Peruntukan lahan dan Perubahan Iklim Policy Brief 51754 Konversi peruntukan lahan menyumbang emisi gas rumah kaca yang tinggi Deforestasi dan konversi peruntukan lahan merupakan isu yang telah ada sejak lama di Indonesia. Dampak yang dapat dilihat bukan saja menurunnya kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar hutan, namun juga berkurangnya pendapatan dari kegiatan kehutanan. Saat ini, dengan berkembangnya kekhawatiran atas perubahan iklim, riwayat deforestasi dan konversi peruntukan lahan Indonesia mendapat sorotan publik. Hal ini diakibatkan hilangnya tutupan hutan, kebakaran hutan dan pengeringan lahan gambut di Indonesia yang menyumbang gas rumah kaca dalam jumlah besar ke atmosfir. Meskipun masih ada ketidakpastian mengenai besaran emisi, namun estimasi menunjukan bahwa pada saat ini emisi dari sektor kehutanan dan perubahan peruntukan lahan jumlahnya lebih besar dibandingkan hasil pembakaran minyak bumi. Besaran emisi dari deforestasi dan perubahan peruntukan lahan meletakkan Indonesia di antara negara-negara berkembang dengan tingkat emisi karbon tinggi ­ dan menjadikan negara yang perlu melakukan usaha mitigasi agar dapat mencegah percepatan perubahan iklim. Perhatian dunia akan perubahan iklim menciptakan tekanan tambahan pada Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan d e n g a n deforestasi dan konversi penggunanaan lahan. Namun, pada saat yang sama, hal ini juga Pembersihan Lahan untuk Penanaman Kelapa Sawit, Sumatra Foto: Heri Wibowo menciptakan peluang baru untuk menjelajah solusi, Proses analisa masih dalam proses untuk mendapatkan serta peluang kerjasama internasional. Tersedia gambaran yang lebih jelas mengenai tingkat emisi skema pendanaan baru yang dapat digunakan sebagai dari sektor kehutanan dan peruntukan lahan, agar insentif, agar dapat melembagakan perubahan di dapat membantu menentukan kegiatan mitigasi yang sektor kehutanan dan peruntukan lahan di Indonesia. diperlukan. Kenyataannya bahwa, beragamnya jenis hutan dan tanah, serta perbedaan metode deforestasi, Pengelolaan hutan dan peruntukan menyebabkan beragam pula emisi karbonnya. lahan yang buruk akan berakibat pada Sebagai contoh, pembakaran akan menghasilkan biaya sosial dan biaya ekonomi jangka emisi langsung dan lebih cepat, dibandingkan dengan panjang teknik pembersihan lahan lainnya. Deforestasi dan Sektor kehutanan dan peruntukan lahan di Indonesia pengeringan lahan tanah gambut juga menghasilkan telah ditangani melalui banyak reformasi kebijakan emisi yang lebih besar per unit area, dibandingkan dan program pembangunan. Data dan analisa terbaru dengan dengan jenis hutan lainnya. Pada hutan menunjukkan berkurangnya tingkat deforestasi, yang produksi, kehilangan hutan merupakan akibat dari mengindikasikan adanya tanda-tanda perbaikan. buruknya pelaksanaan pengelolaan hutan, tindakan Namun, laporan tingginya tingkat emisi gas rumah illegal, dan lemahnya penegakan hukum. Sementara kaca dari sektor ini, menunjukkan bahwa masih itu, deforestasi di hutan konversi diakibatkan oleh banyak hal yang perlu dilakukan pada area ini. konversi menjadi lahan perkebunan untuk bubur kertas dan minyak kelapa sawit, serta pertanian. Sebagian kehilangan hutan terjadi pada hutan rawa, Sektor Kehutanan & Peruntukan Lahan: Perubahan Kebijakan Di Hulu Menghalangi Kemajuan dan Membebankan biaya Kepada Masyarakat Dasar Kebijakan Biaya kepada Tanda-Tanda/Gejala Dan Persoalan · penggunaan lahan yang Masyarakat Ma · Gangguan Kualitas dan Kelembagaan tidak selayaknya dan Degradasi Batasan Air Kuantitas Air · Hukum yang lemah alokasi keputusan · Penurunan produktivitas, & pertanggung · Status Hukum yang hasil pertanian dan nutrisi jawaban Negara(& Lemah dari Hutan dan · Kebakaran, Kabut, konstituen) Lahan gambut Kekeringan Hutan Dampak kesehatan · Kelemahan · Pelaksanaan Hukum dan Lahan · Musim kemarau, Kebijakan dalam yang Lemah dan Tidak Kekurangan Air Skala Besar di Konsisten Tutupan · Kualitas Tanah, Kegiatan Komersial · Kegiatan industri yang Hutan & produktivitas,nutrisi dan · Harga kayu dan melampaui batas Kehilangan Erosi & Degradasi Kemiskinan besar transport · Pemerintah daerah yang Lahan · Pendangkalan, Banjir dan menyebabkan lemah dan inkonsisten Dampak ke Masyarakat Perubahan dalam manajemen Gambut · Peningkatan Masalah pendapatan lahan Kelangkaan Sosial · Kerangka Hukum · Pendapatan pengguna SumberDaya · Kehilangan Pensusuk Asli yang Lemah Lahan tradisional Pedalaman untuk Melindungi · Pelanggaran dalam · Kemisikanan dan Pengguna Laham Pembukaan Lahan baru Emisi Gas Kehilangan Lahan Asli yang Miskin · Konsentrasi terhadap Rumah Kaca · Mudah terserang penyakit · Korupsi dan Kesejahteraan · Kehilangan Kesempatan Gambaran Elite untuk menjamin untuk Pembayaran Pasar Politik Kelangsungan politik karbon IL P Diubah dan diperluas dari WRI Laporan Hutan Negara 2002, WB Pilihan Strategis untuk Bantuan Hutan Di Indonesia, 2006 2 yang tumbuh pada tanah gambut yang memiliki meningkatkan kemampuan bersaing dan kandungan karbon tinggi. Bahkan, penggundulan pengembalian ekonomi; hutan rawa di lahan yang kecil dapat menyebabkan · Restrukturisasi dan revitalisasi sektor industri emisi karbon yang tinggi ke atmosfir. kehutanan untuk meningkatkan efisiensi pada Informasi terbaru mengindikasikan bahwa deforestasi industri lokal dan akses pasar internasional; yang terjadi di Indonesia, terkonsentrasi secara · Pengendalian kebakaran hutan dan lahan untuk geografis di hanya sepuluh propinsi di Sumatra dan mengurangi asap dan kabut yang menngakibatkan Kalimantan. Sepuluh propinsi ini menyumbang 78 biaya kesehatan tinggi dan kerugian ekonomi; persen kehilangan hutan lahan kering dan 96 persen hutan lahan basah, sehingga bertanggungjawab · Memastikan unsur kesataraan dan transparansi atas sebagian besar emisi gas rumah kaca Indonesia. dalam tiap keputusan yang terkait dengan Dari 10 ini, propinsi Riau, Kalimantan Tengah, dan hutan/penggunaan lahan untuk mengurangi Sumatra Selatan menyumbang lebih dari separuh ketidakpastian dan konflik yang ada menambah kehilangan hutan, beserta emisinya. biaya pada usaha bisnis; Pengurangan emisi karbon dari hutan dan peruntukan · Pengawasan independen terhadap ketaatan lahan, memerlukan tindakan pengelolaan hutan hukum dan standar partisipasi. dan penegakan hukum yang lebih baik. Banyak Sebagai tambahan, perlu juga melihat kembali masalah pada kebijakan dan kelembagaan yang mekanisme pemberian ijin dan peran pemerintah bertanggungjawab atas buruknya pengelolaan hutan daerah dalam mengalokasikan dan menciptakan dan peruntukan lahan, dan hal ini telah diperdebatkan insentif bagi konversi lahan. Visi jangka-panjang oleh pihak terkait selama dua dekade terakhir. dari pemerintah daerah merupakan hal yang sangat Kebijakan dan hambatan-hambatannya dirangkum penting bagi pencapaian tata kelola hutan dan lahan dalam diagram dihalaman sebelumnya. yang lebih baik. Usaha terarah menuju pengelolaan Keutungan dari deforestasi yang terkonsentrasi secara hutan yang lebih baik geografis adalah usaha perbaikan dapat difokuskan Ada banyak alasan kuat dari segi ekonomi dan sosial pada sebagian propinsi yang melakukan sebagian untuk menjawab isu deforestasi dan pembukaan lahan dengan pembakaran, bahkan diluar pentingnya INDONESIA yang LEBIH BERKELANJUTAN manfaat iklim. Mengurangi deforestasi dan pembakaran adalah apabila: dapat menyumbang kepada pembangunan ekonomi, · Biaya degradasi lingkungan dan perubahan iklim pengentasan kemiskinan, perlindungan jasa menurun, sehingga semakin sedikit kekayaan lingkungan, dan peningkatan tata kelola yang yang dialihkan dari pertumbuhan; baik. · Pengelolaan lingkungan yang baik berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dengan mengurangi Beberapa keuntungan ekonomis dari opsi pengelolaan dampak pada masyarakat miskin dan pembagian hutan yang sebaiknya dilakukan termasuk: keuntungan yang lebih baik; · Meningkatkan penegakan hukum hutan, · Sumber daya terbarukan digunakan secara pengelolaan dan tata kelola untuk memperbaiki berkelanjutan, sementara yang tidak terbarukan dikembangkan secara bijaksana untuk investasi pengelolaan asset dan pengumpulan pendapatan pada manusia dan modal fisik; dalam sektor ini; · Warga negara sadar dan berpartisipasi secara · Mengarahkan kembali insentif untuk perusahaan langsung dalam masalah lingkungan atau melalui penebangan dan pemrosesan kayu agar dapat perwakilan mereka dan organisasi lainnya. 3 Untuk informasi tambahan, silahkan menghubungi: Kantor Bank Dunia Jakarta Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 2, Lantai 12 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telepon: 62-21-5299-3000 Untuk mengunduh laporan lengkap "Berinvestasi untuk Indonesia yang Lebih Berkelanjutan", kunjungi website kami: www.worldbank.org/id besar deforestasi dan konversi lahan, seperti inisiatif REDD domestik dengan bantuan beberapa Riau, Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan. donor. Beberapa perubahan pada beberapa lokasi ini Skema internasional akan mengharuskan komitmen berpotensi untuk menciptakan keuntungan ekonomi dan kerjasama dari banyak pihak terkait. Contohnya, bagi Indonesia dan keuntungan pengurangan emisi peran dari masyarakat di daerah, sektor swasta, bagi seluruh planet. Ekspansi ke sepuluh propinsi Departemen Keuangan dan Kementrian Lingkungan dengan tingkat deforestasi dan konversi peruntukan Hidup, Dewan Nasional Perubahan Iklim, dan lahan terbesar, akan memberikan keuntungan yang BAPPENAS, akan dibutuhkan untuk membantu lebih besar juga. menghasilkan reduksi emisi yang solid dan Pendanaan karbon hutan internasional dapat dibuktikan untuk dijual di pasar karbon dapat menguntungkan Indonesia internasional. Beberapa langkah yang penuh pertimbangan perlu diambil dalam pemilihan dan Dalam tahun-tahun belakangan ini, Pemerintah survey lokasi yang sesuai, pelaksanaan tindakan Indonesia telah mengalokasikan dana yang signifikan yang tepat bagi perubahan perilaku dan insentif, untuk reforestasi dan rehabilitasi lahan yang telah pengawasan dan verifikasi, serta menemukan terdeforestasi dan terdegradasi. Kantor Kementerian pembeli yang tepat agar dapat berbagi keuntungan Lingkungan Hidup sedang mengembangkan finansial, maupun resikonya. Dokumen Komunikasi Nasional Indonesia Kedua untuk UNFCCC tentang emisi GRK, sementara itu Selain melalui REDD, masih banyak sumber Departemen Kehutanan sedang mengembangkan pendanaan karbon yang dapat diusahakan. Beberapa rencana dan perkiraan baseline untuk REDD (Reduced contoh, seperti Program Investasi Hutan, dana Emissions from Deforestation and Degradation), multi-donor di dalam World Bank's Strategic Climate Sistem Informasi Sumberdaya Hutan, serta Sistem Fund, dan bantuan pemerintah bilateral (yang Perhitungan Karbon Nasional. dapat menyediakan biaya pembangunan sebagai pertukaran dengan pengurangan tingkat deforestasi Masyarakat internasional menyadari pentingnya yang dapat dibuktikan). Pemerintah Indonesia dan peran pengurangan deforestasi dalam mencegah para pihak lainnya harus membiasakan dirinya meningkatnya emisi karbon. Pasar internasional dengan potensi keuntungan dan mekanisme-nya, untuk karbon hutan masih dalam tahap negosiasi, agar dapat mengakses skema pendanaan yang dan diharapkan dapat diterapkan setelah 2012. Salah baru. satu skema yang masih dalam pertimbangan adalah REDD (Reduced Emissions from Deforestation and Degradation atau Pengurangan Emisi dari Deforestasi Latar belakang informasi Laporan CEA dan Degradasi). Melalui REDD Indonesia memiliki Laporan Analisis Lingkungan Indonesia (Country potensi untuk menghasilkan USD 0.5 ­ 2 milyar per Environmental Analysis atau CEA) menegaskan tahun; tergantung dari kinerja Indonesia dalam tantangan mendasar sektor lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Tujuan mengurangi deforestasi dan kerusakan lahan. awal disusunnya laporan ini adalah untuk memandu Pembayaran dari REDD dapat menciptakan insentif dukungan Bank Dunia kepada institusi di Indonesia dan aliran pendapatan yang menutupi biaya-biaya bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan. Namun, dalam melakukan perubahan di sektor kehutanan laporan ini juga memberikan informasi yang mungkin dan lahan. Indonesia kini mengikuti strategi 2 jalur, dapat berkontribusi terhadap rencana pembangunan jangka-menengah Pemerintah di bawah kebijakan dari yaitu advokasi untuk mendapatkan REDD dalam penyelanggara yang baru. negosiasi iklim internasional dan mengembangkan Dicetak diatas cyclus offset (kertas daur ulang) 4