminan daya saing pada tahap seleksi mitra dan perancangan kegiatan. “ Sekarang saya sudah mengetahui lebih banyak tentang masalah perdagangan manusia, hukum, peran sosial. Peningkatan kapasitas yang efektif dilakukan secara berbagai pendekatan dalam bekerja dengan kelompok yang paralegal di masyarakat dan hak demand driven. Cara ini menyediakan berbagai pilihan dalam terpinggirkan. Beberapa metode akan berdampak positif Kualitas dari program–program yang dibuat oleh para asasi manusia. Sekarang saya lebih menanggapi berbagai tahapan pengembangan dan gaya pada kehidupan orang yang terpinggirkan. Beberapa lainnya mitra terkait penentuan target, relevansi dan kualitas percaya diri untuk bertemu dengan belajar yang berbeda dari berbagai organisasi dan individu. mungkin tidak. Keberhasilan nyata program Peduli paling teknis dapat secara signifikan diperkuat melalui orang–orang di luar lingkungan saya Perbedaan Peduli dari program masyarakat sipil lainnya mungkin dicapai melalui pelaksanaan portofolio yang lebih pengembangan proses seleksi mitra menjadi lebih ketat, sendiri. Saya yakin saya mampu untuk dapat dilihat dari fokus program pada hasil–hasil sosial kecil yang berfokus pada isu–isu atau kelompok masyarakat pengupayaan proses desain yang lebih efektif, dan berhadapan dengan staf sumber daya bagi kelompok yang tidak tersentuh oleh inisiatif–inisiatif tertentu. Program ini akan meraih sukses dengan menunjukkan pengembangan perangkat berkualitas untuk penilaian manusia dari kantor suami saya untuk pembangunan lainnya. Singkatnya, program ini perlu hasil–hasil yang berbasis peningkatan kondisi sosial dan dan perencanaan program. Para pemangku kepentingan membicarakan masalah pembayaran lebih berfokus pada hasil praktis dibandingkan pada aspek hak–hak, menyediakan dan menyalurkan kesempatan untuk PNPM Peduli menyadari karena pada saat ini sistem telah gaji yang tertunda. Sekarang saya bisa kelembagaan. Dengan demikian, program ini akan dapat belajar dan berbagi praktik panutan di seluruh program, dan terbangun, maka perhatian harus lebih diarahkan pada berbicara di muka kelas, mendukung mendukung para mitra program dalam mencapai hasil memfasilitasi kemampuan para mitra serta para penerima peningkatan kualitas penyusunan program oleh CSO. Pada teman–teman saya yang bermasalah pembangunan yang diinginkan. manfaat untuk terlibat sebagai satu kesatuan dengan mitra beberapa bagian, perbaikan ini akan didukung melalui Evaluasi dan menjadi korban kasus–kasus Hasil–hasil pada tingkat program tidak dihasilkan dari suatu portofolio atas proyek–proyek yang saling terpisah pemerintah. Terdapat suatu lingkup pengembangan kemitraan dan jejaring yang lebih luas melalui Peduli. Terdapat pula suatu kebutuhan yang nyata atas pengembangan kemitraan dan ataspraktik pendanaan dan kerangka waktu yang telah berjalan. Perbaikan lain dapat dilakukan melalui pemberian dukungan yang signifikan kepada CSO agar mereka mampu kekerasan dalam rumah tangga. “ Septi Riwanti, 40 tahun, dan tidak saling terkait. Untuk mengatasi marjinalisasi, jejaring tersebut. mengidentifikasikan kompetensi dan perilaku inti yang Kubu Raya, Pontianak Peduli dan para mitra program perlu bergeser ke dibutuhkan oleh staf dan organisasi mereka sebagai satu 6 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN 1 Latar Belakang dan Desain Program PNPM Peduli PNPM Peduli adalah program Pemerintah Republik bekerja dengan kelompok yang terpinggirkan. Sistem ini Indonesia yang didanai oleh multi–donor trust fund mendefinisikan dua skema atau model berikut terkait para yang saat ini sedang dalam tahap percontohan di bawah EO tersebut: pengelolaan Fasilitas Pendukung PNPM (PNPM Support Facility—PSF). •• Model A menyediakan dana hibah kepada dua CSO nasional, Kemitraan dan ACE, yang mana sebagai PNPM Peduli dikembangkan untuk menanggapi Organisasi Pelaksana masing–masing menerima dana berkembangnya pemahaman di kalangan pemerintah hibah untuk memperkuat manajemen dan kapasitas dan donor terkait keberadaan individu–individu dan operasional mereka sendiri, untukmenyalurkan sub kelompok–kelompok tertentu yang kurang mendapatkan dana hibah ke CSO lokal yang bekerja dengan individu manfaatdari program–program penanggulangan kemiskinan dan masyarakat marjinal, dan untuk meningkatkan serta kurang memiliki akses terhadap pelayanan publik kapasitas para mitra CSO terkait. dibandingkan dengan kelompok–kelompok lainnya. 17 •• Model B dibuat untuk menguji model EO dalam lingkup organisasi yang memiliki keanggotaan nasional yang Logika dari program PNPM Peduli berdasarkan atas menerima dana hibah untuk memberikan penguatan asumsi bahwa organisasi masyarakat sipil (CSO) memiliki kapasitas dan sub dana hibah guna mendukung keunggulan kompetitif yang signifikan dalam hal cabang–cabang organisasi mereka di seluruh negeri. kemampuan meraih dan mendukung kelompok–kelompok Lakpesdam, anak organisasi Nahdlatul Ulama, satu yang terkecualikan jika mereka dilengkapi dengan sumber organisasi nasional berbasis keagamaan (FBO) yang daya yang memadai serta dukungan untuk melakukan memiliki 30 juta anggota di seluruh Indonesia, hal tersebut. merupakan mitra dalam skema ini. Tujuan Pembangunan Program (Program Development EO dipilih melalui proses tender yang kompetitif dan Objective—PDO) PNPM Peduli adalah: selektif dibawah pengawasan Bank dunia (lihat Lampiran 1: Ringkasan Proses Seleksi Peduli).18 Selama proses “ Untuk memperkuat kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia dalam menjangkau ini, sejumlah organisasi dengan potensi dan minat tertentu diidentifikasi, meskipun karena berbagai alasan, organisasi–organisasi ini mungkin tidak memenuhi dan memberdayakan kelompok syarat menjadi EO untuk program ini. Akibatnya, Panel marjinal guna meningkatkan kondisi memutuskan untuk menguji model ketiga, dengan sosio–ekonomi mereka. ” Untuk mencapai tujuan ini, Peduli telah membangun suatu melibatkan Mitra Perantara (Intermediary Partners—IPs). Melalui model ini, tiga organisasi terpilih sebagai IP dan disandingkan dengan salah satu dari EO yang sudah sistem pendanaan bagi CSO nasional Indonesia, atau terpilih. IP tersebut menerima dana hibah, untuk kemudian Organisasi Pelaksana (EO), yang akan menyalurkan dana disalurkan kepada Mitra Tertier (Tertiary Partners—TPs). Pendidikan Untuk Semua. Dua anak perempuan berlatih hibah dan meningkatkan kapasitas CSO lokal agar mampu menulis di dalam hutan tempat mereka bermukim di Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Layanan pendidikan gratis bagi Suku Anak Dalam (komunitas adat nomaden) ini diadakan oleh SSS Pundi 8 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Latar Belakang dan Desain Program PNPM Peduli 9 Penerima PNPM Peduli Manfaat: Laki-laki, + Organisasi Mitra CSO/ perempuan dan Tim Pelaksana Cabang anak-anak dari Pendukung kelompok Teknis marjinal. Gambar 1: Rantai Pengaruh PNPM19 Gambar 1 menunjukkan rantai pengaruh PNPM Peduli 2. Tahap 2 (Januari 2013–Juni 2015): Pada periode ini, setempat dan 30 cabang Lakpesdam NU. Mitra–mitra ini •• Memfasilitasi perijinan kewarganegaraan melalui akses implementasi penuh program dimulai, dengan harapan bekerja di 91 kabupaten di 24 provinsi (lihat Lampiran 2: terhadap dokumentasi hukum seperti akte kelahiran, Sebagai sebuah inisiatif percontohan, PNPM Peduli bahwa dukungan bagi tiga EO awal akan berlanjut dan Peta Program Peduli). Kegiatan mereka dalam program kartu identitas; dirancang untuk dilaksanakan dalam dua tahap: akan ada 3–4 EO tambahan yang dipilih. ini melibatkan berbagai kelompok setempat yang •• Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan terpinggirkan, termasuk masyarakat adat, perempuan dan pendidikan; 1. Tahap 1 (Juni 2010–Desember 2012): Periode Concept Note terkait program ini disetujui oleh PSF Joint pelaku usaha mikro, petani dan nelayan, pemulung, •• Meningkatkan keadilan sosial dan hak–hak bagi korban ini selanjutnya dibagi dua tahap yang berbeda, Management Committee (JMC) pada bulan Januari 2010, anak jalanan, pekerja seks, mantan tahanan politik dan kekerasan dan perdagangan manusia serta mereka sebagai berikut: dengan anggaran awal senilai USD 4.215.000, untuk keluarganya, pekerja migran, perempuan dan anak–anak, yang hidup dengan HIV dan AIDS, dan a. Periode Persiapan: Periode ini melibatkan desain perancangan proyek, penyusunan prosedur pelaksanaan, kelompok gay dan transgender, korban kekerasan dalam •• Memfasilitasi rekonsiliasi bagi korban kekerasan dan dan pengembangan prosedur operasional dan dan penyediaan dana hibah bagi tiga EO pertama yang rumah tangga, anak–anak di penjara dan orang yang hidup mantan tahanan politik; pemilihan EO; telah terpilih untuk melaksanakan program Tahap 1. dengan HIV dan AIDS. Proyek yang didukung oleh Peduli •• Mendukung pengembangan jejaring dan meningkatkan b. Periode pelaksanaan percontohan: Periode Dengan dana hibah tambahan sebesar USD 5.500.000 pada melibatkan berbagai sektor dan bidang tematis, termasuk: inklusi sosial bagi para gay dan transgender, ini termasuk menyalurkan dana hibah kepada bulan April 2012, total investasi pada PNPM Peduli dalam pengguna narkoba yang sudah pulih, pekerja seks tiga lembaga EO tersebut and EO kemudian akan tahap percontohan ini mencapai USD 9.715.000. •• Pembangunan ekonomi lokal termasuk penguatan dan berbagai macam kelompok dan individu yang menyalurkan sub–hibah ke para mitra cabang keterampilan dalam mengelola usaha mikro, terpinggirkan lainnya. mereka (MSO atau cabang mereka di daerah), yang Sejak program ini dimulai pada bulan Januari 2011, pemanfaatan sumber daya hutan secara berkelanjutan, akan melaksanakan kegiatan untuk menguji model PNPM Peduli telah memfasilitasi pembentukan kemitraan dan pelatihan keterampilan produksi bagi Peduli. 20 dengan 72 organisasi masyarakat sipil di Indonesia. 72 CSO pekerja terampil; tersebut terdiri dari tiga EO, tiga Mitra Perantara, 36 CSO 10 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Latar Belakang dan Desain Program PNPM Peduli 11 2 Cakupan Pekerjaan Tujuan Evaluasi Cakupan Evaluasi Tujuan Evaluasi ini adalah untuk menilai kemajuan program Pada saat dimulainya misi Evaluasi ini, Tim Evaluasi dan Peduli dalam tahap awal dan untuk menentukan sejauh Tim Peduli bekerja sama untuk menyempurnakan lingkup mana program ini siap melaksanakan empat dimensi utama Evaluasi dan menentukan pendekatan serta metodologi sebagaimana diuraikan dalam Kerangka Acuan (lihat yang sesuai. Lampiran 3). Pada saat Evaluasi ini dimulai, program Peduli sudah Selain tujuan program yakni bekerja melalui CSO berjalan selama sembilan bulan. Oleh karena itu, setempat untuk mendukung pemberdayaan kelompok disepakati bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat yang terpinggirkan, Peduli juga merupakan sarana menilai dampak dari program ini baik pada tingkat latihan “learning by doing” untuk Bank Dunia. Meskipun kelembagaan maupun pada tingkat penerima manfaat. Bank Dunia sangat berpengalaman dalam pengaturan Sebaliknya, disepakati kemudian bahwa Evaluasi ini harus administrasi dana hibah dalam jumlah besar dan penyaluran berusaha untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi pinjaman kepada pemerintah nasional, mereka hanya perubahan apa yang muncul dalam hal kesadaran, memiliki sangat sedikit pengalaman dalam menyalurkan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan organisasi dana hibah kepada CSO di tingkat masyarakat dalam penerima manfaat. program seperti Peduli ini. Mengingat sifat inovatif dari program ini, maka tujuan lebih lanjut dari Evaluasi ini Evaluasi ini secara khusus ditujukan untuk menentukan apa adalah untuk mendukung program dalam memahami yang telah dicapai, memeriksa kekuatan pelaksanaan dan sejauh mana proses penyaluran hibah tersebut sesuai kesenjangan program ini, dan merumuskan pembelajaran dengan pengalihan sumber daya ke CSO, dengan uji tuntas sejak tahap awal. Temuan dari Evaluasi ini akan digunakan yang tepat, tanpa menimbulkan beban administrasi yang untuk memberikan informasi yang berguna bagi rumit dan tidak perlu. pengembangan dan pelaksanaan Peduli tahap kedua dan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masa depan Peduli juga menjadi suatu program percontohan program ini. yang mungkin lebih tepat digambarkan sebagai suatu proses desain–pelaksanaan. Dalam konteks ini, Mengingat pembaca utama dari laporan ini adalah tim Evaluasi ini dimaksudkan untuk mendukung tim Peduli PNPM Peduli dan para mitra program, laporan ini disusun dalam menyempurnakan, memfokuskan kembali, dan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan para mengartikulasikan model program Peduli sebelum beranjak pemangku kepentingan suatu kerangka kerja yang jelas ke pelaksanaan Tahap 2 di tahun 2013. untuk menilai standar kinerja saat ini dan di masa depan, untuk memberikan contoh–contoh praktik panutan, serta Seorang mantan tahanan politik di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan sekelompok perempuan untuk membentuk sebuah kelompok menjahit yang dinamakan “Mawar Indah”. Kegiatan ini didukung oleh Lakpesdam NU 12 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Gunung Kidul Cakupan Pekerjaan 13 gambaran mengenai tantangan yang dihadapi, dan area partisipatif terkait interaksi dengan kelompok tertentu. pengalaman program saat ini bagi tim Peduli dan para mitra manfaat langsung dan tidak langsung, mitra pemerintah, yang masih terbuka untuk dialog selanjutnya, serta untuk Ini melibatkan penilaian partisipatif dan proses program dan bahwa analisis dari isu–isu yang ditetapkan donor dan staf dan penasihat dari Bank Dunia dan PSF. memberikan saran mengenai kemungkinan strategi dan perencanaan untuk mengidentifikasi tindakan–tindakan dapat dicapai melalui Evaluasi ini.25 Keanggotaan tim ini pertimbangan lain kedepannya. utama yang dapat diterapkan oleh penerima manfaat pun secara khusus ditentukan dengan mempertimbangkan Evaluasi ini dilakukan antara bulan Agustus dan Oktober dengan menggunakan aset dan kekuatan yang ada bidang–bidang pembelajaran tersebut. Namun demikian tim 2012. Tahapan dan kegiatan utama dalam Evaluasi ini untuk memenuhi kebutuhan pembangunan mereka Evaluasi menyadari bahwa pembelajaran–pembelajaran dan ditunjukkan pada Gambar 2 di bawah ini: Kerangka Kerja Analisis akanprioritas, hak dan hal–hal lain yang seharusnya isu–isu terkait program yang diuraikan dalam laporan ini Keberadaan Peduli didasarkan pada pengakuan mereka bisa dapatkan;23 belum merupakan uraian yang lengkap dan menyeluruh. Pertemuan EO: Telah dilakukan dua pertemuan dengan oleh Pemerintah Indonesia sendiri bahwa ada •• “memberdayakan kelompok yang terpinggirkan” para EO, yang pertama berfokus pada pemrograman secara kelompok–kelompok dan individu tertentu yang kurang mengacu pada peningkatan kemampuan penerima strategis dan isu–isu kemitraan dan yang kedua pada atau tidak mendapatkan manfaat dari program–program manfaat agar dapat mengekspresikan aspirasi Metodologi dan Perangkat Evaluasi sistem pengelolaan dana hibah. Pertemuan–pertemuan ini penanggulangan kemiskinan dan pelayanan publik yang mereka, untuk menuntut hak–hak mereka sebagai Tujuan dari Evaluasi ini adalah untuk menggambarkan diadakan dengan masing–masing EO dan IP dan mengikuti ada, dibandingkan dengan kelompok lainnya. Bapak Sujana warga negara, dan mampu berpartisipasi dalam kondisi kegiatan dan pendekatan yang telah dilaksanakan format yang sama untuk setiap kegiatan. Royat, Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pengambilan keputusan mengenai penggunaan sumber program Peduli hingga saat ini. Hal ini juga dimaksudkan Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan daya publik.24 untuk mendukung tim Peduli dan para mitra program Kunjungan Lapangan Bertemu CSO dan Para Penerima Masyarakat, telah menjelaskan kelompok marjinal di dalam memahami sejauh mana kegiatan–kegiatan dan Manfaat: Sejumlah kunjungan lapangan sudah dilakukan. Indonesia sebagai: Laporan ini disusun berdasarkan kerangka analisis di atas, pendekatan–pendekatan tersebut mendukung kemajuan Berbagai usaha telah dilakukan untuk memastikan guna mengidentifikasikan pembelajaran pada lima bidang menuju tercapainya tujuan–tujuan program yang bahwa pemilihan lokasi dan penerima manfaat proyek “ Aset nasional yang kurang diberdayakan ” ” 21 yang tidak terlayani oleh sistem yang ada. 22 utama yang relevan dengan pencapaian tujuan–tujuan PNPM Peduli. Laporan ini menguraikan standar praktik panutan di masing–masing daerah, menyajikan bukti–bukti telah disepakati. Dengan demikian, Evaluasi ini bersifat kualitatif. Evaluasi sudah dilakukan berdasarkan kesetaraan dan sudah mewakili sebaik mungkin dalam hal keberagaman mitra yang memimpin (dari EO), lokasi geografis, komposisi yang menunjukkan apa yang bisa dan tidak bisa bekerja ini disusun melalui pengamatan lapangan yang sangat luas kelompok penerima manfaat/target, lokasi di pedesaan Logika program yang mendasari PNPM Peduli dapat dengan baik, dan membahas alasan masing–masing dan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, dan perkotaan, keseimbangan gender dan fokus didefinisikan sebagai berikut: kegagalan serta keberhasilan tersebut. Akhirnya, laporan termasuk para EO dan IP, CSO/cabangnya, penerima tematik/sektoral. Untuk dapat mengunjungi sebanyak ini menyajikan kesimpulan dan rekomendasi sebagai CSO, jika didukung dengan sumber masukan bagi pengambilan keputusan terkait program ini daya yang efektif, akan mampu di masa depan. memobilisasi keunggulan komparatif Gambar 2: Tahapan dan Kegiatan Utama Evaluasi PNPM Peduli mereka untuk menjangkau dan Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan apa yang telah memberdayakan kelompok dipelajari tentang bidang–bidang berikut ini melalui yang terpinggirkan. pengalaman pelaksanaan program di tahap awal: Kunjungan Konsultasi Lapangan Pemangku ke Mitra CSO Untuk keperluan Evaluasi ini, beberapa istilah kunci •• Bidang Pembelajaran 1: Peran dan keunggulan Kepentingan dan Penerima Lokakarya Proses Analisa Kajian Dokumen Utama Manfaat Pembelajaran dan Re eksi dalam pernyataan tersebut akan didefinisikan lebih lanjut komparatif CSO Indonesia; sebagai berikut: •• Bidang Pembelajaran 2: Kapasitas, kebutuhan dan • Dokumen-dokumen PNPM Peduli: • Peduli dan anggota tim World Bank • Pertemuan dengan Mitra CSO • Observasi: Pelatihan yang diadakan oleh • Rapat konsultasi lanjutan pendekatan yang ada guna mendukung peningkatan Dokumen • Pertemuan dengan • Observasi atas Kemitraan dan • Pertemuan dengan •• “didukung dengan sumber daya yang efektif” kapasitas yang memungkinkan CSO untuk menjangkau perencanaan, Laporan Utama, Notulensi EO yang pertama: Membahas Strategi kegiatan di lapangan Lakpesdam • Menghadiri Forum Penyandang Dana Hibah mengacu pada penyediaan sumber daya teknis dan dan memberdayakan kelompok marjinal; pertemuan, Presentasi, dan program • Kelompok Diskusi Belajar Peduli • Lokakarya dengan Dokumen • Pertemuan dengan Terarah (FGD) EO keuangan yang dibutuhkan bagi CSO beserta sistem di •• Bidang Pembelajaran 3: Penanganan masalah Pemantauan & EO yang kedua: dengan Penerima • Sesi refleksi dengan mana sumber–sumber daya tersebut akan dialihkan; marjinalisasi dan inklusi sosial; Evaluasi (M&E), SOP Sistem Peninjauan Manfaat Tim Peduli • Dokumen-Dokumen Pengelolaan Dana • Wawancara tatap • Meninjau hasil •• “keunggulan komparatif” mengacu pada atribut, •• Bidang Pembelajaran 4: Mata pencaharian dan EO: Proposal EO & Hibah muka dengan refleksi dari Tim karakteristik dan perilaku khusus dari CSO yang inklusi ekonomi; Mitra CSO, Laporan • Pertemuan dengan Penerima Manfaat • Pertemuan finalisasi EO &CSO, Kontrak IP: Strategi, Program • Wawancara tidak dengan memungkinkan mereka menjangkau dan bekerja •• Bidang Pembelajaran 5: Proses bisnis yang efektif untuk dan SOP dari EO dan Sistem langsung dengan Kemenkokesra dengan kelompok–kelompok yang terpinggirkan secara pendanaan CSO. • Laporan TSG (Tim Pengelolaan Dana Pemangku • Pertemuan finalisasi Pembantu Teknis) Hibah Kepentingan terkait dengan PSF lebih efektif daripada organisasi atau badan lain; • Penelitian tentang • Pertemuan dengan (sesuai ketersediaan • Proses Menulis •• “menjangkau dan memberdayakan kelompok Telah disepakati sejak awal bahwa Bidang–bidang area tematis utama Penyandang Dana Hibah waktu) yang terpinggirkan” mengacu pada proses Pembelajaran tersebut merupakan prioritas dalam konteks 14 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Cakupan Pekerjaan 15 terkait jejaring lintas–program, peningkatan kapasitas dan kunjungan lapangan sebelumnya oleh anggota tim PNPM berbagi pengalaman dan pembentukan pembelajaran. Peduli. Pemilihan tersebut menghasilkan lebih banyak Kehadiran di Forum Belajar juga memungkinkan inspeksi kegiatan terkait ‘mata pencaharian’, dan tidak anggota tim Evaluasi untuk terlibat dalam percakapan terfokus pada akses terhadap layanan, kewarganegaraan langsung dengan penerima manfaat dan mitra CSO dari dan inklusi sosial. Namun, penekanan pada area mata propinsi–propinsi dimana kunjungan lapangan tidak dapat pencaharian ini juga merupakan suatu tanggapan cepat dilakukan, yang kemudian lebih memperkaya data dan terkaitkeinginan dari tim PNPM dan mitra program untuk analisis Evaluasi ini. memberikan perhatian khusus pada aspek penyusunan program pada area tersebut. Penekanan itu juga Sebuah Lokakarya Mitra diadakan setelah selesainya misi mencerminkan orientasi program PNPM Peduli terhadap kunjungan lapangan guna memberi peluang bagi para EO kegiatan mata pencaharian pada saat ini.26 dan tim Peduli untuk mendiskusikan dan merenungkan masalah yang telah teridentifikasi selama misi kunjungan Evaluasi ini tidak melibatkan konsultasi yang luas dengan tersebut. Isu–isu yang dibahas termasuk peran masyarakat para pemangku kepentingan dari Pemerintah Indonesia. sipil dalam pembangunan, keunggulan komparatif CSO Pandangan–pandangan Pemerintah Indonesia yang dalam bekerja dengan kelompok marjinal, dan kendala disampaikan dalam laporan ini, didapatkan dari perwakilan serta tantangan yang dihadapi CSO dalam melakukan Menko Kesra, yang dalam hal ini berperan sebagai lembaga mandat mereka di lapangan. pelaksana program ini. Selain berkonsultasi dengan donor, tim Evaluasi juga Tim Evaluasi telah berupaya membangun pendekatan yang melakukan diskusi dengan Manajemen PSF dan Pemerintah jelas dan konsisten untuk semua pertemuan dan konsultasi Indonesia setelah misi kunjungan lapangan dilakukan. yang dijelaskan di atas. Termasuk di dalamnya penggunaan Konsultasi–konsultasi ini diadakan guna merangsang perangkat evaluasi standar, daftar partisipasi dan format pemikiran reflektif atas pengamatan utama yang mana terstruktur untuk kunjungan lapangan dan konsultasi. Pelatihan untuk pelatih bagi para korban kekerasan dalam rumah tangga dan korban perdagangan manusia di Kabupaten didalamnya juga termasuk pelaksanaan suatu diskusi Dalam beberapa kasus, format yang ditentukan tidak Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pelatihan paralegal ini difasilitasi oleh YLBH-PIK terarah mengenai isu–isu yang menjadi perhatian para diterapkan, yang berarti bahwa mungkin terdapat beberapa pemangku kepentingan tertentu. Hal ini berarti bahwa inkonsistensi ringan dalam pelaksanaan beberapa konsultasi kesempatan untuk meraih keberhasilan program dan yang melibatkan kelompok penerima manfaat.27 Contohnya mungkin sampel proyek dalam waktu dan dengan sumber Kunjungan lapangan ini dilakukan pada 17 proyek CSO mengatasi tantangan pada program Peduli tahap berikutnya staf CSO menghadiri FGD penerima manfaat meskipun daya yang tersedia, proyek dan lokasi dipilih melalui di 5 propinsi, yang mewakili 26 persen dari keseluruhan telah teridentifikasikan. diminta untuk tidak hadir, dan ketidakmungkinan tim untuk identifikasi lima propinsi dengan kluster proyek yang cukup portofolio proyek penyaluran dana hibah ini. Empat puluh melakukan wawancara 1–1 dengan penerima manfaat besar yang sedang dijalankan oleh berbagai mitra. Dalam sembilan (49) penerima manfaat telah diwawancarai secara Sebuah daftar pertanyaan inti dan isu–isu yang berkaitan di beberapa tempat, karena format FGD telah diatur dan lima propinsi tersebut, proyek dipilih berdasarkan variabel langsung, sementara lebih dari 30 penerima manfaat dengan setiap proses evaluasi ini tersedia dalam harapan–harapan tertentu telah dibesar–besarkan. yang dijelaskan di atas. tambahan hadir dan berpartisipasi dalam FGD (lihat Lampiran 6. Lampiran 7). Selain itu, tim Evaluasi mewawancarai lebih Akhirnya, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, Untuk masing–masing CSO dan kelompok penerima dari 100 staf dari mitra EO, IP dan CSO. Sebuah daftar mengingat program ini baru berjalan dalam waktu yang manfaat yang dikunjungi, kami menerapkan format lengkap mengenai lokasi dan organisasi yang dikunjungi Keterbatasan singkat, Evaluasi ini tidak berusaha untuk mengukur standar kunjungan satu hari. Format ini memungkinkan dan orang–orang yang diwawancarai terlampir pada Jelas tidak mungkin bagi tim Evaluasi untuk memeriksa dampak pada tingkat organisasi atau pun tingkat penerima dilakukannya diskusi terarah dengan para staf lapangan Lampiran 4 dan 5. semua kegiatan dan untuk mengunjungi semua pemangku manfaat langsung pada tahap awal ini. dan administrasi CSO tentang masalah program dan isu kepentingan yang terlibat dalam program yang ukuran, strategis, diikuti dengan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Tim Evaluasi juga sempat menghadiri sejumlah acara ruang lingkup dan secara geografis dan sebagainya Group Discussion—FGD) dengan kelompok–kelompok pembelajaran di mana para anggota tim dapat secara sangat beragam seperti PNPM Peduli. Keterbatasan waktu Tim Evaluasi penerima manfaat, pengamatan lapangan, dan langsung mengamati kegiatan peningkatan kapasitas dan sumber daya mengharuskan adanya pengambilan Evaluasi ini dilakukan oleh tim independen dari Indonesia wawancara 1–1 dengan penerima manfaat terpilih dan, bagi para mitra CSO dan fasilitator masyarakat. Tiga keputusan pragmatis mengenai lokasi lapangan yang akan dan beberapa spesialis internasional yang direkrut oleh jika memungkinkan, dengan penerima manfaat tidak anggota tim juga menghadiri Forum Belajar Peduli. Hal dikunjungi. Keputusan ini dibuat atas dasar lokasi, ruang PSF. Biodata dari para individu tersebut tersedia pada langsung, termasuk perwakilan pemerintah dan/atau tokoh ini memungkinkan para anggota untuk secara langsung lingkup kegiatan, relevansi dengan bidang pembelajaran, Lampiran 10. masyarakat setempat. mengamati dan merefleksikan pendekatan program Peduli jumlah mitra yang hadir, aksesibilitas dan frekuensi misi 16 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Cakupan Pekerjaan 17 Anak-anak Suku Anak Dalam (komunitas adat nomaden) di 3 Temuan Evaluasi: Kabupaten Merangin, Jambi belajar membaca bersama seorang tenaga pengajar sukarela yang telah dilatih oleh SSS Pundi Hasil Pembelajaran Tim Evaluasi mengakui bahwa banyak temuan yang waktu serta perhatian dari Menko Kesra untuk memberikan disajikan dalam laporan ini bukan merupakan hal baru bimbingan kepada staf dan mitra PNPM Peduli. Pedoman bagi tim Peduli ataupun mitra dan para pemangku ini telah difasilitasi melalui sejumlah acara, Forum Belajar, kepentingan program. Namun, Evaluasi ini memberikan komunikasi melalui telepon dan email serta pertemuan sebuah kesempatan baru untuk meneliti dan menganalisa langsung secara berkala. isu–isu tersebut dalam kerangka analisis yang jelas. Hal ini menciptakan kesempatan untuk melihat masalah yang Hubungan saling menghargai yang berkualitas terjadi sama dari berbagai sudut pandang dan untuk mendalami pada semua tingkat dalam Rantai Pengaruh Peduli. faktor–faktor yang secara signifikan berdampak positif atau Hubungan ini berkontribusi terhadap pengembangan negatif terhadap pencapaian PDO program ini. program Peduli dan mendorong penciptaan lingkungan yang memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk Dalam bagian berikut, beberapa pengamatan singkat akan melaksanakan tugas dan perannya masing–masing. dijelaskan, diikuti dengan diskusi yang lebih rinci mengenai isu–isu yang berkaitan dengan lima bidang pembelajaran. Meskipun program ini baru berlangsung dalam jangka pendek, namun para penerima manfaat secara jelas mampu mengartikulasikan perubahan yang muncul Pengamatan Umum dalam diri mereka. Perubahan ini berhubungan PNPM Peduli telah menetapkan serangkaian dengan bertambahnya kesadaran, meningkatnya hubungan dan sistem bisnis yang akan mendukung kepercayaan diri, tingkat partisipasi yang lebih tinggi, pembangunan berkelanjutan serta pemahaman lebih luasnya jejaring sosial dan meningkatnya daya tentang pendekatan yang efektif agar dapat tawar mereka. menjangkau dan memberdayakan kelompok yang terpinggirkan di Indonesia di masa depan. Peduli telah mendorong terjadinya perubahan di dalam Bank Dunia. Sebelum PNPM Peduli, Bank Logika program Peduli sudah kuat dan tujuannya Dunia hanya memiliki pengalaman yang terbatas terkait sudah relevan. PNPM Peduli menanggapi prioritas pendanaan langsung kepada CSO baik di Indonesia dan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia dan juga di negara lainnya. Program ini telah membuka peluang didasarkan pada bukti yang jelas atas kebutuhan yang pendanaan baru bagi CSO di Indonesia. Melalui program nyata. 28 Program ini ditujukan untuk mendukung agar ini, serangkaian Prosedur Pelaksanaan Standar (SOP)29 kelompok–kelompok yang terpinggirkan turut serta dalam dan Panduan Ramah CSO terkait mekanisme Pengadaan program–program pemerintah dalam penanggulangan telah dikembangkan dan disusun oleh Bank Dunia. Melalui kemiskinan dan pelayanan pemerintah yang lebih luas. program ini, suatu proses seleksi EO telah dirancang dan dikembangkan, bersama–sama dengan sistem yang Rasa kepemilikan Pemerintah Indonesia yang mendorong para EO tersebut untuk mengembangkan SOP tinggi atas PNPM Peduli oleh dan tingginya tingkat dan Mekanisme Penyaluran Dana Hibah (GMS) mereka kolaborasi dalam tim PNPM Peduli jelas ditunjukkan oleh sendiri dan menentukan praktik organisasi mereka dalam frekuensi misi kunjungan lapangan bersama dan alokasi menentukan mitra dan desain program. Pembentukan 18 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 19 sistem dan prosedur pelaksanaan PNPM Peduli dalam gaji yang tertunda. Sekarang saya bisa waktu yang sangat singkat ini merupakan suatu berbicara di muka kelas, mendukung pencapaian yang siginifikan. teman–teman saya yang bermasalah dan menjadi korban kasus–kasus Namun, masih ada berbagai ketegangan yang melekat dalam hal PDO. Sebagian besar ketegangan ini berasal dari kurang jelasnya fokus geografis dan kekerasan dalam rumah tangga. “ Septi Riwanti 40 tahun, Kubu sektoral, atau fokus pada isu, tindakandan/atau Raya–Pontianak kelompok tertentu. Hal ini perlu segera ditangani guna memungkinkan program Peduli dan para mitra program untuk memperkuat dampak potensial program terhadap kehidupan masyarakat yang terpinggirkan dan mendukung Bidang Pembelajaran 1: Apa yang pengembangan masyarakat yang lebih inklusif. telah kita pelajari mengenai peran dan keuntungan komparatif dari Ketegangan lebih lanjut dapat terus muncul pada saat CSO Indonesia? Peduli berusaha untuk mendefinisikan dirinya dalam apa yang saat ini terlihat sebagai ruang penyusunan program Kerangka Kerja: yang sangat besar dan tertata. 30 Di antara isu–isu tersebut, Evaluasi ini mengakui bahwa organisasi selalu berada ketegangan ini mungkin berhubungan dengan konflik dalam suatu lingkungan yang membentuk dinamika dan antara tujuan pembangunan sosial versus ekonomi; perkembangan mereka. Dengan demikian, ketika kita ingin hak–hak versus kesejahteraan masyarakat; pendekatan menentukan keunggulan komparatif dan peran organisasi masyarakat sipil versus teknokrat; target tematis atau masyarakat sipil dalam pembangunan di Indonesia, akan kerentanan versus kemiskinan; cakupan geografis versus berguna jika kita uraikan terlebih dahulu peran sejarah dan tematik, dan ruang lingkup versus dampak. perkembangan terbaru dari masyarakat sipil Indonesia, Remaja-remaja perempuan, korban perdagangan manusia di Kota Manado, Sulawesi Utara, mengikuti pelatihan keterampilan salon bersertifikat. Pelatihan ini disandingkan bersama pelatihan dasar keuangan. YPEKA memfasilitasi para terutama dalam konteks masyarakat sipil sebagai faktor lulusan dari pelatihan ini untuk membangun kelompok salon-salon di Manado Agar PNPM Peduli dan mitra program dapat pendorong reformasi politik dan demokratisasi. memfokuskan upaya mereka secara lebih efektif, Konteks sejarah: Sepanjang sejarah, masyarakat sipil sumber daya dari donor asing, CSO dan proyek–proyek diperlukan satu pernyataan visi yang jelas dan Evaluasi ini mengakui bahwa walaupun organisasi Indonesia sejak awal terdiri dari berbagai jenis entitas, pembangunan pemerintah.31 mendefinisikan apa dan untuk apa program Peduli yang berbeda memiliki berbagai karakteristik yang termasuk agama, etnis, komunitas profesional, dan dilaksanakan. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, berbeda–beda, mereka semua harussecara tepat, terlepas organisasi massa. Organisasi–organisasi ini sebagian besar Selama periode orde baru, pemerintah mengambil tindakan Peduli telah menjadi suatu proses desain–pelaksanaan. dari aspek legitimasi, untuk dapat diakui keberadaanya telah melayani kebutuhan segmen tertentu dari masyarakat keras untuk melumpuhkan kegiatan masyarakat sipil. Dalam konteks ini, tim Evaluasi yakin bahwa pernyataan dan mengakses sumber daya. Hal ini sangat relevan dan telah didukung oleh sumber daya lokal. Pada tahun Bahkan universitas dan organisasi massa 32 “dijinakkan visi dan niat yang tepat akan muncul melalui proses yang terkait keberadaan CSO Indonesia, yang secara historis 1970–an, suatu bentuk baru dari organisasi masyarakat sipil agar secara sadar untuk tidak berani menantang rezim direncanakan untuk menentukan sendiri Teori Perubahan berasal dari sumber daya mereka. Evaluasi ini juga muncul dalam menanggapi dan dalam konteks pendekatan, pemerintah dan agar organisasi massa memfokuskan (ToC) dari program ini dan mengartikulasikan desain yang mengakui bahwa peningkatan kapasitas merupakan birokrasi otoriter, hegemonik sesuai gaya Orde Baru dari diri pada kegiatan non–politik dan pelayanan sosial”.33 muncul kelak. bagian penting dari perbandingan ini. Dengan demikian, mantan Presiden Soeharto. Organisasi–organisasi ini Sejumlah besar “CSO” yang dipimpin pemerintah dalam rangka mengembangkan kapasitas tertentu, CSO sebagian besar menduduki dua ‘ruang’utama: 1) mereka juga dibentuk dan sebagian besar didukung melalui “ Sekarang saya sudah mengetahui lebih banyak tentang masalah perdagangan manusia, hukum, peran perlu mengumpulkan dukungan (sumber daya materi, pengetahuan, keterampilan, dan promosi) dari sumber lain. Dukungan tersebut dapat diberikan melalui jejaring yang yang menyatakan pandangan kritis terhadap pemerintah, menyuarakan perlawanan terhadap pelanggaran hak–hak ekonomi dan politik dan terlibat dalam advokasi, proyek–proyek pemerintah dan pembangunan bilateral. Pembentukan organisasi ini sekarang dipahami secara luas sebagai respon hegemonik dalam menghadapi awal paralegal di masyarakat dan hak sengaja dibangun atau melalui bentuk–bentuk lain dari organisasi masyarakat, dan pendidikan kewarganegaraan. kemunculan organisasi masyarakat sipil yang bonafit asasi manusia. Sekarang saya lebih kerja sama yang bersifat luwes atau fleksibel. Akhirnya, Organisasi–organisasi ini sebagian besar didukung dengan percaya diri untuk bertemu dengan pengembangan organisasi juga bergantung pada kondisi sumber daya dari sumber eksternal, dan 2) orang–orang Selama masa Orde Baru, orientasi CSO dalam melayani orang–orang di luar lingkungan saya tertentu dari organisasi dan CSO itu sendiri. Sebagai yang terlibat dalam pelayanan dan pengembangan kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi memunculkan sendiri. Saya yakin saya mampu untuk contoh, suatu organisasi mungkin tidak memiliki insentif masyarakat di berbagai bidang seperti kesehatan, fokus yang kuat pada ‘proyek–proyek’ pengembangan berhadapan dengan staf sumber daya untuk mengubah atau meningkatkan kinerja mereka gizi, air dan sanitasi, keluarga berencana, pendidikan masyarakat berskala kecil, dengan kebergantungan manusia dari kantor suami saya untuk sebagai akibat dari rasa ‘nyaman’ mereka dengan adanya non–formal, kredit mikro dan pengembangan koperasi dll. pada sumber daya manusia yang bersedia untuk bekerja membicarakan masalah pembayaran dukungan eksternal. Organisasi–organisasi ini sebagian besar didukung dengan dengan masyarakat. Dibandingkan dengan layanan 20 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 21 dan penanggulangan kemiskinan. Dan umumnya mereka digambarkan “hampir stagnan.”38 Indeks Masyarakat didukung oleh program multilateral dan bilateral yang Sipil tahun 2011 menyatakan bahwa “pola kerja sama besar.35 Pengujian dan pembuatan model praktik panutan dengan organisasi lain masih dilakukan secara perorangan dalam pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan dan bukan secara kelembagaan.”39 Singkatnya, CSO sebagai salah satu prestasi signifikan CSO Indonesia yang membatasi sendiri pengembangan potensi diri mereka berperan dalam advokasi, pemantauan/pengawasan, karena ketidakmampuannya memanfaatkan sumber daya dan pendidikan kewarganegaraan.36 Namun demikian, (bahan, pengetahuan, keterampilan, legitimasi) yang sebagian besar organisasi ini tidak memiliki peran utama sebenarnya bisa didapat dari jejaring yang efektif dengan dan fundamental dalam proses–proses tersebut dan organisasi lain. keterlibatan dalam program–program penanggulangan unggulan dalam ranah desentralisasi, pemerintahan dan Bukti dan Pembelajaran: Apa yang penanggulangan kemiskinan. terjadi dalam dan melalui Program Peduli? Apa yang dapat kita pelajari dari Tahun–tahun awal ‘reformasi’ juga ditandai dengan pengalaman ini? konflik masyarakat sipil yang meluas, mengakibatkan atau Agar dapat memahami potensi keterlibatan Peduli dan diperburuk dengan terusirnya lebih dari 1,5 juta orang dukungannya untuk masyarakat sipil, perlu kita pahami dan juga serangkaian keadaan darurat yang kompleks terlebih dahulu peran historis dari jejaring lembaga serta bencana alam besar. Sumber daya dari donor untuk masyarakat yang ada dalam menciptakan perubahan sosial pembangunan masyarakat sipil mulai tersedia untuk dan reformasi politik di Indonesia. Jejaring telah menjadi pelaksanaan program kemanusiaan. Kebanyakan organisasi karakteristik baik dari organisasi massa maupun gerakan saat itu difokuskan pada penyediaan layanan masyarakat sosial akar rumput serta program–program pemerintah dan terlibat penuh dalam proses demokratisasi yang terjadi berskala besar. Dalam konteks ini, jejaring telah menjadi di sekitar mereka. Fokus pada program kemanusiaan juga semacam titik fokus utama untuk berbagi wacana dan Bapak Sujana Royat (Deputi Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian berkontribusi dalam menanamkan budaya penyusunan ide, menghubungkan antar individu dan seluruh kelompok Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) dan Bapak Denny Indrayana (Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) program dan pendekatan di mana penerima manfaat dan mendorong penciptaan nilai–nilai dan identitas.40 sedang mendengarkan sebuah lagu yang berkisah tentang harapan dan mimpi gubahan 30 anak laki-laki penguhi rumah tahanan untuk pria dewasa di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. PKBI Bengkulu menyediakan layanan kesehatan, didefinisikan lebih sebagai penerima bantuan daripada Dengan demikian, jejaring telah menjadi kunci fundamental pendidikan serta penyuluhan dan membantu menyiapkan mereka untuk kembali bertransisi ke dalam lingkungan sebagai aktor dalam pembangunan. Dengan demikian, bagi perubahan di Indonesia. Fungsi mereka sah, dan masyarakat kelak setelah menyelesaikan masa hukumannya CSO seringkali berfokus pada prinsip–prinsip partisipatif di mungkin penting, untuk mendukung pembangunan tingkat proyek, bukan pada fasilitasi transformasi struktur koalisi, kerja sama dan pengembangan kapasitas pada pemerintah, organisasi–organisasi ini menambahkan daerah menambahkan kompleksitas lebih lanjut dan sosial atau pada pola melawan eksklusi sosial. berbagai tingkatan. nilai melalui kekuatan pendekatan mereka dalam bekerja memperluas arena politik di mana para organisasi tersebut dengan masyarakat. Sementara organisasi–organisasi ini beroperasi. Dalam konteks kerangka kelembagaan dan Tentu saja, kebijakan dan praktik donor juga memiliki Namun, CSO kurang berhasil memobilisasi dan menggunakan dan menanamkan instrumen partisipatif pemerintah pusat yang lemah, jumlah aktor yang berjuang andil yang signifikan terhadap cara organisasi memanfaatkan pendekatan jejaring. Secara historis, dalam praktik pembangunan dan pengorganisasian, 34 untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya publik masyarakat sipil berkembang. Sementara sumber jejaring CSO di Indonesia memiliki sejumlah kendala. Hal perspektif dan jangkauan mereka terlalu kecil untuk dapat akan meningkat tajam. Pada saat yang sama, pemerintah daya internasional dan nasional yang secara signifikan ini termasuk kurangnya keragaman dan hubungan dengan menghasilkan pengaruh yang signifikan. Lebih lagi, mereka pusat dan daerah sepakat dalam menghadapi tuntutan telah dialokasikan untuk pembangunan di Indonesia, dan kelompok lain. Kebanyakan CSO memiliki struktur yang kurang berinvestasi dalam pengembangan organisasi demokrasi dengan menciptakan arena formal untuk mengalir ke organisasi masyarakat sipil, sumber daya yang sangat terbatas, dengan satu lembaga di puncak yang dan kelembagaan. perencanaan pembangunan partisipatif, meskipun terdapat diberikan tidak selalu sebanding dengan peran potensial diakui secara resmi. Kerja sama cenderung berfokus pada kebutuhan untuk penguatan kelembagaan apabila hal ini mereka. Hal ini telah membatasi pengembangan ruang hubungan antar individu daripada hubungan kelembagaan. Jatuhnya Orde Baru membuka peluang tumbuh ingin diwujudkan. masyarakat sipil dan organisasi di dalamnya. Sumber daya Ini berarti bahwa hubungan antar CSO cenderung kembangnya CSO dalam berbagai bentuk, mulai dari mengalir lebih banyak ke organisasi individu daripada dibangun secara fleksibel. Akibatnya, kesempatan bagi organisasi yang melayani kepentingan–kepentingan tertentu Suatu bentuk masyarakat sipil yang baru dan sudah untuk mendukung tindakan kolektif. Pada gilirannya, hal CSO untuk saling terhubung guna menciptakan perubahan hingga mereka yang mengklaim melayani kepentingan mulai terlegitimasi kemudian muncul dan semakin ini telah menciptakan persaingan dalam mendapatkan secara serentak sering terlewatkan. Jadi, walaupun model masyarakat secara keseluruhan. Perhatian global yang memusatkan perhatian mereka pada isu–isu seperti sumber daya yang terbatas, dan mengurangi potensi jejaring dapat menjadi penggerak perubahan nyata dalam signifikan terhadap reformasi proses demokratisasi dan perencanaan partisipatif, tata kelola yang baik dan terciptanya kolaborasi. Hingga baru–baru ini, sebelumnya konteks sosial dan politik Indonesia, hal ini nampaknya reformasi kelembagaan sebagai sistem politik baru dengan pengelolaan sumber daya alam secara benar. Semakin lama, tidak ada donor yang mengalokasikan dana yang signifikan masih kurang dimanfaatkan dalam sektor pembangunan lembaga–lembaga baru telah menciptakan aktor–aktor baru pemberdayaan masyarakat dan perencanaan partisipatif dalam skema penguatan masyarakat sipil dan jejaring di Indonesia. dalam masyarakat, kepentingan, dan kekuasaan.Otonomi menjadi kendaraan untuk perencanaan desentralisasi CSO yang ada. 37 Kondisi jejaring CSO dan kolaborasinya 22 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 23 Hasil dari upaya ini sangat jelas. Pada pertemuan, lokakarya Sejarah perkembangan masyarakat sipil di Indonesia juga dan Forum Belajar, telah terlihat jelas hubungan kerja menunjukkan bahwa kapasitas CSO bervariasi antara satu yang kuat antara EO dan IP serta tim PNPM Peduli. Semua dan yang lainnya. Dalam beberapa kasus, kapasitas ini EO dan IP telah menyatakan bahwa mereka bisa bekerja belum berkembang seperti yang kita asumsikan. secara kolektif dalam mendefinisikan makna bersama dan membangun konsensus. Hubungan kerja yang kuat tersebut Rekomendasi Antara: meluas ke interaksi antara anggota tim PNPM Peduli dan Pengembangan kemitraan dalam Peduli harus Menko Kesra. Ada kesan yang kuat adanya nilai–nilai yang didasarkan pada penilaian realistis atas kapasitas dipahami bersama antara PNPM Peduli dan para mitra penyusunan program (dalam praktik). Hal ini mereka, dan nilai–nilai bersama ini telah membentuk dasar akan dapat memungkinkan mitra program untuk bagi kerja sama di masa depan. membangun keterampilan dan kapasitas yang telah mereka miliki dan mengembangkan kemampuan Seperti yang dinyatakan sebelumnya, logika program baru yang akan menambah nilai bagi bisnis inti Peduli ini didasarkan pada asumsi bahwa CSO di Indonesia lembaga tersebut. memiliki keunggulan komparatif dalam hal kemampuan mereka untuk menjangkau dan memberdayakan kelompok yang terpinggirkan, jika mereka didukung dengan sumber Perspektif sejarah juga menunjukkan beberapa kekuatan daya secara efektif. Namun, pernyataan itu mengandung dan kelemahan CSO. Hal ini juga menunjukkan asumsi yang mendasar mengenai kapasitas CSO tersebut. kebutuhan akan logika program yang mempertimbangkan keterampilan dan kapasitas yang digunakan CSO untuk Dengan memahami sejarah perkembangan masyarakat sipil menjalankan program ini. Hal ini terutama berlaku di Indonesia dan konteks perkembangan CSO di negeri dalam hal peran dan kapasitas para EO tersebut untuk PKBI Bengkulu dan Kantor Wilayah Hukum & Hak Asasi Manusia tingkat Kabupaten di Bengkulu menandatangani Nota ini, kita dapat melihat bahwa sampai dengan beberapa berhasil melaksanakan fungsi mereka yaitu peningkatan Kesepahaman mengenai kerja sama terkait dukungan bagi anak-anak di Penjara Curup. Penandatanganan tersebut tahun belakangan, masyarakat sipil Indonesia masih kapasitas CSO atau untuk secara efektif dapat menilai disaksikan oleh Bapak Sujana Royat (Deputi Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, terkucil dari proses pembangunan. Hal ini menunjukkan apa yang dibutuhkan dalam peningkatan kapasitas dari Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) dan Bapak Denny Indrayana (Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi kegagalan untuk mengakui legitimasi masyarakat sipil para CSO tersebut dan bagaimana kebutuhan tersebut Manusia) Indonesia baik di tingkat politik dan masyarakat. Ini dapat dipenuhi. Dalam konteks ini, terdapat potensi yang sangat besar CSO yang menangani isu–isu serupa. Sebuah contoh yang menunjukkan bahwa membangun legitimasi ini tetap dan kesempatan strategis bagi PNPM Peduli untuk jelas terjadi selama misi Evaluasi ini, ketika tim Evaluasi menjadi tantangan yang signifikan dan prioritas mendasar mendukung pengembangan jejaring dan gerakan menuju didekati oleh organisasi yang peduli untuk melindungi bagi CSO Indonesia ke depan. PNPM Peduli tidak bisa hanya Bidang Pembelajaran 2: Apa yang perubahan sosial di Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan komunitas Ahmadiyah yang mengalami marjinalisasi mengasumsikan bahwa mitra mereka dipandang sebagai telah kita pelajari mengenai memanfaatkan kapasitas yang ada dari para mitra PNPM, sistemik di Lombok. Melalui pendekatan ini, tim Evaluasi aktor yang sah dalam kegiatan pembangunan. Sebaliknya, kapasitas, kebutuhan dan dengan membangun koalisi untuk mewujudkan keadilan terlibat dalam diskusi dengan semua mitra mengenai strategi penyusunan program Peduli itu sendiri perlu pendekatan yang ada guna dan perubahan di antara mereka, dengan meningkatkan pendekatan kolektif yang mungkin dilakukan dalam mendukung pengembangan legitimasi ini di semua tingkat mendukung peningkatan kapasitas kapasitas mereka dalam hal penerapan praktik panutan menanggapi isu tersebut. rantai pengaruhnya. yang memungkinkan CSO untuk dalam bekerja dengan kelompok yang terpinggirkan, menjangkau dan memberdayakan Rekomendasi Antara: Rekomendasi Antara: advokasi ke pemerintah dan mobilisasi media untuk kelompok marjinal? PNPM Peduli harus melanjutkan upayanya dalam Strategi penyusunan program Peduli sendiri perlu mempromosikan nilai dan perilaku perubahan, dan dengan membangun dan memperkuat jejaring CSO sebagai mencakup upaya untuk mendukung legitimasi CSO. menciptakan tuntutan bagi pemerintahan lokal yang baik, Kerangka Kerja: strategi kunci baik untuk tujuan advokasi maupun Legitimasi ini perlu dibangun dengan mempromosikan partisipasi di proses pengambilan keputusan dan akses Rancangan program PNPM Peduli didasarkan pada asumsi peningkatan kapasitas. akuntabilitas CSO ke lini bawah dan atas, dengan terhadap layanan. bahwa jika para EO tersebut diberi sumber daya yang mendukung mereka agar dapat mewujudkan diperlukan, mereka akan dapat 1) meningkatkan kapasitas komitmen mereka, dengan mempromosikan Peduli sudah mulai membangun potensi ini dengan Selama tahun pertama kegiatannya, PNPM Peduli berfokus kelembagaan mereka sendiri dan 2) mendukung upaya pembentukan jejaring dan praktik masyarakat, dan menciptakan budaya kemitraan yang kuat antar organisasi pada pembentukan sistem dan pengembangan kemitraan penguatan kapasitas para mitra mereka. dengan memungkinkan CSO untuk mengembangkan IP, EO dan CSO. Pada gilirannya, kemitraan ini telah awal untuk mendukung pelaksanaan program. PNPM Peduli keterampilan dalam beradvokasi dan membangun menciptakan peluang bagi pembelajaran lintas program, telah melakukan upaya besar untuk membangun hubungan Guna memahami pembelajaran yang muncul dari upaya aliansi secara efektif. forum berbagi informasi, dan pembinaan hubungan antara dan menciptakan kesadaran kemitraan antara EO dan IP. peningkatan kapasitas program Peduli, penting untuk 24 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 25 untuk menyadari bahwa dua konsep tersebut melibatkan Laporan Triwulan PNPM Peduli yang pertama pendekatan yang berbeda dan masing–masing memerlukan mengidentifikasikan bahwa proses seleksi para EO tersebut: investasi yang sangat berbeda: •• OD memiliki perspektif jangka panjang. 42 OD bukan tentang melakukan suatu kegiatan intervensi tertentu “ ... cenderung memilih organisasi–organisasi yang mampu menulis proposal dengan baik, seperti pelatihan, melainkan memposisikan suatu namun demikian sebenarnya belum intervensi dalam rencana yang lebih besar dan tentu merekalah yang terbaik dalam luas dalam organisasi atau suatu kerangka kerja mengidentifikasikan dan mendukung untuk perubahan. CSO lokal yang bekerja dengan •• OD perlu didukung oleh manajer tingkat atas. Tidak orang–orang yang paling terpinggirkan hanya rencana–rencana yang lebih luas dan kerangka kerja untuk perubahan ini perlu dipahami secara luas, tapi juga harus dipimpin dan dipilih secara tepat. di tingkat akar rumput. ” Pernyataan ini menunjukkan bahwa strategi yang •• OD tidak dilakukan secara eksklusif melalui upaya mengharapkan para EO untuk sepenuhnya bertanggung pendidikan atau pelatihan. Organisasi tempat belajar jawab atas pelaksanaan upaya peningkatan kapasitas adalah organisasi di mana “orang terus–menerus ternyata tidak optimal. Untuk mengatasi hal ini, PNPM mencari cara bagaimana mereka menciptakan Peduli telah melakukan upaya peningkatan kapasitas realitas. Dan bagaimana mereka bisa mengubahnya. melalui beberapa cara yang berbeda: Pembelajaran dalam lingkup keseluruhan organisasi melibatkan perubahan budaya dan perubahan dalam •• Peduli telah mengalokasikan dana untuk para EO Perempuan-perempuan di Dataran Tinggi Pipikoro, Sulawesi Tengah melalui dukungan SCF mengikuti kegiatan pada sebuah praktik manajerial yang paling dasar.” 43 sehingga mereka dapat mendatangkan bantuan sekolah informal guna mendapatkan ijazah SMA mereka •• OD menekankan partisipasi staf dalam menilai eksternal dalam melakukan kegiatan CB bagi mereka kondisi saat ini dan masa depan organisasi. Para staf sendiri maupun mitra mereka; harus membuat pilihan secara bebas dan kolaboratif •• EO berhak memanfaatkan sumber daya CB yang telah memisahkan dua konsep yang berbeda: 1) peningkatan Pengembangan organisasi adalah mengenai pendampingan tentang bagaimana pengembangan organisasi harus dialokasikan melalui dana hibah yang diperuntukkan kapasitas (Capacity Building—CB) dan 2) pengembangan orang–orang yang tergabung dalam sebuah organisasi (staf, dilanjutkan, memberdayakan sistem agar dapat bagi mereka untuk melakukan kegiatan CB; organisasi (Organizational Development—OD). dewan pengurus, sukarelawan) untuk turut serta dalam lebih bertanggung jawab dalam menjangkau dan •• PSF dan Bank Dunia telah menyediakan bimbingan dan proses perbaikan strategis secara internal guna mendukung mengevaluasi hasil. pelatihan, terutama dalam bidang–bidang yang terkait Peningkatan kapasitas mengandung pemahamam atas organisasi dalam mencapai tujuan bersama. OD dapat •• OD harus interaktif dan adaptif. OD bersinggungan dengan pemantauan, evaluasi dan pembelajaran, kendala yang menghambat orang, pemerintah dan didefinisikan sebagai berikut: langsung dengan sistem kehidupan sehingga pelaporan, pengadaan dan pengelolaan keuangan;44 organisasi dalam mewujudkan tujuan–tujuan pembangunan memerlukan umpan balik untuk mengatur pergerakan •• PNPM Peduli telah menyelenggarakan Forum Belajar mereka dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi hambatan–hambatan tersebut dan sebaliknya dalam mencapai hasil secara terukur dan berkelanjutan. “ Pengembangan organisasi adalah sebuah proses kolaboratif dalam lingkup sistem dan berbasis nilai untuk ke dan penyesuaian di masa depan. Bukti dan Pembelajaran: Apa yang terjadi secara berkala yang mengikutsertakan para penerima manfaat, CSO, EO, pihak pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk menangani isu–isu kunci terkait menerapkan pengetahuan tentang dalam Program Peduli dan pelajaran apa kebijakan dan penerapannya. Singkatnya, CB adalah tentang meningkatkan keterampilan ilmu perilaku terhadap pengembangan yang dapat kita petik dari program ini? dan pengetahuan khusus dengan tujuan mengubah adaptif, peningkatandan penguatan PDO dari PNPM Peduli mencerminkan asumsi bahwa Selain itu, konsep desain PNPM Peduli telah mengatur perilaku tertentu melalui penerapan keterampilan dan fitur sebuah organisasi seperti strategi, jika didukung dengan sumber daya yang tepat dan pembentukan Kelompok Dukungan Teknis (Technical pengetahuan. CB dapat berlangsung di sejumlah tingkat struktur, proses, personil dan budaya memadai, para EO akan mampu melakukan kegiatan Support Group—TSG), yang bertujuan untuk mendukung yang berbeda, termasuk, tingkat individu dan institusi yang mengarah pada efektivitas peningkatan kapasitas untuk mendukung pengembangan sejumlah fungsi yang terkait dengan pelaksanaan program. organisasi. ” 41 sosial. Dalam konteks PNPM Peduli, CB mengacu pada lembaga–lembaga mereka sendiri dan mitra mereka. Fungsi ini meliputi pengembangan strategi komunikasi, pengembangan keterampilan, kompetensi dan Sampai batasan tertentu, hal ini juga mengasumsikan pelaksanaan penilaian organisasi dan pengembangan kemampuan orang–orang dan masyarakat sehingga Tentu saja, pengembangan organisasi (OD) dan peningkatan bahwa organisasi mereka akan memiliki kemampuan strategi peningkatan kapasitas guna memungkinkan PNPM mereka dapat mengatasi penyebab dari eksklusi diri kapasitas (CB) tidak dapat dipisahkan satu sama lain: CB yang cukup untuk dapat memahami kebutuhan CB Peduli dan para EO memfokuskan upaya peningkatan mereka dan mengatasi kesulitan yang mereka hadapi. kegiatan peningkatan kapasitas dapat dilakukan untuk para mitra mereka dan menanggapi kebutuhan mereka kapasitas mereka dan penyediaan dukungan teknis serta mencapai pengembangan organisasi. Namun, penting secara tepat. kegiatan CB lainnya bagi para mitra mereka. 26 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 27 Dukungan pembimbingan dari PSF dan Bank Dunia telah Selain mengeksplorasi pengalaman para pemangku memberikan nilai tambah dan telah difokuskan pada kepentingan dalam melakukan kegiatan CB melalui penerapan keterampilan praktis dan pengetahuan untuk wawancara dan diskusi, Tim Evaluasi juga berkesempatan membantu para EO dan CSO dalam memenuhi tanggung menghadiri Forum Belajar dan berbagai acara dan pelatihan jawab administrasi dan pelaporan mereka. CB yang digelar oleh mitra EO selama misi kunjungan lapangan yang mana telah memberi masukan bagi “ Kami memiliki banyak pengalaman dalam implementasi program. Namun, kami kurang memiliki pengalaman pengamatan dalam evaluasi ini. Forum Belajar adalah proses yang sangat interaktif dalam pengembangan ToR, dokumentasi yang mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan dan pelaporan. Peduli telah Peduli. Forum ini memfasilitasi berbagi pengalaman meningkatkan kemampuan staf kami dan pembelajaran dari proses penyusunan program, dalam menulis dokumen–dokumen memperluas jejaring para peserta dan mendorong seperti ToR, narasi laporan, dan peningkatan pengetahuan melalui sesi terstruktur terkait laporan keuangan. Sekarang kami informasi teknis utama. Sepanjang pelaksanaan konsultasi memiliki prosedur dan sistem untuk di lapangan, CSO telah secara konsisten menegaskan menghasilkan dokumen–dokumen manfaat dari kegiatan pertukaran semacam ini, dan tersebut. “ Rohimun, Lakpesdam NU Indramayu menyatakan bahwa hal tersebut telah menambahkan nilai pada program mereka. Hasil Forum Belajar disirkulasikan secara luas dan mudah diakses. Selain memberikan pelatihan dan bimbingan, PSF juga Tim Evaluasi menemukan bahwa pelatihan yang diberikan Para perempuan di Desa Jatiguwi, Malang, Jawa Timur mengadakan sebuah pelatihan pemetaan dengan RUMPUN, guna membantu mereka dalam melakukan perencanaan kegiatan. Mereka telah mendirikan sejumlah koperasi perempuan yang telah melakukan evaluasi atas sistem PSF sendiri dan sistem oleh para EO tersebut umumnya bersifat interaktif dan memproduksi dan menjual batik dan berbagai macam makanan ringan pengelolaan inetrnal Bank Dunia. Pada gilirannya, Evaluasi difasilitasi dengan terampil. Namun, dalam beberapa kasus ini telah berkontribusi dalam memungkinkan para EO ditemukan bahwa kualitas pelatihan sebenarnya masih dan CSO serupa untuk mengelola program mereka secara dapat diperkuat melalui pengakuan bahwa apa yang lebih efisien. disampaikan adalah pengembangan profesional, dengan Sejak awal, PSF telah melihat pembentukan TSG akan bidang–bidang prioritas seperti peningkatan kapasitas, dan perhatian yang lebih besar pada penjadwalan yang efektif, menemui tantangan yang signifikan. Pembentukan kelompok ini mengharuskan adanya satu organisasi tunggal pihak ketiga yang melaksanakan berbagai macam pemantauan dan evaluasi.45 Kontrak dengan TSG dihentikan sebelum mereka “ Dukungan teknis yang diberikan oleh Tim PNPM Peduli sangat berharga bagi kami. Misalnya, Ibu Nina telah partisipasi yang lebih terbatas46, penentuan target peserta yang lebih efektif terkait peran dan fungsi mereka, tingkat pengetahuan mereka, dan aplikasi yang lebih baik dari tugas dan fungsi, sedangkan mitra utama mereka adalah menyelesaikan strategi awal CB. Meskipun demikian, sangat membantu kami untuk dapat prinsip–prinsip pembelajaran orang dewasa. Peduli, para EO dan CSO. Namun demikian, keputusan penilaian kapasitas telah dilakukan oleh TSG dirasakan berpikir menggunakan logical untuk memanfaatkan satu organisasi pihak ketiga tersebut bermanfaat bagi para EO, khususnya dalam hal menilai framework dan juga membantu mitra Rekomendasi Antara: dibuat berdasarkan komitmen mengenai pemanfaatan kapasitas organisasi mereka sendiri dan kebutuhan untuk kami untuk melakukan hal yang sama. Peningkatan Kapasitas adalah suatu disiplin ilmu. organisasi nasional daripada harus membentuk suatu pengembangan lebih lanjut. Atas dasar ini, hasil penilaian Anggota Tim Peduli juga membantu Ketika EO dan CSO diharapkan untuk dapat pembimbingan program yang besar atau tim penasehat telah berkembang menjadi rencana aksi, yang dilaksanakan kami untuk menghasilkan proposal yang melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas, di dalam PSF. Tantangan–tantangan ini semakin jelas oleh mitra. Namun, karena fokusnya pada kapasitas OD lebih baik. Ibu Felicity dan tim keuangan penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki terlihat saat implementasi. Dua proses tender diadakan dan kelembagaan, pekerjaan yang dilakukan oleh TSG dan pengadaan telah menjelaskan keterampilan dan kemampuan untuk melakukan untuk mengidentifikasikan mitra yang sesuai sebagai TSG, itu kurang memiliki relevansi dalam hal mendukung CSO kepada kami sistem pengadaan Bank hal tersebut secara terencana dan sistematis. Hal ini diikuti dengan negosiasi mendalam mengenai peran dan dalam penyampaian program–programnya pada kelompok Dunia dan bahkan mengupayakan akan memastikan hasil belajar yang lebih baik bagi tanggung jawab mitra. Walaupun ada beberapa aspek dari marjinal. Hal ini menggarisbawahi ketegangan utama agar dilakukan perubahan dalam para peserta. Peningkatan Kapasitas untuk PNPM pekerjaan yang telah dilakukan oleh organisasi pihak ketiga dalam Program Peduli: Haruskan program ini memposisikan sistem–sistem tersebut agar lebih sesuai Peduli di masa depan perlu mempertimbangkan yang memberikan nilai tambah, hal ini tidak selalu terjadi sumber daya untuk CB menjadi untuk OD, atau secara dengan kebutuhan kami dan kapasitas strategi–strategi peningkatan kapasitas guna demikian. Akibatnya, kontrak untuk TSG dihentikan setelah sekitar enam bulan berjalan. Dan sebagai gantinya, staf teknis khusus dikerahkan untuk memberikan dukungan di lebih luas untuk mendukung kualitas program dan kinerja? Kita akan kembali membahas masalah ini dalam bagian selanjutnya dalam bab ini. mitra kami. “ Siti Masriyah, ACE meningkatkan kapasitas. 28 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 29 Ketegangan lain yang menarik diamati akibat dari fokus ini juga menugaskan tim anggota penuh waktu yang awal CB pada OD ini adalah kenyataan bahwa sementara ditugaskan untuk mendukung pekerjaan ini. Artkulasi PNPM Peduli telah memposisikan para EO tersebut untuk yang lebih jelas mengenai Teori Perubahan PNPM Peduli terlibat dalam hubungan jangka panjang dengan CSO akan mengurangi beberapa ketegangan yang melekat sehingga mereka dapat memainkan peran CB lebih kuat, dalam PDO. kenyataannya, mereka tidak dipilih atas dasar kemampuan ini. Tidak terlihat jelas sejauh mana masing–masing Perhatian utama yang diangkat oleh tim PNPM Peduli pada EO tersebut memiliki keinginan untuk memperluas awal proses Evaluasi ini adalah pentingnya pergeseran fokus fokus organisasi mereka guna mencapai tujuan ini. Ada kegiatan CB ke penguatan praktik–praktik di lapangan, pertimbangan yang lebih mendalam terkait fakta bahwa khususnya dalam hal pengetahuan dan kemampuan CB dan OD bersifat relatif terhadap kebutuhan dan dalam penerapan pendekatan yang efektif bagi CSO konteks setiap organisasi yang berbeda. Dengan demikian, dalam bekerja dengan kelompok marjinal. Sementara tidak memungkinkan bagi satu lembaga tunggal untuk dalam 12 bulan pertama pelaksanaannya, kegiatan CB memenuhi seluruh kebutuhan CB dari lembaga lain. Selain selalu berfokus pada kemampuan mitra untuk memenuhi itu, jelas bahwa kegiatan CB perlu disesuaikan dengan kewajiban administrasi dan kontrak mereka, Evaluasi kebutuhan spesifik dari setiap organisasi tertentu. Hal ini mengidentifikasikan kapasitas desain yang efektif, ini menyoroti kebijaksanaan pendekatan Peduli dalam dan praktik lapangan di beberapa bidang tematik masih menyediakan sumber daya bagi para EO tersebut agar terbatas.47 Mengatasi hal ini jelas harus menjadi prioritas mereka mampu memfasilitasi kegiatan CB melalui penyedia bagi upaya CB di masa depan. layanan pihak ketiga. Namun demikian, timbul pertanyaan mengenai kualitas dan relevansi beberapa layanan yang Hal ini membawa kita pada ketegangan yang mendasar diberikan kepada mitra CSO dengan cara ini. Beberapa dalam strategi CB Peduli: adanya kebutuhan bagi PNPM program pembangunan, seperti program ACCESS yang Peduli untuk mengatasi ketegangan antara OD dan CB saat Sekelompok remaja transgender dari SWARA (sebuah kelompok berbasis keanggotaan) sedang berdiskusi mengenai hak- didukung oleh AusAID, telah terbukti berhasil dalam area ini dan untuk memfokuskan upayanya dalam kerangka hak dan gender. Sebelum adanya Peduli, mereka telah mendapatkan dukungan donor yang berfokus pada HIV dan AIDS. pembangunan dan sistem berbasis kebutuhan peningkatan yang jelas dan dapat dicapai yang membantu program dan Melalui Peduli mereka dapat memilih kegiatan yang mereka inginkan. Kegiatan mereka berfokus pada akses terhadap kapasitas. Akan lebih bermanfaat bagi Tim PNPM Peduli jika mitra mereka untuk mencapai sasaran program. layanan pendidikan, kesehatan, kepegawaian dan keuangan dapat mengeksplorasi relevansi ini dalam model program mereka sendiri. Singkatnya, PNPM Peduli perlu secara eksplisit menentukan apa tujuan program agar para mitra dapat memastikan berbeda dari berbagai organisasi dan individu. Perbedaan bermakna dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya Rekomendasi Antara: pengembalian investasi Peduli sesuai yang diharapkan. Peduli dari program masyarakat sipil lainnya dapat dilihat dan bentuk–bentuk kegiatan hidup bermasyarakat lainnya PNPM Peduli harus melanjutkan upayanya dalam PNPM bukan program penguatan kelembagaan. Program dari fokus program pada hasil–hasil sosial bagi kelompok sehingga mereka tidak mendapatkan kesempatan dan akses mengeksplorasi model–model alternatif terkait ini bukan merupakan program organisasi masyarakat yang tidak tersentuh oleh inisiatif–inisiatif pembangunan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sebagai umat manusia pemanfaatan sumber daya dalam kegiatan sipil. Setiap upaya peningkatan kapasitas yang dilakukan lainnya. Singkatnya, program ini perlu lebih berorientasi dan kebutuhan pokok hidup mereka.48 Peningkatan Kapasitas bagi mitra–mitra mereka. Peduli harus difokuskan untuk mendukung tujuan dasar pada praktik pelaksanaan guna dapat mendukung para program: mengembangkan keterampilan, kompetensi dan mitra program dalam mencapai hasil pembangunan Marjinalisasi memiliki karakteristik multi–dimensi dan lebih kemampuan personil dan masyarakat sehingga mereka yang diinginkan. dari sekedar kemiskinan. Sementara orang miskin seringkali PNPM Peduli telah banyak berinvestasi dalam membangun dapat menangani penyebab eksklusi mereka dan mengatasi terpinggirkan, marjinalisasi tidak hanya mengacu pada kerangka dan perangkat Pemantauan, Evaluasi dan kesulitan yang mereka hadapi. tidak adanya kemampuan ekonomi. Sebaliknya, kondisi ini Pembelajaran (Monitoring, Evaluation and Learning—MEL) Bidang Pembelajaran 3: Apa yang juga merujuk pada kurangnya pengetahuan, pengecualian yang berkualitas. Hal ini telah menghasilkan suatu sistem Upaya–upaya peningkatan kapasitas yang dilakukan telah kita pelajari mengenai dari partisipasi di arena sosial dan politik, serta kurang MEL yang kuat pada tingkat program. Namun, Tim PNPM oleh Peduli harus mendukung perannya dalam penanganan masalah marjinalisasi terpenuhinya hak–hak politik dan kapasitas, pengakuan Peduli juga menyadari keterbatasan para EO dan mitra memposisikan dirinya sebagai jejaring agen/pelaku dan inklusi sosial? dan kekuatan.49 mereka dalam menjalankan MEL. Dengan demikian, tim ini perubahan untuk memberdayakan kelompok marjinal berusaha untuk memastikan bahwa MEL telah diperkuat dan untuk mendukung inklusi sosial. Peningkatan Kerangka Kerja: Dalam upaya memahami marjinalisasi, penting untuk tidak pada semua tingkatan untuk memastikan analisis dan kapasitas yang efektif dilakukan secara demand driven. Marjinalisasi menggambarkan berbagai kerugian yang hanya memahami karakteristik dari marjinalisasi tetapi artikulasi perubahan yang lebih luas bagi penerima manfaat Cara ini menyediakan berbagai pilihan dalam menanggapi dialami orang atau sekelompok orang yang secara juga pengalaman sebagai pihak dikecualikan. Menjadi dan mitra. Selain Penasehat MEL, PNPM Peduli baru–baru berbagai tahapan pengembangan dan gaya belajar yang sistematis terkecualikan dalam proses partisipasi yang terpinggirkan lebih daripada sekedar memiliki pendapatan 30 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 31 rendah. Hal ini mencakup kurangnya kapasitas untuk dalam konteks ini, karena mereka dipaksa untuk menjadi sadar untuk mengembangkan kesadaran yang realistis •• Pemilihan kelompok sasaran yang tepat; berpartisipasi dalam masyarakat. Sebagai contoh, sebuah demikian.” 50 atas apa yang dapat dicapai dan siapa yang secara realistis •• Pemilihan intervensi yang tepat bagi kelompok komunitas orang–orang dengan disabilitas mengalami dapat dipengaruhi. sasaran tersebut; eksklusi, marjinalisasi dan devaluasi dalam konteks di mana Melalui pemahaman mengenai pengalaman marjinalisasi •• Pemilihan aliansi dan hubungan yang tepat guna perbedaan fisik tubuh mereka telah menghambat mereka dan eksklusi semacam ini kita akan dapat secara efektif Marjinalisasi dan pengalaman marjinalisasi bervariasi mendukung intervensi, berdasarkan pertimbangan dalam mendapatkan akses terhadap layanan dasar atau mempertimbangkan dan merencanakan hasil inklusi sosial secara sangat signifikan antara kelompok marjinal yang pihak mana lagi yang harus disertakan dalam proyek ini inklusi sepenuhnya dalam masyarakat. Kelompok minoritas, yang diinginkan oleh program PNPM Peduli. Dalam hal ini, satu dan kelompok lainnya. Dalam menangani kebutuhan untuk mewujudkan inklusi kelompok tersebut. seperti etnis minoritas tertentu dan masyarakat migran, inklusi sosial mengacu pada keterlibatan seseorang atau masing–masing kelompok itu, kita perlu: seringkali menyebut rasisme dan diskriminasi sebagai faktor kelompok orang dalam suatu kehidupan bermasyarakat, Tim Evaluasi telah mengunjungi berbagai proyek untuk yang menyebabkan marjinalisasi mereka. Mereka berusaha di mana mereka memiliki akses terhadap layanan umum, •• Terlibat langsung dengan kelompok marjinal agar mendapatkan masukan dari berbagai kelompok sasaran untuk mengatasi marjinalisasi ini untuk mendapatkan bebas untuk berpartisipasi dalam menentukan pilihan dan dapat memahami: yang terdiri dari para petani tanaman dan ternak, nelayan, inklusi sebagai warga negara yang setara. Dalam beberapa kendali, memiliki hubungan sosial, dan mempunyai rasa »» Apa itu marjinalisasi? Bagaimana bentuknya? buruh migran, mantan tahanan politik dan mereka yang kasus, mereka dikecualikan oleh undang–undang atau memiliki dan turut bertanggung jawab.51 »» Siapa yang mengalami marjinalisasi? Seperti dulu dituduh sebagai simpatisan komunis, penghuni kebijakan terkait hak–hak dasar, seperti akses terhadap apa pengalaman marjinalisasi itu? Akibat apa kawasan kumuh, individu transgender, gay dan lesbian dan tanah atau sumber daya. Mereka yang tidak memiliki Dalam menggambarkan orang–orang yang terpinggirkan yang ditimbulkan oleh kondisi marjinalisasi itu pengguna narkoba yang sudah pulih. Proporsi terbesar pekerjaan dalam jangka panjang, tidak hanya harus sebagai “aset nasional yang kurang dimanfaatkan,” Bapak bagi individu? dari Program Peduli (yaitu 88%) berfokus pada kegiatan menghadapi risiko kemiskinan, tetapi juga kehilangan rasa Sujana Royat secara jelas mengartikulasikan intensi dari •• Bekerja dengan sistem terkait, termasuk masyarakat untuk mendorong ‘mata pencaharian’53, khususnya melalui hormat dari tetangga dan masyarakat di mana bekerja Peduli dalam membantu mengidentifikasikan cara yang luas dan pemerintah, untuk memahami: fasilitasi kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Dengan dianggap lebih penting dari pendapatan sebagai tanda efektif yang memungkinkan kelompok dan individu yang »» Mengapa marjinalisasi terjadi? Apa saja beberapa pengecualian, proyek ini didasarkan pada penerimaan dan partisipasi penuh dalam lingkungan terpinggirkan mendapatkan akses terhadap barang dan jasa nilai–nilai dan sikap–sikap yang mendorong pembentukan kelompok penerima manfaat yang bekerja masyarakat tersebut. dan menjadi anggota yang aktif dalam masyarakat. terjadinya marjinalisasi? sama untuk mencapai tujuan bersama. »» Apa sistem, norma dan perilaku yang Dampak marjinalisasi dapat menjadi lebih dramatis, di mana sering mengakibatkan individu yang terpinggirkan menderita krisis identitas. Mereka sering dianggap “ Sistem yang ada telah merugikan orang–orang yang terpinggirkan. Program PNPM Peduli adalah upaya menimbulkan marjinalisasi? »» Apa akibat dari marjinalisasi dan eksklusi kelompok–kelompok tertentu bagi Evaluasi ini menegaskan kekhawatiran bahwa menentukan siapa yang layak menjadi penerima manfaat rupanya lebih sulit dari yang diperkirakan sebelumnya. Nampak jelas bertanggung jawab atas marjinalisasi mereka sendiri. untuk mewujudkan keadilan bagi komunitas/masyarakat terkait? bahwa beberapa proyek berhasil menentukan kelompok Hal ini mereka membuat mereka semakin tereksklusikan dan melemahkan motivasi dan kemampuan mereka untuk berpartisipasi sebagai warga negara yang aktif. mereka. “ Sujana Royat »» Apa faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan dan proses serta mekanisme apa yang dapat mendukung perubahan itu? sasaran yang tepat dengan menerapkan intervensi yang tepat. Namun, beberapa proyek rupanya menerapkan intervensi yang tepat pada kelompok sasaran yang Dalam beberapa kasus, individu yang terpinggirkan salah, sementara yang lain menerapkan intervensi yang menghadapi tekanan sosial untuk menerima saja apa pun Sebagai aktor pembangunan, kita menyadari bahwa Kita memahami bahwa kelompok yang terpinggirkan tidak dirancang dengan kurang baik, akan tetapi diperuntukkan yang ditawarkan kepada mereka, dan untuk menerima memahami penyebab–penyebab kemiskinan tidak bertanggung jawab atas marjinalisasi yang terjadi pada kelompok–kelompok yang sesuai. pandangan dan keyakinan yang dipaksakan pada mereka. selalu secara langsung memunculkan strategi mereka sendiri. Sebaliknya, mereka terpinggirkan sebagai Lingkaran setan ini terus berlanjut, seringkali berulang secara terus–menerus dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Misalnya, kelompok yang terpinggirkan tidak penanggulangannya. Hal yang sama berlaku untuk marjinalisasi: memahami penyebab dan karakteristik marjinalisasi tidak selalu secara langsung akibat dari kegagalan sistem sosial, politik, peraturan, dan ekonomi. Dengan demikian, bekerja untuk memberdayakan kelompok yang terpinggirkan tanpa mengacu pada sistem “ Sebenarnya, ada orang lain di desa ini yang kondisinya lebih buruk dari saya. Beberapa orang di sini mungkin atau sulit memperoleh dokumen seperti sertifikat memunculkan “formula yang dapat diandalkan untuk yang ada tidak dapat menghasilkan perubahan yang tidak memiliki pendapatan yang kelahiran, ‘kartu miskin’, dll baik untuk diri mereka sendiri mengatasi hal itu.” 52 berkelanjutan. Sebaliknya, kita memahami bahwa bekerja pasti dan tidak memiliki Jamkesmas. maupun anak–anak mereka. Hal ini semakin membatasi menangani masalah marjinalisasi dan mendukung inklusi Mereka seharusnya masuk dalam akses mereka terhadap layanan dasar, yang pada gilirannya memperburuk marjinalisasi mereka. Marjinalisasi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, ketegangan Dengan cara pandang seperti ini, kita harus berharap secara realistis mengenai apa yang dapat dicapai dan apa yang tidak bisa tercapai. Seperti yang dinyatakan mengharuskan kita untuk bekerja secara politis dan sosial. Bukti dan Pembelajaran: Apa yang terjadi program ini! ” Emi, Perempuan penerima dan konflik sosial. Semua faktor ini berkontribusi pada sebelumnya, marjinalisasi itu bersifat multi–dimensi. dalam Program Peduli dan pelajaran apa manfaat 32 thn, Bantul penciptaan lingkaran setan di mana gejala eksternal Dan hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan yang dapat kita petik dari program ini? marjinalisasi memperkuat perasaan dan pengalaman demikian, sebagai aktor utama, seluruh pemangku Dalam program PNPM Peduli, penentuan target yang efektif marjinalisasi: “kaum yang termarjinalisasi dipandang kepentingan dalam program PNPM Peduli harus secara memerlukan hal–hal berikut: 32 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 33 Salah menentukan sasaran sebagian besar diakibatkan oleh efektif. Definisi marjinalisasi yang digunakan dalam marjinal dan dengan pendekatan yang berbeda guna dalam Rantai Pengaruh Peduli. Tentunya, sumber daya kombinasi dari beberapa faktor, termasuk yang berikut: dokumentasi awal Peduli menyediakan semacam ‘daftar menjangkau mereka. Namun, melihat ke belakang, perlu dialokasikan agar para mitra mampu menggunakan belanja’ yang berisikan berbagai jenis kelompok sasaran sepertinya terlalu berlebihan jika kita berasumsi mengenai perangkat tersebut dengan benar. Peningkatan kapasitas •• Kurangnya bimbingan program yang jelas serta tidak dan mendorong mitra untuk bekerja dengan sebanyak keunggulan komparatif dan kemampuan mitra CSO dan EO (CB), pemantauan, evaluasi dan kegiatan belajar dapat adanya sistem untuk mendukung penentuan sasaran mungkin kelompok sasaran selama periode percontohan. untuk menentukan sendiri sasaran dan kegiatan mereka, memainkan peran penting dalam mencapai semua hal ini. program secara efektif; mengingat ukuran dan ruang lingkup dari program Peduli. •• Kesalahpahaman dan salah tafsir atas makna marjinalisasi; •• Perangkat yang tidak tepat untuk menilai marjinalisasi; “ Definisi marjinalisasi tidak diterangkan secara jelas pada awal program. Namun, kami mencoba untuk EO dan para mitra mereka telah mengangkat isu terkait fokus pada bidang mata pencaharian dan pembangunan Kurangnya kontestabilitas eksternal terkait proposal CSO merupakan kelemahan utama, dan ini berkontribusi pada penentuan sasaran yang kurang tepat. Pemilihan •• Penciptaan kesempatan atau ruang dalam menentukan berfokus pada kelompok marjinal ekonomi sebagai intervensi yang mereka pilih. Fokus ini kegiatan proyek saat ini dilakukan oleh para EO dengan prioritas penyusunan program.54 sebagaimana disebutkan dalam mungkin sebagian karena persepsi bahwa penekanan PDO menggunakan proses seleksi internal (lihat Bidang Secara keseluruhan, para mitra merasa bahwa di awal kegiatan Peduli tidak memberikan panduan yang cukup pedoman PNPM Peduli. “ Pembenaran atas hal ini adalah bahwa tahap percontohan adalah pada pemberdayaan ekonomi. Namun, CSO secara konsisten melaporkan bahwa mereka merasa ada pesan yang kuat dari PNPM Peduli dan Menko Kesra bahwa Pembelajaran 5), dengan kontestabilitas terbatas dalam lingkup kemitraan dan intervensi. Situasi ini diperburuk dengan kenyataan bahwa proses desain proyek jelas bagi mereka untuk melakukan pemilihan atas merupakan kesempatan bagi Peduli untuk menguji mereka harus berfokus pada inklusi ekonomi. Sebagai tidak didukung dengan sumber daya yang memadai, kelompok sasaran dan bentuk kegiatan intervensi secara pendekatan dalam bekerja dengan berbagai jenis kelompok hasilnya, mereka mendorong mitra mereka untuk berfokus menimbulkan kesulitan dalam menempatkan para EO dan kegiatan di bidang ini. CSO sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan dalam melaksanakan penilaian yang berkualitas, proses Rekomendasi Antara: perencanaan masyarakat dan proses verifikasi lapangan. Sebelum masuk ke tahap pengembangan program berikutnya, PNPM Peduli dan para mitra program Rekomendasi Antara: Studi Kasus: Ibu Majinah (53 thn), perlu meluangkan waktu untuk merefleksikan dan Pembentukan mekanisme yang jelas terkait Gunung Kidul mengembangkan Theory of Change secara jelas agar kontestabilitas eksternal dari kegiatan intervensi Bu Majinah belum pernah berpartisipasi dalam kegiatan mereka dapat menentukan sasaran penerima manfaat proyek yang direncanakan berdasarkan standar masyarakat sejak ia dan keluarganya disisihkan karena dan jenis kegiatan program secara lebih efektif.55 kualitas yang jelas atas desain kegiatan dan stigma terkait dengan orang tua mereka yang menjadi penentuan sasaran sangat dianjurkan untuk dilakukan tahanan politik setelah peristiwa 1965. Namun, kemudian Sementara Panduan Operasional PNPM Peduli menyatakan pada semua tingkat Rantai Pengaruh Peduli. Lakpesdam datang dan mendorongnya agar terlibat dalam bahwa para EO tersebut bertanggung jawab untuk: kegiatan masyarakat untuk pertama kali dalam hidupnya. Tentu saja, masalah penentuan sasaran merupakan “ Keterlibatan pertama dan bermakna bagi saya adalah dengan “ Memilih mitra (CSO lokal/cabang) dan kegiatan proyek yang sesuai dengan memanfaatkan Panduan landasan dari keberhasilan Peduli. Lebih jauh lagi, hal ini akan menjadi semakin sulit seiring dengan peningkatan program ke skala yang lebih besar. Masalah ini lebih kelompok besar bernama Kiprah Operasional untuk memastikan bahwa menyoroti hubungan mendasar antara peningkatan Perempuan di Yogyakarta waktu itu mitra yang tepat telah dipilih dan kapasitas, sumber daya yang efektif, dan sistem pendukung tahun 2008. Sekarang, saya juga ikut kelompok sasaran yang terpinggirkan yang memungkinkan CSO secara efektif menjangkau dalam kelompok simpan–pinjam, telah berhasil dijangkau. ” 56 kelompok marjinal dan mengimplementasikan intervensi arisan, dan pertemuan desa, ” Bu Majinah juga sekarang sudah ikut berpartisipasi Tidak ada petunjuk lebih lanjut dalam Panduan mengenai bagaimana tersebut harus dicapai. Penentuan sasaran yang akan memungkinkan mereka mengakses peluang untuk menjadi warga negara yang terlibat aktif. dalam pelatihan menjahit dalam Grup Indah Mawar, yang dapat diperkuat secara signifikan melalui identifikasi dan didukung oleh Lakpesdam dan PNPM Peduli. Kelompok pengembangan perangkat untuk menentukan kelompok Bidang Pembelajaran 4: Apa yang ini baru dibentuk dan ia baru saja mulai mengembangkan sasaran yang terpinggirkan dan untuk menyelaraskan telah kita pelajari mengenai keterampilan menjahit, karenanya ia masih tidak yakin kegiatan intervensi program guna menangani baik gejala penanganan masalah mata apakah ia akan mampu menghasilkan pendapatan dari maupun penyebab marjinalisasi. Tidak hanya perangkat pencaharian dan inklusi ekonomi? kegiatannya itu. Namun, ia sekarang menikmati kehadiran ini perlu dikembangkan pada tingkat program, definisi, Dalam program PNPM Peduli ini, sebagian besar (88%) dirinya di kelas dan senang terlibat dalam kegiatan nilai–nilai dan panduan juga harus jelas tercermin dalam dari intervensi saat ini berfokus pada ‘mata pencaharian’. bersama dengan para perempuan sedesanya. kontrak, SOP, penilaian dan evaluasi pada semua tingkatan Namun, Tim PNPM Peduli dan para mitra EO sudah mulai 34 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 35 mempertanyakan penekanan ini, dengan pertimbangan •• Berpusat pada orang: SLA dimulai dengan apakah program perlu lebih meningkatkan penekanan pada menganalisis sumber mata pencaharian masyarakat dan intervensi lain yang memungkinkan seperti misalnya akses bagaimana hal tersebut berubah dari waktu ke waktu. terhadap layanan, kewarganegaraan, hak dan perlindungan Orang–orang itu sendiri secara aktif berpartisipasi sosial dan inklusi secara lebih luas. Untuk memandu arah dalam seluruh siklus proyek. masa depan program ini, bidang ‘mata pencaharian’ telah •• Holistik: SLA menyadari bahwa warga masyarakat ditetapkan sebagai bidang pembelajaranutama dalam mengadopsi berbagai strategi untuk mengamankan Evaluasi ini. mata pencaharian mereka. SLA juga mengakui bahwa banyak aktor yang terlibat dalam proses ini. Contohnya, Kerangka Kerja: para aktor ini dapat mencakup orang–orang dari sektor Penelitian lebih dalam untuk membahas Pendekatan Mata swasta, kementerian, organisasi berbasis komunitas Pencaharian yang Berkelanjutan (Sustainable Livelihoods dan organisasi internasional. Approach—SLA) membantu kita untuk lebih memahami •• Dinamis: SLA bertujuan untuk memahami isu–isu yang berdampak pada anggota kelompok yang sifat dinamis dari mata pencaharian dan apa terpinggirkan dan kontribusi yang dapat diberikan oleh para yang mempengaruhinya. mitra Peduli guna meningkatkan mata pencaharian para •• Membangun kekuatan: SLA bertumpu pada kekuatan penerima manfaat. SLA menyediakan kerangka kerja yang dan peluang yang dirasakan ada pada masyarakat membantu kita memahami isu–isu yang mempengaruhi daripada berfokus pada masalah dan kebutuhan kehidupan masyarakat miskin dan hubungan antara mereka. Hal ini mendukung strategi mata pencaharian faktor–faktor tersebut. Kerangka yang dimaksud adalah yang ada. seperti yang dijabarkan dalam Gambar 3. •• Mempromosikan link mikro–makro: SLA meneliti pengaruh kebijakan dan lembaga atas opsi–opsi mata SLA juga menyediakan seperangkat prinsip yang pencaharian yang ada dan menyoroti kebutuhan atas Seorang anggota masyarakat dari Tambak Bajo, Kalimantan Timur dan Manajer Program KBCF memperlihatkan produk- produk mereka dan membagi pembelajaran terkait pembangunan usaha mereka pada Forum Belajar PNPM Peduli di dimaksudkan untuk memandu tindakan dalam menangani kebijakan berdasarkan masukan dari tingkat lokal dan Makassar, September 2012 (diadakan oleh PSF). Bersama dengan 15 pemilik usaha kecil lainnya yang didukung oleh dan mengatasi kemiskinan serta eksklusi ekonomi: oleh prioritas masyarakat miskin. Organisasi Masyarakat Sipil dalam PNPM Peduli, mereka berbagi pembelajaran dan keterampilan, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dan bertemu dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk mendiskusikan strategi pengembangan usaha mereka Gambar 3: Kerangka Kerja Mata Pencaharian yang Berkelanjutan57 •• Mendorong kemitraan yang luas: SLA berpijak pada SLA dirasakan berguna karena mengakui keragaman kemitraan dengan cakupan yang luas yang diambil baik aspirasi, pentingnya aset, dan kendala dan peluang akibat dari sektor publik maupun swasta. dari struktur kelembagaan dan proses. Dalam istilah praktis, H Kerentanan •• Menyasar keberlanjutan: Keberlanjutan penting jika pendekatan ini berfokus pada orang, bukan pada sumber Konteks ingin penanggulangan kemiskinan berjalan terus tidak daya dan organisasi, serta menyoroti pentingnya partisipasi Goncangan S N Kebijakan Strategi hasil terhenti.58 dalam pencapaian keberlanjutan. Musimam In uences Pengaruh Institusi Penghidupan/ mata Kecenderungan/ Proses Mata Pencaharian pencaharian “ Trend Mata pencaharian yang Apa implikasi hal ini terhadap kondisi di mana Perubahan P F berkelanjutan adalah ketika seseorang CSO dapat dan harus melakukan penyusunan dapat mengatasi dan pulih dari tekanan program? SLA dimaksudkan untuk memfasilitasi rakyat dan goncangan dan mempertahankan dalam mendapatkan kekuatan dan sumber daya untuk atau meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini biasanya aset kerja yang dimiliki baik sekarang dimulai melalui beberapa bentuk usaha/kegiatan ekonomi Aset KUNCI Mata Pencaharian: H = Human Capital (Modal SDM), dan di masa depan, dan tetap tidak yang akan memfasilitasi perubahan bertahap dalam hal ” N = Natural Capital (Modal SDA), merusak sumber daya alam. 59 sosial, pendidikan, nilai–nilai budaya, dan politik. F = Financial Capital (Modal Keuangan), S = Social Capital (Modal Sosial), P = Physical Capital (Modal Fisik) 36 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 37 Oleh karena itu, untuk mendukung keberlanjutan mata •• Inovasi Kelembagaan: Misalnya, pencapaian tujuan Temuan terkait kelemahan utama dalam tingkat di dunia kerja atau mencari jalan alternatif untuk pencaharian, praktik panutan menekankan suatu pola pikir bersama, pembentukan kelompok–kelompok formal, pengetahuan CSO meliputi: menerapkan keterampilan profesional dan keahlian dan proses kerja yang mengoptimalkan sumber daya dan kolaborasi, dan platform bersama; yang sudah mereka miliki; yang memposisikan masyarakat sebagai aktor utama. Untuk •• Inovasi Komersial: Sebagai contoh, kemasan, •• Kurangnya pemahaman holistik tentang SLA; •• Kurangnya keterlibatan masyarakat dan penerima mencapai hal tersebut, berikut adalah beberapa kegiatan branding, pemasaran bersama. •• Kurangnya akses terhadap perangkat yang manfaat dalam perencanaan program: Dalam yang penting untuk dilakukan: •• Inovasi Teknologi: Misalnya, peningkatan efisiensi efektif untuk melakukan analisis yang benar beberapa kasus, hal ini telah menyebabkan rendahnya dalam produksi, sistem produksi, dan pemasaran. atas mata pencaharian dan perencanaan bisnis kepatuhan atau kenyataan bahwa kegiatan program •• Pemetaan potensi masyarakat dan peluang dalam berdasarkan situasi setempat: Misalnya, Evaluasi tidak cocok untuk kondisi lokal; masyarakat: pemetaan ini dimaksudkan untuk Bukti dan Pembelajaran: Apa yang terjadi ini menemukan banyak contoh di mana staf CSO •• Lemahnya analisis biaya dan manfaat pada hasil memudahkan pemahaman tentang aset masyarakat dalam Program Peduli dan pelajaran apa gagal untuk menghitung biaya produksi dalam upaya kerja: misalnya, lihat kasus Ibu Eli (dalam kotak yang memberikan dasar bagi mereka untuk menjadi yang dapat kita petik dari program ini? menentukan harga jual. Dalam beberapa kasus, di bawah); lebih produktif. Kegiatan pemetaan meliputi: FGD, Seperti yang dinyatakan sebelumnya, dalam program PNPM, hal ini telah menyebabkan biaya produksi melebihi •• Penggunaan sistem kelompok usaha dan kegagalan survei, pengumpulan dan analisis data; sebagian besar (88%) dari intervensi yang dilaksanakan jumlah pendapatan; untuk mengakui bahwa tidak semua orang dapat atau •• Penguatan Kelompok: Fasilitasi konsensus untuk oleh para CSO saat ini berfokus pada ‘mata pencaharian’. •• Kurangnya pemahaman aset: Aset dianggap terdiri ingin menjadi seorang pengusaha; mengembangkan rencana kerja sangat penting Sebagian besar intervensi tersebut terdiri dari: dari benda–benda nyata, seperti tanah dan peralatan. •• Penempatan anggota masyarakat sebagai gunamemastikan pendekatan mata pencaharian yang Aset seharusnya ditafsirkan secara lebih luas mencakup penerima atau obyek bukan sebagai aktor utama, berkelanjutan. Pembangunan konsensus biasanya •• Pelatihan keterampilan: Pelatihan keterampilan yang aset tidak berwujud, seperti kapasitas individu, melalui distribusi perangkat dan peralatan, penyediaan membutuhkan serangkaian diskusi kelompok, berkaitan dengan produksi makanan dan kerajinan, hubungan sosial, sumber daya alam, prasarana desa, satu kali pelatihan dan masukan teknis, daripada mendekati pemangku kepentingan masyarakat melalui pembibitan tanaman, peternakan, dan kolam ikan; dan sumber daya keuangan; melibatkan mereka dalam perencanaan dan analisis sosialisasi, FGD, lokakarya, dan pertemuan desa; •• Pelatihan kewirausahaan: Pelatihan difokuskan •• Kurangnya pemahaman tentang isu seputar akses bersama, kemitraan bisnis serta pembimbingan. •• Peningkatan kapasitas individu: Hal ini dibutuhkan pada peningkatan pengetahuan dasar dan motivasi terhadap modal, ketergantungan atas hutang, sistem agar memungkinkan orang menjadi lebih produktif. untuk berwirausaha, bukan pada keterampilan bisnis tabungan yang efektif; Tanpa kecuali, tim Evaluasi ini mencatat bahwa para CSO Peningkatan kapasitas individu melibatkan pelatihan manajemen (yaitu lebih ke riset pasar, pentingnya •• Kurangnya keterampilan bisnis dan pemasaran, telah menerapkan kegiatan mata pencaharian melalui keterampilan, produksi secara teknis, kewirausahaan, rencana bisnis, bagaimana menghitung biaya, termasuk dalam memfasilitasi akses terhadap pasar. pendekatan berbasis kelompok. Walaupun pendekatan dan pembimbingan; mengembangkan rencana keuangan, dan manajemen ini menawarkan modalitas yang nyaman di mana CSO •• Memperkuat kolaborasi dan kerja sama: Hal administrasi keuangan); Temuan terkait kelemahan utama dalam dapat menentukan program, pendekatan kelompok ini diperlukan untuk mengintegrasikan lingkungan •• Mendukung akses terhadap program–program pendekatan–pendekatan yang diterapkan oleh jarang berhasil secara efektif, kecuali dalam hal eksternal misalnya melalui kegiatan lokakarya, pemerintah: terkait dengan penanggulangan CSO meliputi: meningkatkan daya tawar pembelian bahan baku dan pertemuan, pertemuan bisnis, dan studi banding; kemiskinan dan pengembangan usaha. mengakses pendekatan modal. Pendekatan berbasis •• Akses terhadap layanan bisnis: Melibatkan fasilitasi •• Fokus pada pelatihan keterampilan produksi kelompok cenderung kurang mendorong motivasi individu temu mitra yang dapat diajak masyarakat untuk Evaluasi ini menegaskan kekhawatiran terkait kenyataan dan pengolahan di tahap pertama namun tanpa dan kebutuhan para anggota kelompok. Pendekatan memperkuat bisnis mereka melalui akses terhadap bahwa CSO memiliki keterbatasan pemahaman pelaksanaan riset pasar yang efektif, analisis biaya seperti ini sering memicu konflik antara anggota karena modal, pasar, mitra bisnis, dan sumber daya lainnya. tentang pendekatan mata pencaharian yang produksi atau rantai nilai untuk mendukung penentuan adanya perbedaan kepentingan. Pendekatan kelompok berkelanjutan. Hal ini menegaskan bahwa kapasitas harga, perencanaan bisnis, pelatihan kesadaran juga berisiko terhadap ketimpangan struktur kekuatan Melalui proses–proses ini, masyarakat didorong untuk mereka untuk bekerja secara efektif pada isu–isu mata keuangan dll; yang telah terbangun. Hal ini dapat merusak upaya memahami cara–cara di mana para anggotanya dapat pencaharian umumnya masih lemah, dan berpotensi •• Kurangnya analisis dan pemanfaatan kekuatan pemberdayaan dan menyebabkan transaksi yang tidak adil. mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan mereka. kecil untuk menghasilkan kegiatan yang memberikan serta aset yang ada: Contoh kurang dimanfaatkannya Mereka belajar bagaimana bekerja dengan para pemangku manfaat ekonomi yang nyata dan berkelanjutan aset yang ada tersebut termasuk perihal personil Siklus proyek yang singkat berdampak negatif pada kepentingan dari berbagai sektor dan tingkatan, serta bagi penerima manfaat. Intervensi mata pencaharian profesional yang terampil (paralegal, lulusan ekonomi kualitas dan keberlanjutan kegiatan pembangunan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang yang dilaksanakan oleh CSO dan mitra mereka berfokus dan seni grafis) yang terpinggirkan akibat masalah ekonomi. CSO melaporkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan antara aspirasi individu dan prioritas masyarakat. pada kelompok produksi dan industri rumah tangga. kecanduan narkoba di masa lalu, status HIV atau cukup waktu untuk melibatkan masyarakat dalam Namun hal ini tidak didasarkan pada strategi yang sesuai karena mereka transgender. Dalam beberapa kasus, perencanaan program dan penilaian atas peluang yang Bilamana dilaksanakan secara efektif, proses–proses untuk pemberdayaan masyarakat dan mobilisasi aset intervensi berfokus pada melibatkan perorangan ada. Hal ini telah menyebabkan miskinnya penilaian tersebut dapat menyebabkan munculnya berbagai inovasi: guna mencapai hasil ekonomi dan pembangunan secara tersebut dalam kegiatan seperti membersihkan sepeda akan potensi peluang dan hambatan bisnis, yang secara lebih luas. motor atau produksi primer, dan bukannya mendukung signifikan berdampak pada kesuksesan program. Misalnya, mereka agar masuk kembali ke jalur karir mereka salah satu mitra membentuk usaha bersama ternak lele di 38 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 39 perlu dijawab segera. Mungkin yang terbaik adalah Bidang Pembelajaran 5: Pembelajaran Studi Kasus: Ibu Sutilah menjawabnya melalui proses ToC dimana PDO Peduli apa yang kita dapatkan dari Ibu Sutilah adalah ketua kelompok pengrajin ‘keripik didasarkan atas hasil pembelajaran dari penyusunan proses bisnis yang efektif dalam rumput laut’ (seaweed chips) di Desa Bangsal, Mataram. program selama 12 bulan terakhir, sebagaimana tercantum pendanaan CSO? Ibu dari tiga orang anak ini mengalami kesulitan dalam laporan ini.60 Peduli merupakan semacam latihan “learning by doing” mengelola kelompok usahanya karena ketidakmampuan bagi Bank Dunia. Bank Dunia memang sudah piawai mereka dalam menghitung biaya produksi dengan benar. Rekomendasi Antara: dalam mengelola penyaluran dana hibah skala besar dan Dengan demikian, kelompok mengalami kesulitan dalam Terdapat kebutuhan mendesak untuk menimbang pengolahan pinjaman ke pemerintah, namun pengalaman menentukan harga jual yang sesuai. Selain itu, modal kembali fokus bidang kerja program Peduli saat mereka masih sangat sedikit dalam memberikan dana hibah kelompok kerja untuk produksi ini terus menyusut karena ini yang terkait pemberdayaan ekonomi dan mata langsung kepada CSO seperti yang diterapkan program penerimaan dari hasil penjualan habis digunakan untuk pencaharian. Adalah penting untuk menentukan Peduli. Terkait hal tersebut, Evaluasi ini mencoba untuk membayar upah pekerja dalam kelompok mereka. kondisi–kondisi di mana bentuk keterlibatan semacam merekam pengalaman program yang dapat membantu ini dapat didukung. Yang juga diperlukan adalah Bank Dunia untuk memahami sejauh mana penyediaan Singkatnya, intervensi pelatihan keterampilan dari penentuan kapasitas dan upaya pemantauan seperti hibah ini dapat menciptakan suatu pengalihan sumber PNPM ternyata tidak didahului oleh riset pasar yang apa yang diperlukan untuk memastikan bahwa daya ke CSO guna mendukung pekerjaan mereka tanpa memadai. Akibatnya, peserta mengalami kesulitan dalam intervensi yang dilakukan memberikan hasil yang perlu menimbulkan kendala yang tidak perlu melalui menjalankan usaha yang layak dan menguntungkan. sesuai dengan investasi yang sudah dikeluarkan dan beban administrasi. tidak menimbukan kerugian. NTB. Namun, setelah mitra tersebut melakukan pelatihan ke dalam kerangka program ini untuk mengatasi akar–akar dengan para penerima manfaat, ditemukan bahwa sulit penyebab dari marjinalisasi, yang mana menjadi pendorong untuk mendapatkan benih atau bibit lele di propinsi munculnya penekanan pada kegiatan mata pencaharian tersebut. Dengan demikian, bibit harus didapatkan dari dalam portofolio Peduli. Praktik Panutan: Strategi luar NTB, yang berarti meningkatkan biaya produksi dan Pemberdayaan Masyarakat melemahkan potensi penghasilan dari program ini. Tim Jika para mitra tidak memiliki keterampilan yang diperlukan Dalam kegiatan Forum Belajar PNPM Peduli di Makassar, Evaluasi ini juga menemukan kasus di mana alat kerja untuk meningkatkan hasil ekonomi bagi penerima Kawal Borneo Community Foundation (KBCF) dari yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan, misalnya manfaat, apakah mereka harus ikut terlibat dalam jenis Kalimantan Timur menyajikan sebuah presentasi mesin yang membutuhkan listrik dengan watt yang lebih intervensi ini? Ini adalah pertanyaan yang sangat relevan mengenai isu–isu yang dihadapi oleh masyarakat dengan tinggi daripada yang kekuatan listrik yang tersedia di desa. karena maksud dari program ini adalah untuk mendorong menggunakan pendekatan dan strategi yang diadopsi Tentu saja, jika perencanaan awal dilakukan dengan lebih bukan hanya agar penerima manfaat diterima secara dalam program ini. Pendekatan KBCF berfokus pada baik maka hal–hal semacam ini dapat dihindari. Namun ekonomi, tetapi juga dalam hal inklusi sosial mereka. potensi masyarakat. KBCF melaksanakan berbagai demikian, dalam kenyataannya kasus–kasus semacam ini Saat ini, para EO dan CSO berfokus pada kegiatan mata kegiatan di bidang mata pencaharian untuk memenuhi sangat umum terjadi. Sangat disayangkan bahwa hal–hal pencaharian karena mereka melihat kegiatan ini sebagai kebutuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan–kegiatan tersebut secara signifikan mengurangi nilai manfaat yang pintu masuk yang paling mudah terkait bekerja dengan ini termasuk budidaya ikan mas di Desa Tambak Bajai. diciptakan oleh program ini, menunjukkan lemahnya masyarakat miskinpada isu–isu yang lebih luas dan sistemik, Program budidaya ikan mas diciptakan dan telah akuntabilitas pada lini bawah, merusak kepercayaan mengenai dan bukan karena bidang ini merupakan bidang disertifikasi sebagai kelompok Usaha Perempuan di Desa masyarakat sipil dan menempatkan beban yang tidak perlu keterampilan, keahlian dan minat mereka. Tekalsalo. Untuk menjamin keberlanjutan program, KBCF pada penerima manfaat. juga melibatkan pemerintah dan pemangku kepentingan Dalam kepentingan mencapai pertanggungjawaban ke dari sektor swasta. Selama proses Evaluasi ini, seluruh pemangku lini bawah dan memastikan bahwa program tersebut kepentingan (pemerintah, Peduli, EO dan CSO) yang kami temui menyepakati bahwa intervensi mata pencaharian memberikan pintu masuk yang paling praktis dan mudah mencapai tujuan yang diinginkan, pertanyaan ini “ Program PNPM Peduli hanyalah awal dari serangkaian panjang strategi pemberdayaan yang akan dilaksanakan dalam 3 tahun ” , kata Saparudin, Manajer Program KBCF. 40 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 41 Kerangka Kerja: memastikan ketepatan mitra pilihan harus didasarkan Suatu penilaian terhadap relevansi dan efektivitas pada hasil yang diharapkan dari program ini. hal mekanisme penyaluran dana hibah yang dibuat untuk tersebut juga harus didasarkan pada analisis yang aman Peduli ini sebaiknya dibicarakan dalam konteks tren saat atas kapasitas kelembagaan dan atribut mitra tersebut ini terkait praktik panutan para donor dalam pendanaan dalam menghasilkan hasil yang diharapkan dan untuk masyarakat sipil dan CSO, seperti yang dijabarkan di memungkinkan proporsionalitas serta Value for Money bawah ini: (VfM).64 Sementara banyak donor saat ini menerapkan proses seleksi dua–tahap atau tender terbatas, faktor •• Aksesibilitas dan fleksibilitas Mekanisme kontestabilitas masih menjadi nilai fundamental, Penyaluran Dana Hibah: Pendanaan kelompok terutama agar memungkinkan munculnya aktor–aktor non–tradisional dan beragam merupakan karakteristik dan pendekatan baru; penting dari praktik panutan dalam penyusunan •• Pemanfaatan pihak perantara: Beberapa donor program masyarakat sipil. Hal ini sangat penting mampu menanggung biaya transaksi yang signifikan bagi program yang dimaksudkan untuk memberikan terkait dengan pendanaan langsung bagi CSO. manfaat dan keuntungan bagi kelompok yang sulit Oleh karena itu, seperti dalam kasus PNPM Peduli, dijangkau dan marjinal. 61 Namun demikian, pengaturan donor mengandalkan penggunaan perantara seperti pendanaan kompetitif sering tidak mengikutsertakan Managing Agent, NGO internasional dan CSO jenis CSO tertentu dalam akses terhadap dana nasional. Meskipun hal ini mungkin tepat dalam itu dikarenakan ketidakmampuan mereka untuk pengelolaan aliran keuangan, pendekatan ini juga memenuhi persyaratan generik yang diwajibkan dalam dapat meningkatkan sejumlah risiko dan tantangan. mendapatkan pendanaan ini. Semakin banyak donor Misalnya, perantara tersebut mungkin saja tidak dan organisasi penyedia dana hibah yang mengakui memiliki kapasitas yang seimbang dengan kapasitas Sebuah kelompok perempuan di Indramayu, Jawa Barat, berpartisipasi dalam pelatihan mata pencaharian guna mempelajari bahwa dalam rangka memperluas akses ke spektrum donor dalam: cara pembuatan bakso ikan, sebelum mereka mendirikan usaha kecil mereka sendiri. Mereka mendapatkan pelatihan dan yang lebih luas bagi para aktor masyarakat sipil, a. Menengahi saat terjadi konflik kepentingan dan dukungan usaha dari Lakpesdam NU Indramayu termasuk, CBO yang baru muncul, media, kelompok hubungan antara masyarakat sipil dan organisasi pedesaan dan pemangku kepentingan setempat, dan dan Negara; FBO, adalah penting untuk menyediakan berbagai b. Membangun hubungan antara keterlibatan sipil dan jenis hibah yang berbeda. Kemudian jenis hibah upaya memperkuat kapasitas dan daya tanggap •• Pengaturan Pendanaan: Mekanisme pendanaan lama, pendanaan akan bergerak menuju pendekatan tersebut harus dilengkapi kriteria kelayakan yang akan lembaga negara, dan kegiatan pengembangan CSO (siklus pendanaan, RUPS, yang mencakup pendanaan inti, jangka panjang dan memungkinkan berbagai kelompok berbeda untuk c. Menangani risiko yang muncul di mana prosedur operasional) secara signifikan mempengaruhi pendanaan program dan kelembagaan multi–tahun, mengakses berbagai jenis pendanaan sesuai dengan mereka tidak memiliki perlindungan diplomatik cara di mana CSO mampu untuk melaksanakan pendanaan bersama, dan pendanaan terkait perluasan kebutuhan dan kemampuan kelompok–kelompok sebagaimana yang dimiliki oleh donor. 65 kegiatannya. Sebagai contoh, pendanaan berbasis dan/atau replikasi dari program yang ada, bukan pada tersebut.62 Peluang mobilisasi pendanaan yang fleksibel proyek dapat secara serius mempengaruhi “kualitas pendanaan yang melulu bersifat ‘proyek’.67 Beberapa dan responsif harus tersedia bagi CSO dalam konteks Kecuali pihak perantara tersebut memiliki tingkat dana bantuan bagi program pembangunan donor, seperti SIDA, mengadopsi pendekatan ini perubahan kebutuhan, namun tetap mengikuti standar legitimasi yang tinggi di antara kelompok pemangku berkelanjutan yang berpusat pada orang.”66 Hal ini tidak hanya dengan mitra langsung mereka, namun uji tuntas, akuntabilitas dan transparansi yang dapat kepentingan secara luas, memanfaatkan mereka dapat mengakibatkan ketergantungan yang berlebihan mereka juga mendorong mitra LSM Swedia di bawah diterima secara global.63 sebagai pihak penyalur hibah mungkin akan pada pelayanan dan kegiatan berbasis proyek yang pendanaan–inti mereka untukbertindak sebagai pihak •• Pemilihan Mitra: Seleksi mitra yang seksama memposisikan mereka sebagai ‘penjaga pintu’ secara signifikan dapat menghambat kontribusi CSO di perantara guna mengurangi transaksi administratif merupakan hal mendasar untuk mengurangi berbagai yang dapat menyebabkan perpecahan dan/atau wilayah sipil saat mereka berjuang untuk mendapatkan dan untuk menerapkan mekanisme pendanaan–inti risiko pengelolaan dan penyusunan program. munculnya agenda tertentu. Pada akhirnya, hal dana yang cukup guna memastikan keberlangsungan dan pendanaan jangka panjang (3–4 tahun) pada Kecenderungan donor untuk berfokus pada risiko tersebut dapat merusak keragaman pandangan keberadaan organisasi mereka. mitra–mitra mereka di belahan dunia bagian selatan.68 fidusia dapat menyebabkan kegagalan dalam dan pendekatan masyarakat sipil. Oleh karena itu, Saat ini tren dalam pendanaan donor bagi penanganan masalah–masalah terkait rendahnya praktik panutan para donor harus secara cermat dan masyarakat sipil menunjukkan pergeseran dari •• Akuntabilitas: praktik panutan pendanaan kapasitas lainnya, meskipun hal tersebut berpotensi berkelanjutan memastikan peran dan kinerja organisasi pendanaan terfokus pada proyek menuju program mempromosikan transparansi. Pendekatan seperti untuk mempengaruhi atau merusak program atau perantara secara berkala. Hal ini harus mencakup uji dan pendanaan kemitraan dalam situasi di mana ini membutuhkan perhatian yang sama terkait mengakibatkan risiko tambahan. Sistem seleksi untuk kontestabilitas eksternal. CSO telah menunjukkan kapasitas mereka. Semakin akuntabilitas ke lini atas maupun bawah. Pendekatan 42 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 43 •• Bekerja dengan perantara yang memiliki sejarah penanggulangan kemiskinan di tingkat cabang dengan keterlibatan secara khusus dengan kelompok kelompok yang terpinggirkan, dan b) memperkuat non–tradisional; kapasitas manajemen dan organisasi. Lakpesdam, anak •• Memfasilitasi pengembangan mekanisme pendanaan organisasi Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi nasional secara berjenjang yang berbeda untuk menjangkau berbasis keagamaan dengan 30 juta anggota, adalah kelompok yang berbeda di masyarakat; satu–satunya pihak yang menerima hibah berdasarkan •• Membedakan mekanisme penyaluran dana hibah, skema EO–B saat ini. meminimalkan persyaratan pelaporan dan memberikan ruang bagi para mitra untuk merasakan kegagalan dan EO dipilih melalui proses tender yang kompetitif dan belajar dari kegagalan tersebut dalam upaya membuka diawasi oleh PSF (lihat Lampiran 1). Selama proses ini, Panel pintu keterlibatan bagi kelompok non–tradisional yang seleksi mengidentifikasi tiga organisasi tambahan yang kurang berpengalaman misalnya CBO di akar rumput; dianggap memiliki potensi tertentu, dan juga memenuhi •• Membina keterlibatan yang berarti dengan kelompok syarat untuk mendapatkan dana hibah dalam dua model penerima manfaat untuk mendorong penggunaan ditetapkan di atas. Sebagai hasilnya, diputuskan untuk pendekatan pro masyarakat miskin, untuk melibatkan menguji model ketiga, seperti yang dijelaskan di bawah ini: penerima manfaat dalam struktur tata kelola program, dan untuk berfokus pada hak–hak.70 •• Model EO–IP: Model ini dikembangkan untuk mengelola risiko sementara terus mendukung cita–cita Bukti dan Pembelajaran: Apa yang terjadi EO dalam meningkatkan kapasitas mereka sebagai dalam Program Peduli dan pelajaran apa organisasi penyalur hibah (GMO) di masa depan. yang dapat kita petik dari program ini? Dalam model ini, tiga organisasi tambahan (Mitra Relasi Pendanaan Perantara, atau IP), yang melekat pada salah satu EO Untuk mencapai tujuannya, Peduli menguji sejumlah juga menerima dana hibah dalam skala kecil, yang Perempuan-perempuan miskin di Kabupaten Cimahi bersama-sama mendirikan sebuah kelompok usaha kecil guna model dan skema pendanaan bagi CSO nasional kemudian mereka salurkan kepada mitra mereka sendiri mendapatkan penghasilan tambahan. Mereka membuat dan menjual sarung bantal yang terbuat dari kain perca lewat sumbangan pabrik di daerah sekitar. Para perempuan tersebut telah mendapatkan pelatihan pembuatan kerajinan dan Indonesia terkait penyaluran dana hibah dan peningkatan (Mitra Tersier, atau TPS). IKA, Bina Swadaya dan PKBI pelatihan usaha dari Lakpesdam Cimahi, Jawa Barat kapasitas CSO lokal agar mereka mampu bekerja dengan merupakan organisasi–organisasi yang ditunjuk sebagai kelompok marjinal: IP dalam model ini. •• Model EO–A: dana hibah disalurkan kepada EO di Ketika ditanya tentang motivasi strategis mereka untuk ini melibatkan langkah–langkah seperti penyediaan non–tradisional menyoroti sejumlah isu tambahan yang tingkat nasional, yang masing–masing menerima terlibat dengan Peduli, Kemitraan, ACE dan IKA masing informasi bagi publik yang berkaitan dengan sangat penting berkaitan dengan pekerjaan program Peduli. dana hibah dari Bank Dunia untuk memperkuat menggambarkan diri mereka sebagai GMO, yang pendanaan, kinerja dan hasil, keterlibatan penerima Secara khusus, hal ini berhubungan dengan kebutuhan sistem manajemen dan kapasitas operasional menunjukkan bahwa penyaluran dana hibah adalah bagian manfaat dan pemangku kepentingan utama untuk bekerja dan secara politik melibatkan kelompok mereka sendiri dan untuk kemudian menyalurkan dari bisnis inti dan visi strategis mereka.71 dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, masyarakat sipil non–tradisional seperti gerakan sosial, FBO, dana hibah tersebut kepada organisasi pihak ketiga pemantauan, evaluasi dan proses pembelajaran, dan media ketika bekerja dengan kelompok–kelompok (CSO lokal) guna a) mendukung mereka melalui Perlu dicatat juga bahwa isu dimana CSO memposisikan menjamin kesempatan yang sama bagi semua, dan yang sulit dijangkau. Hal ini telah kami sertakan dalam kegiatan penanggulangankemiskinan bagi kelompok diri mereka sebagai GMO juga mulai terwujud di tingkat pembentukan mekanisme pengamanan yang efektif. kerangka analisis kami. yang terpinggirkan, dan b) memperkuat kapasitas sub–nasional. Dengan demikian, sejumlah program Peduli Pada tingkat kelembagaan, pendekatan ini juga perlu manajemen dan organisasi. Kemitraan dan ACE bekerja sama dengan sub–organisasi penyalur dana hibah di memastikan bahwa pengkajian kemitraan, manajemen Tinjauan DFID tersebut telah mengidentifikasi berbagai merupakan dua EO yang menerima hibah berdasarkan tingkat propinsi.72 Hal ini akan berdampak luas bagi aliran kontrak dan kapasitas institusi dilakukan secara strategi untuk meningkatkan jumlah mitra non–tradisional, skema EO–A ini. sumber daya dan sasaran dari upaya peningkatan kapasitas, berkala guna memastikan bahwa mitra tersebut terus termasuk: •• Model EO–B: dana hibah disalurkan kepada karena menambahkan lapisan lebih lanjut yang belum menunjukkan keterampilan, kapasitas dan sistem yang organisasi nasional yang memiliki keanggotaan direncanakan dalam Rantai Pengaruh Peduli. dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan •• Beragam pendanaan yang eksperimental dengan luas. Mereka menerima dana hibah dari Bank Dunia secara efektif dan efisien.69 kapasitas fasilitasi yang kuat, memungkinkan donor untuk memperkuat sistem manajemen dan kapasitas Dalam beberapa hal, tindakan EO dan IP yang telah untuk mengidentifikasi ‘pemenang’ dan memelihara operasional mereka sendiri serta untuk melakukan memposisikan diri mereka sebagai GMO mungkin Tinjauan DFID baru–baru ini terkait dukungan multi–donor koalisi melalui pembelajaran tambahan; kegiatan peningkatan kapasitas di cabang organisasi merupakan cerminan dari pengaturan dana hibah mereka kepada masyarakat sipil dan keterlibatan dengan aktor sub–nasional mereka yakni a) melakukan kegiatan saat ini dengan Bank Dunia, di mana peran mereka secara 44 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 45 khusus diartikulasikan dengan mekanisme ini dan didukung Juga ada indikasi bahwa organisasi massa termotivasi dengan pencapaian pelaporan yang terkait dengan fungsi untuk mencapai tingkat kinerja dan akuntabilitas yang mereka dalam menyalurkan dana hibah. lebih tinggi di semua tingkat (ke lini atas dan ke lini bawah dan internal dalam tim). Dalam kasus Lakpesdam, hal ini Rekomendasi Antara: dapat dikaitkan dengan rasa tanggung jawab ke lini bawah Keterlibatan bersama SELURUH mitra dalam program untuk memperluas basis keanggotaan, visi yang jelas dan Peduli, termasuk para EO, harus didasarkan pada etos operasional, dan struktur kelembagaan, kerangka kepentingan bersama dalam penyusunan program kebijakan, sistem manajemen dan garis akuntabilitas yang yang strategis, dibandingkan dengan intensi untuk kuat dan secara luas. Walaupun hal ini jelas perlu diuji memposisikan diri mereka sebagai GMO. Hal ini juga melalui kemitraan lebih lanjut, terlihat indikasi bahwa sebaiknya diterapkan bagi organisasi sub–nasional organisasi–organisasi massa mungkin dapat memfasilitasi yang ingin bertindak sebagai GMO lokal. perubahan yang signifikan di tingkat kelembagaan dan sosial. Semua pemangku kepentingan (PSF, para EO, IP dan CSO) setuju bahwa mekanisme kemitraan IP dengan para Seleksi CSO untuk On–granting EO tersebut belum berjalan secara efektif. Para EO Model A: Kemitraan dan ACE menggunakan kombinasi dan organisasi IP menyatakan bahwa pengaturan saat metode dalam proses seleksi mitra CSO mereka. Dalam ini telah mengakibatkan peningkatan beban administrasi kebanyakan kasus, seleksi didasarkan pada relasi yang (pelaporan, kontraktor, pencairan, pemantauan dll), sebelumnya sudah ada. Misalnya, Kemitraan mengundang yang pada gilirannya telah mengakibatkan penundaan CSO yang pernah bekerja sama dengan mereka sebelumnya dan peningkatan biaya transaksi serta risiko fidusia bagi dalam program–program lain untuk kepentingan mereka. 73 Penciptaan lapisan baru semakin menambah masyarakat adat dan tata kelola kehutanan. Kemitraan Para penerima manfaat dan staf Organisasi Masyarakat Sipil mengikuti kunjungan lapangan ke sebuah usaha kecil yang jarak antara para EO tersebut dengan kegiatan lapangan bekerja sama dengan CSO mitranya berdasarkan atas telah berhasil di Kabupaten Gowa sebagai bagian dari kegiatan Forum Belajar PNPM Peduli di Makassar, September 2012. Mereka mendiskusikan faktor-faktor keberhasilan, keberlanjutan dan bagaimana cara mengatasi tantangan-tantangan dan mengurangi rasa kepemilikan mereka atas kegiatan kesesuaian logika organisasi dengan tujuan dan maksud usaha program, dan program–program pendukung para EO dari Peduli. Demikian pula, ACE mengkaji relasi kemitraan tersebut mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan fokus yang mereka miliki sebelumnya dan CSO yang dipilih keseluruhan program atau pendekatan ini. adalah yang sebelumnya telah pernah bekerja sama dengan mereka dan yang mereka pikir cocok untuk menjalankan yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman atau relasi Terkait seleksi tersebut, tidak ada proses seleksi yang Gagasan bahwa model ini akan mendukung peningkatan prioritas program PNPM Peduli ini. dengan mereka. diumumkan secara luas untuk kontestabilitas internal. kapasitas organisasi IP sebenarnya cacat karena pertama, Berdasarkan refleksi organisasi, Lakpesdam sendiri organisasi IP diharuskan untuk menggunakan sistem dan Tujuan dari Peduli untuk menguji pendekatan penyusunan Dalam setiap kasus, jejaring yang ada digunakan dan mengakui bahwa kriteria yang mereka gunakan untuk SOP para EO dan bukan sistem mereka sendiri dan kedua, program dan untuk mencapai basis penerima manfaat partisipasinya hanya berdasarkan undangan. Tidak ada memilih mitra mereka terfokus pada kapasitas pengelolaan juga karena para EO tersebut tidak diberi sumber daya yang lebih beragam berdampak signifikan pada lingkup undangan terbuka untuk proposal atau seleksi mitra. Hal ini proyek dan dana hibah, bukan pada pendekatan tambahan untuk mendukung pelaksanaan model ini atau dasar program masing–masing EO dan bagian pekerjaan menyebabkan kompetisi terbatas terkait sumber daya dan penyusunan program dan orientasi dari cabang–cabang untuk melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas untuk dilakukan mitra. Sebagai contoh, Kemitraan tidak adanya kontestabilitas eksternal. terpilih dan apakah mereka punya kapasitas untuk bekerja tambahan yang mereka perlukan. meminta tambahan mitra yang mereka tahu memiliki dengan kelompok yang terpinggirkan. pengalaman dalam menangani isu–isu prioritas tertentu, Model B: Lakpesdam menetapkan serangkaian kriteria Rekomendasi Antara: seperti HIV, kesehatan reproduksi, anak–anak jalanan utama yang digunakan untuk mengidentifikasi dan Model EO–IP: Peduli menegosiasikan relasi kontrak Model IP disarankan untuk tidak dilanjutkan. dan pengembangan usaha mikro. ACE juga aktif mencari mengundang 20 cabang anggota untuk terlibat dalam antara EO dan IP. Karena hubungan dan beberapa prioritas Mengingat bahwa model ini tidak berfungsi mitra baru, seperti Our Voice, untuk mengatasi isu–isu pelaksanaan program Peduli. Hal yang sama juga terjadi program bersama yang telah terbangun sebelumnya, memfasilitasi peningkatan kapasitas dan alih terkait Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (Lesbian, dengan LPP NU dan LP NU74, yang masing–masing PKBI dan Bina Swadaya kemudian bermitra dengan ACE. keterampilan yang diharapkan bagi IP, maka PNPM Gay, Bisexual and Transgender—LGBT). Namun, juga mengusulkan kelanjutan sembilan mitra dan satu mitra Kemitraan bermitra dengan IKA, karena link mereka lebih Peduli perlu mempertimbangkan perlunya mekanisme sangat dianjurkan mitra yang ada untuk terlibat dalam tambahan. Lakpesdam kemudian bekerja dengan 30 cabang dekat dari sisi etos kelembagaan dan kepentingan kedua yang dapat menilai kemampuan dan kesesuaian IP tematik yang baru bagi mereka. Sebagai bidang program/​​ tersebut untuk mengembangkan kegiatan usulan mereka, organisasi tersebut. sebagai EO di masa yang akan datang. Mekanisme ini contoh LPSDM dan PPSW Borneo “sangat disarankan” yang semuanya didanai oleh program ini. mungkin dapat memberikan peluang bagi aktor baru untuk bekerja dengan buruh migran, sebuah kelompok On–granting yang dilakukan oleh IP mengikuti pola yang yang akan terlibat nantinya. ditentukan untuk dua model di atas, contohnya IKA dan 46 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 47 Namun, tim Evaluasi berpendapat bahwa seleksi semacam partisipatif untuk melakukan desain kegiatan dan ini belum dilakukan pada saat ini, meskipun dengan seluruh pelaksanaannya. telah masuknya organisasi tertentu seperti Our Voice dan SWARA, yang mungkin dalam situasi sebaliknya tidak dapat diikutsertakan sebagai penerima dana hibah. “ Waktunya serba terlalu singkat. Jangka waktu yang terlalu singkat menghambat kami sehingga tidak Rekomendasi Antara: dapatmelakukan proses pengembangan Dengan mempertimbangkan kepentingan penyusunan masyarakat dan perencanaan yang program yang berkualitas dan akuntabilitas ke lini baik. Pemberdayaan adalah proses, bawah, terdapat tuntutan yang semakin meningkat dan orang harus melalui proses kontestabilitas mitra CSO. Sementara proses seleksi tersebut. Tapi sekarang tidak ada waktu terbatas dan bertarget masih dapat diterima, bagi masyarakat untuk melakukan tingkat transparansi dan akuntabilitas yang lebih internalisasi proses perencanaan dan tinggi sebenarnya dapat dicapai apabila EO dan benar–benar memahami sebenarnya IP memfasilitasi kontestabilitas tersebut selama apa yang ingin dilakukan program ini. “ proses seleksi. Hal ini dapat diwujudkan melalui pembentukan kriteria program dan kinerja yang jelas, berdasarkan hasil–hasil pengembangan yang Anggota Tim: Satu Nama, Yogya dituju, kriteria yang proporsional dalam memilih dasar kontestabilitas serta penilaian eksternal dan Kurangnya kepastian pendanaan mengurangi semangat pengawasan melalui peer review. Sebuah misi kunjungan lapangan gabungan antara PSF Safeguards, Tim Lapangan PSF, dan Organisasi Pelaksana PNPM pendekatan program dan membatasi kemampuan para Peduli ke Dataran Tinggi Pipikoro, Sulawesi Tengah. Misi ini dilaksanakan sebagai bagian dari pemantauan program dan EO, IP dan CSO untuk merencanakan upaya–upaya dukungan kapasitas yang dilakukan oleh SCF Pengaturan Pendanaan advokasi jangka panjang untuk mengatasi penyebab Peduli dirancang sebagai program yang akan beroperasi struktural kemiskinan dan marjinalisasi, yang membutuhkan selama 3,5 tahun, dengan pendanaan yang disalurkan keterlibatan jangka panjang terkait pembangunan jejaring, Bina Swadaya menyalurkan hibah dengan cara yang terlalu singkat sehingga tidak memungkinkan dilakukannya dalam dua tahap: kredibilitas dan hubungan. sama seperti CSO nasional (Model A), yaitu kepada mitra suatu praktik perencanaan dan pengembangan program yang ada dan organisasi dalam jejaring masyarakat sipil mereka. PKBI melakukan penyaluran hibah sebagai sebuah organisasi yang memiliki keanggotaan dalam lingkup yang baik. Terdapat pula fokus perhatian yang tidak proporsional pada •• Tahap 1: Tahap Percontohan dan Persiapan Tahap II (Juni 2010–Desember 2012), dan •• Tahap 2: Implementasi (Januari 2012–Desember 2014). “ Untuk mencapai tujuan, kita perlu bekerja dan melihat lebih jauh daripada kegiatan dan hasil yang terlihat secara nasional (Model B), dan menyalurkan dana hibah untuk pengurangan risiko fidusia dan pada kapasitas pengelolaan nyata (tangible). Namun, karena jangka sejumlah cabang mereka sendiri berdasarkan kriteriayang dana hibah, dan bukan pada kualitas perancangan Kontrak hibah diberikan untuk EO dan selanjutnya secara waktu pendanaan, EO lebih peduli telah dibuat secara internal. Pembelajaran: Seleksi CSO untuk On–granting: Dalam kegiatan intervensi dan kapasitas, kemampuan teknis, pendekatan dan atribut penyusunan program yang diperlukan untuk bekerja secara efektif dengan kelompok on–granting disalurkan ke para CSO mengikuti pola pendanaan yang diberlakukan pada PSF. Dengan demikian, dana hibah untuk CSO selama periode 10 bulan telah tentang hasil dari proses tersebut. “ CSO FGD semua kasus, terdapat kontestabilitas yang terbatas yang terpinggirkan. Kenyataan ini dalam beberapa kasus diberikan tanpa ada jaminan penyediaan dana selanjutnya dalam seleksi para mitra atau proyek–proyek yang turut memberikan kontribusi terhadap desain penentuan setelah Tahap Percontohan ini berakhir.75 Dalam praktiknya, Setelah EO dan IP dipilih, mereka diharapkan didanai melalui program ini. Sampai batas tertentu, hal ini target dan pelaksanaan program yang lebih buruk dari yang keterlambatan dalam pencairan dana telah memperpendek pada gilirannya untuk memilih mitra mereka dan dibenarkan mengingat ruang lingkup program Peduli yang diharapkan. Isu–isu ini dibahas lebih lanjut di bagian lain jangka waktu ini selama 2–3 bulan, dan dalam beberapa mengembangkan sendiri proposal dan anggaran rinci untuk sangat luas, yang mendorong mitra untuk bekerja dengan dalam laporan ini. kasus periode pelaksanaan aktual program hanya tinggal kegiatan on–granting berdasarkan alokasi anggaran yang banyak kelompok yang terpinggirkan dan di sebanyak 7–8 bulan saja. disediakan oleh Peduli. Proses ini dilakukan dalam jangka mungkin lokasi. Hal ini juga dibenarkan mengingat luasnya Dalam bekerja dengan kelompok yang terpinggirkan, waktu dua bulan antara Juni dan Juli 2011. basis keanggotaan organisasi Model B, dan fakta bahwa sangatlah tepat untuk membangun kemitraan dengan EO, IP dan CSO secara konsisten melaporkan bahwa Bank Dunia tidak ikut menyeleksi proposal dan proses organisasi–organisasi tertentu yang memiliki rekam jejak singkatnya siklus proyek ini telah menyebabkan mereka EO secara konsisten melaporkan bahwa mereka merasa pengembangan program, dan fakta bahwa kerangka waktu yang kuat dan telah terbukti memiliki kinerja yang baik sulit berfokus pada isi dan kualitas program dan tidak tidak disediakan sumber daya dan dukungan yang untuk pemilihan mitra dan pengembangan usulan itu dalam bekerja dengan kelompok–kelompok tersebut. dapat menggunakan praktik–praktik pembangunan memadai untuk melakukan pekerjaan ini. Secara khusus, 48 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 49 mereka tidak memiliki anggaran untuk melakukan Pendanaan jangka pendek tidak sesuai dengan hasil terjadi dengan Lakpesdam, yang menyalurkan jumlah berganti dari penentuan berdasarkan persentase ke kunjungan verifikasi lapangan ke CSO dan masyarakat di pembangunan yang disasar oleh PNPM Peduli atau pembayaran yang sama ke semua cabang dan bukan sistem perkiraan pengeluaran. Ini adalah contoh yang banyak propinsi. Pada gilirannya, mereka tidak mampu yang berusaha dicapai oleh program ini. Pendanaan menyalurkannya berdasarkan rencana kerja dan perkiraan sangat baik di mana Bank Dunia melakukan upaya untuk menyediakan sumber daya bagi CSO sebagai mitra mereka seperti ini tidak memberikan peluang bagi EO dan CSO arus kas masing–masing cabang. ACE yang tidak mampu mencari cara mempermudah sistemnya sesuai dengan dalam memfasilitasi penilaian partisipatif dan proses untuk memilih desain yang paling tepat, terutama dalam melakukan pra–pendanaan memilih untuk menyalurkan niatnya membangun sistem yang efisien dan efektif dalam perencanaan masyarakat di lapangan. Dalam beberapa konteks di mana mereka diminta untuk mengembangkan pendanaan kepada mitra mereka sesuai dengan rencana pendanaan bagi CSO. kasus, para staf CSO mengembangkan proposal dan program dan pendekatan secara non–tradisional dan kerja dan perkiraan. memilih kelompok penerima manfaat tanpa proses yang transparan. Hal ini jelas turut berkontribusi terhadap banyaknya program bantuan yang kurang tepat sasaran. bermitra dengan kelompok sasaran yang terpinggirkan yang tidak memiliki akses terhdapa bentuk dukungan apapun. Mekanisme pendanaan tersebut mempromosikan Tim Peduli telah menyadari sedari awal bahwa kemampuan para mitra dalam hal pra–pendanaan tidak memadai. “ Dengan perubahan ke pembayaran berdasarkan proyeksi kami merasa lebih aman dan dapat mengikuti jadwal Baik para staf Peduli maupun EO telah menyadari hal ini sejak awal tahap implementasi. Peduli telah menanggapi dan mendukung desain dan pelaksanaan proyek jangka pendek dan bukan jangka panjang yang sebenarnya lebih mungkin dapat menghasilkan dampak yang berarti pada Sebagai jawaban, mereka melakukan perubahan pada sistem pencairan dana. Awalnya, batas persentase itu dinaikkan menjadi 20 persen. Kemudian, sistem juga pencairan dana kami ” Titik Hartini, ACE hal tersebut dengan menyediakan peluang bagi para EO tingkat penerima manfaat, terutama di mana hasil yang dan CSO untuk menilai kembali kebutuhan dan mengkaji diinginkan termasuk perubahan perilaku dan sikap yang serta menyesuaikan kegiatan mereka. Namun, hal ini diperlukan untuk memfasilitasi pemberdayaan, peningkatan belum dimungkinkan untuk semua kasus. Sebaliknya, kewarganegaraan dan partisipasi. dalam beberapa kasus, karena alasan pragmatis, beberapa kegiatan yang salah sasaran terus menjalankan program Rekomendasi Antara: mereka sampai siklus pendanaan berikutnya, yang pada Pembangunan sistem guna menjamin ketersediaan titik tertentu fokus masalah akan terlihat lebih jelas sumber daya keuangan dan teknis yang lebih dan perhatian yang lebih besar akan dapat disediakan efektif bagi CSO dan EO untuk merancang kegiatan untuk penentuan sasaran yang lebih efektif. Hal ini akan intervensi perlu ditempatkan sebagai salah satu menyebabkan beberapa program yang berkinerja buruk dan prioritas utama dalam program Peduli tahap kurang tepat sasaran terhapus dari program. berikutnya dan kegiatan–kegiatan penyusunan program terkait. Sementara para EO dan CSO sama–sama mengeluh tentang kurangnya sumber daya keuangan untuk tahap desain ini, tim Evaluasi merasa bahwa hanya sedikit EO dan CSO Pencairan Dana dan Pembayaran yang memiliki keahlian desain yang cukup untuk mencapai Semua EO, IP dan CSO telah mengalami keterlambatan kualitas program yang ditargetkan program Peduli. pencairan dana hibah dan pembayaran kepada pihak Dengan demikian, perhatian terhadap sumber daya teknis ketiga, sebagai akibat dari: maupun keuangan, CSO dan EO dalam desain program di masa depan harus mendapatkan porsi dan prioritas •• Batas plafon tetap Bank Dunia pada rekening yang yang seimbang. sudah ditunjuk EO; •• Kapasitas terbatas EO untuk melakukan “ Dengan tidak adanya pendaaan untuk tahap persiapan dan tahap perencanaan, Peduli sebenarnya pra–pendanaan, dan •• Lemahnya kapasitas CSO dalam mendokumentasikan keuangan dan pelaporan. tidak hanya berisiko gagal dalam memenuhi kebutuhan penerima Batas awal plafon tetap sejumlah 10–15 persen dari nilai manfaat dan mengurangi nilai uang total dana hibah dalam rekening EO sebenarnya tidak mereka, sekaligus juga menciutkan rasa cukup memenuhi persyaratan untuk menjaga arus kas kepemilikan mereka atas program ini beberapa mitra.76 Hal ini mengakibatkan penundaan dalam jangka panjang. ” beberapa pembayaran, atau pihak lain hanya menerima sebagian pembayaran dari yang diminta. Kasus ini 50 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 51 Kurangnya kapasitas juga telah berkontribusi pada pengadaan, dan manajemen kontrak. Hal ini terutama bahwa mereka sering mengalami kondisi di mana karena Prosedur Pengadaan bagi CSO, yang saat ini masih dalam terjadinya penundaan. CSO mengakui bahwa mereka telah relevan bagi CSO berskala kecil yang sebelumnya tidak lamanya periode antara selesainya dokumen pengadaan tahap proses persetujuan, menegosiasikan perubahan menerima banyak bimbingan dan dukungan pelatihan memiliki riwayat pendanaan kelembagaan. yang disyaratkan dan pemberian persetujuan dariBank batas nilai yang berlaku untuk transaksi tertentu, sehingga dari Bank Dunia dan tim Manajemen Keuangan PSF. Pada Dunia mengakibatkan peralatan yang direncanakan akan memungkinkan Spesialis Pengadaan PSF untuk memberikan gilirannya, para anggota tim ini menyatakan bahwa hal ini Tingginya daya tanggap Bank Dunia dalam membantu dibeli telah dijual ke pihak lain atau tidak lagi tersedia. pelatihan dan dukungan bagi para EO, dan mengunjungi “membawa mereka lebih dekat kepada mitra CSO daripada menyelesaikan masalah pendanaan yang dialami oleh Dengan demikian, proses pengadaan harus dimulai lagi lokasi program untuk memberikan peningkatan kapasitas CSO di program PSF lainnya.”77 Pertemuan bulanan juga para EO dan CSO ini merupakan bukti kuat komitmen dari awal. Yang lain melaporkan bahwa penundaan dan menangani kendala–kendala administrasi. diselenggarakan, di mana Tim PSF meninjau rencana mereka untuk ikut membangun sistem yang efektif persetujuan pengadaan mengakibatkan peralatan dan pencairan dana EO dan termasuk memeriksa dokumentasi dan efisien bagi pendanaan CSO di Indonesia. perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelatihan dan/atau EO dan CSO telah menyampaikan keluhan bahwa proses keuangan lainnya. Mengingat upaya dan perubahan yang perlu didistribusikan kepada anggota masyarakat baru administrasi terkait pengadaan sebagaimana diamanatkan dibuat pada prosedur manajemen keuangan Bank Dunia, ada tanggung jawab dari para EO untuk berfokus pada penguatan manajemen dan perencanaan sistem keuangan “ Sebagai organisasi baru, SWARA menerima banyak dukungan dari PSF dalam membangun sistem keuangan tiba setelah pelatihan dilaksanakan dan kegiatan yang membutuhkan peralatan tersebut sudah dimulai. oleh Bank Dunia telah berubah dalam waktu singkat selama program berjalan, dan perubahan ini mengakibatkan beban administrasi tambahan, serta kurangnya kejelasan mereka sendiri. internal. Dukungan diberikan agar kami EO diharuskan mendapatkan Surat Tidak Ada Keberatan dan tambahan kompleksitas. Namun, ada juga pendapat mampu mengikut prosedur pengadaan, (No Objection Letter—NOL) dari Bank Dunia atas bahwa perubahan ini merupakan hasil dari pemahaman Para mitra CSO tersebut melaporkan bahwa penundaan untuk memastikan bahwa semua permohonan pengadaan mereka sebelum melakukan awal bahwa sistem masing–masing EO akan dapat dan pembayaran parsial telah secara signifikan proses didokumentasikan dan agar bisa transaksi. Persyaratan ini berlaku tidak hanya bagi EO, mereka pergunakan dan yang mana perampingan proses membatasi pelaksanaan program. Rencana yang dibuat dengan itikad baik dengan anggota masyarakat terpaksa harus disesuaikan, ditunda dan bahkan dalam beberapa menghasilkan laporan keuangan . ” Luluk, SWARA tetapi juga untuk masing–masing mitra CSO mereka. Persyaratan ini menciptakan beban administratif yang signifikan terhadap CSO dan EO tersebut pada tahap administrasinya akan terus diupayakan oleh tim Peduli untuk kepentingan praktik panutan para donor dalam kaitannya dengan pendanaanCSO. Upaya tim Peduli ini kasus dibatalkan karena pertimbangan arus kas di sisi CSO awal program. Hal ini merupakan penyebab utama sangat dihargai oleh mitra dan vital untuk memastikan yang minus. Pengadaan perangkat dan peralatan yang keterlambatan pelaksanaan program sebagaimana terbangunnya sistem pendanaan CSO yang efisien dan dibutuhkan untuk pelatihan sering tidak mungkin dilakukan karena menunggu dana turun, dan karenanya peralatan tersebut baru sampai setelah kegiatan selesai dilakukan. “ Kami telah banyak dibantu oleh PSF melalui penyediaan bantuan teknis secara reguler dan intensif dilaporkan oleh para mitra CSO. Meskipun perjanjian hibah antara EO dan Bank Dunia telah ditandatangani pada bulan Juli 2011, NOL baru bisa dikeluarkan bulan September. Ini efektif. Upaya berkelanjutan oleh tim untuk secara internal melakukan advokasi bagi pembentukan proses administrasi yang efisien, efektif dan akuntabel Hal ini melemahkan pelaksanaan intervensi dan merusak dalam bidang peneglolaan keuangan. berarti bahwa EO tidak dapat mengeluarkan kontrak bagi terkait pengadaan dan penyaluran dana hibah dalam hubungan serta kepercayaan para penerima manfaat. Hasilnya,kami telah belajar untuk CSO sampai Oktober 2011. Sebagai akibatnya, periode Bank Dunia perlu terus didorong. memperbaiki sistem pengelolaan pekerjaan program yang efektif untuk kegiatan CSO Pembelajaran: Pencairan Dana dan Pembayaran Masalah rendahnya kapasitas beberapa CSO untuk keuangan kami ”. Ulfi, Lakpesdam berkurang dari 12 menjadi hanya 8 bulan. Hal ini telah berdampak pada pekerjaan di tingkat lapangan, yang mengakibatkan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan Rekomendasi Antara: Proses pengadaan di Bank Dunia (dikombinasikan dengan kerangka waktu pendanaan yang kurang mengelola dokumentasi dan pelaporan keuangan mereka dan awal kegiatan, internalisasi hasil–hasil program yang mendukung) telah menimbukan dampak negatif sebenarnya telah diperkirakan akan terjadi dalam konteks Pengadaan diharapkan oleh para penerima manfaat dan masyarakat, yang signifikan pada pelaksanaan program. Upaya apapun, dan umumnya hal ini dapat menyebabkan Proses pengadaan Bank Dunia berdampak signifikan frekuensi kegiatan, perhatian terhadap kualitas hasil dan berkelanjutan oleh tim internal untuk melakukan keterlambatan pencairan dana dari Bank Dunia untuk pada pelaksanaan program. Tanpa kecuali, para EO/IP kualitas program itu sendiri menjadi kurang maksmal. advokasi dalam mengupayakan proses administrasi beberapa organisasi. Masalah ini perlu ditangani melalui dan CSO menganggap bahwa prosedur pengadaan Bank yang efisien, efektif dan akuntabel terkait pengadaan perhatian pragmatis yaitu pengembangan suatu pedoman Dunia cenderung rumit dan berat bagi mereka. Mereka Tim Peduli telah sepenuhnya sadar akan potensi dampak dan penyaluran dana hibah secara lebih umum harus dan sistem yang user–friendly serta peningkatan kapasitas seringkali menyatakan bahwa pedoman yang berlaku masalah ini pada program dan telah secara proaktif sangat didukung. serta kegiatan khusus lainnya untuk memastikan kurang user–friendly baik bagi CSO atau EO. Anggota Tim terlibat serta berusaha untuk meminimalkan dampaknya program–program CSO dan berdiri tegaknya CSO dalam Pengadaan Bank Dunia mengindikasikan bahwa kapasitas sejak awal. Secara khusus, tim Peduli melakukan upaya Sistem Pelaporan: Strategi penggunaan sistem pelaporan masyarakat tidak dirusak oleh kekhawatiran terkait EO dalam melaksanakan proses pengadaan lebih rendah bersama untuk merampingkan Pedoman Pengadaan agar yang telah dibangun oleh masing–masing EO dapat kelemahan administrasi mereka. daripada yang diantisipasi sebelumnya. Kapasitas yang lebih mudah diakses dan fungsional bagi mitra CSO di mengurangi beban administrasi dan biaya transaksi. terbatas dalam hal ini kemudian berkontribusi terhadap lapangan, sambil tetap mempertahankan standar dalam hal Keakraban para EO dengan SOP mereka sendiri EO dan CSO mengakui bahwa partisipasi mereka keterlambatan proses pengadaan. Pada gilirannya, akuntabilitas dan transparansi yang diterima secara global. memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara dalam program Peduli telah memperkuat kapasitas penundaan ini berdampak pada pelaksanaan kegiatan Di antara upaya lain, mereka mengembangkan Pedoman lebih efektif dengan para mitra dan cabang mengenai internal mereka di bidang keuangan, administrasi program. Sebagai contoh, banyak CSO melaporkan 52 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 53 persyaratan pelaporan. Dalam beberapa kasus, CSO melaporkan tantangan dan kemajuan program ini secara informasi ini tidak hanya diperuntukkan agar para penerima dukungan kebijakan dan dialog pembelajaran, peningkatan ditemukan sudah akrab dengan mekanisme sistem para kualitatif. Namun, dalam hal ini, mereka tampaknya tidak manfaat dapat turut serta dalam pembahasananggaran, kapasitas, sistem Pemantauan dan Evaluasi (Monitoring and EO tersebut. Pada gilirannya, hal ini akan mengurangi menganggap dialog berkala yang mereka lakukan dengan tetapi juga dalam memberikan pandangan mereka terkait Evaluation—M&E), kebijakan dan prosedur terkait kajian beban administrasi mereka. Pelaporan keuangan masih staf Peduli melalui kunjungan pemantauan dan pertukaran keputusan–keputusan pendanaan. dan penunjukan kontraktor. menjadi tantangan besar untuk beberapa CSO yang masih lainnya ke lapangan, serta partisipasi mereka dalam Forum kurang berpengalaman dalam bekerja dengan donor dan organisasi yang memberikan dana hibah (misalnya SWARA, Our Voice). Hal ini juga menantang bagi organisasi yang Belajar sebagai bagian dari proses pelaporan. Akuntabilitas: Kebijakan Peduli menekankan pentingnya “ Fasilitator memberikan rincian dari anggaran dana yang tersedia bagi kami dan menanyakan dukungan Rekomendasi Antara: Peduli sangat dianjurkan untuk mendorong menerapkan dasar keanggotaan sukarela dan longgar, seluruh mitra untuk menegakkan praktik panutan terkait apa yang kami perlukan guna akuntabilitas ke lini bawah sebagai suatu proses seperti cabang–cabang Lakpesdam. Dalam kasus tersebut, akuntabilitas dan transparansi.79 Namun, dalam praktiknya, meningkatkan pengembangan usaha pembangunan baik di tingkat pelaksanaan maupun para EO harus berhati–hati untuk memastikan bahwa orientasi mitra difokuskan lebih pada pertanggungjawaban kami. Kami membahas hal ini di antara kebijakan. Strategi dan sistem manajemen yang pengaturan administratif tidak menjadi fokus utama dari ke lini atas dari pada akuntabilitas ke lini bawah. CSO para anggota kelompok usaha dan jelas perlu ditempatkan guna memungkinkan hal hubungan yang ada dan dapat melemahkan potensi mereka melapor secara eksklusif kepada EO, yang mana SOPnya memutuskan untuk mengalokasikan ini, termasuk perhatian yang proporsional terhadap sebagai agen yang efektif menyuarakan suara warga.78 tidak mencerminkan penerapan yang diharapkan dalam porsi yang lebih besar untuk membeli pengukuran kinerja mitra dan akuntabilitas mereka hal transparansi dana, kegiatan dll. Sebagai contoh, tim mesin jahit dan sebagian kecil untuk kepada para penerima manfaat dan pemangku “ Berkaitan dengan pelaporan naratif, para EO, IP dan Evaluasi mengunjungi Lakpesdam Gunung Kidul sebagai simpan pinjam. kepentingan lainnya. CSO sama–sama mengungkapkan pendapat bahwa saat satu–satunya dari 17 CSO yang dikunjungi oleh tim Evaluasi ini persyaratan pelaporan Peduli bersifat kuantitatif. yang menyediakan akses terhadap laporan anggaran Sutilah, Gunung Kidul Sebagai hasilnya, hanya ada insentif yang terbatas untuk dan belanja mereka bagi publik Hebatnya, penyediaan Tentu saja, akuntabilitas dan transparansi ke lini bawah merupakan praktik yang baik dan harus diterapkan oleh para donor dan CSO. Hal ini juga merupakan perangkat yang bermanfaat guna menunjukkan prinsip–prinsip tata kelola dan kewarganegaraan yang baik melalui penyediaan informasi keuangan yang dapat diakses oleh dan relevan bagi penerima manfaat. Hal ini akan Praktik Panutan: meningkatkan kapasitas dan memungkinkan para Akuntabilitas Keuangan penerima untuk menunjukkan manfaat pemberdayaan Laporan Keuangan yang dipublikasikan oleh Lakpesdam NU sebagai hasil dari partisipasi mereka dalam pengambilan Gunung Kidul keputusan terkait penyusunan program. Peduli harus secara sungguh–sungguh terus mendorong Lakpesdam NU Gunung Kidul menerbitkan edisi khusus pertanggungjawaban ke lini bawah sebagai proses Buletin mereka, berfokus pada kegiatan–kegiatan organisasi pembangunan di tingkat praktik dan kebijakan. Hal yang didukung oleh PNPM Peduli, pada bulan Juni 2012. ini dapat dicapai melalui berbagai strategi, termasuk Edisi khusus ini berisikan berbagai artikel dan informasi mengenai kemiskinan, hasil dari lokakarya pemberdayaan ekonomi mereka, foto, informasi program kegiatan dan laporan keuangan yang menjelaskan masuk–keluarnya keuangan dan arus kas untuk program tersebut. “ Transparansi keuangan merupakan bagian penting dari pendekatan kami terhadap pendidikan kewarganegaraan dan pemberdayaan, ” kata M. Zainuri Ihsan, Manager Lakpesdam Gunung Kidul 54 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Temuan Evaluasi: Hasil Pembelajaran 55 Staf Lakpesdam Cilacap 4 Penilaian dan memberikan pelatihan bagi para petani di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengenai pupuk organik. Para petani tersebut kini telah Rekomendasi membuat dan menjual pupuk organik hasil produksi mereka Menyeluruh: Beberapa sendiri dan telah menjalankan usaha kecil untuk pertama kalinya Pertimbangan terkait Masa Depan PNPM Peduli Tujuan Evaluasi eksternal ini adalah untuk mengembangkan Seiring berjalannya program ini, telah ada indikasi sebuah pandangan sekilas atau snapshot atas tahun keberhasilan yang muncul dalam kaitannya dengan inklusi pertama pelaksanaan kegiatan PNPM Peduli. Melalui sosial. Dalam sejumlah kasus, penerima manfaat telah proses tersebut, Evaluasi ini diharapkan dapat menjelaskan menyadari perubahan dalam hal peningkatan kesadaran, hasil–hasil pembelajaran yang didapat guna lebih kepercayaan diri dan partisipasi, serta jejaring sosial dan meningkatkan kinerja tim PNPM Peduli dan para mitra daya tawar mereka.80 program dalam menentukan arah masa depan Peduli yang Walaupun perhatian tahap percontohan ini difokuskan kini bergerak maju ke tahap berikutnya. pada pembentukan sistem dan, dapat dipahami oleh semua Pengamatan antara dan rekomendasi yang kami berikan pemangku kepentingan bahwa peningkatan kualitas dan dalam laporan ini diharapkan dapat membantuBank desain kegiatan intervensi juga merupakan prioritas seiring Dunia, PNPM, PSF dan tim PNPM Peduli beserta mitra dengan bergeraknya Peduli memasuki tahap implementasi program dalam membuat kebijakan rinci dan keputusan penuh. Kami percaya bahwa pengamatan dan rekomendasi implementasi untuk mendukung pengembangan program yang dibuat dalam laporan ini akan membantu dalam selanjutnya. Keputusan–keputusan ini membutuhkan membangun mekanisme dan sistem untuk mendukung refleksi dan diskusi yang mendalam mengenai pembelajaran hal tersebut. yang muncul dari penerapan Peduli dan standar penyusunan program yang dalam laporan ini diuraikan pada bagian Bidang Pembelajaran. Dalam hal ini, rekomendasi Rekomendasi Strategis dalam antara dijelaskan dalam masing–masing bagian Bidang Lingkup Luas Pembelajaran yang relevan dan tidak akan diulang secara Logika program Peduli sudah kuat dan tujuannya rinci di sini. (Dijelaskan secara lengkap dalam Lampiran 11). sudah relevan. PNPM Peduli menanggapi prioritas yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia dan didasarkan Bagian ini menjelaskan pengamatan secara menyeluruh pada bukti yang jelas atas kebutuhan yang nyata. Program dan rekomendasi dalam lingkup yang lebih luas. Jika ini ditujukan untuk mendukung agar kelompok–kelompok dilihat sebagai suatu kesatuan, rekomendasi ini akan yang terpinggirkan turut serta dalam program–program memungkinkan PNPM Peduli untuk terus mengembangkan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan dan pendekatan praktik panutan dalam bekerja dengan pelayanan pemerintah yang lebih luas. kelompok marjinal di Indonesia. Agar PNPM Peduli dan mitra program dapat memfokuskan upaya mereka secara lebih efektif, Penilaian secara Menyeluruh diperlukan satu pernyataan visi yang jelas dan PNPM Peduli telah menetapkan serangkaian hubungan mendefinisikan apa dan untuk apa program dan sistem bisnis yang akan mendukung pembangunan Peduli dilaksanakan. Berikut ini adalah contoh dari berkelanjutan serta pemahaman tentang pendekatan pernyataan tersebut: yang efektif agar dapat menjangkau dan memberdayakan kelompok yang terpinggirkan di Indonesia di masa depan. 56 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Penilaian dan Rekomendasi Menyeluruh: Beberapa Pertimbangan terkait Masa Depan PNPM Peduli 57 “ PEDULI ADALAH TENTANG KEADILAN..... Peran Peduli dalam peningkatan kapasitas berakar dari dan mendukung perannya dalam pengembangan jejaring agen/pelaku perubahan untuk memberdayakan PEDULI hadir untuk mendukung kelompok–kelompok marjinal dan mendukung inklusi orang–orang yang terpinggirkan dalam sosial. Peningkatan kapasitas yang efektif dilakukan secara membangun daya tawar mereka dengan demand driven. Cara ini menyediakan berbagai pilihan dalam pemerintah dan juga dalam lingkup menanggapi berbagai tahapan pengembangan dan gaya belajar masyarakat mereka sendiri. ” Sujana Royat yang berbeda dari berbagai organisasi dan individu. Perbedaan Peduli dari program masyarakat sipil lainnya dapat dilihat dari fokus program pada hasil–hasil sosial bagi kelompok yang tidak tersentuh oleh inisiatif–inisiatif pembangunan lainnya. Kami yakin bahwa pernyataan visi dan niat semacam itu akan Singkatnya, program ini perlu lebih berfokus pada hasil praktis muncul melalui proses yang berjalan, untuk menentukan sendiri dibandingkan pada aspek kelembagaan. Dengan demikian, Teori Perubahan bagi Peduli dan mengartikulasikan desain program ini akan dapat mendukung para mitra program dalam yang muncul. mencapai hasil pembangunan yang diinginkan. Para mitra pendamping Peduli, staf dan mitra program Hasil–hasil pada tingkat program tidak dihasilkan dari membentuk dan menciptakan model hubungan dan suatu portofolio atas proyek–proyek yang saling terpisah perilaku yang mencerminkan nilai–nilai kesetaraan, dan tidak saling terkait. Untuk mengatasi marjinalisasi, kemanusiaan dan keadilan. Hubungan dan perilaku Peduli dan para mitra program perlu bergeser ke tersebut membentuk pondasi penting bagi pelaksanaan arah pendekatan programatis. Peduli telah menguji program ini. Hubungan saling menghargai yang berkualitas berbagai pendekatan dalam bekerja dengan kelompok yang tersebut terjadi pada semua tingkat Rantai Pengaruh dan terpinggirkan. Beberapa metode akan berdampak positif memberikan kontribusi terhadap pengembangan program pada kehidupan orang yang terpinggirkan. Beberapa lainnya Peduli serta penciptaan lingkungan yang memungkinkan mungkin tidak. Keberhasilan nyata program Peduli paling semua pemangku kepentingan untuk melaksanakan tugas dan mungkin dicapai melalui pelaksanaan portofolio yang lebih perannya masing–masing. kecil yang berfokus pada isu–isu atau kelompok masyarakat Sebuah kelompok perempuan korban pemindahan paksa akibat konflik keagamaan di Ambon, mendapatkan pelatihan tertentu. Program ini akan meraih sukses dengan menunjukkan keterampilan dari Lakpesdam Ambon. Para perempuan tersebut telah membentuk kelompok-kelompok usaha kecil dan kini Terbentuknya format pelaksanaan program PNPM hasil–hasil yang berbasis peningkatan kondisi sosial dan telah membuat serta menjual kue-kue hasil produksi mereka di lingkungan sekitarnya Peduli merupakan sebuah pencapaian yang signifikan. hak–hak, menyediakan dan menyalurkan kesempatan untuk Sebelum PNPM Peduli, Bank Dunia di Indonesia memiliki belajar dan berbagi praktik panutan di seluruh program, dan dalam bidang ini sebenarnya membutuhkan refleksi yang teknis dapat secara signifikan diperkuat melalui pengalaman terbatas dan pada saat itu tidak ada mekanisme memfasilitasi kemampuan para mitra serta para penerima mendalam, bahkan beberapa hal perlu dipertimbangkan pengembangan proses seleksi mitra menjadi lebih ketat, pendanaan langsung kepada CSO melalui sistem mereka, manfaat untuk terlibat sebagai satu kesatuan dengan mitra kembali, demi suksesnya program ini. pengupayaan proses desain yang lebih efektif, dan maupun pengalaman serupa di negara–negara lain yang dapat pemerintah. Terdapat suatu lingkup pengembangan kemitraan pengembangan perangkat berkualitas untuk penilaian Dalam waktu dekat, PNPM Peduli perlu berfokus pada dijadikan pelajaran. Tidak hanya telah membentuk suatu dan jejaring yang lebih luas melalui Peduli. Terdapat pula suatu dan perencanaan program. Para pemangku kepentingan penyelarasan praktik panutan yang mengemuka dalam jendela pendanaan, Peduli juga telah mengembangkan dan kebutuhan yang nyata atas pengembangan kemitraan dan PNPM Peduli menyadari karena pada saat ini sistem telah hal pendanaan ke CSO dan bekerja dengan organisasi menerima persetujuan atas serangkaian Prosedur Pelaksanaan jejaring tersebut. terbangun, maka perhatian harus lebih diarahkan pada dan kelompok non–tradisional. Mekanisme pendanaan Standar (Standard Operating Procedures—SOP) untuk program peningkatan kualitas penyusunan program oleh CSO. Pada Kemitraan dalam Peduli harus dibangun berdasarkan yang diterapkan oleh donor kepada CSO secara langsung tersebut. Suatu Panduan Ramah CSO juga telah tersusun beberapa bagian, perbaikan ini akan didukung melalui Evaluasi pengalaman yang ada dan kapasitas organisasi yang telah mempengaruhi apa yang dapat dicapai oleh para CSO tersebut dalam Panduan Pengadaan Bank Dunia. Selain itu Peduli juga atas praktik pendanaan dan kerangka waktu yang telah diakui, dengan menggunakan pendekatan yang telah di lapangan. Sementara PNPM Peduli telah membuat kemajuan telah merancang dan melaksanakan proses seleksi EO. Saat berjalan. Perbaikan lain dapat dilakukan melalui pemberian teruji. Peduli perlu secara aktif berupaya agar tidak mendorong yang signifikan dalam membangun suatu sistem pendanaan ke ini, Peduli telah bekerja sama dengan para EO terpilih untuk dukungan yang signifikan kepada CSO agar mereka mampu mitra program untuk bekerja di luar wilayah kompetensi CSO, saat ini Peduli harus berfokus untuk memastikan kualitas mengembangkan SOP dan Mekanisme Penyaluran Hibah (Grant mengidentifikasikan kompetensi dan perilaku inti yang kelembagaan mereka. Program ini perlu mengidentifikasi mitra sistem yang ada, sehingga sesuai dengan praktik panutan para Making System—GMS) mereka sendiri serta proses organisasi dibutuhkan oleh staf dan organisasi mereka sebagai satu tertentu dengan kompetisi tertentu yang mampu bekerja untuk donor. Untuk mencapai hal tersebut antara lain diperlukan siklus masing–masing untuk mengidentifikasi mitra lokal dan desain kelompok yang bekerja secara efektif dalam memberdayakan mencapai tujuan PNPM Peduli dan melaksanakan program program yang lebih panjang, sistem pengadaan serta sistem program mereka. Peduli juga memfasilitasi perubahan kelompok–kelompok marjinal. Selanjutnya akan diperlukan berdasarkan pendekatan praktis dan efektif dalam mengatasi pelaporan yang user–friendly serta penjaminan daya saing pada internal dalam Bank Dunia. Program ini telah ditetapkan penetapan strategi peningkatan kapasitas yang berarti guna kondisi marjinalisasi secara tepat pada akar penyebabnya. tahap seleksi mitra dan perancangan kegiatan. sebagai program percontohan yang memungkinkan pergeseran mengembangkan kompetensi dan perilaku inti tersebut. proses pengadaan Bank Dunia yang sedianya berdasarkan pada Prinsip ini terutama relevan dalam hal pengembangan mata Kualitas dari program–program yang dibuat oleh para kepatuhan ke proses yang berfokus pada prinsip.81 pencaharian, mengingat kegiatan program yang telah dilakukan mitra terkait penentuan target, relevansi dan kualitas 58 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Penilaian dan Rekomendasi Menyeluruh: Beberapa Pertimbangan terkait Masa Depan PNPM Peduli 59 5 Pernyataan Kesimpulan Dokumen ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan para hutan masyarakat, berbagi pengalaman di tingkat nasional pemangku kepentingan utama PNPM Peduli. Para dan mendukung replikasi model ini oleh aktor–aktor lain di pemangku kepentingan tersebut termasuk tim PNPM Peduli, masa depan. mitra program dari jajaran pemerintah dan masyarakat sipil, serta anggota masyarakat yang mendapatkan manfaat melalui PNPM Peduli bisa mendukung organisasi yang memiliki program ini. keanggotaan dalam lingkup nasional untuk berkembang sebagai komunitas yang mempromosikan pluralisme dan Perlu kami garis bawahi bahwa banyak temuan yang disajikan kebebasan beragama. dalam laporan ini bukan merupakan hal baru. Namun, Evaluasi ini memberikan kesempatan untuk secara lebih dalam Peduli bisa mendukung penelitian yang ditargetkan dan memahami hal–hal yang sudah ada, untuk memeriksa kembali berkualitas untuk semakin memahami sistem dan hambatan isu–isu kunci dalam kerangka analisis yang jelas, untuk melihat yang telah mengecualikan kelompok tertentu dari akses isu–isu tersebut dari berbagai sudut pandang yang lebih terhadap layanan pemerintah dan menggunakan hasilnya luas, dan untuk mempertimbangkan mana yang berdampak untuk mengembangkan dan menguji solusi praktis guna positif atau negatif secara signifikan terhadap kemampuan mengatasi hambatan–hambatan tersebut. pemerintah, EO, PSF atau salah satu mitra dalam Rantai Pengaruh Peduli untuk mencapai PDO dari PNPM Peduli. Peduli bisa mendukung sebuah organisasi nasional yang menyediakan layanan dasar di bidang pendidikan atau Harapan dan kepercayaan tim Evaluasi adalah bahwa diskusi, kesehatan untuk menguji dan memahami perilaku internal bukti, pembelajaran, ide, bimbingan, refleksi, penghargaan mereka sendiri dan hambatan yang menghalangi segmen dan kritik yang disampaikan dalam laporan ini dapat masyarakat tertentu dalam mengakses layanan mereka, memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan menggunakan hasilnya proses manajemen perubahan dari program ini. yang mendorong terbangunnya praktik inklusif sehingga kelompok–kelompok tersebut bisa mendapatkan akses Tidak satu pun dari pilihan–pilihan ini dapat berdiri sendiri, terhadap layanan yang memadai. beberapa dari pilihan ini dapat diwujudkan secara bersamaan, namun jelas pilihan–pilihan tersebut bukan milik kami! PNPM Peduli bisa menjadi sebuah gerakan sosial, berdasarkan prinsip–prinsip filantropi, kasih sayang, dan kesukarelaan Kami berharap dapat menginspirasi J yang mengilhami orang untuk bertindak sehingga dapat Edwar, Meuthia, Rima, Early Dewi, dan mengurangi diskriminasi dan stigmatisasi di masyarakat. Donna Leigh Peduli bisa mendukung pelatihan anti–biasdi kalangan PNPM Peduli bisa mendukung organisasi nasional untuk media dan mempromosikan toleransi yang lebih luas serta bekerja dengan para pemangku kepentingan di tiga provinsi pengurangan diskriminasi dan stigmatisasi dengan mendukung Para penerima manfaat, Organisasi Masyarakat Sipil dan staf Organisasi Pelaksana bersama dengan Kemenko Kesra dan PSF untuk menguji, mendokumentasikan dan menunjukkan model organisasi–organisasi media untuk mengirim pesan positif berbagi pembelajaran, merayakan pencapaian dan berpartisipasi dalam perencanaan program sepanjang tahun 2012 (Forum Belajar PNPM Peduli, Retreat PNPM Peduli, Retreat Manajemen) yang berkelanjutan guna memungkinkan etnis minoritas untuk dan gambaran mengenai mereka segmen masyarakat marjinal mendapatkan akses terhadap dan turut mengelola lahan dan tersisihkan. Pernyataan Kesimpulan 61 Lampiran 1: Ringkasan Proses Seleksi EO Peduli Berikut adalah kerangka waktu dari Proses Seleksi EO Peduli Kegiatan Tanggal Pertemuan Inisiasi Proposal 7 Desember, 2010 Latihan Penulisan Proposal 14 & 15 Desember, 2010 Tenggat Waktu Penyerahan Proposal 3 Januari, 2011 Kajian & Seleksi Proposal 3–13 Januari, 2011 Pengumuman Penerima Hibah 17 Januari, 2011 Peluncuran PNPM Peduli 23 Maret, 2011 Penilaian Mekanisme Keuangan & Pengadaan Februari–April, 2011 Pelatihan awal untuk Panduan Operasional dan Kesepakatan Hibah April–Mei, 2011 Penandatanganan Kesepakatan Hibah EO Juni, 2011 Berikut adalah ringkasan dari hasil proses seleksi EO. Model A Model B IPs Total Pemetaan organisasi potensial 23 Undangan Penyerahan pra–proposal 10 5 25 Jumlah pra–proposal yang diterima 7 5 23 Jumlah organisasi yang lolos saringan seleksi 5 4 9 Jumlah organisasi terpilih 2 1 3 6 62 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 1: Ringkasan Proses Seleksi EO Peduli 63 Lampiran 2: Peta Lokasi Kegiatan yang Didukung oleh Peduli PPSW Sumatra HAPSARI PKBI Kalimantan Tengah YLBH-PIK Yayasan Pelita Kasih Abadi YPPN PPSW Borneo PESADA KAMUKI LSKM P3W-GKI P3W-GKI LAKPESDAM NU SCF SSS PUNDI Pontianak SSS PUNDI YLBH-PIK KBCF SSS PUNDI LAKPESDAM NU LAKPESDAM NU Jepara SSS PUNDI Palembang LPPNU LAKPESDAM NU PKBI Kudus LPPNU Lamongan Bengkulu Lambang LAKPESDAM NU Pati Kota Banjar LAKPESDAM NU LPPNU LAKPESDAM NU Tuban LPPNU Gresik LAKPESDAM NU Ambon Indramayu Sumenep LAKPESDAM NU LAKPESDAM NU Tanggamus Surabaya LAKPESDAM NU LAKPESDAM NU Sulawesi Selatan Makasar LPSDM LAKPESDAM NU Rumpun Lembaga Mitra Lampung Selatan Turatea LPPNU Lebak Abiasa NU Pandeglang LAKPESDAM NU Cimahi SAMANTA PPSW LPPNU Pasoendan Mojokerto PKBI Nusa Tenggara Timur LAKPESDAM NU Cilacap Yayasan Alfa Omega YSIK YTB-Kupang LPPNU Magelang LPKP SAMANTA LAKPESDAM NU Kota Mataram LPPNU Yayasan LPPNU Malang DKI JAKARTA Sleman Satu Nama Hurin In YSIK LAKPESDAM LAKPESDAM NU Sanggar Anak Akar Bina Swadaya Bantul Jawa Timur LAKPESDAM NU Gunung Kidul PPSW Jakarta Keterangan CSO PNPM Peduli LAKPESDAM NU Klaten per EO Bandung Wangi ACE Muhammadiyah Jangkar Kemitraan Our Voice Lakpesdam SWARA PKBI Pusat 64 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 2: Peta Lokasi Kegiatan yang Didukung oleh Peduli 65 Lampiran 3: Kerangka Acuan Evaluasi kedua. Hal ini akan diinformasikan sebagian melalui mengenai hak–hak mereka sertafaktor pendorong evaluasi atas kontribusi program percontohan ini lain yang dapat menciptakan perubahan dalam diri dalam menangani kebutuhan kelompok–kelompok mereka yang diwujudkan melalui pelaksanaan program yang terpinggirkan. PNPM Peduli; •• Mengacu pada penggunaan berbagai pendekatan yang Tujuan Evaluasi digunakan oleh CSO dalam bekerja dengan kelompok KERANGKA ACUAN EVALUASI PROGRAM Kemajuan program hingga saat ini meliputi: Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai sejauh mana yang terpinggirkan (untuk peningkatan kesadaran, PERCONTOHAN PNPM PEDULI Program ini sudah berjalan pada koridor yang direncanakan peningkatan kemampuan/keterampilan, penguatan •• Kegiatan yang sedang dilaksanakan di 231 desa dalam pencapaian hasil–hasil utama Program mengacu mata pencaharian dll), penilaian dilakukan terkait: Latar Belakang untuk meningkatkan mata pencaharian (90%), akses kepada empat tujuan utama Program Peduli di atas. (a) sejauh mana kegiatan ini dapat dilakukan secara PNPM Peduli adalah program Pemerintah Republik terhadaplayanan (8%) dan hak–hak serta keadilan Mengingat pelaksanaan yang baru berjalan sembilan bulan, efisien, dan (b) sejauh mana pendekatan ini efektif Indonesia yang didanai oleh multi–donor trust fund sosial (2%). evaluasi ini tidak diharapkan untuk menilai dampak pada dalam menghasilkan perbaikan jangka panjang dalam yang pelaksanaannya berada di bawah pengelolaan •• Mitra CSO bekerja di 91 kabupaten di 24 provinsi. tingkat penerima manfaat, akan tetapi bagaimanapun kehidupan individu–individu yang terpinggirkan. Fasilitas Pendukung PNPM (PNPM Support Facility— •• 9.125 penerima manfaat langsung (63% perempuan, evaluasi ini akan mencari bukti perubahan yang muncul •• Kekuatan dan kelemahan dalam hubungan CSO PSF). PNPM Peduli dikembangkan untuk menanggapi 36% laki–laki dan 1% transgender). terkait kesadaran, pengetahuan dan keterampilan dan dengan konstituen mereka. berkembangnya pemahaman di kalangan pemerintah •• 404 kelompok masyarakat telah dibentuk pengembangan organisasi para penerima manfaat. dan donor terkait keberadaan individu–individu dan atau diperkuat. Dimensi 2: Kapasitas CSO Indonesia kelompok–kelompok tertentu yang kurang mendapatkan •• 34 jenis kelompok yang terpinggirkan turut Evaluasi ini akan melihat apa yang telah dicapai, kekuatan •• Perbaikan dalam sistem operasional dan kapasitas CSO manfaat dari program–program penanggulangan berpartisipasi dalam program ini termasuk: masyarakat pelaksanaan serta kesenjangan dan pembelajaran untuk terlibat dengan kelompok marjinal sebagai hasil kemiskinan serta kurang memiliki akses terhadap pelayanan adat, perempuan pelaku usaha mikro, petani dan untuk digunakan sebagai bahan informasi perencanaan dari PNPM Peduli; publik dibandingkan dengan kelompok–kelompok nelayan, pemulung, anak jalanan, pekerja seks, program tahap kedua. Evaluasi ini akan mengeksplorasi •• Perbaikan dalam jejaring kemitraan CSO dengan lainnya.82 Tujuan program ini adalah untuk memperkuat pekerja migran, perempuan dan anak–anak, gay dan kinerja kegiatan CSO dengan para kelompok yang mitra–mitra CSO dan pemangku kepentingan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia dalam transgender, korban kekerasan dalam rumah tangga, terpinggirkan, kinerja EO dalam pengelolaan dana hibah, lainnya untuk meningkatkan kerja sama dan berbagi menjangkau dan memberdayakan kelompok marjinal guna anak–anak di penjara dan orang dengan HIV/AIDS. peningkatan kapasitas bagi mitra program, dan kinerja pembelajaran bersama tentang isu–isu yang terkait meningkatkan kondisi sosio–ekonomi mereka. PSF dalam mengelola program secara keseluruhan dan dengan kelompok yang terpinggirkan sebagai hasil dari Kesepakatan hibah telah ditandatangani pada melakukan perbandingan dengan CSO serupa yang tidak PNPM Peduli; Program ini telah menyalurkan dana hibah kepada tiga tanggal 30 Juni 2011 dan kegiatan program dimulai pada menerima dukungan dari PNPM Peduli. Aspek utama •• Kapasitas CSO untuk melaksanakan kegiatan, dan Organisasi Masyarakat Sipil (Civil Society Organization— bulan Oktober 2011. Seluruh kegiatan akan berlanjut dari evaluasi terletak pada pengukuran terkait jangkauan •• Peningkatan kapasitas mitra CSO untuk menambah CSO) Indonesia yang disebut sebagai “Organisasi sampai Desember 2012. Selama periode ini, tim PSF dan permintaan atas program ini di tingkat masyarakat, dan memperluas jumlah penerima manfaat dan mitra Pelaksana” (Executing Organization—EO). Dua dari ketiga Peduli bekerja sama dengan para EO telah membentuk bagaimana struktur organisasi EO yang berbeda dan proses mereka. EO tersebut—ACE dan Kemitraan—menerima dana untuk sistem dan mekanisme pengelolaan program termasuk: pengambilan keputusan telah mempengaruhi pelaksanaan memperkuat kapasitas manajemen dan operasional mereka Prosedur Pelaksanaan Standar, sistem keuangan dan fidusia, program, posisi Program dan peluang keterlibatan dengan Dimensi 3: Kapasitas Organisasi Pelaksana/Mitra sendiri serta kemudian memberikan sub dana hibah dan sistem M&E termasuk juga Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Indonesia dalam inisiatif kebijakan yang muncul Perantara peningkatan kapasitas kepada CSO lokal. Pada tahap (masih dalam proses) dan draf Rencana Peningkatan seperti misalnya perlindungan sosial. Evaluasi ini juga •• Perbaikan dalam sistem operasional dan kapasitas EO ini, mereka juga memiliki mitra perantara (Intermediary Kapasitas. Masing–masing EO, CSO dan PSF memberikan akan melihat bagaimana pentingnya upaya menjangkau untuk terlibat dengan mitra CSO; Partner—IP) nasional yang akan menerima dana hibah laporan triwulan dan pada bulan Juni 2012 PSF sedang kelompok–kelompok marjinal dalam konteks lingkungan •• Perbaikan dalam jejaring EO dengan CSO dan para dan kemudian menyalurkannya ke mitra organisasi menyelesaikan Laporan Kemajuan yang substansial kebijakan Indonesia terkait pengurangan kemiskinan. pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan mereka sendiri, namun pelaksanaan struktur ini tidak akan (diserahkan kepada pemerintah pada akhir Juli 2012) kerja sama dan berbagi pembelajaran bersama berlanjut dalam Peduli tahap kedua. EO ketiga, Lakpesdam, yang mendokumentasikan perubahan yang muncul di Secara khusus kinerja Program akan dinilai dalam kaitannya tentang isu–isu yang terkait dengan kelompok adalah sebuah organisasi yang berbasis keagamaan yang tingkat masyarakat dan CSO, hasil–hasil pembelajaran dan dengan dimensi–dimensi berikut ini :83 yang terpinggirkan; menyediakan dana serta dukungan bagi cabang–cabang isu–isu operasional. •• Inovasi dalam EO dan IP terkait peningkatan kapasitas sub–nasional mereka. Saat ini Program Peduli telah menjalin Dimensi 1: Kemitraan antara CSO dan kelompok yang para mitra CSO, khususnya dalam menyikapi kemitraan dengan 72 CSO Indonesia (3 EO dan 3 IP, 36 CSO Tahap percontohan ini dijadwalkan berakhir pada terpinggirkan dalam kegiatan pembangunan keragaman daerah tematik dan lokasi geografis, dan lokal dan 30 cabang NU). bulan Desember 2012 dan pemerintah kemudian •• Munculnya perubahan pada para laki–laki, perempuan •• Potensi bagi EO untuk meningkatkan jumlah penerima mempertimbangkan dukungan untuk program tahap dan transgender yang terpinggirkan terkait mata manfaat dan mitra CSO mereka. pencaharian, akses terhadap layanan dan pengetahuan 66 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 3: Kerangka Acuan Evaluasi 67 Dimensi 4: Koordinasi Program oleh PSF yang ditemukan serta serangkaian rekomendasi yang •• Menyusunrencana kerja, perangkat, kebutuhan logistik dari apa yang disajikan dalam presentasi ringkasan Mekanisme efektif telah berjalan dalam melakukan mencakup (namun tidak terbatas pada) usulan: untuk pelaksanaan evaluasi temuan yang merupakan hasil diskusi antara tim koordinasi rutin dengan pemerintah mengenai kemajuan •• Melakukan konsultasi dengan pihak–pihak berikut ini di evaluasi dan pemerintah/PSF) Program, informasi terkini, dan isu–isu yang muncul serta •• Meningkatkan efisiensi teknis dan efektivitas struktur tingkat nasional: 5. Presentasi akhir di PSF berdasarkan laporan akhir kepemimpinan mereka pada aspek strategis; manajemen dan proses Program; »» Wakil–wakil dari Menkokesra dan Bappenas tertulis yang telah disetujui oleh pemerintah dan PSF •• Memperkuat pendekatan program terkait »» Wakil–wakil dari tim PSF dan PNPM Peduli 6. Laporan Tertulis Akhir, berdasarkan komentar yang Ketanggapan tim Peduli PSF terhadap isu–isu yang pemberdayaan kelompok yang terpinggirkan dan »» Tim pelaksana EO dan IP diterima dari pemerintah dan PSF (laporan ini tidak muncul dan kesenjangan yang ditemukan dalam inklusi gender/sosial; •• Melakukan konsultasi dengan para pemangku akan menyajikan sesuatu yang baru/berbeda dari pengelolaan program; •• Memperkuat komponen peningkatan kapasitas kepentingan di tingkat kabupaten dan tingkat desa Draf Laporan). untuk para EO dan CSO dalam bidang pengelolaan berikut ini: Persepsi mitra EO terhadap: (a) mekanisme dan sistem maupun teknis; »» Wakil–wakil dari CSO Durasi Evaluasi pelaksanaan Program; (b) ketanggapan PSF atas •• Meningkatkan proses dokumentasi dan berbagi hasil »» Wakil–wakil dari pemerintah daerah 50 hari selama periode Agustus–Oktober 2012, kekhawatiran/permasalahan yang diangkat oleh para pembelajaran oleh PSF, EO dan CSO. (kabupaten/kelurahan/desa) di mana CSO terbagi menjadi: EO dan kemampuan PSF untuk menemukan solusi yang •• Bidang–bidang kerja yang memungkinkan keterlibatan melakukan kegiatan program tepat, (c) efektivitas komunikasi, (d) sistem EO yang telah kebijakan program dengan pemerintah lokal dan •• Melakukan pertemuan masyarakat/wawancara dengan •• 14 hari persiapan, evaluasi data/dokumen dan berbagai diperkuat sebagai hasil dari PNPM Peduli. nasional melalui peluang–peluang yang ada serta informan kunci termasuk perwakilan perempuan, pertemuan bertempat di Jakarta kaitannya dengan prioritas pembangunan Pemerintah laki–laki dan transgender yang terpinggirkan yang •• 24 hari kerja lapangan (di 3 kabupaten) Efektivitas strategi Peduli untuk peningkatan kapasitas EO Indonesia, dan terlibat dalam kegiatan CSO maupun dengan •• 12 hari untuk perancangan dan penulisan laporan akhir dan IP; •• Pilihan untuk memperluas kemitraan CSO dan masyarakat yang tidak terlibat dalam program jangkauan program. ini dan tinggal di lokasi di mana CSO melakukan •• Upaya berbagi pembelajaran dalam PSF dan dengan kegiatan program Komposisi dan Kualifikasi para pemangku kepentingan eksternal; Metode Evaluasi yang Digunakan •• Menyiapkan dan menyajikan ringkasan temuan Tim Evaluasi •• Efektivitas sistem M&E Peduli dalam menyediakan •• Evaluasi data/dokumen termasuk dokumen–dokumen awal untuk para pemangku kepentingan di tingkat data yang berguna bagi pelaksanaan program, hasil berikut ini: kabupaten untuk diverifikasi dan mendapatkan Pemimpin Tim Evaluasi pemantauan dan pembelajaran, dan »» Proposal dari para EO dan CSO masukan lebih lanjut •• Memiliki sedikitnya 10 tahun pengalaman dalam •• Kontribusi Peduli secara aktual atau potensial bagi »» Laporan kegiatan termasuk laporan triwulan •• Menyiapkan dan menyajikan ringkasan temuan awal bekerja di program pemberdayaan masyarakat di agenda kebijakan Pemerintah Indonesia yang lebih luas dari para EO, mitra CSO dan juga Laporan untuk para EO dan pemangku kepentingan di tingkat negara–negara berkembang, lebih dikehendaki yang dalam pengurangan kemiskinan. Perkembangan PNPM Peduli nasional untuk mereka verifikasi dan mendapatkan memiliki pengalaman bekerja di Indonesia »» Prosedur Pelaksanaan Standar yang digunakan oleh masukan lebih lanjut •• Memiliki sedikitnya 5 tahun pengalaman bekerja dalam Cakupan Evaluasi PSF, CSO dan EO/IP •• Meyiapkan draf laporan untuk dikaji oleh tim PNPM kapasitas pengelolaan program Evaluasi ini akan mencakup seluruh periode pelaksanaan »» Catatan keuangan dan pengelolaan para EO Peduli dan kemudian menyusun Laporan Akhir •• Menunjukkan pengalaman dalam merancang dan program percontohan. Evaluasi ini akan mengacu kepada »» Dokumentasi terkait dari pihak pemerintah berdasarkan masukan yang diterima melakukan evaluasi program termasuk pengalaman kemajuan Program dan para mitra, laporan dari lapangan »» Literatur internasional terkait praktik panutan •• Membuat presentasi Laporan Akhir ke PSF dan dalam mengembangkan perangkat penilaian partisipatif berikut pelaksanaan sejumlah kunjungan lapangan untuk mengenai bekerja dengan kelompok marjinal Pemerintah Indonesia, CSO dan perwakilan donor. •• Memiliki kemampuan analitis dan keterampilan menulis memverifikasi data yang terkandung di dalamnya, dan »» Dokumentasi lain apapun yang relevan dengan laporan tingkat tinggi (Bahasa Inggris) mengidentifikasikan masalah yang belum dilaporkan pelaksanaan Program Peduli Hasil Evaluasi •• Menunjukkan pengalaman bekerja dengan serta melakukan penilaian berdasarkan keempat dimensi •• Melaksanakan pertemuan perencanaan dengan para 1. Sebuah Rencana Kerja dengan rincian jadwal organisasi–organisasi masyarakat sipil, lebih program. Telah diantisipasi bahwa tim evaluasi akan EO, Pemerintah Indonesia dan staf PSF untuk: tugas/kegiatan yang akan dilaksanakan selama dikehendaki di Indonesia mengunjungi minimal tiga kabupaten di berbagai propinsi »» Menyempurnakan dan menyepakati metodologi dan periode kontrak •• Menunjukkan pemahaman mengenai gender dan dan mencakup setidaknya dua mitra CSO per EO. Pemilihan pertanyaan evaluasi 2. Instrumen evaluasi inklusi sosial dalam pengembangan masyarakat lokasi yang akan dikunjungi akan ditentukan dengan para »» Mengidentifikasikan mitraCSO, informan kunci dan 3. Laporan kunjungan lapangan •• Kemampuan untuk bekerja dalam Bahasa Indonesia EO dan pemangku kepentingan lainnya. lokasi yg akan dikunjungi 4. Presentasi mengenai ringkasan temuan untuk verifikasi dan Bahasa Inggris »» Mengembangkan rencana kerja awal di tingkat kabupaten dan nasional. Rancangan Draf Laporan Akhir dari Evaluasi akan memberikan analisis dari »» Memperjelas peran dan tanggung jawab Laporan dilengkapi dengan rekomendasi rinci (laporan hasil–hasil yang muncul, temuan, peluang dan kesenjangan masing–masing pihakyang terkait (PSF, EO, ini tidak akan menyajikan sesuatu yang baru/berbeda Pemerintah Indonesia) 68 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 3: Kerangka Acuan Evaluasi 69 Spesialis Bidang Mata Pencaharian •• Memiliki kemampuan analitis dan keterampilan menulis Lampiran 4: Pertemuan di Lapangan dan •• Memiliki sedikitnya 10 tahun pengalaman bekerja di laporan (dalam Bahasa Indonesia) Organisasi yang Dikunjungi program mata pencaharian pedesaan di negara–negara •• Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lebih dikehendaki berkembang, lebih dikehendaki yang memiliki namun bukan syarat mutlak pengalaman kerja di Indonesia •• Menunjukkan pengalaman dalam merancang dan Asisten Administrasi melakukan evaluasi program, lebih dikehendaki yang •• Memiliki sedikitnya 5 tahun pengalaman kerja memiliki pengalaman bekerja untuk program yang di bidang administratif, terutama di lembaga Jadwal Kunjungan Lapangan didanai donor pembangunan internasional Selama proses Evaluasi, para anggota tim Evaluasi •• Memiliki kemampuan analitis dan keterampilan menulis •• Memiliki kemampuan komunikasi dan berorganisasi menghadiri pertemuan dengan berbagai kelompok yang laporan tingkat tinggi (Bahasa Inggris) yang baik berbeda di lokasi yang berbeda. Tabel berikut menunjukkan •• Menunjukkan pemahaman mengenai sektor CSO •• Memiliki pengalaman dalam mengkoordinasikan jadwal kunjungan lapangan tim sepanjang periode Evaluasi. di Indonesia logistik di tingkat nasional dan kabupaten •• Menunjukkan pemahaman mengenai gender dan •• Memiliki kemampuan bekerja dengan pengawasan Tabel di halaman berikutnya menunjukkan tanggal dan inklusi sosial dalam pengembangan masyarakat minimal termasuk kapasitas dalam pemecahan masalah lokasi aktual dari pertemuan yang telah dilaksanakan. •• Kemampuan untuk bekerja dalam Bahasa Indonesia dan pengambilan inisiatif dan Bahasa Inggris •• Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lebih dikehendaki Tanggal Lokasi dan Tujuan namun bukan syarat mutlak 7 Agustus Menghadiri Pertemuan Triwulan Peduli Spesialis Bidang Inklusi Sosial 23–35 Agustus Pengarahan dan Perencanaan Tim—Jakarta •• Memiliki sedikitnya 10 tahun pengalaman bekerja 26 Agustus–8 September Konsultasi dan Kunjungan Lapangan—Jakarta dalam bidang pengembangan masyarakat dengan fokus khusus pada isu–isu inklusi sosial di Indonesia 9–12 September Kunjungan Lapangan—KalimantanBarat •• Menunjukkan pengalaman dalam melakukan evaluasi 13–16 September Kunjungan Lapangan—Lombok program, lebih dikehendaki yang memiliki pengalaman 16–19 September Kunjungan Lapangan—Yogyakarta bekerja untuk program yang didanai donor •• Memiliki kemampuan analitis dan keterampilan menulis 20–23 September Menghadiri Forum Belajar—Sulawesi Selatan laporan tingkat tinggi (Bahasa Inggris) 20–22 September Pertemuan Donor—Jakarta •• Menunjukkan pemahaman mengenai sektor CSO 24 September–3 Oktober Pertemuan Tindak Lanjut dan Lokakarya Mitra Program— di Indonesia Jakarta •• Kemampuan untuk bekerja dalam Bahasa Indonesia 24–27 September Pertemuan dengan Pemerintah dan Bahasa Inggris Dialog antaraBank Dunia dan Pemangku Kepentingan PSF— Jakarta Asisten Peneliti (dua posisi—setidaknya 24–29 September Sesi Analisa Tim—Jakarta satu dengan latar belakang yang kuat di bidang CSO) •• Memiliki sedikitnya 5 tahun pengalaman bekerja di program pemberdayaan masyarakat di Indonesia •• Memiliki pengalaman dalam memfasilitasi diskusi kelompok terarah dan wawancara dengan informan kunci •• Menunjukkan pemahaman mengenai sektor CSO di Indonesia (setidaknya satu peneliti harus memiliki latar belakang yang kuatdi bidang CSO) •• Menunjukkan pemahaman mengenai gender dan inklusi sosial dalam pengembangan masyarakat 70 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 4: Pertemuan di Lapangan dan Organisasi yang Dikunjungi 71 Bagian berikut melampirkan daftar pertemuan eksternal yang dilakukan selama kunjungan lapangan 15 LPP NU Sleman Jl. Dr. Rajiman NO. 13, Selasa, 18 Sept 2012 09.30–13.00 Temu CSO & Pangukan, Tridadi, Sleman, kunjungan Pertemuan dengan Organisasi Pelaksana (EO) dan Mitra Perantara (IP) DI Yogyakarta, Telp/Fax.: lapangan 0274–86735 No Organisasi Alamat Hari/Tanggal Waktu Tujuan 16 LPSDM Jl. RA Kartini No. 16A, Kel. Sabtu, 15 Sept 2012 09.00–17.00 Temu CSO & 1 Association for Kompleks Depkes Jl H Umaidi Rabu, 29 Agt 2012 09.00–13.00 Temu EO ke–1 Rakam pancor, Lombok Timur, kunjungan Community No 39 Rawa Bambu 2 RT Rabu, 26 Sept 2012 14.00–17.30 Temu EO ke–2 Telp/FAx: 0376–21491 lapangan Empowerment (ACE) 10/07 Pasar Minggu 17 Muhammadiyah Jl. Bekasi Timur VI, RT 04/13, Kamis, 6 Sept 2012 10.00–12.00 Temu CSO 2 Indonesia untuk Jl. Kemandoran 1, no. 97, Sabtu, 1 Sept 2012 10.00–12.00 Temu IP ke–1 CBS Jatinegara, Jaktim Kemanusian (IKA) Kebayoran Lama, Jakarta Senin, 1 Okt 2012 13.00–15.00 Temu IP ke–2 Selatan 18 Our Voice Jl. Kalibata Timur I No. 55, Sabtu, 8 Sept 2012 14.30–18.30 Temu CSO 3 Kemitraan Jl. Wolter Monginsidi No. 3, Selasa, 28 Agt 2012 09.00–12.00 Temu EO ke–1 RT 9 RW 1, Kalibata, Jakarta Kebayoran Baru Jakarta 12110 Selatan Senin, 24 Sept 2012 09.00–12.00 Temu EO ke–2 19 PPSW Borneo Jl. H.Rais A. Rahman Gg. Senin, 10 Sept 2012 10.00–17.00 Temu CSO & Gunung Kerinci II No. kunjungan 4 Lakpesdam Jl. Ramli No.20A Menteng Jumat, 31 Agt 2012 13.00–17.00 Temu EO ke–1 15A–Pontianak–Kalbar lapangan Dalam, Tebet, Jakarta Jumat, 28 Sept 2012 14.00–17.30 Temu EO ke–2 20 Samanta JL. Amir Hamzah No. 96, Jumat, 14 Sept 2012 09.00–18.00 Temu CSO & 5 PKBI Jl. Hang Jebat 3 No. F3 Rabu, 29 Agt 2012 14.00–16.30 Temu IP ke–1 Karangsukun, Mataram, Telp. kunjungan Kebayoran Baru, Jakarta 0370–628481 lapangan Senin, 1 Okt 2012 10.00–12.00 Temu IP ke–2 Selatan 21 Sanggar Anak Akar Jl. Inspeksi Kalimalang, Jakarta Selasa, 4 Sept 2012 14.00–16.30 Temu CSO Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) Timur No Organisasi Alamat Hari/Tanggal Waktu Tujuan 22 SWARA Jl. Pisangan 3, Jatinegara, Selasa, 4 Sept 2012 11.00–13.00 Temu CSO 6 Hurin Jl. Jatibaru, Tn Abang, Jakpus Kamis, 6 Sept 2012 15.00–17.00 Temu CSO Jakarta Timur Senin, 24 Sept 2012 14.00–18.00 Kunjungan 7 Jangkar Jalan Haji Nawi No 12, Kamis, 30 Sept 2012 10.00–13.00 Temu CSO lapangan Gandaria–Jakarta Selatan Jumat, 7 Sept 2012 10.00–13.00 Kunjungan 23 Yayasan Alfa Omega Jl. Tim–Tim Km.13 Tarus PO Jumat–Sabtu 21–22 Wawancara lapangan BOX 98 Kupang, NTT Tlp.: Sept 2012 mengenai (0380) 827473 aspek mata 8 Kawal Borneo Jl. Anggrek Merpati 1 No. 60 Kamis–Sabtu 21–22 Wawancara pencaharian Community Komplek Batu Alam Permai, Sept 2012 mengenai selama lokakarya Foundation Samarinda,75124 aspek mata pencaharian 24 Yayasan Satunama Jl. Sambisari 99, Duwet RT Senin, 17 Sept 2012 09.00–21.00 Temu CSO & Telp./Fax. +62(0)541–7773762 006 RW 34, Sedangadi, kunjungan selama lokakarya Melati, Sleman, Yogya lapangan 9 Lakpesdam Bantul Ploso Wonolelo, Pleret, Selasa, 18 Sept 2012 14.00–18.00 Temu CSO & Bantul, DI Yogyakarta Telp/Fax: kunjungan 25 YLBH–PIK Jl. Alianyang No, 12 A, Senin, 10 Sept 2012 10.00–17.00 Temu CSO & 0274–8313454 lapangan Pontianak, Kalimantan Barat kunjungan lapangan 10 Lakpesdam Gunung Jl. Tentara Pelajar Tegalmulyo, Selasa, 18 Sept 2012 09.00–18.00 Temu CSO & Kidul Ds. Kepek, Wonosari, Gunung kunjungan Pemerintah Kidul, DI Yogyakarta; Telp/Fax: lapangan No Organisasi Alamat Hari/Tanggal Waktu Tujuan 0274–7022694 26 Coordinating Ministry Ruang Deputi VII, Menko Jumat, 31 Agt 2012 10.00–11.30 Pengarahan 11 Lakpesdam Jl. DI Panjaitan No. Kamis, 6 Sept 2012 10.00–18.00 Temu CSO & for People’s Welfare Kesra, Jl. Medan Merdeka Jumat, 28 Sept 2012 13.00–15.30 Berbagi Indramayu 24 Indramayu 45212 kunjungan of Indonesia Barat informasi hasil T.0234–271802 lapangan kunjungan 12 Lakpesdam Mataram Jl. Panji Tilar Negara No.144 Jumat, 14 Sept 2012 10.00–16.00 Temu CSO & lapangan Perumnas, Tanjung Karang kunjungan dengan CSO Permai, Kec.Sekarbela, Kota lapangan dan pertemuan Mataram. Telp. 0370–637301 dengan EO. 13 Lakpesdam Pontianak Jl. Selat Bali RT 005 RW Selasa, 11 Sept 2012 10.00–16.00 Temu CSO & Donor 020 Kel. Sinatan Tengah kunjungan No Organisasi Alamat Hari/Tanggal Waktu Tujuan Kec. Pontianak Utara Kota lapangan Pontianak Kalimantan Barat 27 AusAID Menteng Selasa, 4 Sept 2012 3.00–4.00 Bertemu dengan Donor 14 Lembaga Swadaya Jl. Karya Baru Komp. Jumat–Sabtu 21–22 Wawancara Kalimantan Pondok Agung Permai J4, Sept 2012 mengenai Cyber Building 2, 8th Floor, Jumat, 21 Sept 2012 10.30–11.30 Bertemu dengan Membangun Pontianak 78121 Kalimantan aspek mata Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Donor Barat–Indonesia Telp pencaharian Jakarta 0561–747559 selama lokakarya 28 European Intiland Building, 16th Floor, Kamis, 20 Sept 2012 13.00–14.00 Bertemu dengan Commission Jl. Jend. Sudirman Kav 32, Donor Jakarta 10220 72 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 4: Pertemuan di Lapangan dan Organisasi yang Dikunjungi 73 Lampiran 5: Orang–orang yang Ditemui Tim 40 Sani P Sri Martani–Bantul Lakpesdam Bantul 18 Sept 2012 41 Emi P Evaluasi 42 Marti P 43 Wahyatun P Para Penerima Manfaat: Wawancara 1–1 44 Sudarmin P No Nama Jender Lokasi (Desa - Kabupaten) CSO Tanggal 45 Catwati P Wawancara 46 Sarni P 1 Daerah P Pabean Udik–Indramayu Lakpesdam 6 Sept 2012 47 Anita P 2 Musni P Indramayu 48 Shella TG Mampang–Jakarta SWARA 24 Sept 2012 3 Arief L Tanah Abang–Jakarta Jangkar 8 Sept 2012 49 Niara TG 4 Lena Marliyanti P Pematang 7–Kubu Raya YLBH–PIK 10 Sept 2012 5 Riningsih P Bintang Mas–Kubu Raya Para Penerima Manfaat: FGDs84 6 Septi Riwanti P No Nama Jender Desa/Kab CSO Tanggal 7 Fitriyani P Selat Bali–Pontianak Lakpesdam 11 Sept 2012 Wawancara 8 Ita P Pontianak 1 Sri Lestari P Limbung–Kubu Raya PPSW Borneo 10 Sept 2012 9 Mama Dede P 2 Semini P 10 Eli P Kampung Bangsal Lakpesdam 14 Sept 2012 3 Tuginem P 11 Sainin Baiq Saynum P Mataram 4 Nurun P 12 Hairuni P 5 Yuliana P 13 Nurhidayah P 6 Mulyani P 14 Weni P Batu Jangkik–Central Lombok Samantha 14 Sept 2012 7 Patiem P 15 Sri Astuti P 8 Martina P 16 Sanipah P 9 Maryati P 17 Sartini P Ijo Balit–East Lombok LPSDM 15 Sept 2012 10 Supratman L 18 Sri Marlina P Pemerintah 19 Nurhaini P Kementerian Nama Jabatan Proses 20 Salma P RI 21 Nashul Niwati P Menko Kesra Dr. Sujana Royat Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Berbagi informasi hasil 22 Azwar L Rakyat Bidang Penanggulangan Kemiskinan kunjungan lapangan dengan 23 Eko Hartanto L Tanjung–Gunung Kidul Satunama 17 Sept 2012 dan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketua Pokja CSO dan pertemuan dengan 24 Tri Wahyuni P Dengok–Gunung Kidul Pengendali PNPM Mandiri EO 25 Eni P Ibu Magdalena Deputy Asisten untuk Micro Finance dan Teknologi Berbagi informasi mengenai Terapan, Menko Kesra perencanaan dan persiapan 26 Kartini P tim evaluasi 27 Sumartini P 28 Suwarno L World Bank/Fasilitas Pendukung PNPM (PSF) 29 Widi L Jetis–Gunung Kidul Unit/ Nama Jabatan Proses 30 Wasidi P Kedung Poh–Gunung Kidul Department 31 Sutilah P Kepek–Gunung Kidul Lakpesdam 18 Sept 2012 PSF Jan Weetjens Head of the PSF, World Temu konsultasi sepanjang masa 32 Sujiati P Gunung Kidul Bank persiapan dan perencanaan, 33 Mujilah P pelaksanaan dan pelaporan proses evaluasi 34 Triwinardi P 35 Mujinah P Sonja Litz World Bank senior legal Temu konsultasi sepanjang masa advisor for the Justice for persiapan dan perencanaan, 36 Emi Susanti P the Poor Program pelaksanaan dan pelaporan proses 37 Muhammad Maruf L Argumulyo–Sleman LPP NU 18 Sept 2012 evaluasi 38 Soegiono L 39 Sugeng L 74 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 5: Orang–orang yang Ditemui Tim Evaluasi 75 PNPM Peduli Felicity Pascoe Coordinator of Peduli Temu konsultasi sepanjang masa Jangkar Okta Program Manager • Temu organisasi Program, World Bank persiapan dan perencanaan, Yatna Head of Karang Taruna • Temu organisasi pelaksanaan dan pelaporan proses Kp.Bali evaluasi Adi Fasilitator Kp. Bali • Temu organisasi Vinny Flaviana Hyunanda Operation Analysis Peduli Temu konsultasi sepanjang masa • Kunjungan lapangan Kp. Program persiapan dan perencanaan, Bali pelaksanaan dan pelaporan proses Mizi Fasilitator Kp. Bali • Temu organisasi evaluasi • Kunjungan lapangan Kp. Nina Shatifan Monitoring, Evaluation and Temu konsultasi sepanjang masa Bali Learning Adviser persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proses Elvan Fasilitator Menteng • Temu organisasi evaluasi Bambang Puskesmas Menteng • Temu organisasi Zoey Breslar Capacity Building Adviser Temu konsultasi sepanjang masa Our Voice Hartoyo General Secretary/Program • Temu organisasi persiapan dan perencanaan, Coordinator pelaksanaan dan pelaporan proses Yatna Staff • Temu organisasi evaluasi Ricky Person in Charge (PIC) • Temu organisasi Siti Sulami M&E Analyst Audio Visual Chatarina Widiarti Team Assistant Temu konsultasi sepanjang masa Imam PIC Graphic Design • Temu organisasi persiapan dan perencanaan, Lutfi Volunteer • Temu organisasi pelaksanaan dan pelaporan proses Johan Volunteer • Temu organisasi evaluasi Wiwid Volunteer • Temu organisasi PNPM Mandiri Sentot Surya Satria Social Development Berbagi pengalaman dan hasil Teguh Volunteer • Temu organisasi Specialist pembelajaran PNPM Mandiri Faisal Reza Volunteer • Temu organisasi Fiduciary Hanggar Irawan Operations Analyst Temu konsultasi mengenai pengelolaan Dee Volunteer • Temu organisasi keuangan Peduli PPSW Borneo Rosmaniar Program Manager • Temu organisasi Procurement Ahsan Ali Lead Procurement Specialist Temu konsultasi mengenai pengelolaan pengadaan Peduli • Kunjungan lapangan Kubu Raya Zulfi Novriandi Operation Analyst Temu konsultasi mengenai pengelolaan pengadaan Peduli Reny Hidjazi Director • Temu organisasi Sri Wahyu Ningsih Community Organiser • Temu organisasi Achmad Zacky Wasaraka Procurement Analyst Temu konsultasi mengenai pengelolaan pengadaan Peduli • Kunjungan lapangan Kubu Raya EO’s, IP’s, CSOs Dayang Marniawarsih Community Organiser • Meeting with organization Organisasi Organisasi Nama Jabatan Proses Pelaksana • Field visit Kubu Raya ACE ACE Titik Hartini Executive Director • Pertemuan 1 & 2 Lenny M Sofyan Finance Officer • Temu organisasi dengan EO Satunama Boedi Susilo Director • Temu organisasi • Lokakarya Deni Tarigan Community Organiser • Temu organisasi Siti Masriyah Program Manager • Pertemuan 1 & 2 Sri Purwani Human Resources • Temu organisasi dengan EO Wiwid Finance Officer • Temu organisasi • Lokakarya Bima Adimoelya Program Coordinator • Temu organisasi S. Hartini HRD & Finance Officer • Pertemuan 1 & 2 • Kunjungan lapangan dengan EO Gunung Kidul Sukartiningsih Cashier • Pertemuan 1 & 2 Shanti Community Organiser • Kunjungan lapangan dengan EO Jerami Gunung Kidul Ade Gunawan Program Officer • Pertemuan dengan EO Rino Community Organiser • Kunjungan lapangan Tursiah Program Officer • Pertemuan dengan EO Jerami Gunung Kidul 76 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 5: Orang–orang yang Ditemui Tim Evaluasi 77 LPSDM Ali Hamzah Director • Temu organisasi Samantha Dwi S Director • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Ijo • Kunjungan lapangan Balit Daya Batu Jangkik Ririn Hadiyuna Program Manager • Temu organisasi Erik Community Organiser Lesa • Kunjungan lapangan Ismail Community Organiser • Temu organisasi Batu Jangkik • Kunjungan lapangan Ijo Balit Daya Hussein Community Organiser • Temu organisasi IKA Anik Wusari Executive Director • Pertemuan 1 & 2 • Kunjungan lapangan Ijo • Lokakarya Balit Daya Ratna Fitriani Program Director • Pertemuan 1 & 2 Nasrudin Finance Officer • Temu organisasi • Lokakarya Muslihatun Finance Officer • Temu organisasi Lina Sari Finance Coordinator • Pertemuan 1 & 2 • Kunjungan lapangan Ijo Nur Komalasari Community Organiser • Pertemuan 1 Balit Daya • Kunjungan lapangan Farid Staff Program micro • Temu organisasi Hurin economic development Martin Management Information • Temu organisasi 1 PKBI Ine Silviane Executive Director • Temu organisasi 1 System Officer Harry Kurniawan Program Manager • Temu organisasi 1 & 2 HURIN Badruzaman Teacher • Temu organisasi • Lokakarya Jamilah Teacher • Temu organisasi Milawati Rahayu Finance Officer • Pertemuan 2 Siti Muflihat Teacher • Temu organisasi Yayasan Alfa Robert Kore Community Organiser • Wawancara selama Rahman Student • Temu organisasi Omega lokakarya mata Jurfauzi Student • Temu organisasi pencaharian Rahmat Student • Temu organisasi Lembaga Swadaya Marcelus Uthan Director • Wawancara selama Kalimantan lokakarya mata Dondi Yongki Yana Student • Temu organisasi Membangun pencaharian Tono Student • Temu organisasi Kemitraan Kemitraan Sita Supomo Program Director • Pertemuan 1 dengan EO Jihan Fahira Ananda Student • Temu organisasi • Lokakarya SAA Agustinus Andi Finance Officer • Temu organisasi Ade Siti Barokah Program Manager • Pertemuan 1 & 2 Prasetio dengan EO Ibe Karyanto Program Manager • Temu organisasi • Lokakarya Hairun Nisa Program Secretary • Temu organisasi Efrizal Zein Finance/Grant Officer • Pertemuan 1 & 2 SWARA Luluk Program Coordinator • Temu organisasi dengan EO • Pengamatan kegiatan • Lokakarya pelatihan Muhammad Bustom Project Officer • Kunjungan lapangan Yola Field Officer • Temu organisasi Muhammadiyah Riza Field Officer • Temu organisasi • Lokakarya Shanti Field Officer • Temu organisasi Muhammadiyah Ibnu Tsani Program Manager • Temu organisasi Kamel Finance Officer • Temu organisasi Endang Program Coordinator • Temu organisasi Kawal Borneo Saparudin Program Manager • Wawancara selama YLBH PIK Tini Program Coordinator • Temu organisasi Community lokakarya mata Ratna Advocate • Temu organisasi Foundation pencaharian Yudit Community Organiser • Temu organisasi Lakpesdam Lakpesdam Edi Hidayat Program Manager • Temu organisasi 1 & 2 • Kunjungan lapangan Ufi Ulfiah Asst. Program Manager • Temu organisasi 1 Kubu Raya • Lokakarya Anna Finance Officer • Temu organisasi • Pertemuan selama pelatihan Lakpesdam CO Kamelia Mustika Finance/Grant Officer • Temu organisasi 1 & 2 • Lokakarya Siti Khoiriah Program Officer • Pertemuan 1 Imam Ma’ruf Program Officer • Lokakarya 78 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 5: Orang–orang yang Ditemui Tim Evaluasi 79 L.Indramayu Iim Rohimin Program Coordinator/Head • Temu organisasi L.Bantul Muhyidin Head of Branch L.Bantul • Temu organisasi of L.Indramayu • Kunjungan lapangan • Kunjungan lapangan Pabean Udik Piyungan Wini Community Organiser • Temu organisasi Ahmad Muhsin Community Organiser • Temu organisasi • Kunjungan lapangan • Kunjungan lapangan Pabean Udik Piyungan Nukman Field Officer • Temu organisasi Dasar Wilodo Staff at advocacy unit • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Abu Sabikis Staff at advocacy unit • Temu organisasi Pabean Udik Amat Yani Secretary • Temu organisasi Muhammad Amrin Community Organiser • Temu organisasi Aris Wibowo Finance Officer • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Siti Ngadawi Yah Volunteer • Temu organisasi Pabean Udik Suciati Volunteer • Temu organisasi Samsul Huda Community Organiser • Temu organisasi Atik Susilawati Volunteer • Temu organisasi • Kunjungan lapangan • Kunjungan lapangan Pabean Udik Piyungan Ahmad Community Organiser • Temu organisasi Bisri Mustofa Staff • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Sumiatun Volunteer • Temu organisasi Pabean Udik Muhelasiyah Volunteer • Temu organisasi L.Pontianak Muhammad Program Coordinator/Head • Temu organisasi of L.Pontianak Sumiatun Volunteer • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Selat Bali L.Gunung Kidul Ikhsan Manager Program • Temu organisasi M. Dardiri Community Organiser • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Dengok • Kunjungan lapangan Selat Bali Helmi Finance Officer • Temu organisasi Syapiudin Finance Officer • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Dengok Luluk Community Organiser • Temu organisasi Hanafi Community Organiser • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Selat Bali • Kunjungan lapangan Dengok L.Mataram Eli Mahmudah Program Coordinator • Temu organisasi Lathun Volunteer • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Selat Bali • Kunjungan lapangan Dengok Yusuf Tantowi Community Organiser Kp. • Temu organisasi Bangsal • Kunjungan lapangan DONOR Kampung Bangsal Donor Nama Jabatan Proses Jayadi Community Organiser • Temu organisasi Buntur AUSAID Scott Guggenheim Social Policy Adviser Pertemuan 1–1 Siti Raihanun Yuliana Finance Officer • Temu organisasi Kate Shanahan Manager Women in Leadership Section Temu Donor LPP Sleman Arianto Program Officer • Temu organisasi Arief Sugito Unit Manager–PNPM Temu Donor Wiratno Financial Officer • Temu organisasi European Commission Nur Isravivani (Iva) Program Officer–Economic Cooperation Pertemuan 1–1 • Kunjungan lapangan Jetis—Sleman Nurus LPP NU Secretary • Temu organisasi • Kunjungan lapangan Jetis—Sleman 80 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 5: Orang–orang yang Ditemui Tim Evaluasi 81 •• Bagaimana organisasi Anda menilai dan Lampiran 6: Kalimat Pertanyaan— Inovasi dan Keberlanjutan •• Sepertinya terdapat fokus yang kuat pada mengidentifikasikan kebutuhan utama dari Perangkat Wawancara pengembangan mata pencaharian dan ekonomi di kelompok sasaran AndasebelumAnda memberikan dalam program Peduli pada saat ini. Menurut Anda, dukungan kepada mereka? Bagaimana Anda Tabel berikut ini berisikan daftar kalimat pertanyaan yang mendukung CSO agar dapat bekerja dengan kelompok mengapa fokus terhadap hal–hal tersebut muncul dan mengidentifikasikan dan memilih langkah intervensi digunakan saat wawancara awal dengan para EO, CSO dan marjinal? yang dibutuhkan? Apakah kelompok sasaran juga Anda penerima manfaat. •• Dimanakah Anda bisa mendapatkan kebutuhan apakah menurut Anda hal ini akan berubah di masa yang akan datang? libatkan dalam hal perencanaan intervensi ini? Siapa yang diperlukan organisasi Anda? (Jawaban yang kami harapkan adalah: apakah EO tersebut berorientasi •• Dimanakah inovasi terjadi dalam program Anda? yang membuat keputusan, dan mengapa? WAWANCARA dengan EO— ke dalam atau ke luar organisasi, keterkaitan mereka Atau dalam program yang dilaksanakan oleh •• Berapa lama Anda telah bekerja dengan kelompok mitra–mitra Anda? ini dan dalam program apa? Apakah program Format Wawancara 1: dengan PSF, dengan pihak lain dll)? Wawancara 2 menggunakan format •• Dimanakah Anda dapat melihat keberlanjutan ini merupakan program baru atau mereka tengah Pemerintah—Kebijakan dalam program Anda (Dapatkah Anda memberikan mengembangkan keahlian yang mereka miliki saat ini? yang disesuaikan berdasarkan sistem •• Menurut Anda, apa peran pemerintah dalam contohnya?) Jawaban yang kami harapkan adalah •• Keahlian khusus apa yang dapat organisasi Anda organisasi yang diwawancarai. penanganan Marjinalisasi? pemahaman mengenai keberlanjutan program di tawarkan untuk mendukung pengembangan Sekilas Pandang •• Bagaimana Program ini dapat membantu berbagai tingkat yang berbeda—individu, masyarakat, kelompok sasaran?(Jawaban yang kami harapkan •• Mengapa organisasi Anda memutuskan untuk pemerintah menciptakan kebijakan dan sistem untuk organisasi dan institusi) adalah: apakah hal tersebut terkait inklusi menjadi bagian dari Program Peduli? (Jawaban menangani Marjinalisasi? •• Bagaimana Anda melihat keberlanjutan dari program sosial/ekonomi, atau kemiskinan, atau hal lain terkait yang kami harapkan adalah: kekuatan, aset/sumber •• Bagaimana CSO dapat mendorong pemerintah Peduli ini? Di dalam program Anda atau program para Peningkatan Kapasitas) daya, persepsi tentang perubahan sosial (dan potensi (nasional dan lokal) untuk menangani atau lebih mitra Anda. •• Apa yang Anda butuhkan untuk dapat terus perubahan sosial yang diwujudkan oleh program ini), responsif terhadap kebutuhan kelompok marjinal? •• Tantangan apa yang Anda hadapi pada saat Anda mulai mengembangkan keahlian Anda sendiri guna visi/misi organisasi) (Jawaban yang kami harapkan adalah: contoh–contoh menjalankan program ini? Apakah Anda mendapatkan mendukung CSO agar dapat bekerja dengan kelompok •• Apa pendapat Anda tentang kontribusi khusus yang menjelaskan pengalaman serta tantangan mereka) cukup dukungan dari PSF? Dari TRG dll. marjinal? dari masyarakat sipil dalam menangani masalah Peningkatan Kapasitas •• Apakah menurut pendapat Anda terdapat •• Hasil dan manfaat apa yang menurut Anda marjinalisasi? (Jawaban yang kami harapkan merupakan hasil dari program yang Anda jalankan? •• Apa peran organisasi Anda dalam Peningkatan semacam karakteristik khusus yang menjadikan adalah: hak–hak, mata pencaharian, kemampuan program Peduli sebuah program yang unik? Kapasitas? Hubungan dengan EO menjangkau/mengakses kelompok marjinal, fleksibilitas) •• Kapasitas apa saja yang perlu dibangun dalam Apakah itu? •• Apa penilaian Anda mengenai dukungan yang •• Apa yang menurut Anda merupakan nilai strategis dari Program Peduli? (Jawaban yang kami harapkan adalah: diberikan oleh EO? Apa yang perlu ditingkatkan program ini? pendekatan secara luas, strategi, metode—strategi bagi WAWANCARA dengan CSO agar organisasi Anda dapat menangani Marjinalisasi Inklusi Ekonomi dan Sosial EO, komunitas LSM) secara lebih baik? (Penguatan, M&E, Pengelolaan dana •• Mengacu kepada konsensus yang telah dibuat bersama •• Apa fungsi pembelajaran di dalam program yang Pendekatan Program hibah, pengetahuan khusus mengenai program) pada akhir April lalu mengenai makna Marjinalisasi, Anda jalankan? •• Mengapa organisasi Anda memutuskan untuk •• Dimanakah Anda bisa mendapatkan kebutuhan seberapa jauh dan dengan cara apa Anda yakin bahwa •• Apa yang Anda pelajari dari pengalaman Anda menjadi bagian dari Program Peduli? (Jawaban yang diperlukan organisasi Anda? (Jawaban yang LSM di Indonesia dapat berkontribusi pada upaya dalam melaksanakan program Peduli dan yang kami harapkan adalah: kekuatan, aset/sumber kami harapkan adalah: apakah EO tersebut berorientasi penanggulangan Marjinalisasi? bagaimana Anda menggunakan pembelajaran ini? daya, persepsi tentang perubahan sosial (dan potensi ke dalam atau ke luar organisasi, keterkaitan mereka •• Jika program Anda bertujuan untuk meningkatkan perubahan sosial yang diwujudkan oleh program ini), dengan PSF, dengan pihak lain dll)? Pembangunan Jejaring visi/misi organisasi) kapasitas CSO agar mampu menjangkau dan bekerja •• Menurut pendapat Anda, apa pentingnya •• Apa menurut Anda yang merupakan nilai Relasi dengan Pemerintah dengan kelompokmarjinal, apa saja yang perlu dilakukan? (Jawaban yang kami harapkan adalah: pembangunan jejaring dalam mencapai strategis dari program ini? (mencari nilai penting •• Dengan cara apa menurut Anda pemerintah tujuan–tujuan Program Peduli? (Apa saja program ini bagi organisasi mereka atau juga bagi dapat melakukan kerja sama dengan LSM guna diantaranya terkait aspek–aspek “Soft skills”: identitas masalah/tantangan yang dihadapi oleh LSM dalam kelompok marjinal) meningkatkan kondisi ekonomi kelompok sasaran kelompok sasaran) ber–jejaring dengan pihak lain?) Anda? Apa yang sedang terjadi sekarang, apa yang •• Keahlian khusus apa yang ingin ditawarkan Inklusi Ekonomi dan Sosial •• Apakah organisasi Anda turut berperan dalam bisa terjadi nanti di masa depan, apa saja faktor yang organisasi Anda untuk memperbaiki Peningkatan membantu CSO memperkuat/memperluas jejaring •• Mengapa Anda bekerja dengan kelompok mendorong terciptanya relasi kerja sama ini, dan apa Kapasitas para CSO yang bekerja dengan kelompok XXX?(Catatan: kami ingin mengetahui apa definisi mereka? Bagaimana Anda melakukannya? (Jawaban yang dapat menghambat perwujudannya? marjinal? (Jawaban yang kami harapkan adalah: dari kelompok marjinal, dan alasan mereka memilih yang kami harapkan adalah: contoh, jenis jejaring dan apakah hal tersebut terkait inklusi sosial/ekonomi, atau kelompok marjinal ini sebagai penerima manfaat Pembangunan Jejaring hasil dari kerja sama dalam jejaring tersebut). kemiskinan, atau hal lain terkait Peningkatan Kapasitas) •• Dapatkah Anda jelaskan beberapa contoh Praktik program mereka. Untuk melihat relevansi dari •• Apa manfaat yang telah Anda dapatkan dari kerja •• Apa yang Anda butuhkan untuk dapat terus kegiatan yang mereka pilih, dan definisi marjinalisasi sama dengan organisasi lain? Potensi apa yang Anda Panutan di mana jejaring dapat membantu mengembangkan keahlian Anda sendiri guna menurut mereka) lihat dari kerja sama tersebut? penanganan masalah Marjinalisasi? 82 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 6: Kalimat Pertanyaan—Perangkat Wawancara 83 •• Apakah menurut Anda organisasi lain perlu dilibatkan? Karakteristik Responden Lampiran 7: Hasil Wawancara dengan Jika demikian, mengapa hal ini belum terjadi? •• Berapa umur Anda? ________ thn GMS •• Berapa tahun Anda menjalani pendidikan formal di Kelompok Penerima Manfaat sekolah? ______ thn •• Sebagai pihak penerima dana hibah, bagaimana pengalaman Anda dalam menggunakan sistem •• Apa pekerjaan utama Anda? _____________________ ____________ GMS yang diterapkan saat ini? (apa hambatannya Berikut adalah tabel–tabel data mentah terkait penerima (bottleneck), apa kelebihannya, Praktik Panutan, •• Apakah Anda pernah terlibat dalam program manfaat yang dihasilkan dari wawancara, yang juga telah pemerintah sebelumnya? Y/T fleksibilitas, kapasitas) menjadi referensi di samping hasil–hasil dari wawancara •• Bagaimana GMS telah membantu atau menghalangi •• Mohon jelaskan dalam program mana apa Anda pernah kualitatif dalam penyusunan laporan analisis, dan oleh terlibat sebelumnya? upaya Anda dalam mencapai sasaran atau tujuan karenanya data ini tidak dituangkan dalam bentuk narasi. program Anda? Pemahaman tentang Program •• Hal apa yang perlu ditingkatkan agar Anda dapat •• Dari mana Anda mengetahui program ini? bekerja dengan kelompok marjinal secara lebih efektif? •• Bagaimana awalnya Anda dapat terlibat dalam GENDER USIA 4% 6% program ini? (sumber informasi mengenai program, Transjender Diatas 60 Pengelolaan Pembelajaran motivasi, keterkaitan dengan kelompok sasaran) 16% dan Pengetahuan Laki-laki 8% 27% •• Apa saja pembelajaran yang dihasilkan dari •• Jenis kegiatan seperti apa yang Anda 51-60 20-30 terlibat didalamnya? pelaksanaan program Anda? •• Bagaimana Anda mendapatkan informasi, dokumen ini, •• Siapa yang menentukan kegiatan tersebut? Apakah Anda dilibatkan dalam penentuan kegiatan berbagi dan menggunakannya? tersebut? (Partisipasi dalam bentuk apa, jenis dan arah •• Menurut Anda, peran apa yang dapat dilakukan oleh kegiatan, proses konsultasi terkait keterlibatan dalam EO dalam membantu organisasi Anda menghasilkan pembuatan keputusan, siapa aktor yang membuat 29% pengetahuan dan pembelajaran dalam tahapan 41-50 keputusan) 80% 31% program berikutnya? Apakah diperlukan dukungan lain 31-40 untuk mewujudkan hal ini? •• Apa yang Anda tahu mengenai dukungan yang Perempuan diberikan oleh CSO? (durasi, anggaran, aspek lain, Keberlanjutan dan Inovasi rencana/alur program) •• Dimanakah Anda dapat melihat keberlanjutan Manfaat dan Perubahan dalam program Anda? (Catatan: di tingkatan mana) Dapatkah Anda memberikan contohnya? •• Apakah Anda merasa telah terjadi perubahan dalam hidup Anda karena program ini? Seperti Jawaban yang kami harapkan adalah pemahaman apa perubahannya, dan apa perbedaannya mengenai keberlanjutan program di berbagai tingkat dibandingkan sebelum program ini ada? (Aspek: yang berbeda—individu, masyarakat, organisasi PROPINSI APA PEKERJAAN keterampilan, akses terhadap informasi, manfaat 4% UTAMA ANDA? dan institusi). 12% 10% Karyawan ekonomi, inklusi sosial, misalnya dukungan dari •• Apa yang perlu dilakukan di masa mendatang Kalimantan Barat 4% Pelajar Guru kelompok, kepercayaan diri, akses yang lebih baik guna mendukung Anda dalam melaksanakan 4% 20% terhadap pelayanan publik, sertifikasi dll) Java Barat 4% Petani program ini? •• Menurut pendapat Anda, bagaimana program ini Pengamen dapat lebih bermanfaat bagi kebutuhan Anda? 10% WAWANCARA DENGAN (Kami perlu mengidentifikasikan “kesulitan” yang 51% Pemilik DIY Warung 2% PENERIMA MANFAAT mereka hadapi saat melibatkan diri dalam program 27% Pejabat •• Nama penerima manfaat: ini, dan juga sisi positif, relevansi program terhadap NTB 2% Pemuka Pemerintah •• Gender: a. Laki–laki b. Perempuan c. Transgender kebutuhan mereka) Agama 39% 6% 4% •• Alamat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi. DKI Jakarta Buruh Housewife •• No. Telepon: •• CSO yang mendukung: Nama Program: •• Pewawancara & tanggal wawancara: 84 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 7: Hasil Wawancara dengan Kelompok Penerima Manfaat 85 Annex 8: Mendefinisikan Masyarakat Sipil di Indonesia Tabel berikut menunjukkan hasil kerja Indeks Masyarakat Sipil yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2006 dan 2011 yang dapat membantu untuk memahami definisi yang berlaku secara umum dan tataran masyarakat sipil di Indonesia. Definisi Civicus mengenai Masyarakat Sipil 2003 CIVICUS mendefinisikan masyarakat sipil sebagai sebuah CIVICUS defines civil society as an arena, outside of arena, di luar keluarga, negara, dan pasar, di mana the family, state and market where people associate to orang–orang berkelompok untuk mendorong kepentingan advance their common interests. bersama. MENURUT PENDAPAT ANDA, BAGAIMANA PROGRAM INI DAPAT LEBIH Sumber: Indeks Masyarakat Sipil Indonesia, 2006 4% 2% PENDIDIKAN BERMANFAAT BAGI KEBUTUHAN ANDA? 6% Tidak Sarjana Tidak Tamat 8% Menjawab Tidak 10% S1 SD Menjawab Keterkaitan dengan Daftar Organisasi Masyarakat Sipil Daftar Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia 6% 16% 2% program lain Kejuruan SD Ragu-Ragu Kelompok/organisasi petani dan nelayan Farmer and Fisherman organizations/associations 6% Organisasi kaum pengusaha Entrepreneurs’ Association Dukungan Organisasi profesi (seperti dokter, guru,insinyur, akuntan, Professional Associations (teacher, engineer, medical doctor, peralatan dan lain–lain accountant etc) 51% Serikat pekerja/serikat buruh Labour Unions Pelatihan dan 31% 22% mentoring Pengurus RT/RW/Badan PerwakilanDesa/Dewan Kelurahan RT/RW/Village Consultative Body/Village Council SMA 35% Tambahan jangka panjang Kelompok–kelompok pengajian, majelistaklim, paroki, dsb Islamic study group, Taklim Assembly, Parish, etc SMP modal Organisasi seni dan budaya (seni, musik,teater, film, dan Arts and Culture Organizations (art, music, theater, film etc) sebagainya) Koperasi, KUD, kelompok usaha bersama,kelompok Cooperative, village unit cooperative, joint enterprise group, simpan–pinjam, dan sebagainya saving and credit group etc Yayasan yang bergerak dalam bidangkesehatan–yayasan Foundations engaged in health sectors (orphanages and yatim piatu, anak cacat,panti asuhan, dsb disability organizations) Kelompok–kelompok pendidikan sepertiKomite Sekolah, Education groups such as School Committees, Parent POMG, dll Teacher Association etc Organisasi olahraga Sporting Associations JENIS KEGIATAN APA YANG ANDA APAKAH ANDA MERASA PROGRAM INI TERLIBAT DIDALAMNYA? TELAH MEMBERIKAN PERUBAHAN Organisasi pemuda/mahasiswa Youth and Student’s organizations 6% Tidak 4% DALAM HIDUP ANDA? Organisasi/kelompok–kelompok perempuan Women’s groups, organizations, movement Menjawab Tambahan Modal 2% Ornop Advokasi (HAM, demokrasi, watchdog organizations, Advocacy Organizations (Human rights, democracy, 10% Tidak dll) watchdogs etc) Tidak 20% Menjawab Pelatihan LSM pembangunan bergerak dalampelayanan dan Development NGOs engaged in service delivery and Kelompok pengembangan masyarakat community development 14% 6% Pelatihan 6% Organisasi berdasarkan kesukuan, etnis,masyarakat adat Ethnic, tribal, indigenous peoples’ organizations Akses atas Ragu-ragu Informasi Organisasi yang bergerak dalam perlindunganhidup atau Environmental and Conservation Organizations 8% konservasi 16% Pelatihan 92% Organisasi sosial keagamaan (NU,Muhammadyah, Hizbut Social–Religious Organizations (NU, Muhammadiyah, Hizbut Bantuan alat Manajemen Menjadi lebih Tahrir, organisasiyang bernaung di bawah gereja dan Tahrir, organizations under church and other religions) 4% percaya diri agama–agamalain) 10% Pelatihan Sosialisasi Paralegal Organisasi hobi (klub pendaki gunung,pengumpul Hobbyist Clubs (mountain climber club, stamp collector club perangko, dsb) etc) Sumber: Pertemuan NAG Pertama, Desember 2005. 86 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Annex 8: Mendefinisikan Masyarakat Sipil di Indonesia 87 Lampiran 9: Daftar Sumber Daya dan Hadi, O, ‘Masyarakat Sipil dalam Proses Demokratisasi’, in Scanteam, ‘Support Models for CSOs at Country Level: Sumber–sumber Lainnya Makara, Social Humaniora, Vol 14:2, 2010 Synthesis Report’, Norwegian Agency for Development Cooperation, NORAD Report 1/2008 Discussion, 2008 Hans Antlov, Rustam Ibrahim and Peter van Tuijl, NGO Accountability: Politics, Principles, and Innovations, Senge, P; The Fifth Discipline: The Art and Practice of Daftar berikut merupakan daftar materi yang dijadikan Ellis, F and H. Ade Freeman, Rural Livelihoods and Poverty Earthscan, London, 2006 the Learning Organization, Doubleday Currency, New York, sumber dalam persiapan penulisan laporan ini, namun Reduction Policies, Routledge Studies in Development 1990 demikian bukan merupakan daftar keseluruhan atas Economics and Taylor & Francis Group, London and New Howell, J and Hall, J, ‘Working beyond Government: dokumen–doukmen yang digunakan selama proses York, 2005 Evaluation of AusAID’s Engagement with Civil Society in Solesbury, W, ‘Sustainable Livelihoods: A Case Study of Evaluasi ini. Developing Countries’, Australian Agency for International the Evolution of DFID Policy’, Working Paper 217, Overseas European Free Trade Association, ‘Framework Co–operation Development, March 2012, accessed on August Development Institute, London, 2003 Achwan, R and Ganie–Rochman, M, ‘Civic Organizations Agreement between the Financial Mechanism Office 26, 2012 http://www.ode.ausaid.gov.au/publications/ and Governance Reform in Indonesian Cities’ in Asian European Free Trade Association (EFTA) and The evaluation–engagement–with–civil–society.html Strand, J and Fakih, M, ‘An Assessment of Indonesian NGOs Journal of Social Sciences (37), 2009 International Secretariat of Transparency International’, Small Enterprise Development Programs, November, 1984 Financial Mechanism Office European Free Trade Hughes, M. Social Inclusion Definitions and Measures: AKATIGA, ‘Marginalized Groups in PNPM Rural’, Association, July 2011, accessed on 12 October 2012, Literature and Sector Review. Sydney: Northcott Disability Swedish International Development Cooperation Agency AKATIGA–Center for Social Analysis, June 2010 Services, UK, 2011 http://www.northcott.com.au/uploaded/ (SIDA), ‘Pluralism Policy for support to civil society in http://www.eeagrants.org/asset/4082/1/4082_1.pdf File/Measuring%20and%20Evaluating%20Social%20 developing countries within Swedish development Anupkumar, A, ‘Introduction to Sociology–The concept of Inclusion%20%20–%20Public%20version.pdf accessed on cooperation’, Swedish International Development Marginalization’, accessed on 12 October 2012, FAO Corporate Document Repository; ‘Improving Access 19th October, 2012 Cooperation Agency, 2009, accessed on 08 October 2012, to Natural Resources for the Rural Poor–A Critical http://www.adityaanupkumar.com/files/ Analysis,’ accessed on 11th October, 2012 http://www.fao. IFAD: Enabling Poor Rural People to Overcome http://www.sida.se/Global/Partners/The%20Civil%20 TheConceptOfMarginalization.pdf org/docrep/006/ad683e/ad683e02.htm Poverty; http://www.ifad.org/sla/index.htm accessed Society/Policy%20Sweden%20Support%20Civil%20 on 26 September, 2012 Society%202009.pdf AusAID Office for Development Effectiveness, (Hall and Fowler, A, ‘Part 2: Making NGDOs Effective: Mobilising Howell) Working Paper: Good Practice Donor Engagement Financial Resources’, in Fowler (eds) Striking a Balance: A Jenson, J, ‘Backgrounder: Thinking about Marginalization: Thebor, F; Wells, A; Sharma, B; Mendizabal, E: with Civil Society, June 2010. Guide to Enhancing the Effectiveness of Non–Governmental What, Who and Why?’, Canadian Policy Research Networks Multi–donor Support to Civil Society and Engaging with Organizations in International Development, Earthscan Inc. (CPRN), November 2000, http://www.cprn.org ‘ Non–traditional’ Civil Society’, Overseas Development Bradford, Burke, Seashore, Worley, Tannenbaum; The Publications Ltd, London, 1997 Institute, London, 2007 Change Leader’s Roadmap; San Francisco, 2001 Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad), Ganie–Rochman, M and Achwan, R, ‘Inclusion and ‘Principles for Norad’s Support to Civil Society in the South’, Wikipedia, Capacity Building; accessed on September Canadian International Development Agency (CIDA), Exclusion: NGOs and Critical Social Knowledge’, in Social Norwegian Agency for Development Cooperation, May 9th, 2012 http://en.wikipedia.org/wiki/Capacity_building ‘Aid Effectiveness and Quality Education–Civil Society Sciences and Power ISEAS, Singapore, 2004 2009, accessed on 10 October 2012,http://www.norad. Organizations’, Canadian International Development no/en/_attachment/127633/binary/48700?download Yappika, Indonesia Country Reports, 2007 Agency, accessed on 2 October 2012, Giffen, J and Judge, R, ‘Civil Society Policy and Practice in Donor Agencies: PNPM Support Facility (PSF), ‘PNPM Peduli Project Yappika, Index Masyarakat Sipil 16 Kabupaten/Kota, 2011 http://www.acdi–cida.gc.ca/acdi–cida/ACDI–CIDA.nsf/eng/ Operational Manual Executing Organizations’, PNPM NAT–5308157–GDH An overview report commissioned by DFID’, International Support Facility, November 2011 NGO Training and Research Centre (INTRAC), May 2010, Department for International Development (DFID), accessed on 10 October 2012, http://www.intrac.org/data/ PNPM Support Facility (PSF), ‘PNPM Peduli Retreat Report’, ‘Programme Partnership Arrangements 2011–2014’, files/resources/681/Civil–Society–Policy–and–Practice–in– PNPM Support Facility, April 2012 Department for International Development, accessed Donor–Agencies.pdf on 5 October 2012, Rothwell and Sullivan, Practicing Organization Government of the Republic of Indonesia, ‘Regulation of Development: A Guide for Consultants, Pfeiffer, San http://www.dfid.gov.uk/work–with– President of Republic Indonesia no 5, 2010 regarding to Francisco, 2005 us/funding–opportunities/not–for–profit–organizations/ppas/ the National Medium–Term of Development Plan’ 88 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 9: Daftar Sumber Daya dan Sumber–sumber Lainnya 89 Lampiran 10: Tim Evaluasi Edwar Fitri adalah seorang spesialis pengembangan bisnis dan Master Trainer untuk platform pelatihan global ILO “Start and Improve your Business”. Edwar PARA PENULIS LAPORAN memiliki pengalaman 6 tahun bekerja di berbagai wilayah Indonesia dalam perencanaan dan pelaksanaan Donna Leigh Holden adalah seorang praktisi di bidang pelatihan, peningkatan kapasitas, penelitian dan pembangunan yang telah bekerja di kawasan Asia dan penyediaan bantuan teknis untukILO, pemerintah & Australia selama 18 tahun. Spesialisasi Donna pada LSM dengan fokus pada kewirausahaan, keterampilan saat ini adalah perancangan dan evaluasi masyarakat pelatih, mata pencaharian dan pembangunan sipil, pengembangan masyarakat dan program pedesaan. peningkatan kapasitas. Meuthia Ganie–Rochman adalah seorang Sosiolog Pengalaman panjang Donna dalam hidup dan bekerja Organisasi dan Politik yang juga merupakan Dosen dengan kelompok marjinal menimbulkan minat serta Senior Sosiologi di Universitas Indonesia. Ia telah komitmen yang kuat terhadap penegakkan keadilan melakukan berbagai penelitian dan konsultasi di sosial dan juga pembentukan kemitraan antar berbagai bidang–bidang pemerintahan, pembangunan sosial dan pemangku kepentingan untuk mendukung pembangunan. fenomena organisasi. Rima Irmayani adalah seorang konsultan independen yang berbasis di Belanda. Rima meraih gelar Master in Conflict, Reconstruction and Human Security Peneliti dan Asisten Lapangan dari Institute Social Studies (ISS) dan juga gelar Advanced Master in International Development dari Arief Iswariyadi meraih gelar Ph.D. in Agricultural Radboud University Nijmegen. Ia telah bekerja dengan Economics dan Master of Economics dari University banyak LSM yang menangani masalah konflik sosial, of Kentucky, dan Master of Agribusiness dari South rekonstruksi dan partisipasi sosial selama 13 tahun Carolina State University di mana ia sempat bekerja termasuk sebagai Field Manager di berbagai kawasan sebagai peneliti dan asisten pengajar. Arief saat ini di Indonesia dan yang terkini adalah sebagai Contract adalah seorang peneliti di bidang ekonomi pertanian, Manager di Oxfam Novib–Den Haag. dan juga merupakan spesialis ekonomi dan sosial di Komite Inovasi Nasional (KIN). Early Dewi Nuriana adalah seorang psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang mengkhususkan diri dalam riset inklusi sosial dan telah banyak bekerja dengan kelompok–kelompok marjinal. Administrasi dan Ia memulai karirnya bekerja di bidang kesehatan Logistik Lapangan reproduksi dan isu–isu HIV di PKBI Yogyakarta, dan Rahayu Ningsih Budi (Yayuk) dan Chatarina Ayu peningkatan kapasitas bagi LSM sebelum bergabung Widiarti (Widi) dengan ILO di mana ia mengelola program–program terkait HIV dan pekerja migran selama 6 tahun terakhir. Dewi saat ini merupakan seorang Konsultan TIM Peduli: REFLEKSI Independen. Sonja Litz, Felicity Pascoe, Nina Shatifan, Vinny Flaviana, Zoey Breslar, Siti Sulami 90 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 10: Tim Evaluasi 91 Lampiran 11: Ringkasan Pengamatan dan Rekomendasi Antara: PNPM Peduli harus melanjutkan EO di masa yang akan datang. Mekanisme ini mungkin Rekomendasi upayanya dalam mengeksplorasi model–model alternatif terkait pemanfaatan sumber daya dalam kegiatan dapat memberikan peluang bagi aktor baru yang akan terlibat nantinya. PENGAMATAN DAN REKOMENDASI UMUM Kualitas dari program–program mitra (pemilihan kelompok Peningkatan Kapasitas bagi mitra–mitra mereka. Pengamatan umum berikut ini menjelaskan beberapa sasaran, relevansi dan kualitas teknis) dapat diperkuat Rekomendasi Antara: Dengan mempertimbangkan rekomendasi utama dan rekomendasi antara. secara signifikan melalui pengembangan kontestabilitas, Bidang Pembelajaran 3: kepentingan penyusunan program yang berkualitas Masing–masing rekomendasi tersebut telah diulas secara pemanfaatan sumber daya yang efektif dalam proses Rekomendasi Antara: Sebelum masuk ke tahap dan akuntabilitas ke lini bawah, terdapat tuntutan yang rinci dalam Ringkasan Eksekutif dan bagian–bagian terkait desain, pengembangan perangkat yang berkualitas untuk pengembangan program berikutnya, PNPM Peduli dan semakin meningkat kontestabilitas mitra CSO. Sementara dalam laporan lengkap. digunakan penilaian dan perencanaan program. para mitra program perlu meluangkan waktu untuk proses seleksi terbatas dan bertarget masih dapat diterima, merefleksikan dan mengembangkan Theory of Change tingkat transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi Logika program dan tujuan Peduli sudah kuat dan relevan. secara jelas agar mereka dapat menentukan sasaran sebenarnya dapat dicapai apabila EO dan IP memfasilitasi REKOMENDASI ANTARA penerima manfaat dan jenis kegiatan program secara kontestabilitas tersebut selama proses seleksi. Hal ini dapat PNPM Peduli dan para mitranya akan mampu memfokuskan lebih efektif.85 diwujudkan melalui pembentukan kriteria program dan upaya mereka secara efektif melalui suatu pernyataan visi Bidang Pembelajaran 1: kinerja yang jelas, berdasarkan hasil–hasil pengembangan yang jelas, yang menggambarkan apa itu Peduli dan seperti Rekomendasi Antara: PNPM Peduli harus melanjutkan Rekomendasi Antara: Pembentukan mekanisme yang jelas yang dituju, kriteria yang proporsional dalam memilih dasar apakah kesuksesan menurut program ini. upayanya dalam membangun dan memperkuat jejaring terkait kontestabilitas eksternal dari kegiatan intervensi kontestabilitas serta penilaian eksternal dan pengawasan CSO sebagai strategi kunci baik untuk tujuan advokasi proyek yang direncanakan berdasarkan standar kualitas melalui peer review. Para mitra pendamping Peduli, staf dan mitra program maupun peningkatan kapasitas. yang jelas atas desain kegiatan dan penentuan sasaran sedang membentuk dan menentukan model relasi dan sangat dianjurkan untuk dilakukan pada semua tingkat Rekomendasi Antara: Pembangunan sistem guna perilaku yang mencerminkan nilai kesetaraan, kemanusiaan Rekomendasi Antara: Strategi penyusunan program Rantai Pengaruh Peduli. menjamin ketersediaan sumber daya keuangan dan teknis dan keadilan yang diperlukan oleh suatu program dengan Peduli sendiri perlu mencakup upaya untuk mendukung yang lebih efektif bagi CSO dan EO untuk merancang pemikiran dasar dan visi yang dimiliki oleh PNPM Peduli. legitimasi CSO. Legitimasi ini perlu dibangun dengan Bidang Pembelajaran 4 kegiatan intervensi perlu ditempatkan sebagai salah satu mempromosikan akuntabilitas CSO ke lini bawah Rekomendasi Antara: Terdapat kebutuhan mendesak prioritas utama dalam program Peduli tahap berikutnya dan Pencapaian tim dan mitra PNPM Peduli dalam membangun dan atas, dengan mendukung mereka agar dapat untuk menimbang kembali fokus bidang kerja program kegiatan–kegiatan penyusunan program terkait,. format pelaksanaan program tampak signifikan. mewujudkan komitmen mereka, dengan mempromosikan Peduli saat ini yang terkait pemberdayaan ekonomi dan pembentukan jejaring dan praktik masyarakat, dan dengan mata pencaharian. Adalah penting untuk menentukan Rekomendasi Antara: Proses pengadaan di Bank Dunia Peran Peduli dalam pengembangan kapasitas seharusnya memungkinkan CSO untuk mengembangkan keterampilan kondisi–kondisi di mana bentuk keterlibatan semacam ini (dikombinasikan dengan kerangka waktu pendanaan mengakar dari dan mendukung posisinya sebagai sebuah dalam beradvokasi dan membangun aliansi secara efektif. dapat didukung. Yang juga diperlukan adalah penentuan yang kurang mendukung) telah menimbukan dampak jejaring agen/pelaku perubahan dalam memberdayakan kapasitas dan upaya pemantauan seperti apa yang negatif yang signifikan pada pelaksanaan program. Upaya kelompok marjinal dan mendukung inklusi sosial. Rekomendasi Antara: Pengembangan kemitraan dalam diperlukan untuk memastikan bahwa intervensi yang berkelanjutan oleh tim internal untuk melakukan advokasi Peduli harus didasarkan pada penilaian realistis atas dilakukan memberikan hasil yang sesuai dengan investasi dalam mengupayakan proses administrasi yang efisien, Hasil–hasil pada tingkat program tidak secara langsung kapasitas penyusunan program (dalam praktik). Hal ini akan yang sudah dikeluarkan dan tidak menimbukan kerugian. efektif dan akuntabel terkait pengadaan dan penyaluran terbentuk dari portofolio berbagai proyek yang berbeda dapat memungkinkan mitra program untuk membangun dana hibah secara lebih umumharus sangat didukung.. dan tidak saling berkaitan satu sama lain. Untuk dapat keterampilan dan kapasitas yang telah mereka miliki dan Bidang Pembelajaran 5 memutus lingkaran marjinalisasi, Peduli dan para mitranya mengembangkan kemampuan baru yang akan menambah Rekomendasi Antara: Keterlibatan bersama SELURUH Rekomendasi Antara: Peduli sangat dianjurkan untuk harus bergeser ke pendekatan–pendekatan yang lebih nilai bagi bisnis inti lembaga tersebut. mitra dalam programPeduli, termasuk para EO, harus mendorong akuntabilitas ke lini bawah sebagai suatu programatis. didasarkan pada kepentingan bersama dalam proses pembangunan baik di tingkat pelaksanaan maupun Bidang Pembelajaran 2: penyusunan program yang strategis, dibandingkan kebijakan. Strategi dan sistem manajemen yang jelas Kemitraan Peduli seharusnya dibangun dengan dasar Rekomendasi Antara: Peningkatan Kapasitas adalah suatu dengan intensi untuk memposisikan diri mereka sebagai perlu ditempatkan guna memungkinkan hal ini, termasuk pengalaman dan kapasitas organisasi yang sudah dikenali disiplin ilmu. Ketika EO dan CSO diharapkan untuk dapat GMO. Hal ini juga sebaiknya diterapkan bagi organisasi perhatian yang proporsional terhadap pengukuran kinerja dan pendekatan yg sudah teruji. melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas, penting sub–nasional yang ingin bertindak sebagai GMO lokal. mitra dan akuntabilitas mereka kepada para penerima untuk memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan manfaat dan pemangku kepentingan lainnya. Fokus dari pendekatan Bank Dunia dalam pendanaan dan kemampuan untuk melakukan hal tersebut secara Rekomendasi Antara: Model IP disarankan untuk CSOsedang diuji melalui pelaksanaan program PNPM terencana dan sistematis. Hal ini akan memastikan hasil tidak dilanjutkan. Mengingat bahwa model ini tidak Peduli, perlu didiskusikan segera bagaimana menyelaraskan belajar yang lebih baik bagi para peserta. Peningkatan berfungsi memfasilitasi peningkatan kapasitas dan alih pendekatan tersebut dengan Praktik Panutan terkait Kapasitas untuk PNPM Peduli di masa depan perlu keterampilan yang diharapkan bagi IP, maka PNPM Peduli pendanaan CSO dan bekerja dengan organisasi serta mempertimbangkan strategi–strategi peningkatan kapasitas perlu mempertimbangkan perlunya mekanisme yang kelompok non–tradisional. guna meningkatkan kapasitas. dapatmenilai kemampuan dan kesesuaian IP sebagai 92 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 11: Ringkasan Pengamatan dan Rekomendasi 93 1. The London School of Economics: Centre for Civil 16. Felicity to be footnoted—need his name and position cenderung mengatasi kebutuhan kelompok sasaran 48. Thinking About Marginalization, 2000, hal 1 Society; per tanggal 28 Maret, 2011 darihttp://www. please if so. tertentu berdasarkan isu–isu tematis dan tidak terlihat 49. Backgrounder: Thinking About answers.com/topic/civil–society 17. Contoh, Marginalized Groups in PNPM Rural, Akatiga, berupaya mengatasi penyebab sistemik dan akar Marginalization, 2000 hal 2 2. International Consultative Forum on Education Jakarta, 2010 masalah dari marjinalisasi. 50. The Concept of Marginalization hal 13 for All (EFA Forum), UNESCO, Status and Trends, 18. 3 EO dipilih dari 9 proposal yang 31. Antlov, Ibrahim, van Tuijl (2006) 51. Hughes, M; Social Inclusion Definitions and 2000, in the Backgrounder Thinking About terkumpul. 3 organisasi lain ditawari menjadi Dana 32. Contoh, NU and Muhammadiyah Measures, 2011 hal 9 Marginalization, 2000 http://www.cprn.org Hibah IP. 33. Meuthia Rochman 52. Backgrounder hal 4 3. Bradford, Burke, Seashore, Worley, 19. PNPM Peduli Draft Monitoring Evaluation and Learning 34. Ganie–Rochman and Achwan (2005) 53. Evaluasi ini menggunakan istilah ‘mata pencaharian’ Tannenbaum, 2001 The London School of Economics: (MEL) Plan, Juni2012 35. KDP, Sadie, antara, LGSP, dll secara fleksibel dan ingin mengiingatkan agar Peduli Pusat Masyarakat Sipil, per tanggal 28 Maret 2011 dari 20. Tahap Persiapan dimulai dengan finalisasi desain, 36. Otho Hadi (2010) dan para mitra program tidak mempromosikan http://www.answers.com/topic/civil–society pengembangan SOP, identifikasi mitra potensial dll. 37. Dengan beberapa pengecualian, mungkin untuk penggunaan istilah ini lebih luas, mengingat 4. Hughes, M; Social Inclusion Definitions and Tender dijalankan setelah tahap ini. Setelah pemilihan program AusAID ACCESS dan program–program bentuk dan jenis intervensi ini hanya berfokus pada Measures, 2011 hal 9 EO mitra, perancangan portofolio proyek dilakukan. penguatan organisasi masyarakat sipil oleh organisasi pengupayaan penghasilan dan kegiatan pelatihan 5. Improving Access to Natural Resources for the Rural PNPM Peduli diluncurkan pada bulan Maret 2011 dan seperti TAF (The Asia Foundation), dll. keterampilan bagi kelompok–kelompok masyarakat Poor—A Critical Analysis; FAO Corporate Document Portofolio Proyek EO telah disetujui pada bulan 38. Rochman Achwan and Meuthia Ganie–Rochman dalam program dan tidak didasarkan pada analisis Repository, http://www.fao.org/docrep/006/ad683e/ Juli 2011. (2009) holistik mengenai mata pencaharian dan kesempatan ad683e02.htm 21. Pidato Pembukaan pada Peluncuran PNPM 39. YAPPIKA Civil Society Index 2006 and 2011 melakukan pembangunan ekonomi. Hal ini dibahas 6. Contoh, Marginalized Groups in PNPM Rural, Akatiga, Peduli, 23 Maret 2011 40. Ganie–Rochman, M; Jurnal Masyarakat, No. 10, 2002 lebih lanjut dalam Bidang Pembelajaran 3. Jakarta, 2010. 22. Traskrip Wawancara, 27 September 2012 41. Bradford, Burke, Seashore, Worley, Tannenbaum, 2001 54. Contoh ini sangat disayangkan bahwa dalam perluasan 7. Kemitraan, Lakpesdam NU dan ACE ditunjuk menjadi 23. PNPM Peduli MEL Plan, Juni 2012 hal 20 42. Rothwell and Sullivan, 2005 dukungan paralegaldalam ranah ini kemungkinan EO, sementara Bina Swadaya, IKA dan PKBI menjadi 24. ibid hal 21 43. Senge, P; 1990 besar dapat diartikan bahwa ada pengecualian atau Intermediary Partners (IP), dimana IP memiliki 25. Perlu digarisbawahi bahwa Evaluasi ini 44. Dukungan melalui bimbingan dan pelatihan yang peminggiran segmen–segmen lain dalam masyarakat. tanggung jawab terbatas dalam menyalurkan dana menginformasikan dan juga sesuai dengan konteks diberikan oleh PSF sebagian besar berfokus pada 55. Tim PNPM Peduli menyadari adanya kebutuhan hibah, sebagaimana dijelaskan selanjutnya dalam pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PNPM Peduli isu–isu hukum dan kontrak, pengelolaan keuangan akan hal ini dan pada saat laporan ini ditulis telah laporan lengkap ini. dalam lingkup yang lebih luas karena didasarkan dan pengadaan, di samping dukungan teknis yang membuat rencana konkrit untuk melakukan proses 8. PNPM Peduli Draft Monitoring Evaluation and Learning pada pembelajaran yang muncul sehubungan dengan juga diberikan oleh PSF untuk pelaksanaan program. ToC sebagai landasan untuk penyusunan program (MEL) Plan, Juni 2012 pendekatan dan pengartikulasian desain program. 45. Hal ini bersifat temporer, sementara kapasitas EO tahap berikutnya. 9. Tahap Persiapan dimulai dengan finalisasi desain, Pekerjaan lebih lanjut terkaitRencana MEL, penentuan tengah ditingkatkan dan desain Peduli secara resmi 56. Panduan Operasional Proyek Peduli hal 15 pengembangan SOP, identifikasi mitra potensial dll. ToC, pengembangan Strategi Peningkatan Kapasitas dll dicanangkan. Peran mereka dalam hal ini adalah 57. http://www.ifad.org/sla/index.htm Tender dijalankan setelah tahap ini. Setelah pemilihan tengah berlangsung saat ini atau akan dimulai dalam sebagai penasihat yang mana pada saat laporan ini 58. ibid EO mitra, perancangan portofolio proyek dilakukan. waktu dekat. ditulis penempatan para penasihat tersebut masih 59. Improving Access to Natural Resources for the Rural PNPM Peduli diluncurkan pada bulan Maret 2011 dan 26. 88% kegiatan PNPM Peduli saat ini berfokus pada tengah dipertimbangkan—apakah akan ditempatkan Poor—A Critical Analysis; FAO Corporate Document Portofolio Proyek EO disetujui pada bulan Juli 2011. bidang mata pencaharian. di Menko Kesra dan/atau organisasi mitra, atau di Repository, http://www.fao.org/docrep/006/ad683e/ 10. Pidato Pembukaan pada Peluncuran PNPM 27. CSO adalah penyelenggara utama setiap kunjungan dalam struktur PSF. ad683e02.htm Peduli, 23 Maret, 2011 lapangan, di bawah arahan dari staf pendukung 46. Pada salah satu kegiatan pelatihan yang dihadiri 60. Sebagai hasil dari rekomendasi suatu strategi telah 11. Transkrip Wawancara, 27 September, 2012 administrasi PSF. Namun dalam beberapa kasus tim oleh tim Evaluasi, seorang fasilitator memberikan disusun di bulan November 2012. 12. PNPM Peduli MEL Plan, Juni 2012 hal 20 juga bekerja melalui perantara lokal atau kelompok pelatihan keada lebih dari 60 peserta. Walaupun 61. Tembo dll “Multi–donor Support to Civil Society and 13. ibid hal 21 masyarakat setempat dan ini menyebabkan beberapa prosesnya berjalan interaktif, dan ada pihak–pihak Engaging with ‘non–traditional’ civil society” (2007:29) 14. Catatan: perubahan semacam ini tidak terlihat inkonsistensi dalam format kunjungan lapangan. yang membantu jalannya pelatihan, tidaklah mungkin 62. Hall and Howell (Ausaid ODE, 2011) and Intract, 2010: pada tingkat ekonomi karena adanya kombinasi isu 28. Aka Tiga seorang fasilitator dapat mendukung proses belajar 17:18 sebagaimana didiskusikan pada bagian yang terkait 29. Prosedur ini tercantum dalam Panduan Pelaksanaan masing–masing peserta seperti yang diharapkan dalam 63. ibid dalam laporan ini. Peduli (Peduli Operations Manual—POM). konteks pengembangan profesional. 64. ibid hal 20 15. Catatan: Rekomendasi antara lebih lanjut yaitu 30. Dalam konteks ini “tertata” mengacu pada tidak 47. Bukti atas keterbatasan dalam kapasitas desain 65. 6. yang berfokus pada rincian khusus dari penyusunan adanya aktor lain yang bekerja pada isu marjinalisasi program, penyusunan program untuk pengembangan 66. Fowler, 1997, hal 129 program diuraikan dalam laporan lengkap dan pada dan inklusi secara lebih luas. Dengan demikian ada ekonomi dan mata pencaharian dll diuraikan dalam 67. Scanteam 2008 p40; Transparency International, 2011; Lampiran 11. pengakuan bahwa sementara aktor–aktor lain bekerja pembahasan Bidang Pembelajaran 3 dan 4. andHall & Howell hal 18 dengan kelompok–kelompok terpinggirkan upaya ini 68. Intract 2010, hal 17 94 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Lampiran 11: Ringkasan Pengamatan dan Rekomendasi 95 69. Mekanisme evaluasi mitra program telah terbangun bagi sebagian besar donor yang memberikan dana hibah—misalnya AusAID, Norad, CIDA, atau DFID. 70. Thebo dll hal 32 71. Dikutip dari catatan konsultasi: “Kemitraan’s core business is grant–making.” (Ade Siti Barokah); ACE is a grant making organization (Titik, ACE Director). 72. Contoh, YSIK and Satunama 73. Telah terjadi kasus penyalahgunaan dana dalam program Peduli dan ini terjadi dengan CSO yang bekerja di bawah organisasi IP. 74. LPP dan LP merupakan organisasi afiliasi NU 75. Panduan Operasional Proyek PNPM Peduli hal 12 secara jelas menyatakan bahwa kontrak antara Bank Dunia dan EO selanjutnya akan dinegosiasikan secara terpisah dari Tahap Uji Coba ini. 76. Kecuali Kemitraan, yang memiliki kemampuan melakukan pra–pendanaan sendiri. 77. Felicity Pascoe, wawancara 78. Contoh, dalam hal Our Voice, yang masih belum dapat memenuhi persyaratan pelaporan ke EO, memiliki kapasitas penyusunan program dan advokasi yang kuat serta taraf legitimasi yang baik dengan para konstituen penerima manfaat organisasinya dan mewakili suara masyarakat sipil dalam upaya advokasi kelompok LGBT. 79. Panduan Operasional Proyek PNPM Peduli, 2011 hal 15 80. Catatan: perubahan semacam ini tidak terlihat pada tingkat ekonomi karena adanya kombinasi isu sebagaimana didiskusikan pada bagian yang terkait dalam laporan ini. 81. Felicity to be footnoted—need his name and position please if so. 82. Contoh, Marginalized Groups in PNPM Rural, Akatiga, Jakarta, 2010. 83. Dimensi-dimensi ini akan disempurnakan oleh tim evaluasi melalui diskusi dengan para pemangku kepentingan terkait pada awal penugasan. 84. Dua set data yang masih tersisa untuk diikutsertakan dalam inklusi—Jangkar dan Samanta 85. Tim PNPM Peduli menyadari adanya kebutuhan akan hal ini dan pada saat laporan ini ditulis telah membuat rencana konkrit untuk melakukan proses ToC sebagai landasan untuk penyusunan program tahap berikutnya. 96 PNPM PEDULI: SATU TAHUN BERJALAN Jalan Diponegoro No 72 Menteng, Jakarta 10310, Indonesia Tel. (62-21) 3148 175, Fax. (62-21) 3190 3090 Email. info@pnpm-support.org The original had problem with text extraction. pdftotext Unable to extract text.