Proyek Mitigasi Banjir Jakarta (JUFMP)/Proyek Pengerukan Darurat Jakarta (JEDI) 93815 January 22, 2012 Merehabilitasi saluran air untuk memperbaiki sistem manajemen banjir di Jakarta Ikhtisar Bencana banjir bukan merupakan hal yang asing di Jakarta dan selama satu dekade terakhir, kondisinya memburuk. Banjir besar terakhir pada tahun 2007 berdampak kepada lebih dari 2,6 juta orang, dan membuat 340.000 orang harus mengungsi dari tempat tinggalnya. Pada tahun itu 70 orang meninggal dan lebih dari 200.000 orang terkena penyakit akibat banjir. Kerugian ekonomi dan finansial yang diderita diperkirakan mencapai US$ 900 juta. Saat ini, setiap kali terjadi hujan lebat semakin banyak genangan yang timbul. Untuk memperbaiki sistem manajemen banjir di Jakarta, proyek ini akan mengeruk beberapa banjir kanal, kanal, dan waduk untuk memperbaiki kapasitas aliran air dan membuang materi kerukan ke fasilitas pembuangan tertutup. Tantangan MULTIMEDIA Tiga belas sungai utama mengalir ke Laut Jawa melalui kota Jakarta. Sungai-sungai tersebut bersama sejumlah saluran drainase membentuk sistem drainase makro di Jakarta. Kurangnya perawatan dan manajemen limbah mengakibatkan terkumpulnya sedimen dan limbah padat di saluran-saluran air tersebut. Selain itu, urbanisasi yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab utama banjir di Jakarta. Pembangunan gedung dan pemukiman illegal di daerah-daerah resapan air menghambat aliran SELENGKAPNYA air hujan dan mengurangi kemampuan Slideshow: Merehabiltasi kanal dan waduk di lingkungan untuk menyerap air hujan, baik di Jakarta untuk mengurangi risiko banjir dalam kota maupun di daerah-daerah hulu resapan. Banjir di Jakarta diperkirakan akan lebih sering terjadi di tahun-tahun mendatang, dan berubah dari yang sebelumnya merupakan proses alami yang lambat menjadi lebih sering dengan proses yang lebih cepat, menyebabkan kerugian sosio-ekonomi yang sangat parah. Pendekatan Proyek ini terdiri dari dua komponen: Hasil lainnya Pengerukan dan rehabilitasi 11 kanal dan saluran 67.5 km banjir, serta empat waduk yang menjadi prioritas sistem manajemen banjir Jakarta. Semuanya perlu segera direhabilitasi untuk mengembalikan kapasitas aliran air. Materi yang dikeruk akan dikirim dan saluran air dan 65 hektar waduk direhabilitasi untuk dibuang ke tempat pembuangan yang sesuai. Bila mengembalikan kapasitas aliran diperlukan, peralatan mekanis (seperti pompa dan air. pintu air) akan diganti atau diperbaiki. Bantuan teknis dalam hal manajemen proyek, perlindungan sosial dan lingkungan hidup, serta peningkatan kapasitas. Komponen ini akan membantu INFORMASI LEBIH LANJUT manajemen kontrak, pengkajian rancangan teknis, Jakarta Urgent Flood Mitigation supervisi konstruksi teknis untuk pengerukan, kerja Project rehabilitasi, dan bantuan teknis. Bantuan teknis juga mencakup bantuan untuk memperbaiki koordinasi Artikel: Merehabilitasi aliran air institusional untuk operasional dan perawatan dari untuk mengurangi risiko bencana di Jakarta sistem manajemen banjir Jakarta serta pembentukan sistem Manajemen Informasi Banjir Siaran pers Video: Jakarta flood Lokasi Lima belas saluran banjir, kanal, dan daerah resapan air di Jakarta akan diikutsertakan dalam proyek ini (klik untuk lihat peta lebih rinci) Kontribusi Bank Dunia Untuk proyek ini the Bank for Reconstruction and Development akan memberi kontribusi sebebsar US$139,64 juta dan US$0,50 juta hibah bilateral, dan pemerintah Indonesia akan berkontribusi sebesar US$49,71 juta. Di Masa Depan Proyek ini akan diimplementasikan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Diharapkan dimulai pada bulan Mei 2012 dan selesai pada Maret 2017.