Di dalam Ruang Kelas Matematika di Indonesia: Studi Video TIMSS tentang Praktek Mengajar dan Capaian Siswa Naskah Kebijakan Oktober 2010 58759 dalam hal kualifikasi guru namun juga dalam hal praktek mengajar dan efektivitas pengajaran. Perbandingan Antar Negara Studi ini terfokus pada beberapa hal penting yang merupakan bagian dari pembelajaran matematika di kelas: Struktur Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Kegiatan Guru dan Siswa, Kegiatan Instruksional, Suasana Kelas dan Sumber Pembelajaran. Perbandingan hasil studi antar negara ini memperlihatkan persamaan dan perbedaan penting antara kelas-kelas di Indonesia dan kelas-kelas di tujuh negara lain yang telah melakukan studi yang sama. Foto: MTs 1 Gandusari Blitar oleh Budihardjo. Struktur Pembelajaran Waktu pembelajaran rata-rata di kelas di Indonesia jauh lebih lama Latar Belakang dibandingkan dengan waktu pembelajaran di tujuh negara lain tersebut. Sejak tahun 1999, Indonesia menjadi peserta yang berkomitmen dalam Setiap pembelajaran berlangsung rata-rata selama 70 menit, sedangkan Studi Internasional tentang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam negara lain paling lama durasi waktu pembelajarannya hanya 51 menit. (TIMSS), Program Internasional untuk Penilaian Siswa (PISA) dan Studi Hal ini disebabkan oleh adanya penggabungan dua jam pelajaran Internasional tentang Perkembangan dalam Kecakapan Membaca matematika dalam satu kali pertemuan dan pelajaran matematika (PIRLS). Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara bukan anggota hanya diberikan dua atau tiga kali pertemuan dalam seminggu1. Ini Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) namun tetap tidak berarti jumlah jam pelajaran matematika per minggu lebih banyak berpartisipasi secara penuh dalam studi-studi penelusuran ini. Capaian (jumlah jam pelajaran matematika bagi siswa Indonesia sebenarnya siswa Indonesia dalam ketiga tes ini relatif rendah sekalipun telah lebih sedikit dibandingkan dengan di tujuh negara lain). Di beberapa dipertimbangkan faktor tingkat sosial-ekonomi mereka. Sebagai contoh, kelas 8 yang diobservasi terlihat bahwa penggabungan jam pelajaran dalam bidang matematika, Indonesia hanya menempati peringkat ke yang mengakibatkan waktu pembelajaran menjadi lebih panjang 36 dari 48 negara peserta TIMSS tahun 2007. Sementara itu, nilai yang mengakibatkan siswa sulit berkonsentrasi. diperoleh adalah 397, lebih dari satu standar deviasi di bawah rata-rata standar internasional (Mullis et al, 2008). Hasil ini berguna untuk melihat Grafik 1: Durasi Waktu Pembelajaran Matematika (dalam menit) posisi capaian siswa Indonesia dan perkembangannya dari waktu ke 100 waktu. Namun tantangan yang sebenarnya adalah menentukan langkah 90 ke depan dan memahami hasil tes ini sehingga diketahui faktor-faktor 80 70 yang mempengaruhi hasil tes dan tindakan-tindakan yang harus 70 dilakukan untuk meningkatkan capaian siswa. 60 50 51 50 45 45 46 47 41 40 Peran Guru 30 20 Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperbaiki 10 hasil tes siswa. Sejak tahun 2005, Indonesia telah berusaha melakukan 0 reformasi besar-besaran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan guru. Hongkong Republik Belanda S wiss Australia Jepang Amerika Indonesia Ceko Serikat Kebijakan dasar dari reformasi ini adalah perlunya semua guru berijasah Sarjana dan bersertifikasi pada tahun 2015. Sebagai bagian dari proses Sumber: Hasil di Indonesia digabungkan dengan Hiebert, J. et. al., (2003), sertifikasi tersebut, guru harus menyerahkan portofolio yang dianggap halaman 37 dapat menunjukkan kompetensi dan kinerja mereka. Dalam debat Catatan: Waktu pembelajaran di Indonesia secara signifikan lebih lama terutama karena di kebanyakan sekolah dua jam mata pelajaran digabungkan jadi satu tentang bagaimana guru harus dievaluasi untuk memperoleh sertifikasi, muncul pertanyaan penting: Bagaimana mencetak guru yang berkualitas tinggi dan efektif? Untuk menjawab pertanyaan ini dan dalam konteks 1 Secara umum, setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran dan pertemuan yang lebih luas mengenai reformasi guru, adalah hal penting untuk diadakan dua kali per minggu (2-2), atau satu pertemuan terdiri dari dua jam memahami situasi guru di Indonesia pada saat ini. Situasi itu tidak hanya pelajaran ditambah dengan dua pertemuan yang masing-masing terdiri dari satu jam pelajaran, yang diberikan pada hari yang berbeda (2-1-1). 1 Waktu pembelajaran di kelas dibagi menjadi tiga bagian waktu untuk: dianggap terjadi selama 50 menit. Guru Indonesia berbicara lebih sedikit, (1) matematika, (2) non-matematika, dan (3) organisasi matematika. hanya separuh dari jumlah kata-kata yang diucapkan guru di negara- Di kebanyakan negara, sekurangnya 96% waktu diperuntukkan bagi negara lain. Jumlah kata yang diucapkan rata-rata hanya 2.633 kata pada kegiatan matematika, di Indonesia hanya 89%. Waktu yang digunakan setiap pembelajaran, dibandingkan dengan 5.198-5.902 kata di negara- untuk kegiatan organisasi matematika (8%) dan untuk kegiatan non- negara lain. Demikian juga dengan jumlah kata yang diucapkan siswa, matematika (3%). Persentase ini lebih besar dibandingkan dengan di umumnya hanya 194 kata, sementara jumlah kata siswa di negara lain tujuh negara lainnya. adalah antara 640-1.108 kata. Hal berikutnya yang mengejutkan adalah rasio percakapan guru kepada siswa yang jauh lebih tinggi daripada di Waktu kegiatan matematika dialokasikan untuk penyelesaian soal dan negara-negara lain. Guru mengucapkan 28 kata untuk setiap satu kata bukan soal. Hanya 76% waktu pembelajaran matematika digunakan yang diucapkan siswa. Sementara di negara-negara lain hanya antara 8 - untuk pemecahan soal, sementara di negara-negara lain antara 16 kata. Ini menandakan bahwa siswa di Indonesia kurang berpartisipasi 81% sampai 96%. Guru-guru Indonesia jarang membahas soal-soal dalam hal percakapan. Sebenarnya percakapan merupakan salah satu independen, rata-rata hanya sekitar 3 soal independen2 yang diberikan indikator adanya partisipasi siswa, namun tidak berarti menunjukkan dalam setiap pembelajaran. Di negara lain jumlah soal yang diberikan tingkat keterlibatan siswa. Analisis terhadap video menunjukkan bahwa berkisar antara 3 sampai 13 soal. Guru-guru Indonesia cenderung ada beberapa kelas di mana siswa terlibat dalam pembelajaran namun menggunakan waktu rata-rata 7 menit untuk membahas setiap soal tidak banyak berbicara. Namun rendahnya komunikasi verbal antara independen. Waktu tersebut lebih lama dibandingkan dengan waktu guru dan siswa bisa menandakan kurangnya partisipasi dan keterlibatan yang dihabiskan oleh negara lain, yaitu antara 3 sampai 5 menit per siswa dalam pembelajaran. soal. Seara lebih rinci, waktu pembelajaran Matematika dibagi menjadi: (1) reviu materi pertemuan sebelumnya, (2) pengenalan materi baru, (3) Grafik 3: Rata-rata jumlah kata yang diucapkan guru untuk latihan, dan (4) evaluasi penilaian. Di Indonesia, siswa diberikan waktu setiap satu kata siswa yang lebih banyak untuk latihan, di mana 37% dari waktu untuk kegiatan Indonesia 25 matematika digunakan untuk latihan. Di negara-negara lain, hanya Hongkong 16 antara 16% sampai 37%. Sebagian besar waktu (43%) diisi dengan pengenalan materi baru, sementara di negara lain berkisar antara 22% Belanda 13 sampai 60%. Namun di Indonesia, waktu yang digunakan untuk reviu Swiss 10 materi sebelumnya jauh lebih sedikit (10%), sementara di negara lain Republik Ceko 9 sekitar 24% sampai 58%. Australia 9 Materi Pembelajaran Amerika Serikat 8 Di Indonesia, persentase waktu yang disediakan untuk membahas soal- 05 10 15 20 25 30 soal dengan tingkat kesulitan tinggi hanya 3%. Angka ini jauh lebih Jumlah kata guru untuk setiap kata siswa rendah daripada di negara-negara lain di mana persentase tersebut Sumber: Hasil di Indonesia digabungkan dengan Hiebert, J. et. al., (2003), halaman berkisar antara 6% sampai 39%. Di Indonesia, pembahasan soal yang 109 terkait dengan aplikasi jumlahnya relatif sedikit, namun soal yang terkait dengan pembuktian relatif lebih banyak. Siswa tidak ditekankan untuk Kegiatan Instruksional memilih alternatif metode pemecahan soal, karena itu, hanya beberapa siswa yang mampu mengerjakan soal dengan cara yang berbeda. Dibandingkan dengan negara lain, di Indonesia lebih banyak guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran dan ringkasan materi. Secara teori, Grafik2: Tingkat Kesulitan Soal seharusnya pelajaran akan menjadi lebih jelas dan tahapan kegiatan 100% 12 11 8 8 6 6 3 belajar menjadi lebih lancar. Dalam pelatihan, guru umumnya diwajibkan 90% 80% 39 16 22 27 untuk menyampaikan tujuan pembelajaran serta ringkasan materi di 22 25 29 40 70% setiap pembelajaran. Hasil studi video menunjukkan bahwa ketentuan 60% 50% Tingkat kerumitan tinggi ini telah diterapkan dalam kegiatan kelas. 40% 45 Tingkat kerumitan sedang 77 69 69 64 63 67 30% 20% 57 Tingkat kerumitan rendah Strategi pengajaran yang umumnya digunakan adalah Eksposisi 10% 17 (guru menerangkan, sementara siswa mendengarkan dan menjawab 0% pertanyaan tertutup). Sebanyak 52% dari waktu kegiatan matematika ng iss sia ko lia ng a at nd rik digunakan untuk hal ini. Strategi pengajaran berikutnya yang paling ra Ce Sw ne pa ko la st Se ng Je do ik Be Au bl ika Ho In pu er banyak digunakan adalah Pemecahkan Masalah yaitu sebesar 20%, diikuti Re Am Sumber: Hasil di Indonesia digabungkan dengan Hiebert, J. et. al., (2003), halaman dengan diskusi, kerja praktek dan investigasi, masing-masing sebesar 15%, 71 10% dan 3%.3 Kegiatan Guru dan Siswa Proses matematika berdasarkan tipe pernyataan soal terdiri atas 3 tipe: (1) menggunakan prosedur, (2) menyatakan konsep, dan (3) membuat Salah satu hasil yang paling mengejutkan dari studi ini adalah sedikitnya hubungan.4 kata-kata yang diucapkan oleh guru dan siswa dibandingkan dengan di negara-negara lain. Percakapan umumnya terjadi ketika ada interaksi 3 Definisi istilah-istilah ini diberikan dalam laporan lengkap. secara klasikal (dibandingkan dengan ketika berinteraksi secara 4 Definisi istilah-istilah ini adalah (1) menggunakan prosedur: soal dinyatakan kelompok ataupun individu). Untuk analisis ini, percakapan di kelas melalui solusi yang menggunakan prosedur tertentu atau suatu set prosedur, (2) menyatakan konsep: soal dinyatakan melalui konvensi matematika atau 2 Soal independen adalah soal yang tidak terhubung dengan soal lainnya baik contoh konsep matematika, dan (3) membuat hubungan: soal difokuskan yang dibahas di kelas saat itu, sebelumnya, atau yang akan dating. pada membangun hubungan antara ide-ide matematika, fakta atau prosedur 2 Suasana Kelas dan Sumber Pembelajaran Hubungan antara Kegiatan Pembelajaran dan Nilai Rata-rata suasana kelas di Indonesia cukup kondusif untuk belajar. Pembelajaran di kelas umumnya berjalan dengan lancar dan hanya Matematika Siswa sedikit gangguan yang berasal dari luar. Kualitas ruang kelas5 bervariasi, Penggunaan analisis regresi dimaksudkan untuk memperlihatkan kebanyakan diperlengkapi dengan buku-buku dan sumber belajar yang hubungan antara berbagai kegiatan pembelajaran dan nilai matematika lengkap. Namun ada juga ruang kelas yang sudah lapuk dengan sumber siswa dalam tes TIMSS 2007.6 belajar yang terbatas. Sumber belajar yang digunakan di kelas juga bervariasi; hanya 9% kelas menggunakan proyektor, 13% menggunakan Setelah mempertimbangkan faktor utama yaitu siswa, keluarga, sekolah, kalkulator, sementara 93% kelas menggunakan buku teks. Obyek dunia dan kelas hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan nyata digunakan di 28% kelas, lebih tinggi dibandingkan dengan di antara kegiatan pembelajaran dan nilai matematika siswa. Hal ini negara lain, di mana hanya digunakan di 4% sampai 21% kelas. memberikan gambaran penting tentang pembelajaran yang efektif di Indonesia, termasuk hal-hal berikut: · Hasil regresi secara kontan menunjukkan bahwa makin tinggi Pembagian Waktu dalam Kelas Matematika di partisipasi siswa (siswa melakukan presentasi, adanya interaksi Indonesia guru dan siswa, siswa mengerjakan soal) makin tinggi nilai siswa yang diperoleh. Sebaliknya, cara mengajar secara tradisional Pola Umum mengakibatkan hubungan yang negatif. Walaupun bukan hubungan sebab dan akibat, namun hasil ini dapat mengindikasikan Pada umumnya kegiatan kelas terbagi menjadi tiga tahap. Tahap bahwa pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat memberikan pendahuluan umumnya terkait dengan pembahasan pekerjaan hasil belajar yang lebih baik. rumah dari pertemuan sebelumnya. Tahap ini diikuti dengan tahap pengembangan yang berisi pengenalan materi baru. Biasanya guru · Persentase waktu yang digunakan untuk kegiatan penyelesaian memulai tahap ini dengan memotivasi siswa tentang pentingnya soal berhubungan positif dengan nilai siswa. Namun sayangnya, mempelajari materi ini, diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan tentang di Indonesia, waktu yang digunakan untuk penyelesaian soal lebih pengetahuan pra-syarat yang digunakan untuk mengembangkan rendah dibandingkan dengan negara lain. penjelasan tentang materi baru. Pada tahap penutup, guru (terkadang · Walaupun jarang digunakan, waktu untuk kegiatan penilaian melibatkan siswa) membuat ringkasan tentang materi pelajaran hari itu dan kegiatan yang berhubungan dengan penilaian, seperti kuis, dan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. berhubungan positif dengan nilai tes. · Proses penyajian soal dengan menggunakan prosedur (use a Hasil analisis terhadap pembagian waktu detik per detik procedure) berhubungan negatif dengan nilai tes siswa. Sebaliknya, · Pemanfaatan waktu pembelajaran. Umumnya 20% waktu di penyajian soal dengan membuat hubungan (make a connection), awal pembelajaran, atau kurang dari 8 menit, digunakan untuk walaupun jarang digunakan, berhubungan positif dengan nilai melakukan reviu materi pertemuan sebelumnya. Pengenalan siswa. materi baru umumnya dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan · Siswa di kelas yang sering membahas soal dengan pembuktian di negara lain. Separuh dari waktu pembelajaran digunakan untuk (problem with proof) cenderung memperoleh nilai yang lebih tinggi. latihan. · Waktu untuk penyelesaian soal dan bukan soal. Sebagaimana · Siswa di kelas yang melakukan pengenalan soal dengan disebutkan sebelumnya, penggunaan waktu untuk bukan soal menggunakan bahasa matematika cenderung memperoleh nilai lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Biasanya kegiatan ini yang lebih tinggi, dibandingkan dengan yang menggunakan terjadi di awal pembelajaran. Bentuknya sering berupa pemberian konteks kehidupan nyata. definisi, diskusi tentang konsep, atau penjelasan tentang asal usul · Penggunaan proyektor cenderung menghasilkan hubungan yang soal matematika. positif dengan nilai siswa. Sebaliknya, penggunaan buku teks · Matematika, non-matematika, dan organisasi matematika. Kegiatan cenderung menghasilkan hubungan yang negatif. matematika menggunakan 89% waktu pembelajaran, sedangkan · Siswa di kelas di mana guru menyiapkan rencana pembelajaran kegiatan non-matematika dilakukan pada awal dan akhir bersama dengan guru lainnya, cenderung memperoleh nilai pembelajaran. Kegiatan non matematika ini antara lain berupa matematika yang lebih tinggi. kegiatan berdoa pada saat memulai dan mengakhiri kelas, absensi siwa, pengumuman, atau diskusi tentang mata pelajaran lain. Kegiatan organisasi matematika dilakukan di awal, tengah, dan akhir jam pelajaran. Kegiatan organisasi matematika yang dilakukan Implikasi Kebijakan di tengah jam pelajaran, biasanya terjadi pada saat perpindahan Pertama, peningkatan mutu guru sebagaimana terdapat dalam interaksi, misalnya ketika mempersiapkan kerja kelompok. Undang-Undang Guru yang disahkan pada bulan Desember 2005 telah · Interaksi klasikal dan individu. Sementara 60% waktu pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya, sehingga perlu disambut dengan baik. digunakan untuk interaksi klasikal, ditemukan pola yang jelas di Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatkan mutu saja tidak mana kelas dimulai dan diakhiri dengan interaksi klasikal. Interaksi cukup untuk menghasilkan pembelajaran yang bermutu tinggi. Secara individu umumnya terjadi di bagian tengah waktu pembelajaran. khusus, latar belakang pendidikan guru seharusnya sesuai dengan mata · Strategi pemyelesaian soal. Eksposisi, atau penjelasan guru, pelajaran yang diajarkan. Jika tidak, kegiatan pengembangan profesional menghabiskan waktu lebih dari separuh waktu yang digunakan guru yang efektif (termasuk kegiatan kelompok kerja guru atau untuk penyelesaian soal (problem time). Eksposisi ini cenderung terjadi di bagian awal, diikuti dengan kegiatan penyelesaian soal. 6 Perlu berhati-hati dalam menginterprestasikan hasil regresi ini karena nilai TIMSS siswa hanya merupakan hasil tes pada waktu tertentu saja (snapshot) 5 Pada saat ke lapangan, ditemukan beberapa sekolah yang memperbaiki bukan merupakan hasil pre dan post tes. Karena itu hubungan tersebut tidak kondisi kelas yang menjadi sampel studi ini. dapat dianggap sebagai hubungan sebab akibat. 3 MGMP) harus tersedia, hal ini untuk memastikan bahwa guru mampu Mengembangkan kemampuan siswa agar dapat memilih berbagai mengembangkan kualifikasinya melalui peningkatan pengetahuan metode pemecahan soal merupakan tujuan penting dalam pendidikan dalam bidang yang diajarkannya. matematika. Hal ini dapat ditingkatkan dengan mengadakan diskusi yang lebih sering dengan siswa tentang berbagai cara (metode) Kedua, pengaturan waktu pembelajaran harus ditinjau kembali. Rata- menyelesaikan soal (examining methods) dan dengan mendorong rata 70 menit per mata pelajaran mungkin terlalu lama bagi siswa kelas 8. mereka untuk menggunakan berbagai metode itu untuk menyelesaikan Hal yang lebih penting lagi adalah perlunya tindakan untuk mengurangi soal. Komunikasi merupakan tujuan penting lainnya dalam pendidikan kegiatan organisasi matematika yang dilakukan guru, agar supaya waktu matematika. Temuan yang cukup mencolok dalam studi ini adalah sikap pembelajaran bisa lebih difokuskan untuk kegiatan yang paling penting diam guru dan siswa di dalam kelas. Meskipun hal ini bisa dianggap di kelas, yaitu mengajar. sebagai budaya Indonesia, namun guru harus menyadari pentingnya komunikasi dalam pembelajaran matematika. Siswa perlu mendapat Terakhir, kebijakan yang mendukung kegiatan pembelajaran yang kesempatan dan dorongan untuk menyampaikan pendapat secara berpusat pada siswa (student-centered learning) merupakan pendekatan verbal. yang sangat tepat karena makin sering pembelajaran berpusat pada siswa, maka nilai siswa cenderung makin tinggi. Rendahnya jumlah Kegiatan penilaian jarang sekali digunakan, namun nampaknya percakapan guru dan murid di Indonesia dan tingginya rasio percakapan mempunyai hubungan yang sangat positif dengan nilai matematika guru kepada siswa menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran siswa. Peningkatan frekuensi penilaian akan dapat membantu yang berpusat pada siswa belum sepenuhnya diterapkan. Berbagai meningkatkan proses belajar siswa dan nilai siswa. metode harus dilakukan untuk mendukung terjadinya pembelajaran yang berpusat pada siswa di dalam matematika. Siswa Indonesia sangat sedikit mendapat pekerjaan rumah dibandingkan siswa di negara lain. Di lain pihak, waktu pembelajaran di kelas lebih banyak digunakan untuk kegiatan latihan. Meskipun kegiatan latihan Implikasi bagi Guru memudahkan siswa membahas soal secara langsung dengan guru Sebagian besar soal yang disajikan di kelas di Indonesia bukan soal dan siswa lainnya, namun waktu pembelajaran sering digunakan untuk dengan tingkat kesulitan tinggi. Guru harus selalu menyesuaikan tingkat kegiatan latihan yang sebenarnya bisa dikerjakan sebagai pekerjaan kesulitan dan kompleksitas materi dengan tingkat kemampuan siswa, rumah. namun tingkat kesulitan materi harus selalu dijaga agar tidak terlalu rendah. Rekomendasi · Cukup banyak waktu pembelajaran yang digunakan untuk kegiatan organisasi matematika. Guru harus memiliki kemampuan mengatur waktu dengan lebih baik sehingga waktu pembelajaran digunakan untuk kegiatan pengajaran matematika. · Guru seharusnya menggunakan lebih banyak waktu untuk melakukan reviu materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, sebelum mengenalkan materi baru. · Menambah pekerjaan rumah dalam jumlah yang sesuai akan memungkinkan waktu pembelajaran dapat digunakan untuk proses belajar mengajar yang efektif.Komunikasi verbal yang lebih sering akan meningkatkan hasil belajar siswa. · Seharusnya lebih banyak waktu pembelajaran digunakan untuk menyelesaikan soal matematika dengan tingkat kesulitan tinggi. · Durasi pembelajaran matematika kelas 8 agak lebih lama dibandingkan di negara lain dan sebaiknya ditinjau kembali. Penyusunan dokumen ini didanai sebagian oleh pemerintah Belanda di bawah pengawasan Bank Dunia. Temuan, interpretasi, dan kesimpulan yang dijabarkan dalam dokumen ini tidak secara otomatis mencerminkan pandangan pemerintah Indonesia, pemerintah Belanda. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Mae Chu Chang, mchang@worldbank.org atau Sheila Town, stown@worldbank.org. Sektor Pengembangan Sumber Daya Manusia Disiapkan oleh Unit Pendidikan, Bank Dunia Indonesia Kantor Bank Dunia Jakarta Berdasarkan Ragatz, Andrew at al. "Di dalam Ruang Kelas Matematika Gedung Bursa Efek Jakarta di Indonesia: Studi Video TIMSS tentang Kegiatan Pembelajaran dan Tower 2, lt. 12 Capaian Siswa". Bank Dunia, Jakarta, Indonesia, 2010. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. Telpon: (021) 5299 3000 Faks: (021) 5299 3111