Mengakhiri Kemiskinan Berinvestasi dalam Peluang BANK DUNIA LAPORAN TAHUNAN 2018 GRUP BANK DUNIA Daftar Isi 2 Pendahuluan 3 Pesan dari Presiden 10 Pesan dari Direktur Eksekutif 13 Pesan dari Chief Executive Officer IBRD dan IDA 15 Memberi Dukungan untuk Para Klien di Bidang-Bidang Prioritas 34 Pembiayaan Inovatif untuk Solusi-solusi Pembangunan 37 Mengusung Pembangunan dengan Penelitian, Analisa, dan Data 40 Memobilisasi Kemitraan dalam sebuah Lanskap Pembangunan Baru 45 Perspektif Kawasan 70 Memperkuat Operasi, Kebijakan, dan Proses 73 Menjaga sebuh Lembaga yang Bertanggung Jawab secara Sosial dan Lingkungan 77 Memastikan Akuntabilitas dan Pemantauan Operasi 80 Memanfaatkan Sumber Daya Secara Strategis 90 Berkomitmen terhadap Hasil TABEL-TABEL KUNCI 84 Indikator Keuangan Utama IBRD, Tahun Fiskal (FY) 2014-18 88 Indikator Keuangan Kunci IDA, Tahun Fiskal (FY) 2014-18 Laporan Tahunan ini, yang mencakup periode dari 1 Juli 2017 hingga 30 Juni 2018, disusun oleh para Direktur Eksekutif, baik dari Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (International Bank for Reconstruction and Development, IBRD) maupun Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association, IDA)–secara bersama dikenal sebagai Bank Dunia (World Bank) — sesuai dengan peraturan internal (bylaws) kedua lembaga tersebut. Dr. Jim Yong Kim, Presiden Grup Bank Dunia dan Ketua Dewan Direktur Eksekutif, telah menyerahkan laporan ini, bersama dengan anggaran administrasi yang menyertainya dan laporan- laporan keuangan yang telah diaudit, kepada Dewan Gubernur. Laporan-laporan Tahunan untuk Korporasi Keuangan Internasional (International Finance Corporation, IFC), Badan Jaminan Investasi Multilateral (Multilateral Investment Guarantee Agency, MIGA), dan Pusat Internasional untuk Penyelesaian Perselisihan Investasi (International Centre for Settlement of Investment Disputes, ICSID), diterbitkan secara terpisah. Dalam laporan ini, istilah Bank Dunia (World Bank) beserta singkatannya, Bank, mengacu hanya pada IBRD dan IDA; istilah Grup Bank Dunia (World Bank Group atau WBG) dan singkatannya, Grup Bank (Bank Group), mengacu pada kerja kolektif dari IBRD, IDA, IFC, dan MIGA. Semua jumlah dalam dolar yang tertera dalam Laporan Tahunan ini adalah dolar AS kecuali dinyatakan berbeda. Dana-dana yang dialokasikan untuk proyek multiregional dicatat pada tingkat negara dalam tabel dan teks. Tahun fiskal komitmen dan pencairan data sesuai dengan angka yang diaudit yang dilaporkan dalam dokumen Laporan Keuangan dan Diskusi Manajemen dan Analisis IBRD dan IDA untuk tahun fiskal 2018. Karena merupakan hasil pembulatan, maka ada kemungkinan bahwa angka-angka dalam tabel berbeda dengan jumlah keseluruhannya, dan persentase dalam angka-angka tidak berjumlah 100. lie n Me n c a k i pt mu Menggandakan sumber ak a se daya untuk FCV hingga lebih dari $14 miliar di bawah n Memaksimalkan Keuangan i an IDA18 untuk negara-negara yang untuk Pembangunan Pa terkena dampak kerentanan, lay Mengembangkan konflik, dan kekerasan. di seluruh Grup Bank Dunia untuk s perangkat keuangan IDA menghasilkan solusi sektor swasta, ar Me dengan $3 miliar Crisis Response Window, bila perlu, guna mewujudkan SDG. $6,2 miliar Scale-up Facility, dan $2,5 miliar Private Sector Window. Memobilisasi Sumber Daya Domestik dengan dukungan kepada 59 negara di seluruh enam wilayah guna meningkatkan sumber pendanaan pemerintah untuk investasi pembangunan. $1 miliar untuk wirausaha perempuan melalui Inisiatif Keuangan Wirausaha Perempuan guna mendukung perusahaan milik perempuan di negara-negara berkembang. Melaksanakan Inovasi Bank Dunia dipandu oleh strategi Forward Look, yang bergantung pada empat pilar dalam mendukung misi untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Pelajari lebih lanjut tentang inovasi Bank Dunia pada tahun fiskal 2018 di www.worldbank.org/annualreport. Memperkuat keuangan dengan $300 juta penghematan Ulasan Pengeluaran untuk Bank Dunia pada akhir tahun fiskal 2018. Komitmen pertama Fasilitas Pembiayaan Darurat Pandemi berkomitmen melalui Fasilitas Pembiayaan Darurat Pandemi terhadap tanggap Ebola di Republik Demokratik Kongo pada tahun 2018. Menguji solusi-solusi Tangkas Dengan intervensi percontohan di lebih Ter dari 170 proyek di 60 negara. is isn d Mendukung aksi perubahan iklim Meningkatkan manajemen ep dengan ikrar untuk mengakhiri proyek risiko dalam proyek lb minyak dan gas hulu dan melaporkan melalui peluncuran Kerangka an de emisi gas rumah kaca pada proyek-proyek Lingkungan & Sosial yang baru al sektor kunci. seperti yang diharapkan. o am nm d isu- tk a isu g g k a lobal Me n i n Akhiri Kemiskinan Ekstrem pada 2030. Dengan mengurangi jumlah populasi global yang hidup dengan kurang dari $1,90 per hari. Tingkatkan Kesejahteraan Bersama. Dengan meningkatkan pendapatan dari 40 persen penduduk termiskin di setiap negara. Kedua hal ini adalah tujuan yang telah ditetapkan oleh Bank Dunia untuk dirinya sendiri guna mengukuhkan misinya mendukung pembangunan berkelanjutan secara global. Seiring dengan semakin rumitnya tantangan yang dihadapi oleh negara- negara berkembang, Bank Dunia siap memberikan dukungan dan berbagai solusi berkelanjutan yang diperlukan untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem, meningkatkan kesejahteraan bersama, dan mewujudkan sebuah dunia dengan peluang untuk semua. Menyediakan sumber daya penting. Tahun ini, Bank Dunia telah berupaya mewujudkan misi tersebut melalui fokus berkelanjutan pada penyediaan pembiayaan, pengetahuan, dan keahlian untuk mengatasi tantangan-tantangan terbesar yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Bank Dunia membantu negara-negara tersebut dalam hal penanaman investasi-investasi penting untuk pertumbuhan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan; membangun modal manusia (human capital) yang diperlukan untuk membantu penduduknya memanfaatkan peluang; serta memastikan bahwa negara-negara tersebut tetap mampu bertahan dalam menghadapi guncangan-guncangan maupun ancaman-ancaman global yang dapat menggerus kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam upaya penghapusan kemiskinan. Bekerja bersama. Bank Dunia terus membangun dan memperkokoh kemitraan-kemitraan yang diperlukan untuk memenuhi berbagai tujuan ini–dengan memanfaatkan sumber daya dari sektor publik dan swasta; mengumpulkan para pengambil keputusan, yayasan, dan organisasi non- pemerintah (LSM) yang berpengaruh; serta bekerja dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat sipil di semua tingkatan. Dengan multilateralisme sebagai landasannya, Bank menerapkan gagasan-gagasan dan solusi-solusi terbaik dari komunitas global terhadap kebutuhan setempat negara-negara tersebut. Memberikan hasil. Bermodalkan kepercayaan mendasar dari para pemegang sahamnya, Bank Dunia telah menerapkan langkah-langkah besar untuk meningkatkan operasi, memperkuat proses, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global dalam pembangunan. Bank akan terus memanfaatkan berbagai solusi inovatif dan sumber daya keuangan yang dibutuhkan oleh para kliennya dan meningkatkan cara-cara yang diterapkannya guna memberikan hasil kepada negara-negara beserta penduduknya. 2 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Pesan dari Presiden Tidaklah berlebihan bila kami mengatakan bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi pada saat ini terasa demikian luar biasa. Dalam pekerjaan kami di berbagai penjuru dunia, kami menghadapi krisis yang bertumpang tindih, seperti perubahan iklim, konflik, pandemi, bencana alam, dan pemindahan penduduk secara terpaksa. Kami harus membantu negara-negara klien kami mengatasi krisis-krisis yang menuntut solusi segera, dan, pada saat yang sama, membantu mereka dalam membangun ketahanan terhadap beragam tantangan yang menghadang dan dalam menanamkan investasi- investasi jangka panjang guna mempersiapkan masa depan yang tidak menentu. Tetapi bahkan pada masa-masa sulit ini, saya tidak pernah merasa lebih optimis bahwa kami akan mampu mencapai tujuan ganda kami, yaitu: mengakhiri kemiskinan ekstrem pada tahun 2030, dan meningkatkan kesejahteraan bersama di kalangan 40 persen penduduk termiskin dunia. Di seluruh Grup Bank Dunia, kami telah memanfaatkan berbagai teknologi baru dan mengembangkan beragam inovasi keuangan untuk mendorong kemajuan pada tiga bagian strategi kami guna mencapai tujuan tersebut: mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan; membangun ketahanan terhadap guncangan-guncangan dan ancaman-ancaman; serta membantu negara-negara klien kami agar mampu menanamkan investasi pada penduduk mereka. Pertama, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kita membutuhkan sebuah visi baru dalam pembiayaan pembangunan — yang dapat membantu menciptakan sistem pasar global yang berdampak bagi semua individu dan planet ini. Di dunia dmana pewujudan Tujuan-Tujuan Global dapat menghabiskan biaya triliunan setiap tahun, sementara Bantuan Pembangunan Resmi masih stagnan pada angka miliaran, kita tidak akan mampu mengakhiri kemiskinan tanpa adanya pendekatan yang secara fundamental berbeda. Dengan diterapkannya Prinsip Hamburg pada Juli 2017, G-20 mendukung suatu pendekatan yang kami sebut Cascade, yang akan mengantarkan pada tujuan kami Memaksimalkan Pembiayaan untuk Pembangunan. Bank Dunia, IFC, dan MIGA saat ini bekerja sama secara lebih erat untuk menciptakan pasar-pasar dan menyajikan berbagai solusi sektor swasta dalam sektor-sektor seperti infrastruktur, pertanian, telekomunikasi, energi terbarukan, dan perumahan yang terjangkau. Kedua, untuk membangun ketahanan terhadap guncangan dan ancaman—bahkan saat kami terus mengembangkan infrastruktur yang cerdas iklim dan meningkatkan sistem-sistem tanggap, kami memerlukan berbagai perangkat keuangan inovatif guna membantu negara-negara kurang mampu untuk melakukan apa yang telah lama dilakukan oleh negara-negara maju sejak dahulu: berbagi risiko krisis dengan pasar-pasar modal global. Pada musim semi ini, kami menyaksikan dampak pertama dari Fasilitas Pembiayaan Darurat Pandemi (Pandemic Emergency Financing Facility, PEF) melalui penyediaan sebuah hibah cepat (rapid grant) untuk mendukung gelombang tanggap terhadap wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo. Dengan fasilitas ini–dan sebuah fasilitas serupa yang kami kembangkan untuk meningkatkan daya tanggap dan mencegah kelaparan–kami menemukan cara-cara baru untuk membantu negara-negara termiskin dalam berbagi risiko dengan pasar-pasar keuangan, membantu memutus siklus kepanikan dan kelalaian yang kerap muncul seiring dengan terjadinya krisis. Tetapi ketahanan harus dimulai seiring dengan munculnya ancaman perubahan iklim terhadap keberadaan kita. Ketika kami kembali ke Paris pada bulan Desember 2017 untuk memperingati dua tahun Perjanjian Iklim Paris, kami menawarkan lebih dari selusin usulan perjanjian kerjasama untuk membiayai tindakan iklim signifikan seperti pencegahan erosi pantai di Afrika Barat dan peningkatan skala energi terbarukan di dunia. Saat itu sangatlah penting untuk memimpin dengan memberi contoh, dan kami mengumumkan bahwa setelah 2019, kami tidak akan lagi membiayai (industri) hulu minyak dan gas sembari membantu negara-negara menemukan cara-cara berkelanjutan untuk mencapai tujuan pembangunan mereka. Ketiga, untuk mempersiapkan sebuah masa depan dimana inovasi-inovasi akan semakin pesat bergulir, kami juga perlu menemukan cara-cara baru untuk membantu negara-negara dalam menanamkan investasi dalam jumlah lebih besar– dan lebih efektif–pada penduduk mereka. Pekerjaan-pekerjaan pada masa depan akan membutuhkan keterampilan-keterampilan yang spesifik dan rumit, dan modal manusia akan menjadi sumber daya yang semakin berharga. Dengan Proyek Modal Manusia yang telah kami luncurkan tahun ini, kami sedang mengembangkan sebuah standar pengukuran modal manusia yang ketat dan terperinci di setiap negara. Pada Pertemuan Tahunan yang diadakan di Indonesia bulan Oktober 2018, kami akan mengungkap Human Capital Index, yang akan memeringkatkan negara-negara berdasarkan seberapa baik mereka menanamkan investasi dalam modal manusia generasi berikutnya. Pemeringkatan tersebut akan memaparkan isu ini secara gamblang kepada para kepala negara dan menteri keuangan, sehingga mereka dapat mempercepat investasi terhadap penduduk mereka dan mempersiapkan perekonomian pada masa mendatang. Di berbagai penjuru dunia, permintaan untuk pembiayaan, keahlian, dan inovasi kian meningkat. Kebutuhan terhadap hal-hal ini amatlah besar—tetapi biaya kegagalannya terlalu tinggi. Para pemegang saham kami membantu kami mengatasi tantangan tersebut melalui persetujuan mereka atas peningkatan modal bersejarah sebesar $13 miliar, yang akan memperkuat kemampuan Grup Bank Dunia untuk mengurangi kemiskinan, mengatasi tantangan-tantangan terpenting pada zaman kita, dan membantu negara- negara klien kami–beserta penduduknya–mencapai aspirasi-aspirasi tertinggi mereka. Tahun ini, Grup Bank Dunia memberikan komitmen hampir $67 miliar dalam pembiayaan, investasi, dan jaminan. Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) terus melihat adanya permintaan yang kuat dari para klien untuk layanannya, dengan komitmen meningkat hingga $23 miliar pada tahun fiskal 2018. Sementara itu, Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) menyediakan $24 miliar untuk membantu negara- negara termiskin—tahun komitmen terbesar IDA yang pernah tercatat. Tahun ini, kami memanfaatkan basis modal IDA yang kuat dan meluncurkan obligasi IDA perdananya. Permintaan investor untuk obligasi $ 1,5 miliar mencapai lebih dari $ 4 miliar. Dengan menggabungkan pendanaan donor tradisional IDA dengan dana yang terkumpul di pasar modal, inovasi keuangan ini akan memperluas kemampuan IDA untuk mendukung negara-negara termiskin di dunia, termasuk upaya untuk mencegah konflik. Korporasi Keuangan Internasional (IFC) menyediakan lebih dari $23 miliar dalam pembiayaan untuk pengembangan sektor swasta pada tahun lalu, termasuk $11,7 miliar yang dimobilisasi dari para mitra investasinya. Dari jumlah tersebut, hampir $6,8 miliar disalurkan ke negara-negara IDA, dan sekitar $3,7 miliar diinvestasikan di daerah-daerah yang terkena dampak kerentanan, konflik, dan kekerasan. Menandai tahun ke-30 beroperasinya, Badan Penjamin Investasi Multilateral (MIGA) telah menjadi lembaga pemimpin ketiga di kalangan lembaga-lembaga Bank Pembangunan Multilateral (MDB) dalam hal mobilisasi modal swasta langsung ke negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Tahun ini, MIGA mengeluarkan anggaran terbesar $5,3 miliar dalam asuransi risiko politik dan jaminan peningkatan kredit, membantu membiayai proyek senilai $17,9 miliar di negara-negara berkembang. Penerbitan baru dan eksposur luar biasa–pada $21,2 miliar tahun ini–hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun fiskal 2013. Kami memahami bahwa peningkatan modal Grup Bank Dunia 2018 merupakan suatu tanda kepercayaan yang begitu kuat terhadap staf kami, yang bekerja tanpa lelah untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dunia. Setiap hari saya terinspirasi oleh dedikasi dan kemampuan mereka untuk memenuhi komitmen-komitmen ambisius kami guna mewujudkan berbagai aspirasi dari pihak-pihak yang kami layani. Tetapi kami pun memahami bahwa peningkatan modal memberikan sebuah tantangan besar untuk beroperasi lebih efisien dan efektif, mendorong inovasi, dan mempercepat kemajuan menuju dunia yang pada akhirnya terbebas dari kemiskinan. Pada tahun mendatang, kami akan berusaha sekali lagi untuk terus berupaya memenuhi tantangan tersebut setiap hari. JIM YONG KIM Presiden Grup Bank Dunia dan Ketua Dewan Direktur Eksekutif 4 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Bagaimana sebuah strategi unik dapat membantu Mesir mengatasi kelangkaan listrik E mpat tahun lalu, Republik Arab Mesir menghadapi suatu krisis listrik yang serius. Pemadaman listrik berjam-jam mempengaruhi bisnis dan kualitas hidup penduduknya, sementara permintaan listrik melebihi pasokan sebesar 20 persen. Dengan kelangkaan dana publik yang juga dibutuhkan di tempat lain, Mesir memerlukan sebuah cara alternatif untuk menemukan sumber daya yang dibutuhkan guna memecahkan masalah listriknya. Di situlah penekanan Grup Bank Dunia mengenai Memaksimalkan Pembiayaan untuk Pembangunan (Maximizing Finance for Development, MFD) berperan. Pendekatan MFD adalah sebuah kelanjutan dari pelbagai upaya Grup Bank Dunia memobilisasi sumber daya di luar bantuan pembangunan resmi guna memenuhi kebutuhan pembangunan negara-negara. Pendekatan ini memanfaatkan kemampuan segenap lembaga Grup Bank untuk menghasilkan beragam solusi inovatif yang akan membantu pencapaian sasaran ganda Grup Bank Dunia. Terlebih penting lagi, MFD menyoroti potensi peran kunci sektor swasta—baik sebagai pemodal maupun sebagai sumber pengetahuan. Pada tahun 2014, pemerintah Mesir mulai bekerja sama dengan Grup Bank Dunia untuk mengatasi masalah-masalah energinya, menyatukan para ahli setempat dan global untuk mengembangkan sebuah strategi nasional yang memprioritaskan keberlanjutan energi dan investasi sektor swasta. Artikulasi kebijakan yang jelas ini membantu menarik lebih dari $30 miliar investasi swasta pada bulan Maret 2015 untuk produksi minyak dan gas dan gas alam cair negara Mesir. Pada bulan Desember 2015, IBRD menyetujui pinjaman pertama dari tiga pinjaman terprogram untuk menyediakan dukungan teknis dan keuangan guna mencapai tujuan-tujuan reformasi sektor energi Mesir, dengan komitmen lebih dari $3 miliar selama tahun 2015-17. Bagian penting dari program reformasi tersebut adalah pemanfaatan pasokan sinar matahari Mesir yang melimpah. Pada tahun 2015, IFC bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan kontrak untuk Program Photovoltaic Solar Feed-in Tariff (FiT). Pada tahun 2017, IFC menyelesaikan paket utang $653 juta untuk membiayai pembangunan Benban PV Solar Park, yang akan menjadi yang terbesar di dunia saat selesai dibangun. Tigapuluh dua pembangkit listrik tenaga surya Benban, akan menghasilkan hingga 752 megawatt listrik, melayani lebih dari 350.000 pelanggan perumahan, dan membuka hingga 6.000 lapangan pekerjaan selama konstruksi. MIGA telah menerima persetujuan untuk menyediakan hingga $210 juta dalam asuransi risiko politik untuk 12 proyek di dalam taman surya tersebut. Secara keseluruhan, Grup Bank Dunia dan para pemberi pinjaman lainnya akan memobilisasi investasi swasta sejumlah $2 miliar di bawah program FiT untuk mendukung pengadaan pembangkit listrik 1.600 megawatt. Sektor energi Mesir tengah bertransformasi. Selain berbagai reformasi lainnya, pada tahun 2016, Pemerintah Mesir mengurangi separuh subsidi untuk sektor ini— menjadi 3,3 persen PDB—seraya mempertahankan tarif listrik yang relatif terjangkau berdasarkan tolok ukur global, dengan bantuan dari Grup Bank Dunia. Sektor energi menjadi lebih efisien dan berkelanjutan secara finansial. Pemerintah juga telah memperbaiki lingkungan yang memampukan bagi sektor swasta, sehingga membebaskan lebih banyak sumber daya publik untuk dapat digunakan dalam sektor- sektor sosial yang penting. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/mfd. PESAN DARI PRESIDEN 5 Lembaga-lembaga Grup Bank Dunia Grup Bank Dunia adalah salah satu sumber pendanaan dan pengetahuan terbesar di dunia untuk negara-negara berkembang. Grup ini terdiri dari lima lembaga dengan komitmen bersama untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan bersama, dan mengusung pembangunan berkelanjutan. Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (International Bank for Reconstruction and Development, IBRD) memberikan pinjaman kepada pemerintah- pemerintah dari negara-negara berpendapatan menengah dan negara-negara berpendapatan rendah yang layak kredit. Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association, IDA) memberikan pinjaman tanpa bunga dan hibah kepada para pemerintah dari negara- negara termiskin. Korporasi Keuangan Internasional (International Finance Corporation, IFC) memberikan pinjaman, ekuitas, dan layanan konsultasi untuk mendorong investasi sektor swasta di negara-negara berkembang. Badan Penjamin Investasi Multilateral (Multilateral Investment Guarantee Agency, MIGA) memberikan asuransi risiko politik dan peningkatan kredit kepada para investor dan pemberi pinjaman untuk memfasilitasi investasi asing langsung di negara-negara ekonomi berkembang. Pusat Internasional untuk Penyelesaian Perselisihan Investasi (International Centre for the Settlement of Investment Disputes, ICSID) menyediakan fasilitas-fasilitas internasional untuk konsiliasi dan arbitrase sengketa-sengketa investasi. 6 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Pembiayaan Grup Bank Dunia untuk Negara-negara Mitra TABEL 1: KOMITMEN GRUP BANK DUNIA, PENCAIRAN DANA, DAN PENERBITAN BRUTO BERDASARKAN TAHUN FISKAL, DALAM JUTA DOLAR 2014 2015 2016 2017 2018 GRUP BANK DUNIA Komitmena 58.190 59776 64.185 61.783 66.868 Pencairanb 44.398 44.582 49.039 43.853 45.724 IBRD Komitmen 18.604 23.528 29.729 22.611 23.002 Pencairan 18.761 19.012 22.532 17.861 17.389 IDA Komitmen 22.239 18.966 16.171 19.513c 24.010d Pencairan 13.432 12.905 13.191 12.718 c 14.383 IFC Komitmene 9.967 10.539 11.117 11.854 11.629 Pencairan 8.904 9.264 9.953 10.355 11.149 MIGA Penerbitan bruto 3.155 2.828 4.258 4.842 5.251 DANA PERWALIAN YANG DILAKSANAKAN OLEH PENERIMA Komitmen 4.225 3.914 2.910 2.962 2.976 Pencairan 3.301 3.401 3.363 2.919 2.803 Termasuk komitmen dari IBRD, IDA, IFC, Dana Perwalian yang Dilaksanakan oleh Penerima a.  (Recipient Executed Trust Fund, RETF), dan penerbitan bruto MIGA. Komitmen-komitmen RETF mencakup semua hibah yang dilaksanakan oleh penerima, dan, karenanya, jumlah keseluruhan WBG berbeda dengan jumlah yang dilaporkan dalam WBG Corporate Scorecard, yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan yang didanai oleh dana perwalian. b. Termasuk pencairan-pencairan oleh IBRD, IDA, IFC, dan RETF. Angka-angka ini termasuk komitmen dan pencairan hibah $50 juta untuk Fasilitas c.  Pembiayaan Darurat Pandemi. Angka-angka ini tidak termasuk $ 185 juta yang disetujui IDA18 IFC-MIGA instrumen Jendela d.  Sektor Swasta, yang IDA memiliki eksposur $ 36 juta dalam jaminan dan $ 9 juta dalam bentuk derivatif. Komitmen-komitmen jangka panjang untuk laporan IFC sendiri. Tidak termasuk keuangan e.  atau dana jangka pendek yang dimobilisasi dari investor lain. RINGK ASAN HASIL 2018 7 Komitmen-komitmen Global Grup Bank Dunia tetap mempertahankan dukungannya terhadap negara-negara berkembang tahun lalu seiring dengan fokus organisasi ini untuk memberikan hasil-hasil secara lebih cepat, meningkatkan relevansinya terhadap para klien dan mitra, dan menyediakan solusi-solusi global bagi tantangan-tantangan setempat. AMERIKA LATIN DAN KARIBIA $8,7 MILIAR $66,9 MILIAR dalam bentuk pinjaman, hibah, investasi ekuitas, dan jaminan kepada negara-negara mitra dan bisnis swasta. Jumlah termasuk proyek-proyek multiregional dan global. Perincian regional mencerminkan klasifikasi negara-negara Bank Dunia. EROPA DAN ASIA TENGAH $8,8 MILIAR ASIA TIMUR DAN PASIFIK $6,8 MILIAR $8,2 MILIAR $14,1 TIMUR TENGAH DAN AFRIKA UTARA MILIAR ASIA SELATAN $19.8 MILIAR AFRIKA SUB-SAHARA RINGK ASAN HASIL 2018 9 Pesan dari Direktur Eksekutif Sepanjang tahun fiskal 2018, Direktur Eksekutif bekerja sama dengan seluruh jajaran manajemen untuk mengejawantahkan visi Grup Bank Dunia (WBG) sebagaimana ditetapkan dalam Pandangan ke Depan (Forward Look) dan disampaikan kepada Dewan Gubernur pada tahun 2016. Pembahasan ini berpusat pada suatu paket modal yang memungkinkan Grup Bank untuk terus terlibat dengan semua kliennya serta memastikan pengelolaan keuangan yang kokoh dan berkelanjutan. Paket keuangan dan kebijakan transformatif tersebut adalah suntikan modal terbesar bagi Bank Dunia dan IFC hingga saat ini, dan mencerminkan sebuah pergeseran signifikan dalam pendekatan- pendekatan yang diterapkan untuk mengatasi tantangan-tantangan pembangunan terberat yang ada saat ini. Dewan juga memenuhi ambisi-ambisi yang ditetapkan dalam rentang waktu Lima terkait Voice Reform, sejalan dengan sebuah kerangka kerja yang menyeimbangkan kembali kepemilikan saham di Bank Dunia dan semakin menyelaraskan kekuatan hak suara di kalangan negara-negara anggota di seluruh lembaga Grup Bank Dunia. Untuk melayani masyarakat termiskin di dunia, Dewan bekerja dengan manajemen dalam menerapkan paket IDA18 guna menghadapi berbagai tantangan yang rumit, termasuk tantangan-tantangan yang terkait dengan kerentanan, integrasi regional, masyarakat pengungsi dan masyarakat penduduk asli, tanggap krisis, mobilisasi sektor swasta, dan beragam upaya peningkatan skala proyek-proyek transformasional. Pada saat yang sama, menyadari bahwa kebutuhan pendanaan negara-negara jauh melampaui pembiayaan publik yang tersedia, Grup Bank kemudian melipatgandakan upaya- upayanya dalam memobilisasi keuangan swasta melalui pendekatan “Memaksimalkan Pembiayaan untuk Pembangunan”. Dewan mendorong lembaga-lembaga Grup Bank untuk mempererat sinergi dalam bekerja sama dan dengan para mitra dalam menarik, mengelola, dan mengumpulkan investasi swasta guna mendukung tujuan-tujuan pembangunan. Grup Bank Dunia terposisikan secara unik untuk mengatasi tantangan-tantangan global yang dihadapi saat ini. Dewan telah menegaskan harapannya agar Grup Bank mengintensifkan berbagai upayanya untuk memimpin pada isu-isu global—termasuk dalam mengusung barang-barang publik global dan mempersempit kesenjangan gender—seraya tetap mendukung investasi negara-negara dalam (sektor-sektor) penggerak pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif jangka panjang. Guna mendukung tujuan-tujuan ini, Dewan telah menggarisbawahi perlunya Grup Bank untuk terus memperkuat model bisnisnya, termasuk melalui proses yang lebih sederhana dan lebih 10 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Berdiri (Kiri ke Kanan): Werner Gruber, Swiss; Frank Heemskerk, Belanda; Turki Almutairi, Arab Saudi (Wakil); Andrei Lushin, Federasi Rusia; Yingming Yang, Cina; Jean-Claude Tchatchouang, Kamerun (Wakil); Hervé de Villeroché, Prancis; Otaviano Canuto, Brasil; Kazuhiko Koguchi, Jepang; Andin Hadiyanto, Indonesia; Erik Bethel, Amerika Serikat (Wakil); Fernando Jimenez Latorre, Spanyol; Omar Bougara, Aljazair; Aparna Subramani, India Duduk (Kiri ke Kanan): Melanie Robinson, Inggris; Christine Hogan, Kanada; Máximo Torero, Peru; Jason Allford, Australia; Bongi Kunene, Afrika Selatan; Merza Hasan, Kuwait (Dean); Franciscus Godts, Belgia; Patrizio Pagano, Italia; Juergen Zattler, Jerman; Susan Ulbaek, Denmark; Andrew N. Bvumbe, Zimbabwe gesit, serta kerangka-kerangka kerja strategis dan kemitraan yang telah diperkuat, sambil tetap menempuh langkah-langkah efisiensi internal untuk memastikan keberlanjutan keuangan. Dewan juga mendukung implementasi Kerangka Kerja Lingkungan dan Sosial baru Bank Dunia, yang akan menawarkan cakupan risiko sosial dan lingkungan yang lebih luas dan lebih sistematis, termasuk masalah-masalah seperti ketenagakerjaan, penggunaan lahan, dan efisiensi sumber daya. Untuk mengamati dampak-dampak langsung dari keterlibatan operasional Grup Bank Dunia di negara-negara klien, Direktur Eksekutif secara berkala mengunjungi lokasi-lokasi proyek guna membahas keefektifan model penyediaan dukungan Grup Bank dengan para pejabat pemerintah. Tahun ini, Direksi telah melakukan perjalanan ke Kolombia, Jamaika, dan Nikaragua; ke Burkina Faso, Gambia, dan Nigeria; serta ke Belarus, Georgia, dan Ukraina. Siapakah Para Direktur Eksekutif Bank Dunia? Kedua puluh lima Direktur Eksekutif residen, yang mewakili 189 negara anggota Bank Dunia, bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi umum Bank Dunia di bawah wewenang yang dilimpahkan dari Dewan Gubernur. Direktur Eksekutif memilih seorang Presiden, yang berfungsi sebagai Ketua Dewan. Masa jabatan Dewan saat ini adalah dari November 2016 hingga Oktober 2018. Pemanduan lembaga Para Direktur Eksekutif memegang sebuah peran penting dalam mengarahkan seluruh operasi-operasi umum dan arahan-arahan strategis Bank Dunia, dan mereka mewakili sudut pandang dari negara-negara anggota mengenai peran Bank Dunia. Mereka mempertimbangkan dan memutuskan usulan-usulan yang diajukan oleh Presiden untuk pinjaman-pinjaman, kredit, hibah, dan jaminan IBRD dan IDA; kebijakan-kebijakan baru; anggaran administrasi; serta masalah-masalah operasional dan keuangan lainnya. Mereka juga membahas Kerangka Kemitraan Negara (Country Partnership Frameworks)—alat utama yang digunakan oleh manajemen dan Dewan untuk meninjau dan memandu keterlibatan Bank Dunia dengan negara-negara klien dan dukungan terhadap program- program pembangunan. Selain itu, Direktur Eksekutif juga bertanggung jawab untuk memaparkan kepada Dewan Gubernur audit atas rekening, anggaran administrasi, dan Laporan Tahunan Bank Dunia tentang hasil-hasil tahun fiskal. PESAN DARI DIREKTUR EKSEKUTIF 11 Penstrukturan kerja Dewan Dewan memiliki lima komite tetap (standing committee) dan satu komite ad hoc (ad hoc committee). Para Direktur Eksekutif menjabat dalam satu atau lebih dari komite-komite tersebut, yang membantu Dewan untuk melaksanakan tanggung jawab pengawasannya melalui penilikan mendalam terhadap kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik. Komite Pengarah Direktur Eksekutif, dimana semua Direktur Eksekutif merupakan bagian dari komite ini, melakukan pertemuan dua bulan sekali untuk membahas program kerja strategis Dewan. Dewan, melalui komite-komitenya, secara berkala terlibat dalam pemastian keefektifan kegiatan-kegiatan Grup Bank Dunia bersama dengan manajemen serta dengan Panel Pengawas independen dan Grup Evaluasi Independen, yang melapor langsung kepada Dewan. GAMBAR 1: KOMITE DEWAN DIREKSI EKSEKUTIF Dewan Komite Pengarah untuk Bank Dunia (IBRD dan IDA) Komite Audit Komite Anggaran Komite Efektifitas Pembangunan Mengawasi keuangan, Membantu Dewan akuntansi, manajemen menyetujui Menilai keefektifan risiko, pengawasan anggaran Bank. pengembangan Bank, internal, dan integritas membimbing internal Bank. arah-arah strategisnya, serta mengawasi kualitas dan hasil operasi. Komite Tata Kelola Komite Sumber Komite Etik dan Masalah Daya Manusia Dibentuk tahun Administratif Direktur Mengawasi tanggung 2003 untuk Eksekutif jawab mengenai mempertimbangkan, Membimbing tata kelola strategi sumber secara ad hoc, masalah- Bank, efektifitas Dewan daya manusia Bank, masalah berkaitan sendiri, kebijakan kebijakan-kebijakan penafsiran dan administratif yang dan praktik-praktinya, penerapan Pedoman berlaku pada jabatan dan keselarasannya Perilaku (Code of Direktur Eksekutif. dengan kebutuhan- Conduct) para kebutuhan bisnis pejabat Dewan. lembaga. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/boards. 12 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Pesan dari Chief Executive Officer IBRD dan IDA Tahun ini adalah tahun yang benar-benar bersejarah di Bank Dunia, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh lembaga kami. Kami telah memperkuat kemampuan kami untuk mewujudkan hasil dalam lingkungan global yang demikian menantang, dan kami bergerak menuju ke tahun berikutnya dengan memperkuat posisi kami sebagai mitra berharga bagi negara-negara klien kami, terlepas dari tingkat pendapatan negara tersebut, saat mereka bekerja untuk mengatasi beragam tantangan ekonomi dan pembangunan yang mereka hadapi. Kami terus mendorong percakapan global tentang kemiskinan dan kesenjangan —misi utama kami—meninjau hal-hal yang melampaui rata-rata guna memahami di mana kemiskinan ekstrem mulai bermunculan, akibat perang, konflik, pertumbuhan penduduk, dan kerentanan, serta bagaimana kami dapat memperjuangkannya secara lebih efektif. Penelitian kami menunjukkan bahwa penyetaraan peluang dan berinvestasi dalam modal manusia adalah jalan yang perlu ditempuh di masa mendatang untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Pada saat yang sama, kekhawatiran yang muncul atas perdagangan dan semakin tingginya tingkat utang membayangi klien dan pemegang saham kami. Kami memahami dari pengalaman bahwa perdagangan, keterbukaan, dan manajemen ekonomi yang kokoh, adalah baik untuk pertumbuhan, baik untuk pekerjaan, dan baik untuk pengurangan kemiskinan. Pekerjaan kami selalu berfokus kebijakan dan program terbaik demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat termiskin dan paling rentan, di mana pun mereka tinggal. Pada tahun fiskal 2018, komitmen gabungan kami untuk Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) dan Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) mencapai lebih dari $47 miliar. Tetapi angka-angka yang mengesankan ini mencerminkan sesuatu yang jauh lebih besar. Mereka mencerminkan kemampuan kami untuk menghadapi tantangan terberat di dunia dan untuk turut berperan serta pada saat klien kami benar-benar membutuhkan kami. Ada begitu banyak momen menonjol tahun ini, tetapi izinkan saya menceritakan beberapa momen tersebut. Kami meningkatkan dukungan kami ke Karibia setelah angin topan Irma dan Maria, menggunakan setiap instrumen analisa dan keuangan yang kami miliki. Hal ini memungkinkan kami untuk menyebarkan keahlian dan bantuan keuangan ketika diperlukan, secepat mungkin, untuk membantu memulihkan mata pencaharian, memperkuat ketahanan, dan membangun kembali masyarakat. Pada saat Republik Demokratik Kongo mengkonfirmasi terjadinya wabah Ebola pada bulan Mei, Fasilitas Pembiayaan Darurat Pandemi kami diaktifkan untuk pertama kalinya guna menyalurkan $12 juta dengan segera. Disertai dengan $15 juta dana tambahan yang dialokasikan kembali. Dana ini membantu mendanai rencana tanggap PESAN DARI CHIEF EXECUTIVE OFFICER IBRD DAN IDA 13 pemerintah dalam waktu hanya dua hari, dan platform respons krisis kami siap siaga untuk berbuat lebih banyak. Kami melampaui sasaran kami untuk perubahan iklim, dengan sepertiga dari total pinjaman Bank Dunia, atau hampir $16 miliar, disalurkan untuk kegiatan pembangunan yang berfokus pada perubahan iklim. Hal ini menunjukkan bahwa upaya kami untuk mengarusutamakan mitigasi dan adaptasi iklim ke dalam portofolio telah menunjukkan hasil. Dan kami memimpin pengetahuan dan pemikiran kepemimpinan. Sebagai contoh, kami membuat kasus moral dan ekonomi yang jelas untuk kesetaraan gender: kami melaporkan bagaimana perkawinan anak mengurangi potensi perempuan muda dan merugikan negara-negara berkembang triliunan dolar; kami menyoroti hukum dan peraturan yang masih mencegah wanita di seluruh dunia berpartisipasi secara penuh dan setara dengan pria; dan kami menghitung bahwa ketidaksetaraan gender di tempat kerja menelan biaya $ 160 triliun. Tahun ini juga merupakan tahun yang sukses dan inovatif untuk IDA, termasuk komitmen tahun pertama tertinggi — $24 miliar — untuk mendukung negara-negara termiskin di dunia. Pada tahun ini, IDA juga meluncurkan obligasi perdananya, yang menerima tanggapan gemilang dari pasar dan menghasilkan $4,6 miliar pesanan dari investor berkualitas tinggi di berbagai penjuru dunia. Kesepakatan yang kami raih dengan para pemegang saham kami pada bulan April sebagai bagian dari peningkatan modal telah membuat kami semakin kuat dan menetapkan tonggak baru untuk tahun-tahun mendatang: untuk meningkatkan model bisnis kami, mengalokasikan sumber daya secara efektif, dan melakukan lebih banyak dan melakukan yang lebih baik untuk klien kami. Ini berarti melakukan pembicaraan tentang isu-isu seperti perubahan iklim, gender, pekerjaan, dan kerapuhan, tetapi juga melihat lebih dekat cara kita bekerja dan mendorong kinerja dan produktivitas kita. Kami terus mengalihkan sumber daya kami ke garis depan untuk membantu kawasan- kawasan dunia yang paling membutuhkan kami. Jumlah staf operasi di lapangan meningkat 5 persen pada tahun fiskal 2018, dan kami memiliki lebih banyak staf di lapangan saat ini dalam situasi yang rentan dan terkena dampak konflik dibandingkan sebelumnya. Bekerja dengan tim manajemen, kami mengambil langkah untuk menjadi institusi yang lebih inovatif, dipandu berdasarkan dampak, fleksibel, dan responsif. Bekerja sama dengan para Direktur Eksekutif, kami memperkenalkan Pendekatan Programatik Multifase, yang membantu kami belajar, beradaptasi, dan memanfaatkan sumber daya keuangan kami dengan lebih baik saat operasi kami dijalankan. Kami menyetujui program pertama dari jenis ini: Program Peningkatan Hasil Gizi Madagaskar untuk kurun waktu 10 tahun senilai $200 juta guna mengatasi stunting, salah satu tantangan pembangunan yang paling mendesak di negara ini. Dipimpin oleh Presiden, kami melakukan bagian kami dalam mewujudkan Memaksimalkan Keuangan untuk Pembangunan Kelompok Bank Dunia. Dorongan ini untuk mengakses semua sumber keuangan, keahlian, dan solusi untuk mendukung negara-negara berkembang tidak akan terjadi dalam semalam. Saya menantikan peningkatan ini secara signifikan di tahun fiskal 2019, dengan bantuan dari rekan- rekan Agile kami dan komitmen staf di seluruh Kelompok Bank untuk bekerja bersama untuk klien kami. Ke mana pun saya pergi, saya terpukau oleh perbedaan yang dihasilkan oleh pekerjaan kami di lapangan bagi para individu dalam masyarakat yang kurang terlayani, yang berisiko ditinggalkan oleh kemajuan global. Melalui komitmen pemegang saham, staf, dan klien kami, kami akan terus menjadi mitra terpercaya bagi negara-negara di seluruh dunia yang bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat mereka. KRISTALINA GEORGIEVA Chief Executive Officer IBRD dan IDA 14 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Memberi Dukungan untuk Para Klien di Bidang-Bidang Prioritas Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, ekonomi global beroperasi pada kapasitas penuhnya, menandakan adanya pertumbuhan ekonomi yang begitu kuat. Namun terlepas dari berita positif ini, tetap terdapat tantangan-tantangan kritis bagi negara-negara berkembang. Masyarakat internasional tengah berpacu untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam waktu kurang dari 12 tahun, dengan triliunan dolar diperlukan untuk memenuhi janji tersebut. Terjadinya berbagai krisis yang tumpang tindih, mulai dari perubahan iklim hingga pandemi, bencana alam hingga perpindahan secara paksa, menjadi ancaman yang akan menghapus hasil-hasil pembangunan yang diperoleh dengan susah payah. Dan perubahan-perubahan ekonomi bersejarah, yang sebagian disebabkan oleh kemajuan dan disrupsi teknologi, bisa menghadirkan beragam risiko bagi negara-negara, tetapi juga peluang-peluang jika negara-negara tersebut telah menanamkan investasi yang diperlukan terhadap warga, masyarakat, dan ekonomi mereka sehingga dapat menarik manfaat dari berbagai perubahan tersebut. Dunia ini membutuhkan mitra-mitra yang dapat membantu mengatasi tantangan- tantangan yang ada saat ini, sembari menanamkan investasi untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan pada masa depan. Dengan menawarkan pembiayaan, pengetahuan, pengalaman, dan komitmen jangka panjang kepada para klien negaranya, Bank Dunia adalah mitra terpercaya bagi semua anggotanya untuk membantu mentransformasi ekonomi dan memajukan agenda pembangunan berkelanjutan tahun 2030. Dengan misi untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama, Bank Dunia mendukung klien-klien negaranya dalam tiga bidang prioritas: mengusung pertumbuhan ekonomi inklusif yang berkelanjutan; menanamkan investasi lebih banyak—dan lebih efektif—pada sumber daya manusianya; dan membangun ketahanan terhadap kerentanan, guncangan, dan ancaman terhadap ekonomi global. Bank menerapkan pendekatan bercabang tiga ini di semua sektor pembangunan, sehingga negara-negara bisa menanamkan investasi terpadu yang dapat membantu masyarakat mengangkat diri mereka keluar dari kemiskinan. MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 15 PER T UMB UH AN I NK L US I F DAN B ERK EL A N J U TA N : Saya merasakan hal ini telah begitu mendesak, bukan saja karena “ adanya kebutuhan yang demikian besar di seluruh dunia. Aspirasi- aspirasi bermunculan. Dan aspirasi, dikaitkan dengan peluang, bisa melahirkan kedinamisan serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.” – JIM YONG KIM Mempercepat transisi energi Bank Dunia berkomitmen membantu negara-negara memastikan akses ke energi yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan untuk semua. Energi adalah jantung pembangunan, yang bahu-membahu dengan investasi dalam modal manusia, dan memungkinkan terjadinya berbagai kegiatan bisnis, inovasi, dan industri-industri baru sebagai mesin penggerak bagi lapangan pekerjaan dan pertumbuhan untuk seluruh perekonomian. Pada tahun fiskal 2018, Bank Dunia membantu negara-negara mengadopsi pendekatan-pendekatan baru dalam penyediaan layanan listrik dan menerapkan inovasi- inovasi teknologi yang telah secara substansial meningkatkan jumlah rumah tangga yang terlayani dalam waktu singkat. Di Etiopia, misalnya, program baru senilai $375 juta mendukung upaya-upaya on-grid dan off-grid, dengan berfokus untuk menghubungkan sekolah dan klinik (dengan layanan listrik). Di Rwanda, pendekatan serupa juga telah berhasil menghubungkan layanan listrik dengan 1,2 juta penduduk, 80 persen klinik, dan 90 persen sekolah. Di Bangladesh, upaya-upaya jangka panjang yang didukung oleh Bank Dunia telah berhasil menghubungkan layanan listrik ke 18,5 juta penduduk melalui penerapan 1,4 juta sistem listrik tenaga surya rumahan yang menjadi sebuah rekor dunia, dan menciptakan 70.000 lapangan pekerjaan selama prosesnya. Portofolio Bank Dunia dalam akses ke energi — khususnya program off-grid — tumbuh pesat, dengan $500 juta yang ditambahkan pada tahun fiskal 2018 ke dalam portofolio sebesar $1,3 miliar. Yang juga berkembang adalah portofolio proyek energi bersih, khususnya tenaga surya. Banyak dari proyek-proyek ini yang diterapkan menggunakan solusi-solusi keuangan yang inovatif. Di Argentina, jaminan tambahan $250 juta dari IBRD akan memfasilitasi investasi swasta untuk membantu negara tersebut mencapai tujuannya (yakni memenuhi) 20 persen (kebutuhan energinya) dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025. Di India, kemitraan dengan State Bank of India berhasil menyediakan 575 megawatt listrik tenaga surya bagi rumah dan usaha- usaha kecil hanya dalam enam bulan. Bank Dunia juga bertekad untuk memberikan layanan-layanan energi di beberapa lingkungan tersulit dan terpencil di dunia. Di Meksiko, Bank membiayai "ladang" listrik tenaga surya untuk menyalurkan listrik kepada 3 persen penduduk negara yang masih belum menikmati layanan listrik–kebanyakan merupakan penduduk asli di daerah terpencil dan pedalaman. Di Republik Yaman, Bank Dunia bekerja dengan sebuah jaringan lembaga keuangan mikro untuk mewujudkan sistem listrik tenaga surya off-grid ke daerah-daerah perdesaan dan pinggiran kota. Sebuah proyek lainnya meningkatkan efisiensi dari sistem distribusi listrik dan menjadi percontohan layanan listrik tenaga surya di Gaza. Mendukung peralihan ke transportasi berkelanjutan Sektor transportasi merupakan penggerak pembangunan ekonomi dan sosial yang penting lainnya, yang menghubungkan penduduk dengan pekerjaan, pendidikan, dan layanan kesehatan; membuka berbagai peluang bagi penduduk miskin; dan membuat ekonomi lebih berdaya saing. Bank Dunia mendukung pembiayaan infrastruktur- infrastruktur transportasi yang inovatif dan berkelanjutan. Seperti misalnya, pinjaman IBRD sebesar $375 juta untuk proyek saluran air nasional yang membantu India menghidupkan kembali jalur air Gangga sebagai sarana transportasi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan—transportasi air menggunakan bahan bakar empat kali lebih sedikit per ton pengangkutan daripada transportasi darat, hal ini akan mengurangi emisi—sambil tetap menghargai pentingnya nilai budaya sungai tersebut. Agar berkelanjutan, transportasi perlu memenuhi empat tujuan penting: dapat diakses oleh semua, ramah lingkungan, aman, dan efisien. Untuk memantau kemajuan menuju pewujudan tujuan-tujuan ini, inisiatif Mobilitas Berkelanjutan untuk Semua 16 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 yang dipimpin oleh Bank Dunia meluncurkan Global Mobility Report pada bulan Oktober 2017, penilaian pertama tentang bagaimana sektor transportasi beroperasi terhadap empat tujuan utama ini. Dengan rencana untuk memperbaruinya setiap dua tahun, data tersebut akan memungkinkan pemerintah mengukur kemajuan-kemajuan dalam cara mereka menyediakan transportasi berkelanjutan. Selain itu, tahun ini Bank Dunia telah menandatangani sebuah perjanjian perintis dengan Asosiasi Transportasi Publik Internasional (International Association of Public Transport) untuk meningkatkan kepedulian terhadap kejadian-kejadian pelecehan seksual di angkutan umum di seluruh dunia, dengan tujuan mengurangi insiden yang menjadi hambatan bagi pemberdayaan perempuan dan transportasi inklusif. Merevolusi pembangunan dengan teknologi digital Teknologi digital akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, keterlibatan warga, dan penciptaan lapangan kerja, mendorong pembangunan dan transformasi ekonomi dengan kecepatan dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 2020, peningkatan penggunaan teknologi digital dapat menambah $1,4 triliun terhadap total keluaran ekonomi global. Namun, kesenjangan digital tetap menjadi tantangan berat, karena secara global lebih dari 4 miliar penduduk saat ini belum terhubung ke internet. Di Afrika, hanya 22 persen penduduk yang memiliki akses ke internet dan sebagian besar tidak dapat membayar barang dan jasa secara digital. Untuk membantu mengatasi beberapa hambatan ini, Bank Dunia meluncurkan sebuah program Ekonomi Digital untuk Inisiatif Afrika (Digital Economy for Africa Initiative), yang akan mendukung pemerintah Afrika untuk bekerja sama dengan sektor swasta dalam membangun landasan ekonomi digital, termasuk infrastruktur, platform, pembayaran, keterampilan, dan kewirausahaan. Teknologi digital juga menghadirkan peluang untuk membantu pengembangan dukungan dengan cara-cara yang unik. Bank Dunia memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan platform digital dan solusi yang dapat meningkatkan penyediaan layanan publik dan menjadikan pemerintah lebih terbuka, efektif, dan bertanggung jawab. Di Tanzania, Bank membantu pemerintah menggunakan drone dalam melakukan pemetaan geospasial untuk kesiapsiagaan banjir, serta mendukung pembentukan sistem pencatatan kelahiran yang menyediakan data dasar untuk membantu menargetkan program mencegah perkembangan tubuh yang kurang baik (anti-stunting program). Program IDA senilai $317 juta yang didukung oleh kemitraan Identifikasi untuk Pembangunan (Identification for Development/ID4D) akan membantu membangun sistem identitas inklusif dalam Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat, memfasilitasi akses ke beragam layanan. Delapan puluh persen dari 1 miliar penduduk tanpa identitas resmi tinggal di Afrika dan Asia Selatan. MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 17 Menanamkan investasi dalam agribisnis untuk menciptakan pertumbuhan inklusif Kebutuhan pangan diproyeksikan akan meningkat seiring perkembangan populasi perkotaan yang terus tumbuh dan semakin banyak, bahkan ketika modal alami menipis dan perubahan iklim secara negatif mempengaruhi produksi makanan. Hal ini merupakan tantangan, khususnya di daerah-daerah perdesaan, di mana sekitar 80 persen dari penduduk miskin ekstrem tinggal dan di mana banyak kegiatan rantai nilai pertanian–mulai dari pertanian hingga pengolahan, perdagangan, dan distribusi– berlangsung. Tetapi hal ini juga merupakan peluang. Dengan memanfaatkan reformasi yang terurut dengan baik, investasi sektor publik dan swasta, layanan penasihat, dan jaminan, Bank Dunia tengah berupaya mengubah sektor pertanian menjadi pertanian yang cerdas iklim, mempunyai rantai nilai yang berkelanjutan, dan model agribisnis yang lebih inklusif. Di Côte d’Ivoire, misalnya, Bank Dunia mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan pemanfaatan rantai nilai kacang mete untuk menghasilkan sekitar 12.000 lapangan pekerjaan langsung, dimana 50 persennya adalah untuk perempuan, dan meningkatkan daya saing dan inklusivitas sekitar 225.000 petani kacang mete. Dengan mendorong penelitian jambu mete dan pengembangan bibitnya, mendukung layanan penyuluhan dan alih teknologi, serta merehabilitasi dan mempertahankan jalan-jalan pengumpan, dukungan Bank Dunia akan membantu meningkatkan produktivitas dan akses ke pasar jambu mete di pertanian. Selain itu, melalui berbagai intervensi yang dilakukan termasuk melalui fasilitas keuangan khusus dan kolaborasi yang kuat dengan IFC, proyek ini akan bisa menarik investasi swasta dalam pengolahan pascapanen dan infrastruktur pengolahan untuk meningkatkan volume dan nilai tambah dari kacang mete yang diproses secara lokal. Mewujudkan dunia yang kebutuhan airnya terjamin untuk semua Akses ke air bersih dan sanitasi serta pengelolaan sumber daya air yang baik sangat penting bagi kesehatan manusia, keberlangsungan lingkungan, dan kesejahteraan ekonomi. Guna membantu negara-negara mencapai visi terjaminnya kebutuhan air untuk semua, Bank Dunia bekerja sama dengan para mitra untuk memastikan pengelolaan sumber daya air dan infrastruktur yang berkelanjutan, memperkuat lembaga untuk memperluas akses ke layanan berkualitas, meningkatkan kelayakan keuangan dalam sektor air, dan menyediakan layanan air yang mempunyai ketahanan untuk beradaptasi terhadap guncangan-guncangan dan tekanan-tekanan yang dihadapinya. Seperti misalnya, proyek IBRD senilai $145 juta yang mendukung rehabilitasi dan modernisasi Jinnah Barrage di Pakistan untuk menyediakan pasokan air yang andal bagi lebih dari 2,1 juta acre lahan pertanian, yang memberikan manfaat bagi sekitar 600.000 keluarga. Bank Dunia berupaya meningkatkan infrastruktur dan layanan air di beberapa lokasi paling menantang. Meskipun berada di lingkungan yang sedang bergejolak, Bank Dunia mendukung pembangunan Pabrik Pengolahan Air Limbah Gaza Utara, yang telah siap beroperas. Ini akan memberikan solusi pengelolaan air limbah berkelanjutan jangka panjang bagi lebih dari sekitar 400.000 penduduk. Selain itu, Bank Dunia juga memanfaatkan kekuatannya dalam menghimpun dukungan guna membantu negara-negara menemukan cara-cara untuk mempercepat solusi terhadap krisis air yang mendesak. Tahun ini, Panel Tingkat Tinggi tentang Air, yang diselenggarakan bersama oleh Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan terdiri dari 11 kepala negara dan seorang penasihat khusus, menyampaikan mandat dua tahunnya guna memperjuangkan cara-cara yang menyeluruh, inklusif, dan kolaboratif dalam mengembangkan sumber daya air dan meningkatkan layanan terkait air dan sanitasi. Paket keputusannya menawarkan sebuah agenda dan rekomendasi baru untuk tindakan: mempertimbangkan ulang bagaimana memahami, menghargai, dan mengelola air sebagai sumber daya bernilai, serta mempercepat perubahan dan membangun kemitraan untuk mencapai tujuan-tujuan terkait air dalam agenda pembangunan berkelanjutan 2030. 18 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Mengelola sumber daya secara efektif demi manfaat jangka panjang Seiring dengan penanaman investasi yang dilakukan oleh para negara berkembang untuk menumbuhkan ekonomi mereka, maka penting untuk memastikan bahwa tingkat utang berkelanjutan dan bahwa sumber daya domestik dikelola secara efektif. Pengelolaan utang yang baik sangat penting bagi pembangunan ekonomi dalam jangka panjang. Karena peningkatan utang menjadi sebuah risiko bagi negara- negara berkembang, Bank Dunia bekerja sama dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund, IMF) membantu negara-negara berpendapatan rendah mencapai tujuan-tujuan pembangunan mereka tanpa menciptakan masalah-masalah utang pada masa depan. Bersama-sama, lembaga-lembaga ini mengembangkan Kerangka Kerja Keberlanjutan Utang (Debt Sustainability Framework), sebuah perangkat bagi negara-negara, lembaga-lembaga multilateral, dan para kreditur lain untuk menilai risiko-risiko terhadap keberlanjutan utang di negara-negara berpendapatan rendah. Klasifikasi ini digunakan, sebagian, untuk menentukan porsi hibah dan kredit dalam bantuan IDA ke negara tersebut. Bank Dunia juga terus mendukung kerangka kerja Addis Ababa yang menyerukan mobilisasi sumber daya dalam negeri yang lebih besar untuk membiayai investasi pembangunan. Guna memastikan bahwa pemerintah memiliki basis pendapatan yang memadai untuk menyediakan layanan publik dasar dan mendukung ekonomi yang lebih kuat, penelitian menunjukkan bahwa negara-negara perlu memungut setidaknya 15 persen dari PDB dalam bentuk pajak. Bekerja sama dengan IMF, Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development, OECD), dan Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Platform untuk Kolaborasi dalam Pajak, Bank Dunia tengah mengembangkan alat dan strategi bagi negara-negara untuk meningkatkan basis pajak mereka, serta terlibat langsung dengan pemerintah guna membantu memastikan kualitas belanja publik. Menghilangkan hambatan dalam memobilisasi pembiayaan dari sektor swasta Penemuan cara-cara untuk memanfaatkan sumber daya sektor swasta secara berkelanjutan akan dapat membantu mengamankan pembiayaan publik. Melalui pinjaman, diagnostik, dialog kebijakan, dan layanan penasihat, Bank Dunia membahas risiko-risiko sektor publik dan hambatan-hambatan masuk bagi sektor swasta. Dukungan Bank Dunia untuk reformasi sektor keuangan, hukum, peraturan, dan kebijakan ditujukan MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 19 Meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam infrastruktur M embangun infrastruktur yang modern, berkelanjutan, dan andal sangatlah penting untuk memenuhi aspirasi-aspirasi yang muncul dari miliaran penduduk dunia. Bank Dunia menerapkan sebuah pendekatan terpadu untuk meningkatkan dan membiayai layanan infrastruktur di negara-negara berkembang, dengan sebuah pandangan menuju akses, keterjangkauan, dan keberlanjutan yang lebih baik. Komitmen Grup Bank Dunia untuk Memaksimalkan Keuangan untuk Pembangunan menjadi landasan dari seluruh kerja ini. Dukungan Bank Dunia terhadap infrastruktur termasuk membantu negara-negara membangun pengetahuan dan kapasitas dalam merancang dan melaksanakan kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) yang berkualitas, jika diperlukan. Dalam hal ini, Bank menerbitkan laporan Pengadaan Infrastruktur melalui KPS tahun 2018, yang menilik kerangka peraturan dari 135 negara berdasarkan tolok ukur praktik-praktik baik yang diakui secara internasional. Selain itu, Program Sertifikasi KPS Bank Dunia— yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, membangun kapasitas, dan memastikan praktik-praktik baik dunia di kalangan praktisi KPS—juga diperluas pada tahun ini dengan versi bahasa dalam bahasa Tiongkok, Perancis, dan Spanyol. Salah satu faktor utama yang menghambat pelaksanaan dan penyediaan infrastruktur adalah belum adanya tata kelola yang baik. Tahun ini, Bank Dunia–bekerja sama dengan bank pembangunan multilateral dan mitra pembangunan lainnya–memelopori sebuah program Regional Roundtable tentang Tata Kelola Infrastruktur guna mempertemukan para pejabat pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lainnya untuk mengatasi masalah inti tersebut. Pertemuan ini berlangsung di Cape Town dan Abidjan pada tahun fiskal 2018 dan akan berpindah ke Asia dan Amerika Latin pada tahun depan. Dengan mendukung pengembangan proyek KPS, Fasilitas Infrastruktur Global (Global Infrastructure Facility), sebuah platform kolaborasi yang memfasilitasi investasi sektor swasta dalam proyek-proyek infrastruktur pasar berkembang yang rumit, sekarang memiliki portofolio kuat dari 38 proyek, dan diharapkan dapat memobilisasi investasi sejumlah lebih dari $30 miliar. Selain itu, Bank juga menyediakan pembiayaan, yang tahun ini mencakup dukungan untuk persiapan tender RenovAr putaran kedua di Argentina. Jaminan IBRD senilai $250 juta melengkapi jaminan $480 juta IBRD yang diberikan pada tahun 2017 dan bersama-sama mereka akan membantu Argentina merealisasikan potensi energi terbarukannya dengan menciptakan pasar dan memobilisasi investasi senilai $5,5 miliar yang sebagian besar merupakan investasi swasta. 20 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 untuk menciptakan lingkungan yang memampukan bagi investasi sektor swasta asing dan setempat. Keterlibatan ini berkisar mulai dari dukungan terhadap kebijakan fiskal yang kokoh dan pengelolaan ekonomi makro pada tingkat negara hingga reformasi ekonomi mikro untuk meningkatkan kemudahan melakukan bisnis di suatu negara. Hibah IDA senilai $12 juta untuk Gambia, misalnya, telah membantu mewujudkan peningkatan terukur dalam lingkungan bisnis bagi para wirausaha. Proyek ini berfokus pada tantangan-tantangan yang dihadapi oleh usaha kecil di dua industri terbesar di negara tersebut: pertanian skala kecil dan pariwisata. Proyek ini membantu membangun sistem pendaftaran bisnis online, yang memangkas waktu pendaftaran rata-rata dari 27 hari menjadi 3 hari. Pada akhir proyek, lebih dari 10.000 perusahaan baru telah terdaftar. Bank Dunia juga bekerja sama dengan IFC untuk membuka akses ke pembiayaan jangka panjang di pasar-pasar yang kurang terlayani. Di negara-negara anggota Uni Ekonomi dan Moneter Afrika Barat (West Africa Economic and Monetary Union, WAEMU), misalnya, akses ke perumahan terjangkau semakin menjadi sebuah keprihatinan. Bank Dunia dan IFC memulai intervensi gabungan untuk memperluas pasar hipotek swasta di WAEMU, bekerja melalui perusahaan pembiayaan kembali hipotek daerah Afrika Barat (CRRH). IFC menyediakan investasi ekuitas CFAF1,2 miliar ($2 juta) di CRRH, sementara pembiayaan IDA sedang disalurkan kepada CRRH melalui Bank Pembangunan Afrika Barat. Paket IDA termasuk bantuan-bantuan teknis dalam pengembangan lingkungan yang memampukan untuk pembangunan perumahan yang lebih terjangkau. Menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, lebih baik, dan inklusif Penyediaan lapangan kerja adalah kunci pembangunan ekonomi dan sosial, dan terdapat peningkatan permintaan akan dukungan kebijakan dan keuangan Grup Bank Dunia, khususnya dalam konteks IDA18. Masalahnya tidak hanya terkait dengan pengangguran; di kebanyakan negara klien, tingkat pengangguran rata-rata tercatat rendah. Alih-alih, kekurangaktifan dan pengangguran terselubunglah yang mengakibatkan sejumlah besar rumah tangga hidup dalam kemiskinan, karena banyak dari pekerjaan-pekerjaan ini berasal dari sektor informal atau merupakan kegiatan berproduktivitas rendah. Tiga tantangan utama terkait penyediaan kesempatan kerja yang dihadapi oleh sebagian besar negara-negara berkembang dalam kadar yang beragam adalah: penciptaan lebih banyak pekerjaan di sektor ekonomi formal; peningkatan kualitas pekerjaan-pekerjaan informal (misalnya produktivitas, pendapatan, akses ke asuransi sosial, dll.); dan penghubungan kelompok-kelompok rentan dengan pekerjaan atau dengan pekerjaan yang lebih baik. Bank Dunia mendukung negara-negara berkembang dalam perancangan dan pelaksanaan strategi-strategi pekerjaan terpadu dan multisektoral. Hal ini dicapai melalui strategi bercabang tiga. Pertama, Diagnostik Pekerjaan membantu negara-negara klien untuk mengidentifikasi tantangan utama dalam penyediaan kesempatan kerja pada tingkat makro, perusahaan, dan rumah tangga. Diagnostik ini sedang diarusutamakan dalam Diagnostik Negara Strategis Bank Dunia, yang menginformasikan Kerangka Kerja Kemitraan Negara Bank Dunia. Kedua, Bank Dunia membantu memobilisasi pengetahuan global untuk mengidentifikasi solusi-solusi terhadap tantangan-tantangan umum dalam penyediaan kesempatan kerja. Selain itu, Bank Dunia mendukung negara- negara yang menerapkan strategi-strategi pekerjaan melalui operasi pinjaman dan investasi serta reformasi kebijakan. Pada bulan April tahun 2018, Bank Dunia memiliki 578 proyek terkait pekerjaan yang sedang berjalan, melibatkan investasi sekitar $76 miliar. Tahun lalu, proyek-proyek ini melayani hampir 2 juta penerima manfaat baru. Selain itu, Bank Dunia merancang perangkat-perangkat pemantauan dan evaluasi untuk menstandarkan pengukuran hasil-hasil pekerjaan dalam proyek. Di Nigeria, Proyek Tingkat Keterserapan Tenaga Kerja dan Pengeluaran Negara untuk menciptakan Hasil (State Employment and Expenditure for Results Project), dengan pendanaan $200 juta dari IDA, bertujuan untuk meningkatkan peluang dalam mendapatkan pekerjaan dan akses ke layanan sosial ekonomi sambil terus meningkatkan sistem pengelolaan belanja publik di negara bagian yang berpartisipasi. Proyek ini mempekerjakan lebih dari 16.000 pemuda, 49 persen di antaranya perempuan berusia muda, yang dilaksanakan di empat negara bagian melalui penerapan 277 kontrak subproyek untuk pemeliharaan dan rehabilitasi jalan serta pengumpulan dan pembuangan sampah. MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 21 Mencapai tujuan akses keuangan universal Dunia telah mencetak demikian banyak kemajuan dalam hal inklusi keuangan, tetapi isu ini masih tetap menjadi tantangan yang menentukan dalam pembangunan. Antara tahun 2011-17, upaya kolektif terkait inklusi keuangan, termasuk Inisiatif Akses Keuangan Universal (Universal Financial Access Initiative), menghasilkan sekitar 1,2 miliar pemegang rekening baru. Di seluruh dunia, 69 persen orang dewasa kini memiliki rekening bank, naik dari 51 persen pada 2011, menurut data Global Findex terbaru yang diterbitkan pada bulan April 2018. Jumlah orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank telah turun menjadi 1,7 miliar orang, setelah memperhitungkan pertumbuhan penduduk. Meskipun terdapat perbaikan global dalam inklusi keuangan, kesenjangan gender dalam akses ke pembiayaan masih bertahan pada 9 poin persentase. Saat ini, orang-orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank juga miskin secara tidak proporsional, muda, dan cenderung berpendidikan rendah. Hanya kurang dari tiga tahun tersisa untuk mencapai sasaran Akses Keuangan Universal (Universal Financial Access, UFA) pada tahun 2020, sebuah visi yang diumumkan Bank Dunia pada 2013 dimana diharapkan bahwa semua orang dewasa telah memiliki akses ke rekening transaksi. Bank Dunia masih berada pada jalur dalam memenuhi komitmen UFA untuk memungkinkan tercapainya 1 miliar pemilik rekening baru pada tahun 2020, dengan bantuan teknis dan pendanaan dari Grup Bank Dunia yang saat ini diperkirakan bisa membantu mencapai 738 juta pemegang rekening baru. Hingga saat ini, 33 mitra sektor swasta di sektor keuangan telah sepakat untuk membantu mencapai tujuan UFA tahun 2020 tersebut. Mempersiapkan ekonomi masa depan Teknologi-teknologi yang disruptif bisa menjadi peluang bagi negara-negara berkembang, tetapi hanya jika negara-negara tersebut mampu mengambil manfaat dari teknologi-teknologi tersebut. Banyak negara yang tidak memiliki kerangka kerja hukum dan peraturan maupun keterampilan dan perusahaan-perusahaan yang diperlukan untuk memanfaatkan potensi teknologi. Bank Dunia bekerja sama dengan para pemerintah berbagai negara untuk mengidentifikasi kendala-kendala dalam pembangunan yang diprakarsai oleh teknologi. Tinjauan Belanja Publik untuk Sains, Teknologi, dan Inovasi, misalnya, merupakan sebuah alat diagnostik baru untuk membantu pemerintah merumuskan strategi yang tepat, mengadopsi praktik-praktik baik, dan meningkatkan koordinasi mengenai kebijakan-kebijakan inovasi. Alat ini diujicobakan pada tahun ini di Chili, Kolombia, dan Ukraina. Laporan Bank Dunia, Masalah yang Menjelang? Masa Depan Pembangunan yang Ditentukan Manufaktur (Trouble in the Making? The Future of Manufacturing- Led Development), memaparkan bagaimana teknologi tengah mengubah kriteria untuk menjadi lokasi manufaktur yang diinginkan. Perusahaan-perusahaan yang dulu terpengaruh oleh prospek biaya tenaga kerja yang murah mulai cenderung memilih lokasi-lokasi yang dapat memanfaatkan teknologi secara lebih baik. Negara- negara didorong untuk berfokus pada tiga dimensi: daya saing, kemampuan, dan keterhubungan. Hal ini termasuk pergeseran fokus dari upah rendah ke pertimbangan yang lebih luas terhadap lingkungan usaha, aturan hukum, dan pemanfaatan teknologi untuk menyelesaikan transaksi-transaksi keuangan dalam mengembangkan ekosistem perusahaan; melengkapi para pekerja dengan keterampilan-keterampilan baru, membangun perusahaan-perusahaan yang lebih kuat, dan mengembangkan infrastruktur-infrastruktur yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi baru; serta meningkatkan logistik dan menurunkan pembatasan perdagangan terhadap barang dan jasa manufaktur. Negara-negara perlu memastikan bahwa ekonomi mereka siap untuk teknologi masa depan. Tetapi mereka juga perlu memastikan bahwa mereka menanamkan investasi terbaik pada sumber daya manusia mereka, sehingga siap untuk berperan serta. Membangun modal manusia — sebuah proyek untuk dunia Selama 25 tahun terakhir, umat manusia telah mengalami berbagai kemajuan signifikan melalui investasi-investasi yang dilakukan terhadap sumber daya manusianya: lebih banyak anak yang bertahan hidup hingga hari ulang tahun kelima mereka dan pergi ke sekolah, lebih banyak penduduk miskin yang 22 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 INV ESTASI PADA M ANUS I A: Kami selalu mengetahui bahwa menanamkan investasi pada sumber daya “ manusia adalah hal yang patut dilakukan; kini kami semakin memahami bahwa, dari sudut pandang ekonomi, hal ini mungkin merupakan langkah tercerdas yang bisa diambil. … Berinvestasi pada manusia adalah berinvestasi pada pertumbuhan ekonomi. — JIM YONG KIM dilindungi oleh jaring pengaman, dan harapan hidup pun kini lebih tinggi secara global. Ini merupakan perolehan yang sangat penting, karena membangun modal manusia sangat penting untuk daya saing dan pertumbuhan. Namun, dunia terus menghadapi kesenjangan modal manusia yang kritis. Ratusan juta anak dan remaja tidak cukup mengeyam pendidikan untuk mempersiapkan mereka untuk pekerjaan di masa depan, sistem kesehatan yang lemah gagal memberikan cakupan kesehatan universal, dan empat dari lima orang miskin di negara berpenghasilan rendah masih tidak memiliki akses ke jaring pengaman sosial. Selain itu, teknologi telah mengubah sifat dasar pekerjaan, menekankan adanya urgensi lebih lanjut untuk memastikan bahwa investasi-investasi berkualitas terhadap sumber daya manusia dan keterampilan-keterampilan mereka benar-benar dilakukan. Guna mendorong investasi-invetasi yang lebih banyak dan lebih baik pada sumber daya manusia, Proyek Modal Manusia (Human Capital Project, HCP) yang baru dari Bank Dunia akan menempatkan modal manusia pada pusat agenda global dan perjanjian Bank Dunia-klien, serta menggerakkan berbagai layanan Bank Dunia. HCP sedang mengembangkan Indeks Modal Manusia pada akhir 2018, yang dimaksudkan untuk merangsang kesadaran, prioritas, dan tindakan-tindakan pada tingkat negara. Metrik internasional inovatif ini akan mencerminkan investasi yang dilakukan negara untuk generasi penerus, yang pada awalnya akan mengukur kelangsungan hidup (apakah anak-anak yang lahir hari ini dapat bertahan hidup sampai usia sekolah?); persekolahan (sekolah apa saja yang akan anak-anak selesaikan dan apa saja yang akan mereka pelajari?); dan kesehatan (setelah menyelesaikan pendidikan, apakah mereka hidup dengan kesehatan yang baik, siap untuk belajar dan/atau bekerja lebih lanjut?). Mengamankan landasan untuk modal manusia Menanamkan investasi pada tahun-tahun pertama kehidupan adalah hal yang sangat penting untuk perkembangan ekonomi, mengingat dampak gizi dan stimulasi dini terhadap perkembangan otak dan produktivitas pada saat telah dewasa. Bank Dunia 23 memperkirakan bahwa rata-rata negara sebenarnya bisa memiliki PDB per kapita 7 persen lebih besar saat ini, jika stunting pada masa kecil bisa dieliminasi ketika para pekerja saat ini masih anak-anak. Bank Dunia telah memprioritaskan investasi pada tahun-tahun awal sebagai hal penting untuk mengamankan landasan awal bagi sumber daya manusia, bekerja sama dengan para mitra dengan tujuan meningkatkan investasi di lebih dari 30 negara prioritas. Misalnya, di Rwanda, di mana pemerintah telah membuat komitmen publik untuk memangkas tingginya angka stunting, Bank Dunia telah menggunakan $176 juta dana IDA dan hibah sektor swasta untuk mendukung investasi lintas sektor, dengan fokus khusus pada 1.000 hari pertama kehidupan. Program inovatif yang dilaksanakan di Rwanda ini menyatukan intervensi gizi pada sisi pasokan, transfer tunai bersyarat pada sisi permintaan, suatu fokus pada pengembangan anak usia dini, dan proyek pertanian terencana. Bank Dunia telah memanfaatkan sumber daya dalam jumlah signifikan dari sektor swasta melalui The Power of Nutrition, hampir $100 juta dari dana tersebut telah diprogramkan ke seluruh proyek IDA di Ethiopia, Tanzania, Côte d’Ivoire, Madagaskar, dan Rwanda. Mewujudkan janji pendidikan Operasi-operasi dan pekerjaan-pekerjaan teknis Bank Dunia dalam pendidikan menerapkan sebuah pendekatan terpadu untuk menciptakan, mendukung, dan meningkatkan sistem pendidikan yang menyediakan kesempatan belajar bagi anak- anak, dewasa muda, dan mereka yang membutuhkan keterampilan di kemudian hari dalam kehidupan mereka. Bank Dunia juga memutakhirkan pengumpulan dan penyebaran bukti tentang apa saja yang berhasil berdasarkan evaluasi dampak yang terperinci. Pergeseran penekanan dalam pendidikan dari masukan ke hasil telah membantu memperkuat sistem pendidikan dan meningkatkan hasilnya. Laporan Pembangunan Dunia 2018: Belajar untuk Mewujudkan Janji Pendidikan (The World Development Report 2018: Learning to Realize Education’s Promise) hadir di saat yang tepat pada era dimana perubahan ekonomi dan sosial begitu cepat. Laporan ini menyoroti sebuah krisis pembelajaran besar-besaran yang mempengaruhi hampir semua negara-negera berkembang, menggarisbawahi bahwa sekolah tanpa disertai pembelajaran merupakan sebuah peluang yang tersia-siakan dan suatu ketidakadilan yang genting. Lamanya masa sekolah yang disesuaikan dengan proses pembelajaran—suatu cara untuk menafsirkan produktivitas sistem pendidikan— adalah sebuah ukuran baru yang penting yang muncul berdasarkan laporan ini. Data baru kini menunjukkan bahwa anak-anak di negara-negara berkinerja rendah, rata- rata, mengenyam pendidikan selama lima tahun lebih sedikit daripada mereka yang berada di negara-negara berkinerja tinggi. Komitmen Presiden Kim pada tahun 2015 dalam Forum Pendidikan Dunia untuk menggandakan pembiayaan berbasis hasil Bank Dunia dalam pendidikan, dari $2,5 miliar menjadi $5 miliar, pada tahun 2020 telah berhasil dicapai dalam setengah waktu perjalanannya, dengan komitmen lebih dari $7,1 miliar yang tercatat hingga 30 Juni 2018, menandakan adanya peningkatan permintaan negara klien untuk sistem pendidikan yang lebih kuat dan untuk hasil-hasil pendidikan yang berdampak. Bank Dunia bekerja dengan negara-negara klien untuk memastikan bahwa dana- dana itu diarahkan secara patut dan dimanfaatkan secara cerdas lintas daerah dan sekolah. Memastikan bahwa anak-anak perempuan yang rentan dapat pergi ke sekolah menengah merupakan sebuah investasi mendasar lainnya dalam modal manusia. Bank Dunia telah memenuhi sebuah komitmen kuncinya dalam pendidikan—untuk menginvestasikan $2,5 miliar selama lima tahun dalam proyek-proyek pendidikan yang secara langsung menguntungkan para remaja perempuan. Lebih dari $4,0 miliar telah diinvestasikan sejak 2016, tiga tahun lebih cepat dari jadwal. Investasi-investasi ini, sebagian besar terkonsentrasi di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan, membantu memberikan akses ke pendidikan tingkat menengah berkualitas bagi para remaja perempuan, dan memastikan mereka tetap bisa bersekolah dengan menggunakan beasiswa, bantuan tunai bersyarat, dan fasilitas-fasilitas sekolah mendasar. Di Lebanon, misalnya, Bank tengah bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan akses yang setara ke pendidikan, dengan fokus pada anak-anak perempuan dan para pengungsi, sementara di Tanzania, Bank berhasil 24 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 meningkatkan jumlah pendaftaran anak perempuan dengan membuat biaya sekolah lebih terjangkau, mengurangi waktu dan jarak tempuh ke sekolah, serta memberikan pelatihan kepada para guru tentang cara-cara mengurangi kekerasan berbasis gender. Berupaya mewujudkan cakupan kesehatan universal dan pembiayaan inovatif untuk kesehatan Melalui kerjasama dengan para mitra, Bank Dunia telah memfokuskan investasi- investasi dan penelitian-penelitian kesehatannya pada bidang-bidang penting khususnya untuk membantu negara-negara mewujudkan cakupan kesehatan universal pada tahun 2030. Beberapa bidang ini termasuk upaya-upaya untuk mengakhiri kematian ibu dan anak yang dapat dicegah, mengurangi stunting pada anak-anak, memperkuat sistem kesehatan dan pembiayaan kesehatan, memastikan kesiapsiagaan dan tanggap pandemi, mengusung kesehatan dan hak-hak seksual dan reproduksi, serta mencegah dan mengobati berbagai penyakit menular. Pada bulan Desember tahun 2017, data baru yang diterbitkan oleh Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia dalam Menelusuri Cakupan Kesehatan Universal: Laporan Pemantauan Global 2017 (Tracking Universal Health Coverage: 2017 Global Monitoring Report) menyoroti adanya kesenjangan-kesenjangan yang mengkhawatirkan dalam kesehatan dan kesejahteraan penduduk global yang bisa memiliki implikasi serius bagi modal manusia dan prospek ekonomi negara. Saat ini, setengah populasi dunia memiliki akses yang kurang memadai ke layanan-layanan kesehatan penting. Selain itu, terdapat 800 juta penduduk yang menghabiskan setidaknya 10 persen dari anggaran rumah tangga mereka untuk biaya kesehatan. Bagi hampir 100 juta penduduk dunia, biaya-biaya ini cukup tinggi untuk mendorong mereka ke dalam kemiskinan ekstrem. Laporan ini diluncurkan pada Forum Cakupan Kesehatan Universal (Universal Health Coverage Forum) di Tokyo, yang diselenggarakan bersama oleh Bank untuk mendorong peningkatan komitmen politik dan mempercepat kemajuan menuju cakupan kesehatan universal pada tahun 2030. Para pembicara tingkat tinggi di Forum tersebut mencakup Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake, serta para kepala negara dan menteri dari lebih 30 negara. Memastikan bahwa setiap perempuan, anak, dan remaja memiliki akses ke perawatan kesehatan dan gizi adalah hal mendasar dalam pembangunan modal manusia. Fasilitas Pembiayaan Global (Global Financing Facility, GFF), sebuah platform pembiayaan inovatif berbasis negara yang diselenggarakan oleh Grup Bank Dunia, sedang bekerja untuk mewujudkan tujuan ini. Jika dikaitkan dengan IDA dan IBRD, maka upaya ini akan menghasilkan pengembalian investasi dalam jumlah besar untuk negara-negara. Pada bulan Juni 2018, 20 proyek pembiayaan Bank Dunia senilai $3,3 miliar dan didukung dengan $452 juta dalam bentuk hibah Dana Perwalian GFF telah disetujui oleh Bank Dunia. Seperti di Kamerun misalnya, negara dengan salah satu rasio kematian ibu tertinggi di dunia ini dan di mana angka kematian di bawah usia lima tahun masih sangat tinggi di bagian utara negara itu, pemerintah menggunakan dana dari GFF untuk membantu melayani penduduk dan tempat- tempat yang terlantar dengan meningkatkan pelaksanaan vaksinasi pada anak-anak, memberikan imunisasi tetanus kepada para ibu, program keluarga berencana, dan akses ke layanan-layanan kesehatan dan gizi yang penting dan berkualitas. Mengusung cakupan perlindungan sosial universal untuk mengurangi kesenjangan modal manusia Sistem perlindungan sosial bisa meningkatkan pembangunan modal manusia dari usia dini hingga dewasa dengan berinvestasi dalam kesehatan dan pendidikan anak-anak, menghubungkan orang-orang dengan pekerjaan, serta melindungi lansia dan populasi rentan lainnya. Dengan mendukung investasi modal manusia dalam keluarga sambil terus meningkatkan konsumsi rumah tangga, maka perlindungan sosial akan dapat membantu mengurangi kemiskinan. Hal Ihwal Jaring Pengaman Sosial (The State of Social Safety Nets), yang diterbitkan oleh Bank pada bulan April 2018, menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga penduduk sangat miskin yang telah menerima manfaat dari jaring pengaman sosial di 79 negara berhasil keluar dari kemiskinan ekstrem. Laporan ini membantu menyediakan tolok ukur bagi negara-negara dan kawasan-kawasan MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 25 Berinvestasi dalam kesetaraan gender untuk memastikan peluang bagi semua S trategi Gender Grup Bank Dunia berfokus pada empat bidang utama untuk mendukung negara-negara dalam mewujudkan kesetaraan gender yang lebih baik: meningkatkan nilai potensi manusia yang sangat penting dalam membangun modal manusia; meniadakan hambatan dalam kepemilikan dan kendali aset oleh perempuan; menghilangkan penghalang ke pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik; serta meningkatkan suara dan keterwakilan perempuan. Membantu negara-negara untuk menghapus hambatan-hambatan dalam kepemilikan dan kendali perempuan atas aset-aset produktif seperti tanah dan perumahan, serta meningkatkan akses ke layanan-layanan keuangan, teknologi, dan asuransi yang dibutuhkan untuk membuat aset-aset tersebut menjadi produktif, merupakan hal yang teramat penting bagi peluang-peluang ekonomi perempuan. Sebagai bentuk dukungannya terhadap beragam upaya ini, Grup Bank meluncurkan program Inisiatif Keuangan Wirausaha Perempuan (Women Entrepreneurs Finance Initiative, We-Fi) yang inovatif, bertujuan untuk memobilisasi dana senilai lebih dari $1 miliar guna mengurai beragam hambatan keuangan, pasar, dan informasi yang dihadapi oleh usaha-usaha kecil dan menengah milik wirausaha perempuan di negara-negara berkembang. Program We-Fi ini merupakan sebuah contoh bagaimana Grup Bank memobilisasi keuangan dari sektor swasta dan memastikan bahwa sektor publik menangani hambatan-hambatan kebijakan dan regulasi. Inisiatif ini telah mengkatalisasi ketertarikan di kalangan perbankan dan lembaga keuangan di Afrika, India, dan Jerman, yang mengakui bahwa investasi yang mereka tanamkan pada wirausaha perempuan berdampak positif terhadap pendapatan mereka. Bank Dunia juga memberikan dukungan proyek kepada negara-negara untuk menghilangkan hambatan-hambatan tersebut. Di Ethiopia, misalnya, Program Pengembangan Kewirausahaan Perempuan (Women’s Entrepreneurship Development Program) menjadi program percontohan penggunaan teknologi modern, termasuk pengujian psikometri dan algoritma berbasis data, untuk membantu membuka akses-akses ke keuangan formal bagi para wirausaha perempuan. Uji psikometri mengukur karakteristik seperti pengetahuan, keterampilan, pendidikan, kemampuan, sikap, dan kepribadian untuk memprediksi kemungkinan seseorang akan membayar kembali pinjamannya. Para wirausaha perempuan yang tidak memiliki agunan dapat melakukan uji interaktif pada komputer tablet yang akan memprediksi kemungkinan mereka untuk membayar kembali. Jika nilai mereka tinggi, maka mereka dapat menerima pinjaman tanpa memberikan agunan seperti biasanya. Bank juga berfokus pada peningkatan suara dan keterwakilan perempuan di masyarakat dan di sektor-sektor ekonomi kunci. Proyek Pembangunan Transformatif Bihar yang didanai oleh IDA, yang merupakan fase kedua dari dukungan mata pencaharian perdesaan di salah satu negara bagian termiskin di India, mendorong pembangunan kelompok swabantu perempuan yang berfungsi sebagai platform penting untuk memperkuat suara perempuan. Kelompok- kelompok semacam itu merupakan penopang penting untuk komunikasi dan pembelajaran di kalangan perempuan, dan telah digunakan untuk mendorong perubahan perilaku dalam praktik-praktik kesehatan dan kebersihan masyarakat dan untuk menghubungkan penduduk perempuan dengan program gizi dan sanitasi nasional. Mereka juga telah berhasil membantu penduduk perempuan dari 7,5 juta rumah tangga untuk bisa mengakses layanan keuangan dan menghasilkan pendapatan di sektor pertanian dan non-pertanian, dan lebih 4,5 juta rumah tangga lagi diharapkan akan berpartisipasi pada tahun 2022. Selain berbagai upaya tersebut, lembaga ini juga menyasar kendala-kendala untuk mewujudkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik bagi perempuan, dengan fokus terutama pada pengurangan pemisahan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, memperkuat pelatihan keterampilan, meningkatkan keamanan dan aksesibilitas ke layanan transportasi, serta menyediakan layanan-layanan untuk perawatan anak dan lansia. Upaya-upaya tersebut juga sedang dilakukan di daerah-daerah rentan dan terdampak konflik serta termasuk melibatkan laki-laki dan anak laki-laki untuk mengatasi berbagai tantangan terkait pernikahan anak, kekerasan berbasis gender, dan norma-norma sosial yang buruk. Bank Dunia memimpin dengan memberikan contoh melalui komitmennya terhadap kesetaraan gender. Sebagai contoh, Bank Dunia sedang melaksanakan sebuah rencana tindak atas rekomendasi yang diterima pada bulan Juli 2017 dari Satuan Tugas untuk Eksploitasi dan Penyalahgunaan Seksual, agar memperkuat intervensi guna mengurangi kekerasan berbasis gender dalam operasi-operasi infrastruktur Bank Dunia. 26 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 terkait belanja jaring pengaman sosial, indikator kinerja kunci, dan dampaknya terhadap pengurangan kemiskinan dan ketidaksetaraan. Laporan ini juga menunjukkan bahwa hanya 45 persen dari populasi global yang dicakup oleh perlindungan-perlindungan sosial, sementara hanya satu dari lima penduduk miskin yang memiliki akses ke perlindungan sosial di negara-negara termiskin di dunia. Bank Dunia berkomitmen untuk mendukung perlindungan sosial dan membantu negara-negara tersebut untuk mengembangkan sebuah sistem perlindungan sosial nasional yang akan secara substansial mencakup penduduk miskin dan rentan pada tahun 2030. Pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-tujuh tentang Jaring Pengaman Sosial pada bulan April 2018, para menteri keuangan dan ekonomi dan pejabat lainnya berkumpul untuk menegaskan kembali pentingnya jaring pengaman sosial dalam membangun ketahanan rumah tangga miskin dan rentan, dan dengan demikian melindungi modal manusia suatu negara. Pada akhir tahun fiskal 2018, Bank Dunia memiliki 87 proyek perlindungan sosial dan buruh yang sedang berjalan, mewakili investasi sebesar $15 miliar. Di Rwanda, misalnya, Bank telah mendukung lebih dari 500.000 penerima manfaat dari kalangan penduduk sangat miskin dengan bantuan tunai yang mengusung pengembangan sistem perlindungan sosial dan peningkatan investasi dalam pembangunan anak- anak usia dini, gizi, dan pendidikan, serta kegiatan-kegiatan produktif oleh keluarga. Di Bangladesh, Bank mendukung program transfer tunai untuk kelompok masyarakat rentan, termasuk orang tua, janda, dan difabel, serta membantu memperluas cakupan program perlindungan sosial hingga mencakup 6 juta penduduk miskin pada tahun 2023. Pengembangan ekonomi yang kuat dan inklusif dan pemastian bahwa semua penduduk dapat berperan serta secara maksimal akan membantu menyiapkan negara-negara untuk masa depan yang lebih cerah. Namun, ancaman-ancaman besar terhadap pembangunan tentunya tetap ada, yang jika tidak ditangani, akan dapat menggerus kemajuan ekonomi dan peningkatan pengentasan kemiskinan yang telah dicapai dalam beberapa dekade terakhir. MEMBANGUN K E TAH ANAN: Satu hal bagi kami di Bank [Dunia] yang paling penting dan lebih “ penting dari apa pun di dunia yang penuh kerentanan ini adalah, … keberhasilan tindakan kolektif. Bekerja bersama, bekerja sebagai satu komunitas tunggal.” — KRISTALINA GEORGIEVA Mengelola sumber daya alam untuk generasi sekarang dan mendatang Sumber-sumber daya alam di dunia terancam secara global, mulai dari berkurangnya pasokan ikan dan garis-garis pantai yang semakin terkikis, hingga udara yang tidak lagi sehat dan landskap yang terdegradasi. Bank Dunia bekerja dengan para kliennya untuk mengelola sumber daya alam di darat, laut, dan air tawar dengan lebih baik. Pada tahun 2015, polusi telah menyebabkan sekitar 9 juta kematian prematur dalam satu tahun. Bank Dunia bekerja sama dengan para klien untuk mengatasi polusi tersebut dan meningkatkan dukungannya untuk data dan pemantauan kualitas lingkungan, terutama untuk kualitas udara. Di ibukota Mongolia, Ulaanbaatar, sebuah kota dengan tingkat pencemaran udara tinggi, intervensi Bank senilai $15 juta mendukung pemasangan kompor dan boiler hemat energi, yang membantu meningkatkan kualitas udara melalui pengurangan konsentrasi partikulat hingga 60-70 persen. Prioritas Bank lainnya adalah menciptakan ekonomi kelautan yang berkelanjutan. Di Afrika Barat, di mana sekitar 42 persen PDB daerah dihasilkan di wilayah pesisir, terdapat sebuah proyek daerah baru yang membantu membangun ketahanan masyarakat yang sangat rentan terhadap dampak pembangunan pesisir yang buruk, erosi, dan banjir yang sering terjadi. Proyek Investasi Ketahanan Wilayah Pesisir Afrika Barat senilai 210 juta dolar AS ini akan melindungi masyarakat dari erosi pantai melalui berbagai kegiatan, termasuk memperbaiki bukit pasir, memulihkan lahan basah dan bakau, mengembalikan fungsi MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 27 kawasan pantai, dan membangun tembok laut dan tanggul. Ada juga proyek-proyek di Mongolia dan Afrika Barat di bawah panduan kebijakan-kebijakan perlindungan Bank Dunia, yang menangani risiko-risiko berkenaan lingkungan dan sosial. Bank Dunia juga sedang bekerja dengan negara-negara untuk mencermati kekayaan sebagai lebih dari sekadar PDB dan memberi nilai pada sumber daya alam mereka. Sebuah publikasi baru, The Changing Wealth of Nations 2018, melacak kekayaan alam dari 141 negara selama 20 tahun dan mengakui kontribusi aset-aset seperti hutan, lahan basah, dan lahan pertanian terhadap ekonomi. Penggunaan akuntansi modal alami menempatkan negara-negara pada posisi yang lebih baik untuk membuat pilihan-pilihan kebijakan dan investasi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Bertindak saat dihadapkan pada perubahan iklim Sebagai tahun terpanas kedua dalam sejarah, tahun 2017 menggarisbawahi dampak- dampak parah yang disebabkan oleh perubahan iklim. Banjir di Asia Selatan, kekeringan parah di Afrika, dan angin topan dahsyat di Karibia mengakibatkan kerugian hebat bagi kehidupan, properti, dan ekonomi. Karena peristiwa-peristiwa ekstrem serupa semakin sering terjadi dan semakin parah, maka dampak-dampak iklim yang muncul secara perlahan seperti kenaikan permukaan air laut, kelangkaan air, dan gagal panen juga akan memaksa semakin banyak penduduk untuk meninggalkan rumah-rumah mereka. Menurut laporan Bank Dunia, Groundswell: Mempersiapkan Migrasi Iklim Internal (Groundswell: Preparing for Internal Climate Migration), pada tahun 2050, lebih dari 143 juta orang di Afrika Sub-Sahara, Amerika Latin, dan Asia Selatan mungkin akan terpaksa pindah ke wilayah di dalam negara mereka sendiri untuk mencari tempat bermukim yang lebih tidak rentan. Bank Dunia juga terus mendukung negara-negara untuk memenuhi komitmen perubahan iklim mereka berdasarkan Perjanjian Paris, secara aktif bekerja bersama negara-negara untuk membantu mereka memenuhi Kontribusi yang Ditentukan secara Nasional dengan menerjemahkan janji-janji mereka ke dalam kebijakan-kebijakan khusus, serta berbagi pengetahuan, dukungan teknis, dan pendanaan. Bank dengan cepat bergerak mendekati sasaran-sasarannya berdasarkan Rencana Tindak Perubahan Iklim, seperti komitmen Bank untuk meningkatkan pembiayaan iklim hingga 28 persen dari portofolio Grup Bank pada 2020. Pada tahun fiskal 2018, Grup Bank Dunia berkomitmen sebesar $20,5 miliar untuk lebih dari 450 proyek-proyek terkait iklim, yang membentuk 32,1 persen dari jumlah keseluruhan pinjaman. Sejak peluncuran Rencana Aksi Perubahan Iklim, peningkatan pendanaan untuk aksi iklim ini telah mendorong hasil yang kuat dan berkontribusi terhadap pembangunan 18 gigawatt pembangkit listrik dengan energi terbarukan atau integrasi di negara berkembang, dan memampukan 38 juta penduduk di 18 negara untuk memiliki akses ke data cuaca dan sistem peringatan dini yang andal, sehingga mereka siap menghadapi dan aman dari bencana alam, di samping investasi-investasi lainnya. Membangun ketahanan kota dan masyarakat secara proaktif Ketahanan terhadap guncangan-guncangan dan ancaman-ancaman global dapat dibangun ke dalam struktur kota dan masyarakat dengan perencanaan matang dan pemikiran proaktif. Secara global, 54 persen penduduk tinggal di daerah perkotaan hari ini, dan pada tahun 2045, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan diperkirakan akan meningkat hingga 1,5 kali lipat menjadi 6 miliar. Upaya-upaya Bank dalam pembangunan perkotaan bertujuan untuk membangun kota-kota dan masyarakat berkelanjutan melalui proses urbanisasi yang inklusif, berketahanan dan rendah karbon, produktif, dan layak huni. Program Ketahanan Kota (City Resilience Program) Bank Dunia, misalnya, adalah sebuah upaya untuk membantu pemerintah kota membangun ketahanan yang lebih tangguh terhadap risiko-risiko iklim dan bencana. Program ini berfungsi untuk menyediakan keahlian-keahlian teknis atau akses ke pembiayaan, karena terkadang kota-kota tersebut kekurangan pendanaan untuk melakukan berbagai investasi yang diperlukan dan mahal guna memperkuat ketahanan perkotaan mereka. Program tersebut akan mampu mewujudkan hal ini dengan memanfaatkan keahlian Bank dan mendampingi kota-kota tersebut dalam memperluas akses mereka ke modal. Sejak diluncurkan pada bulan Juni tahun 2017, 28 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Menjalin kemitraan untuk menegaskan komitmen perubahan iklim B ank Dunia bermitra dengan berbagai pemerintah, PBB, dan sektor swasta untuk mempercepat kemajuan dalam perjuangan mengatasi perubahan iklim. One Planet Summit, sebuah kerjasama antara Pemerintah Perancis, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Bank Dunia, yang berlangsung pada bulan Desember 2017 untuk menandai peringatan dua tahun penandatanganan Perjanjian Paris, adalah contoh menonjol dari hal tersebut. Berkumpulnya para kepala negara dari lebih dari 50 negara, organisasi-organisasi PBB, para CEO dari sektor swasta, walikota, filantropis, dan peneliti ini menyerukan kepada para peserta untuk melangkah lebih jauh lagi dalam komitmen perubahan iklim mereka masing-masing, serta menyediakan sebuah forum untuk memobilisasi keuangan yang sangat dibutuhkan untuk tindakan iklim ini. Berbicara bersama Presiden Emmanuel Macron dari Perancis dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Presiden Kim mengumumkan beberapa komitmen iklim baru Bank Dunia dan IFC. Di antaranya bahwa, mulai tahun 2018, Grup Bank Dunia akan melaporkan emisi gas rumah kaca dari proyek-proyek investasi yang dibiayainya di sektor-sektor kunci penghasil emisi, seperti energi. Selain itu, setelah tahun 2019, Grup Bank Dunia tidak akan lagi membiayai proyek-proyek hulu minyak dan gas, kecuali dalam keadaan luar biasa. Salah satu tema kunci konferensi tingkat tinggi tersebut adalah kekuatan sektor swasta untuk melawan perubahan iklim dengan menyediakan inovasi, pembiayaan, dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Para investor dari manajer aset, dana pensiun, asuransi, dan dana abadi/kekayaan negara (sovereign wealth fund) terkemuka bergabung dalam Climate Action 100+ (Tindakan Iklim 100+) guna mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka serta meningkatkan pengungkapan dan pengawasan ancaman-ancaman terkait iklim, sementara 225 lembaga keuangan lainnya membuat perjanjian-perjanjian tambahan terkait iklim. Selain itu, Bank Dunia dan para mitranya juga meluncurkan atau memperbarui serangkaian prakarsa iklim yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana dan meningkatkan tindakan iklim di seluruh dunia, termasuk menjalin kemitraan- kemitraan baru guna membiayai ketahanan masyarakat perkotaan antara Program Ketahanan Kota Bank Dunia (World Bank’s City Resilience Program) dan Ikrar Global Para Walikota untuk Iklim & Energi (Global Covenant of Mayors for Climate & Energy), serta Program Hidromet di Afrika, sebuah komitmen untuk meningkatkan investasi langsung baru setidaknya $100 juta per tahun untuk memodernisasi hidromet di 15 negara dan empat pusat iklim regional di Afrika hingga tahun 2024. MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 29 program ini telah terlibat dalam pengembangan program-program investasi dalam infrastruktur berketahanan di 45 kota di seluruh dunia . Selama beberapa dekade terakhir, Bank telah muncul sebagai pemimpin global dalam manajemen risiko bencana (Disaster Risk Management, DRM), yang mendukung negara-negara klien dalam menilai paparan terhadap bahaya-bahaya dan mengatasi risiko-risiko bencana. Bank Dunia menyediakan dukungan teknis dan keuangan untuk melakukan penilaian risiko, pengurangan risiko, kesiapsiagaan, perlindungan keuangan, serta pemulihan ketahanan dan pembangunan kembali, dan semua proyek yang didukung oleh Bank Dunia saat ini menyertakan pencermatan risiko iklim dan bencana untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut turut membangun ketahanan masyarakat yang ada di sana. Selama enam tahun terakhir, investasi DRM tahunan Bank Dunia telah meningkat dari $3,7 miliar pada tahun fiskal 2012 menjadi $5,3 miliar pada tahun fiskal 2018, atau 1 1 persen dari keseluruhan komitmen Bank. Dengan memberikan dukungan untuk DRM, Bank mengusung pendekatan multisektoral yang menyeluruh dalam pengelolaan risiko bencana. Program-program pembangunan sosial Bank Dunia adalah cara lain untuk membantu membangun ketahanan dalam masyarakat. Dukungan Bank ini mencakup semua sektor dan bidang yang dikerjakannya, mengusung inklusi sosial terhadap penduduk miskin dan rentan melalui pemberdayaan masyarakat, membangun masyarakat yang kohesif dan berketahanan, serta memungkinkan lembaga-lembaga menjadi lebih mudah diakses dan bertanggung jawab terhadap para warga negara. Program-program ini didukung dengan analisa untuk memastikan operasi-operasi peminjaman yang dilakukan oleh Bank memberikan manfaat bagi penduduk miskin dan rentan di negara-negara yang dilayaninya. Selain itu, Bank Dunia juga terus mengarusutamakan pelibatan masyarakat di seluruh portofolio operasi-operasinya, dan memiliki sebuah portofolio aktif proyek-proyek pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berbasis masyarakat, sebuah pendekatan yang memberikan kendali atas keputusan-keputusan perencanaan dan sumber daya investasi untuk proyek- proyek pembangunan setempat kepada kelompok-kelompok masyarakat. Membangun ketahanan rumah tangga dan menanggapi beragam guncangan Bank Dunia saat ini semakin meningkatkan bantuannya kepada negara-negara dalam mengembangkan berbagai sistem untuk menanggapi krisis dengan memanfaatkan pemodelan dan pemetaan risiko, penguatan sistem peringatan dini, pemastian adanya perlindungan keuangan sebelum terjadi guncangan, serta penanaman investasi dalam sistem-sistem perlindungan sosial adaptif yang memastikan bahwa rumah tangga siap menghadapi krisis dan sistem perlindungan sosial siap menanggapi. Sistem-sistem tanggap krisis semacam ini memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi penduduk yang rentan menjadi lebih miskin ketika mereka menghadapi guncangan, hal-hal yang mungkin dibutuhkan dalam pemulihan mereka, serta bagaimana membiayai dan menyediakan dukungan kepada mereka pada saat krisis terjadi. Tahun ini, Bank mendukung kegiatan berbagi pengalaman dalam mengembangkan sistem- sistem tersebut melalui Forum Pembelajaran Selatan-Selatan (South-South Learning Forum) tentang “Membangun Ketahanan melalui Perlindungan Sosial Adaptif.” Lebih dari 250 peserta, termasuk para pejabat pemerintah dari 68 negara klien, menghadiri forum yang dilaksanakan pada bulan Februari 2018 tersebut. Bank Dunia sedang mendukung negara-negara untuk memperkuat sistem perlindungan sosial dalam lingkungan yang penuh tantangan ini. Sebagai contoh, Bank Dunia mendukung Program Jaring Pengaman Produktif Perdesaan Ethiopia, yang mencakup hubungan-hubungan inovatif dengan berbagai tindakan tanggap bencana dan kemanusiaan melalui sistem perlindungan sosial yang dijalankan oleh pemerintah. Bank Dunia juga sedang mendukung sistem perlindungan sosial adaptif di seluruh wilayah Sahel, termasuk kemampuan untuk meningkatkan skala tanggap terhadap guncangan dan alih tanggap iklim di Burkina Faso. Dalam kemitraannya dengan PBB, Bank juga telah membantu Yaman dalam menggunakan sistem perlindungan sosialnya untuk membantu rumah tangga mengatasi konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut. Sebuah proyek gabungan IDA-IFC yang inovatif di Côte d’Ivoire adalah sebuah contoh yang baik mengenai pelaksanaan pekerjaan perlindungan sosial yang dilakukan oleh Grup Bank Dunia. Program ini membantu memperluas cakupan perlindungan sosial dengan memanfaatkan inovasi 30 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Meningkatkan dukungan untuk wilayah-wilayah rentan dan konflik K emiskinan dan kerentanan semakin saling terkait. Pada tahun 2030, proyeksi menunjukkan bahwa antara 43 dan 60 persen penduduk sangat miskin di dunia akan hidup dalam keadaan-keadaan yang ditandai dengan kerentanan, konflik, dan kekerasan (fragility, conflict, and violence, FCV), dan risiko-risiko serius, seperti ekstremisme dengan kekerasan, perubahan iklim, pandemi, dan ketahanan pangan yang rendah, terus meningkat. Grup Bank Dunia tengah meningkatkan skala upaya-upaya untuk memaksimalkan dampak yang dapat ditawarkannya dalam situasi FCV. Sebagai prioritas pembangunan utama, Grup Bank menggandakan sumber daya untuk negara-negara terdampak FCV menjadi lebih dari $14 miliar di bawah pengisian kembali IDA yang ke-18. Mekanisme pembiayaan baru termasuk $2 miliar untuk mendukung para pengungsi dan penduduk asli, $2,5 miliar untuk memacu perusahaan swasta, dan sebuah Rezim Mitigasi Risiko yang mendukung prakarsa-prakarsa proaktif untuk membantu negara-negara mengurangi risiko-risiko yang diakibatkan kerentanan. Upaya-upaya yang dilakukan pada tahun fiskal ini difokuskan pada pengoperasian peluang-peluang baru ini dengan cepat. Untuk IDA18 Refugee Sub-Window, kelayakannya telah ditetapkan untuk sembilan negara yang secara kolektif menampung lebih dari 62 persen pengungsi yang berada di negara-negara klien IDA dan gabungan IBRD/IDA. Kamerun menjadi negara pertama yang menerima manfaat dari peluang ini, dengan disetujuinya hibah senilai $130 juta pada bulan Mei 2018 untuk membantu menyediakan akses ke perawatan kesehatan, pendidikan, jaring pengaman sosial, dan infrastruktur sosial dan ekonomi bagi para pengungsi dan penduduk asli. Bank Dunia juga membantu menangani kebutuhan-kebutuhan para pengungsi Rohingya di Bangladesh melalui tambahan sebesar $50 juta yang didukung sebagian melalui jendela ini untuk Proyek Dukungan Sektor Kesehatan yang telah ada, dengan kontribusi dari Pemerintah Kanada. Ini merupakan paket dukungan pertama yang jumlahnya dapat mencapai total $480 juta dan dirancang untuk meningkatkan pendidikan, mengusung pengembangan keterampilan, serta menyediakan layanan-layanan dasar, termasuk air bersih dan sanitasi, bagi para pengungsi secara bertahap. Meratanya kerentanan secara global telah lama direpresentasikan dengan sebuah garis datar dan lurus. Bank Dunia bertujuan untuk mengubah garis datar tersebut menjadi sebuah kurva yang menurun tajam. Untuk itu, Bank Dunia, dalam kemitraannya dengan PBB, senantiasa bekerja untuk memfokuskan kembali perhatian masyarakat internasional terhadap upaya-upaya pencegahan. Pada bulan Maret tahun 2018, kedua lembaga ini menerbitkan laporan bersama, Jalan menuju Kedamaian: Pendekatan-pendekatan Inklusif untuk Mencegah Konflik Berkekerasan (Pathways for Peace: Inclusive Approaches to Preventing Violent Conflict), yang memperkirakan bahwa konflik berkekerasan telah menelan biaya hingga $13,6 triliun per tahun secara global. Menurut penelitian ini, pencegahan dapat menghemat hingga $70 miliar setiap tahunnya. MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 31 dalam teknologi. Rumah tangga-rumah tangga yang rentan menerima hibah transfer tunai dari pemerintah melalui teknologi uang elektronik (mobile money technology). Sekitar 210.000 individu dari rumah tangga miskin telah menerima manfaat dari rekening-rekening uang seluler mereka dan pembayaran tunai digital. Menanggapi wabah penyakit secara cepat Sebuah pandemi yang parah dapat mengakibatkan jutaan kematian dan kerugian yang signifikan terhadap GDP secara global. Investasi-investasi yang dilakukan oleh Bank Dunia mendukung perluasan kemampuan kesiapsiagaan terhadap pandemi dari sistem-sistem kesehatan negara untuk menghentikan wabah penyakit sebelum menjadi pandemi. Di bawah program IDA18, investasi-investasi ini akan dilakukan setidaknya di 25 negara, bersama dengan investasi dalam kesiapsiagaan terhadap pandemi di beberapa negara IBRD. Selain itu, dukungan Bank Dunia kepada Kelompok Kerja Internasional mengenai Kesiapan Pembiayaan, serta kepemimpinannya menggandeng para pembuat kebijakan—para menteri keuangan negara, khususnya— dalam beberapa simulasi pandemi, telah membantu mendorong kesadaran akan pentingnya berinvestasi dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi tersebut. Ketika terjadi wabah atau pandemi yang parah, Fasilitas Pembiayaan Darurat Pandemi (Pandemic Emergency Financing Facility, PEF) akan memungkinkan Bank untuk melakukan tanggapan dengan cepat dan dini. Didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), sektor swasta, dan para negara donor seperti Jepang, Jerman, dan Australia, PEF merupakan bentuk asuransi pandemi pertama, yang secara inovatif memadukan pembiayaan publik dan swasta, termasuk dari pasar modal. PEF, yang terdiri baik dari komponen tunai maupun asuransi, mulai beroperasi pada bulan Juli 2017 untuk periode awal selama tiga tahun dan sekarang telah mencakup keseluruh 77 negara IDA dengan asuransi pandemi tanpa biaya. Pada bulan Mei 2018, PEF telah membuat komitmen pertamanya dari jendela tunai dalam bentuk hibah senilai $12 juta untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan dalam melakukan tindakan tanggap terhadap wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo. Pencairan dana yang cepat dari sumber daya ini telah membantu pemerintah memfokuskan upaya-upaya mereka untuk langsung menanggapi krisis, ketimbang mengumpulkan dana. 32 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 BEKE R JA DI SEM UA S EK TO R: Kita harus menjadi lembaga yang bergerak secara terpadu dengan “ seluruh bidang berbeda yang kita miliki dan memberikan nilai yang sangat berharga bagi negara-negara anggota kita” — JIM YONG KIM Di semua bidang yang dipaparkan di atas, Bank Dunia berupaya memberikan solusi-solusi pembangunan terbaik kepada para kliennya. Namun, kekuatan unik dari Bank Dunia adalah kemampuannya untuk memadukan keahlian-keahlian dari beragam sektor untuk membantu negara-negara dalam merancang, membiayai, dan melaksanakan proyek-proyek berkelanjutan yang lebih bermanfaat dan berdampak. Dalam menyediakan solusi-solusi yang saling bergantung dan multisektoral tersebut, Bank membantu mewujudkan hasil-hasil berkelanjutan seraya tetap memperhatikan prioritas lokal, negara, dan kawasan. Di Bangladesh, misalnya, Bank mendukung proyek-proyek untuk meningkatkan keterhubungan transportasi negara, tetapi hal tersebut juga memiliki efek yang lebih luas dikarenakan adanya integrasi pendekatan dari berbagai sektor. Komitmen $360 juta yang sedang berlangsung untuk Proyek Transportasi Saluran Air Regional akan menjadikan jalur air pedalaman sepanjang 900 kilometer di Koridor Chittagong- Dhaka-Ashuganj dan beragam rute penghubung lebih mudah untuk dilayari, dengan menyertakan berbagai solusi dari keahlian Bank baik dalam bidang transportasi, maupun dalam bidang perdagangan, lingkungan, dan infrastruktur untuk membantu memangkas waktu tempuh dan biaya untuk angkutan barang dan penumpang serta secara berkelanjutan menguatkan perdagangan nasional dan kawasan. Proyek ini juga mendukung peningkatan inklusivitas sosial dengan mengembangkan pelabuhan- pelabuhan sungai kunci yang menyertakan fasilitas-fasilitas yang aman, bersih, dan ramah perempuan, seperti fasilitas kamar mandi dan ruang tunggu. Sejalan dengan hal ini, Proyek Jaringan Penghubung Regional senilai $150 juta akan dapat memodernisasi infrastruktur, sistem, dan prosedur-prosedur untuk meningkatkan keterhubungan dan perdagangan Bangladesh dengan India, Bhutan, dan Nepal. Dengan membaiknya pelabuhan darat utama, maka investasi ini akan meningkatkan volume perdagangan dan mengurangi waktu untuk pemeriksaan perizinan di pos- pos perbatasan. Selain solusi-solusi perdagangan, transportasi, dan infrastruktur dalam proyek ini, investasi tersebut juga akan menyertakan sebuah perspektif yang mempertimbangkan isu-isu gender. Proyek ini akan melakukan kegiatan percontohan untuk membantu meniadakan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perempuan dalam perdagangan dan bisnis, serta program pengembangan keterampilan untuk membantu lebih banyak pedagang perempuan masuk ke jaringan perdagangan formal dan rantai nilai global. Wawasan yang diperoleh dari proyek ini akan membantu pengembangan infrastruktur, logistik, dan layanan-layanan transportasi khusus untuk perempuan pada masa depan. Sebagaimana ditunjukkan oleh proyek-proyek ini, dengan memanfaatkan basis pengetahuan kolektif yang dimilikinya, serta pembelajaran dari berbagai operasi dan pengalaman dari negara-negara anggotanya, Bank Dunia menyediakan solusi-solusi berlapis untuk proyek-proyek yang didukungnya. Penyertaan perspektif lingkungan ke dalam proyek infrastruktur atau perspektif pertimbangan gender ke dalam proyek perdagangan, memungkinkan Bank untuk memfasilitasi dampak-dampak pembangunan yang secara keseluruhan lebih besar dibanding dampak bila mereka dijalankan terpisah dan yang dapat bertahan lama. Selama Bank terus melanjutkan pekerjaannya di jalur yang ia tekuni menuju pencapaian tujuan-tujuannya, Bank juga akan terus mengembangkan perspektif-perspektif beragam dan ide-ide inovatif sebagai bagian dari dukungan yang ditawarkan kepada negara-negara klien guna membantu mereka memenuhi kebutuhan pembangunan mereka. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/topics. MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 33 Pembiayaan Inovatif untuk Solusi-solusi Pembangunan Melalui pasar-pasar modal global, Bank Dunia telah memobilisasi pendanaan untuk negara-negara kliennya selama lebih dari 70 tahun, dengan memanfaatkan modal disetor sebesar $16 miliar dari para pemegang sahamnya guna mendanai berbagai proyek dan program senilai $600 miliar untuk membantu negara-negara klien menangani prioritas-prioritas pembangunan di seluruh dunia. Bank Dunia memanfaatkan peringkat triple-A IBRD dan posisi kuatnya di pasar untuk secara efektif mengumpulkan dana antara $45 dan $55 miliar per tahun untuk mendukung mandat pembangunan berkelanjutan Bank Dunia, untuk mengembangkan perangkat- perangkat keuangan inovatif yang mendukung prioritas-prioritas pembangunan global, dan untuk membantu negara-negara klien mengelola risiko dan membangun ketahanan. Menggalang modal swasta untuk negara-negara termiskin Pada bulan April 2018, IDA untuk pertama kali dalam sejarahnya sepanjang 60 tahun menerbitkan obligasi di pasar-pasar modal global, memanfaatkan posisi keuangannya yang kuat dan peringkat triple-A yang dimilikinya. Obligasi perdana IDA tersebut– senilai $1,5 miliar, diterbitkan dengan patokan dolar AS lima-tahun–mendapat sambutan sangat baik di pasar, dengan total pesanan mencapai $4,6 miliar dari seluruh dunia. Obligasi ini memelopori model baru dalam pembiayaan pembangunan yang menggabungkan pendanaan dari lembaga donor dengan pendanaan yang digalang melalui pasar modal, meningkatkan kapasitas peminjaman IDA di IDA18 hingga 50 persen. Ke depannya, IDA akan terus mengembangkan program pinjamannya untuk menggalang dana yang melengkapi kontribusi donor, sehingga mampu memperluas investasi yang akan mengubah kehidupan di negara-negara termiskin. Mengkatalisasi transformasi menuju pasar modal berkelanjutan Bank Dunia adalah yang terdepan dalam memobilisasi investasi swasta untuk pembangunan melalui pasar modal. Sejak menerbitkan obligasi IBRD pertamanya pada tahun 1947, Bank telah menjadi promotor utama dari instrumen-instrumen pasar modal unik yang membuka peluang bagi sektor swasta untuk terlibat dalam prioritas- prioritas pembangunan global. Bank Dunia adalah salah satu penerbit obligasi hijau terbesar, misalnya, yang memanfaatkan pasar modal untuk mendukung proyek-proyek terkait iklim. Sejak menerbitkan obligasi berlabel obligasi hijau pertamanya pada tahun 2008, Bank telah menerbitkan setara $1 1 miliar melalui lebih dari 140 transaksi dalam 19 mata uang. Pada bulan April 2018, Bank menerbitkan obligasi hijau pertamanya dalam mata uang dolar Hong Kong (HK$1 miliar). Bank Dunia juga mendukung upaya-upaya negara untuk membangun pasar obligasi hijau. Melalui pekerjaan ini, Bank membantu para klien untuk menunjukkan kepemimpinan terkait tindakan keberlanjutan dan iklim, serta menawarkan peluang kepada para investor untuk mendukung solusi-solusi pembangunan yang menangani perubahan iklim. Pekerjaan Bank di bidang ini akan mendorong pertumbuhan dan inovasi. Pada tahun fiskal 2018, Bank mengidentifikasi adanya peluang untuk 34 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 memanfaatkan pasar utang syariah terbesar di dunia (Malaysia) untuk menggabungkan sukuk (Obligasi Islami) dan obligasi hijau ke dalam suatu instrumen keuangan baru guna pendanaan tindakan iklim: sukuk hijau. Dengan dukungan teknis dari Bank, Tadau Energy, sebuah perusahaan energi surya di Malaysia, menerbitkan sukuk hijau pertama di dunia pada bulan Juli 2017, dan berhasil menarik dana sebesar RM250 juta untuk membiayai listrik tenaga surya fotovoltaik berkapasitas 50 megawatt. Menyusul keberhasilan ini, empat sukuk hijau dan satu obligasi hijau diterbitkan oleh perusahaan Malaysia, dan Indonesia mengeluarkan sukuk hijau pemerintah pertama di dunia. Bank Dunia, bekerja sama dengan IFC, membantu Fiji menjadi penerbit obligasi hijau pemerintah pertama dari pasar berkembang di dunia (F $100 juta). Bank juga memberikan bantuan-bantuan teknis kepada Nigeria untuk menerbitkan obligasi hijau pemerintah Afrika pertama (N 10,69 miliar). Selain itu, Bank Dunia juga mendukung pengembangan Standar Obligasi Hijau ASEAN dan Peraturan Obligasi Hijau Otoritas Jasa Keuangan Indonesia. Dengan memanfaatkan evolusi pasar obligasi hijau dan peningkatan permintaan dari para investor terhadap peluang-peluang untuk menciptakan dampak positif, Bank Dunia telah memperluas penawaran instrumen-instrumen investasi berkelanjutannya. Pada bulan Januari 2018, IBRD menerbitkan sebuah obligasi untuk meningkatkan kesadaran bagaimana pemberdayaan perempuan dan anak perempuan merupakan salah satu cara paling efektif untuk mempercepat pembangunan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan membangun masyarakat berkelanjutan di seluruh dunia. Obligasi itu menggalang dana sebesar $1 miliar dari para investor kelembagaan di pasar dolar Kanada. Pada bulan Februari, Bank Dunia melakukan penempatan (private placement) senilai $350 juta kepada Folksam Group untuk meningkatkan kesadaran akan empat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan—kesehatan dan kesejahteraan yang baik, kesetaraan gender, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta tindakan iklim—yang merupakan jangkar bagi strategi berkelanjutan Folksam. Bank Dunia juga mengusung transisi menuju pasar modal berkelanjutan melalui kemitraannya dengan Dana Investasi Pensiun Pemerintah Jepang. Kemitraan ini bertujuan mengidentifikasi dan mengatasi tantangan-tantangan untuk lebih memadukan Lingkungan, Sosial, dan Pemerintahan (Environment, Social, and Government, ESG)–seperti data yang kurang memadai dan standar yang berbeda–dengan tujuan yang lebih luas, yaitu mengarahkan lebih banyak penanaman modal untuk investasi berkelanjutan. Membangun ketahanan dengan solusi-solusi asuransi bencana dan alih risiko Bank Dunia adalah penyedia asuransi risiko terbesar untuk negara-negara. Dengan melakukan intermediasi antara negara-negara klien dan pasar modal dan melalui obligasi Bank Dunia langsung dan transaksi derivatif over-the-counter, Bank membantu negara-negara dalam membangun ketahanan terhadap risiko-risiko bencana alam, wabah penyakit pandemi, dan risiko-risiko destabilisasi lainnya. Cakupan alih risiko memberikan perlindungan kepada pemerintah, tanpa menambah utang publik, dan merupakan sebuah pelengkap penting untuk sumber pendanaan lainnya, termasuk dana darurat, cadangan anggaran, jalur kredit, dan bantuan internasional. Hingga saat ini, Bank telah membantu para klien dengan menyediakan lebih dari $3,9 miliar dalam cakupan terhadap risiko-risiko bencana, cuaca, dan kesehatan. Pada tahun fiskal 2018, Bank menerbitkan obligasi senilai $360 juta untuk Meksiko guna menutupi biaya-biaya penanggulangan gempa bumi dan angin topan, serta menyediakan $206 juta cakupan asuransi bencana mata uang lokal bagi 25 provinsi di Filipina atas kerugian akibat angin topan dan gempa bumi yang cukup kuat. Dua pembayaran telah dilakukan untuk program tersebut pada tahun fiskal ini. Meksiko menerima pembayaran $150 juta menyusul terjadinya gempa berkekuatan 8,2 pada bulan September 2017. Pada bulan Desember 2017, Angin Topan Vinta memicu pembayaran parsial senilai PHP83,5 juta ($1,6 juta) untuk provinsi Davao del Sur di Filipina. Pada bulan Juni 2018, Bank menerbitkan serangkaian obligasi bencana senilai $1,3 miliar untuk melindungi Chili, Kolombia, Meksiko, dan Peru dari potensi kerugian akibat gempa bumi. Rangkaian peristiwa ini merupakan transaksi-transaksi asuransi risiko pemerintah terbesar yang pernah dilakukan dan menandai Bank Dunia sebagai penyedia asuransi risiko pemerintah terbesar. PEMBIAYAAN INOVATIF UNTUK SOLUSI-SOLUSI PEMBANGUNAN 35 Membantu para klien dalam mengelola utang publik Ketika pemerintah dan entitas-entitas publik lain membutuhkan pembiayaan untuk investasi pembangunan, pinjaman adalah salah satu opsi yang tersedia. Memastikan bahwa utang publik tidak merusak tujuan pembangunan membutuhkan praktik- praktik manajemen yang baik. Pengelolaan utang publik yang efektif, strategis, dan efisien adalah landasan stabilitas keuangan dan kebijakan fiskal yang berkelanjutan. Pada tahun fiskal 2018, Bank Dunia bekerja sama dengan 38 kantor pengelola utang federal dan subnasional di 33 negara di seluruh kawasan dunia, membantu pemerintah-pemerintah membangun kapasitas kelembagaannya di semua bidang yang diperlukan dalam pengelolaan utang pemerintah yang efektif. Selama tahun fiskal 2018, layanan penasihat pengelolaan utang Bank Dunia telah menjangkau lebih dari 500 praktisi pengelolaan utang di berbagai negara melalui webinar, lokakarya dan forum, komunikasi online dan kelompok sejawat virtual (virtual peer group), serta pertemuan tatap muka untuk membangun dan mengelola hubungan jangka panjang dengan para pengelola utang di negara-negara mitra. Bank Dunia juga menyediakan repositori pengetahuan dalam bentuk laporan penelitian dan publikasi untuk mendukung diskusi dan penelitian lebih lanjut. Pada masa depan, Bank Dunia akan terus menggunakan inovasi-inovasi pasar modal untuk membiayai pembangunan berkelanjutan, melayani para klien melalui layanan penasihat dan proyek manajemen risiko, serta memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk membantu negara-negara berinvestasi dalam kebutuhan- kebutuhan pembangunan mereka. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi treasury.worldbank.org. 36 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Mengusung Pembangunan dengan Penelitian, Analisa, dan Data Pengetahuan adalah hal yang sangat penting untuk pembangunan. Bank Dunia berfokus pada solusi-solusi pembangunan berbasis bukti dan memberikan wawasan global untuk memecahkan tantangan pembangunan menggunakan laporan dan publikasi, layanan analisa mendalam, dan data pembangunan yang tersedia secara bebas. Meneliti topik-topik yang paling mendesak saat ini Bank Dunia mengusung pembangunan menggunakan produk-produk pengetahuannya, yang meliputi laporan-laporan utama, makalah penelitian, basis data, dan indikator global. Akses yang lebih luas ke penelitian dan data memungkinkan para pembuat kebijakan dan kelompok-kelompok advokasi untuk membuat keputusan yang lebih patut dan mengukur kemajuan secara lebih akurat. Pada tahun fiskal 2018, Bank telah menerbitkan beberapa laporan penting, termasuk: •   Laporan Pembangunan Dunia tahun 2018: Belajar Mewujudkan Janji Pendidikan (World Development Report 2018: Learning to Realize Education’s Promise). Setiap tahun, World Development Report menyajikan topik-topik yang sangat penting bagi pembangunan global. Edisi tahun 2018—ke-40 untuk seri laporan ini— adalah yang pertama yang sepenuhnya dicurahkan untuk pendidikan. Menurut laporan tersebut, meskipun terdapat peningkatan global yang cukup tinggi dalam akses ke pendidikan, penilaian terhadap pembelajaran baru-baru ini mengungkapkan bahwa banyak anak-anak di seluruh dunia yang meninggalkan sekolah tanpa memiliki keterampilan literasi dan berhitung dasar, alih-alih keterampilan-keterampilan tingkat tinggi yang diperlukan untuk abad ke-21. Di banyak negara berpendapatan rendah dan menengah, keterampilan- keterampilan mereka jauh tertinggal dari apa yang diharapkan oleh negara-negara itu. Laporan itu menggunakan data baru untuk mendiagnosa penyebab krisis pembelajaran ini dan cara mengatasinya. Laporan tersebut mengusulkan untuk memulai dengan metrik pembelajaran dan program berbasis bukti untuk membuat sekolah yang memberikan hasil bagi para pelajarnya, dan mendesak negara-negara untuk mengatasi hambatan-hambatan teknis dan politis dalam pembelajaran pada tataran sistem yang sangat sulit dihilangkan. •   Melakukan Usaha di Tahun 2018: Reformasi untuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan (Doing Business 2018: Reforming to Create Jobs). Doing Business membandingkan peraturan-peraturan bisnis di 190 negara guna menghasilkan data bagi para pemerintah untuk membantu mereka merancang kebijakan-kebijakan regulasi bisnis yang sehat dan mendorong penelitian tentang dimensi-dimensi penting dari lingkungan peraturan untuk perusahaan. Laporan ini memberi peringkat ekonomi tentang “kemudahan menjalankan usaha” secara keseluruhan MENGUSUNG PEMBANGUNAN DENGAN PENELITIAN, ANALISA, DAN DATA 37 dan menganalisa berbagai reformasi terhadap peraturan-peraturan bisnis–dengan demikian, mengidentifikasi negara-negara mana yang memperkuat lingkungan bisnis mereka. Pemberian peringkat tahunan telah berfungsi memacu negara-negara untuk melakukan reformasi yang bermanfaat untuk membantu menciptakan aturan-aturan yang adil, efisien, dan transparan untuk sektor swasta domestik. Dalam 15 tahun keberadaannya, lebih dari 3.100 reformasi bisnis telah dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia untuk mempermudah usaha kecil dan menengah dalam negeri memulai, beroperasi dan berkembang. •   Perempuan, Bisnis, dan Hukum tahun 2018 (Women, Business, and the Law 2018). Laporan ini mengukur ketidaksetaraan gender dalam hukum. Kumpulan datanya mengidentifikasi hambatan-hambatan yang menghalangi partisipasi ekonomi di kalangan penduduk perempuan dan mendorong reformasi terhadap undang-undang yang diskriminatif. Laporan itu—kini merupakan edisi kelima—memperkenalkan penilaian yang akan menjadi masukan yang lebih patut bagi agenda reformasi, melacak kemajuan yang telah dicetak selama dua tahun terakhir, dan mengidentifikasi peluang-peluang guna memastikan pemberdayaan ekonomi bagi semua. Laporan ini mencatat bahwa pemerintah di 65 negara telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan inklusi ekonomi bagi perempuan, dengan memberlakukan 87 reformasi hukum selama dua tahun terakhir. Namun, penduduk perempuan terus menghadapi hambatan-hambatan yang jamak ditemukan, mengakar dalam undang-undang, menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan, dan mencegah mereka memiliki usaha dengan membatasi akses mereka ke kredit atau kendali atas properti yang didapatkan dari pernikahan mereka. •   Prospek-prospek Ekonomi Global (Global Economic Prospects). Diterbitkan pada bulan Januari dan Juni, laporan utama paruh tahunan ini menganalisa perkembangan ekonomi dan prospek global, kawasan, dan nasional. Setiap edisi berisikan laporan-laporan dengan fokus khusus pada perkembangan ekonomi yang relevan dengan pembuatan dan perencanaan kebijakan. Prospek Ekonomi Global, Juni 2018: Perubahan Arus? (Global Economic Prospects, June 2018: The Turning of Tide?) mencatat bahwa meskipun terjadi perlemahan baru-baru ini, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan tetap menguat pada tahun ini. Namun, pertumbuhannya diperkirakan akan melambat pada 2019 dan 2020 akibat penurunan ekonomi global, perdagangan dan investasi yang moderat, serta persyaratan-persyaratan pembiayaan yang semakin ketat. Laporan ini merekomendasikan kebijakan-kebijakan untuk membangun kembali penyangga (buffer) dan mempercepat reformasi untuk meningkatkan daya saing, beradaptasi terhadap perubahan-perubahan teknologi, dan mengusung keterbukaan perdagangan. Risiko-risiko terhadap prospek ekonomi global mencakup kemungkinan gangguan pasar keuangan, peningkatan proteksionisme perdagangan, dan eskalasi ketegangan geopolitik. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/research. Memanfaatkan Layanan Penasihat dan Analisa: Saran teknis untuk tantangan-tantangan khusus Layanan Penasihat dan Analisa Bank Dunia (Advisory Services and Analytics, ASA) —yaitu kegiatan-kegiatan non-pinjaman Bank—adalah bagian penting bagaimana Bank berkontribusi dalam pembangunan. Negara-negara anggota menggunakan saran dan analisa teknis Bank Dunia untuk mengembangkan atau menerapkan kebijakan, program, dan reformasi yang lebih baik, yang akan membantu mereka mempertahankan pembangunan dalam jangka panjang. Pada tahun fiskal 2018, Bank Dunia menghasilkan 1.476 produk ASA di lebih dari 141 negara. Produk-produk ini berkisar dari laporan tentang isu-isu ekonomi dan 38 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 sosial kunci hingga lokakarya untuk berbagi pengetahuan, catatan-catatan kebijakan, dan rencana-rencana tindak pelaksanaan. Analisa ini seringkali mendasari kerangka kerja kemitraan, program pemerintah, dan proyek-proyek yang didukung oleh pinjaman dan jaminan Bank Dunia. Di Asia Timur dan Pasifik, misalnya, Bank Dunia telah memberikan dukungan teknis kepada beberapa negara untuk meningkatkan adaptasi dan ketahanan iklim guna mengurangi risiko iklim yang bisa berdampak pada masyarakat dan mata pencaharian. Reimbursable Advisory Services (RAS), bentuk lain dari ASA, adalah layanan penasihat khusus yang bekerja atas permintaan dan dibayar oleh negara-negara klien. Bank Dunia memiliki sekitar 175 perjanjian RAS yang sedang berjalan di 45 negara di seluruh enam wilayahnya, 1 19 di antaranya telah dituntaskan untuk 33 negara pada tahun fiskal 2018. Melalui layanan-layanan itu, Bank Dunia melayani semua negara anggotanya, termasuk negara-negara bukan peminjam. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/asa. Data untuk pembangunan: Sebuah kebajikan global Bank Dunia juga mengakui bahwa transparansi dan akuntabilitas sangat penting bagi proses pembangunan dan sentral dalam pencapaian misi Bank Dunia untuk mengentaskan kemiskinan. Komitmen Bank terhadap keterbukaan juga didorong oleh keinginan untuk memupuk kepemilikan publik, kemitraan, dan partisipasi dalam pembangunan dari berbagai pemangku kepentingan. Sebagai sebuah lembaga pengetahuan, Bank Dunia merasa bangga dapat berbagi pengetahuannya secara cuma-cuma dan terbuka. Statistik dan data adalah bagian penting dari pengetahuan tersebut dan bisa dengan mudah diakses melalui situs web Data Terbuka (Open Data) Bank Dunia oleh semua pengguna. Indikator-indikator Pembangunan Dunia (World Development indicators) adalah kumpulan indikator-indikator utama pembangunan Bank Dunia, yang disusun dari berbagai sumber resmi internasional yang diakui. Indikator-indikator ini menyajikan data pembangunan global terkini dan terakurat yang tersedia serta mencakup perkiraan-perkiraan pada tingkat nasional, kawasan, dan global. Bank Dunia juga telah menjalankan misi untuk bekerja sama dengan negara- negara kliennya guna memastikan semua negara klien memiliki data yang berfungsi sebagai bukti dalam pengambilan keputusan mereka. Para mitra Bank tengah berupaya mengumpulkan data yang baik dan mengusung akses dan penggunaannya. Pada tahun 2015, Bank Dunia mengidentifikasi 77 negara yang tidak memiliki data tingkat rumah tangga sama sekali, hanya pernah melakukan satu kali survei rumah tangga dalam 10 tahun terakhir, atau dua kali survei yang pelaksanaannya berjarak lebih dari lima tahun; sebagian besar adalah negara-negara IDA. Hal ini menghambat kemampuan mereka untuk membuat keputusan-keputusan terkait program dan kebijakan berdasarkan data dan untuk memantau kemiskinan dan tren kesejahteraan bersama. Bank Dunia saat ini sedang bekerja di semua negara IDA tersebut, baik melalui pinjaman atau bantuan teknis, untuk memastikan bahwa janji-janji yang ditetapkan pada tahun 2015, yaitu agar semua negara IDA menyelesaikan satu kali putaran survei pada tahun 2020, terpenuhi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi data.worldbank.org. MENGUSUNG PEMBANGUNAN DENGAN PENELITIAN, ANALISA, DAN DATA 39 Memobilisasi Kemitraan dalam sebuah Lanskap Pembangunan Baru Keragaman para peserta dalam masyarakat pembangunan global terus bertambah, dengan pelaku-pelaku tradisional dan non-tradisional yang mengambil peran-peran baru dan senantiasa berubah. Lanskap yang terus berkembang ini menginspirasi sebuah peta jalan baru dalam pembentukan kemitraan dan penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Memperkuat kemitraan untuk mempererat kolaborasi Pada tahun fiskal 2018, Bank Dunia menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja sama dengan para mitra dari semua latar dalam mengatasi tantangan-tantangan pembangunan global bersama. Filantropi dan sektor swasta. Untuk mendukung dan menyelaraskan dengan penekanan strategis dalam Memaksimalkan Pembiayaan untuk Pembangunan, Bank Dunia telah mempertajam fokusnya dalam membangun kemitraan dengan kelompok pelaku- pelaku yang berpengaruh yang jumlahnya semakin banyak, termasuk para yayasan, filantropis baru, pelaku investasi dampak (impact investing), wirausaha sosial, dan pemimpin pada sektor swasta lainnya. Kegiatan ini akan mengkatalisasi kemitraan- kemitraan inovatif dan mengaktifkan para pelopor baru dalam mendukung prioritas- prioritas lembaga, termasuk pengusiran paksa, iklim, gender, dan modal manusia. Masyarakat sipil. Bank Dunia terus memperkuat keterlibatan dan kerjasama dengan organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization, CSO), termasuk organisasi- organisasi berbasis agama. Sepanjang tahun, Bank mendorong keterlibatan CSO dalam diskusi mengenai kebijakan-kebijakan kunci, dan meningkatkan keterlibatannya dengan CSO di luar Washington, DC, termasuk di Indonesia di mana Grup Bank Dunia dan IMF akan mengadakan Pertemuan Tahunan pada tahun 2018. Forum Kebijakan Masyarakat Sipil (Civil Society Policy Forum) yang diselenggarakan pada Pertemuan Tahunan dan Musim Semi tahun ini memungkinkan Bank dan CSO untuk membahas isu-isu penting seperti keterlibatan warga negara, perantara keuangan, pendidikan, energi, dan perubahan iklim. Lebih dari 1.000 peserta CSO menghadiri Pertemuan Musim Semi—kontingen terbesar hingga saat ini—yang menunjukkan minat CSO yang tak pernah padam untuk terlibat dengan Bank Dunia. Sebuah Pameran Inovasi CSO yang baru, diadakan selama Forum Kebijakan musim semi, juga memberikan kesempatan unik bagi CSO untuk berinteraksi lebih erat dengan satu sama lain, mendelegasikan, staf Bank melalui sebuah pameran kampanye-kampanye advokasi mereka, perangkat data online, serta produk-produk dan intervensi-intervensi inovatif lainnya. Anggota parlemen. Sebagai para wakil terpilih, anggota-anggota parlemen adalah kunci untuk menyatukan suara masyarakat ke dalam program-program dan mengusung hasil pembangunan yang langgeng. Dalam konteks ini, Bank memperluas keterlibatannya dengan para anggota parlemen melalui prakarsa-prakarsa seperti program outreach percontohan dengan staf parlemen Eropa yang memfasilitasi kerjasama antara para legislator dan Bank Dunia, dengan tujuan memperdalam pemahaman, pengetahuan, dan kolaborasi bersama. Bank Dunia juga meluncurkan inisiatif anggota muda parlemen global (MP) dengan kelompok inti dari anggota parlemen yang berpengaruh di bawah usia 45 tahun, dalam upaya untuk menumbuhkan generasi pemimpin parlemen berikutnya yang berkomitmen untuk mengatasi tantangan pembangunan internasional. Tahun ini Bank 40 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 menyelenggarakan kunjungan lapangan ke Vietnam, yang memungkinkan delegasi 29 anggota parlemen dari 15 negara untuk melihat dampak proyek-proyek infrastruktur yang didanai Bank di Hanoi. Pertemuan Tahunan dan Musim Semi terus memberikan peluang-peluang pelibatan penting dengan para anggota parlemen. Konferensi Parlemen Global Tahunan 2018, yang dikoordinasi bersama dengan Jaringan Parlementer dan IMF, menjamu 205 anggota parlemen dari 58 negara, termasuk 9 ketua parlemen (pembicara dan wakil pembicara), 20 ketua komite, dan 35 anggota komite keuangan atau anggaran. Konferensi tersebut mencakup berbagai topik termasuk pengangguran penduduk muda dan penciptaan lapangan kerja, modal manusia, tata kelola, gender, dan pembiayaan pembangunan. Bermitra dalam komunitas. Bank secara aktif berupaya untuk terlibat dan berkontribusi terhadap komunitas-komunitas lokalnya, baik di Washington, DC, atau di kantor-kantor negara di seluruh dunia. Melalui program Hubungan Komunitas (Community Connections), seluruh Grup Bank Dunia dan stafnya secara pribadi bermitra dengan komunitas-komunitas lokal dan organisasi non-pemerintah melalui sumbangan-sumbangan staf, filantropi perusahaan yang sesuai, kesukarelaan, sumbangan berbentuk barang atau jasa, dan program-program magang untuk para siswa dari sekolah menengah atas setempat untuk memperkuat hubungan komunitas di lokasi-lokasi Bank beroperasi. Bersama-sama, program-program ini memanfaatkan tenaga-tenaga kerja internasional bermotivasi dan berpendidikan tinggi untuk perbaikan komunitas di mana mereka tinggal di seluruh dunia. Bekerja bersama untuk mengatasi masalah-masalah penting pada zaman kita Grup Bank Dunia secara aktif bekerja melalui seluruh lembaganya untuk memperkuat kolaborasi dan kemitraan yang dapat membantu menarik perhatian segera terhadap isu-isu global yang sangat penting. Kerentanan. Saat ini terdapat lebih dari 68 juta penduduk di seluruh dunia telah dipindahkan secara paksa dari rumah-rumah mereka, dan, menjelang tahun 2030, hampir separuh dari penduduk miskin akan hidup dalam situasi yang rentan dan terdampak oleh konflik. Penanganan masalah kerentanan dan pemindahan secara paksa ini, serta upaya mempersempit kesenjangan antara pekerjaan kemanusiaan dan pembangunan, merupakan hal penting untuk agenda pembangunan global dan sebuah prioritas bagi berbagai mitra dan pemangku kepentingan Bank Dunia. Tahun ini, Bank Dunia memfokuskan Dewan Penasihat tahunannya–sebuah pertemuan para pemimpin global yang mewakili sektor swasta, investor dampak (impact investors), filantropis, dan yayasan–pada kerentanan untuk menangani masalah kritis ini dari semua lini. Para peserta mendiskusikan krisis pengungsi Suriah dan menyampaikan perspektif kolektif mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi para pelaku yang bekerja dalam situasi-situasi rentan. Mereka juga mendiskusikan bagaimana memanfaatkan kekuatan masing-masing pelaku, seperti modal jangka panjang yayasan, kemampuan Bank untuk menghimpun para pemangku kepentingan, dan kemampuan sektor swasta untuk lentur, menciptakan lapangan kerja, dan memacu pertumbuhan ekonomi. Diskusi Dewan Penasihat menghasilkan komitmen dari yayasan, sektor swasta, dan Grup Bank Dunia untuk mempelajari kemungkinan platform penentuan mitra yang tepat (matchmaking) guna mendukung para pengungsi dan penduduk asli. Platform ini bertujuan untuk mencocokkan perusahaan sektor swasta dengan peluang bagi para pengungsi dan membuka pembiayaan investasi. Ini akan disertai dengan upaya advokasi global untuk mengubah narasi di sekitar pengungsi. Perubahan iklim. Tahun fiskal ini Bank memobilisasi kemitraan di seluruh publik, swasta, multilateral, dan lingkungan masyarakat sipil untuk memajukan agenda iklim. Pekerjaan berlanjut dalam membentuk Invest4Climate, sebuah platform yang dikembangkan dengan mitra PBB untuk meningkatkan pendanaan publik dan filantropi ke kerumunan dalam investasi sektor swasta untuk tindakan iklim di negara-negara berkembang. Dan pada bulan Mei, Bank menyampaikan edisi kedua "Innovate4Climate" - konferensi tahunan baru yang mempertemukan para pemimpin keuangan, bisnis, teknologi, dan kebijakan untuk mendorong investasi iklim. MEMOBILISASI KEMITRAAN DAL AM SEBUAH L ANSKAP PEMBANGUNAN BARU 41 Sejak tahun 201 1, Connect4Climate (C4C) telah membangun sebuah jaringan global dengan lebih dari 500 mitra dari kalangan masyarakat sipil, kelompok pemuda, sektor swasta, organisasi internasional, dan lain-lain. C4C menghubungkan para individu dan kelompok, memperkuat wacana dan interaksi, serta berbagi informasi untuk mempromosikan peristiwa-peristiwa dan kegiatankegiatan terkait iklim, dengan penekanan kuat pada pelibatan para pemuda. Tahun ini, C4C terlibat dalam inisiatif-inisiatif yang meningkatkan kesadaran dan advokasi tentang perubahan iklim. Ini termasuk All4theGreen di Bologna, sebuah program yang menaungi lebih dari 80 acara dengan fokus pada perubahan iklim menjelang dan selama Pertemuan Menteri Lingkungan G-7 pada bulan Juni 2017, dan Uniting4Climate, sebuah kampanye yang dikembangkan melalui kerjasama dengan Konvensi Kerangka Kerja tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa- Bangsa dan pemerintah Fiji, Italia, dan Jerman menjelang dan selama Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2017 yang diadakan di Bonn pada bulan November 2017 dan One Planet Summit yang diadakan di Paris pada bulan Desember 2017. C4C juga berhasil meneruskan keterlibatan jangka panjangnya dengan industri film melalui kampanye global Film4Climate yang didedikasikan untuk memajukan tindakan iklim dan penyertaan pesan keberlanjutan dalam film dan penuturan kisah visual secara kreatif. Akhirnya, Jaringan Petugas Penghubung Sektor Swasta (Private Sector Liaison Officers, PSLO) juga memfokuskan misi utamanya pada energi berkelanjutan dan pertanian cerdas iklim di Washington, DC, dan Abidjan, Côte d’Ivoire. Modal manusia. Ketika ekonomi global kembali menguat setelah mengalami penurunan, semakin banyak negara yang mampu mewujudkan capaian- capaian ekonomi secara nyata. Capaian-capaian ini mungkin tidak berlangsung lama dan peluang-peluang tersebut dapat saja terlewatkan jika negara-negara tidak berinvestasi dalam modal manusia guna mempersiapkan warganya untuk pekerjaan-pekerjaan masa depan. Karena Bank Dunia berupaya untuk mendorong investasi yang lebih banyak dan lebih baik pada manusia, hal ini berarti Bank Dunia menempatkan modal manusia sebagai pusat dari agenda- agenda globalnya melalui Proyek Modal Manusia (Human Capital Project). Bank telah melibatkan para pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta, serta dari masyarakat sipil dan yayasan, guna memobilisasi dukungan global untuk usaha ini. Dari Pertemuan Tahunan 'Human Capital Summit’, di mana para pemimpin pemerintah termasuk Presiden Paul Kagame dari Rwanda berkomitmen untuk segera bertindak dan menanamkan investasi dalam modal manusia, hingga diskusi Pertemuan Musim Semi tentang bagaimana menjadikan modal manusia sebuah proyek untuk dunia dengan Bill Gates dan Menteri Luar Negeri Inggris untuk Pembangunan Internasional Penny Mordaunt, beragam pemangku kepentingan kini mengajukan diri untuk mengusung agenda human capital dalam kemitraannya dengan Bank. 42 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Teknologi. Pemanfaatan kekuatan teknologi menyajikan peluang-peluang menarik untuk menciptakan pasar-pasar, lapangan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi baru. Namun, hal itu tentunya juga menghadirkan tantangan-tantangan untuk memastikan negara-negara tidak tertinggal (dalam hal teknologi) dan teknologi itu tidak akan menggantikan jutaan pekerjaan melalui otomatisasi. Grup Bank Dunia bekerja secara aktif dengan para mitra pada tahun fiskal ini untuk Pemanfaatan kekuatan teknologi dan data menghadirkan peluang menarik untuk menciptakan pasar baru, pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi. Namun, harus digunakan dengan cara yang memastikan bahwa ketidaksetaraan tidak meningkat di dalam dan di antara negara-negara. Bank Dunia bekerja secara aktif dengan mitra-mitra tahun fiskal ini untuk menghubungkan klien dengan peluang dinamis dari teknologi sambil mengelola tantangan terkait. Sebagai contoh, Bank bermitra dengan Global System for Mobile Communications Association (GSMA) untuk memanfaatkan kekuatan data dari Internet of Things untuk membantu negara-negara berkembang memecahkan tantangan pembangunan yang paling penting. TechEmerge, program perjodohan pertama, menghubungkan solusi teknologi yang telah terbukti dari seluruh dunia dengan organisasi dan institusi di pasar berkembang. Ini juga mendukung proyek percontohan lokal untuk mempercepat penerapan teknologi yang paling dibutuhkan. Tahun ini, Grup Bank Dunia meluncurkan program TechEmerge untuk pasar perawatan kesehatan di Brasil, bekerja dengan 25 penyedia sistem kesehatan di seluruh negara yang melayani lebih dari 19 juta pasien setiap tahunnya. Selain itu, Identifikasi untuk Pembangunan (ID4D) inisiatif membawa pengetahuan dan keahlian global untuk membantu negara-negara menyadari potensi sistem identifikasi digital. Untuk membantu mencapai hal ini, ID4D telah menjalin kemitraan dengan Bill and Melinda Gates Foundation, Jaringan Omidyar, dan Pemerintah Australia, yang dukungannya membawa pemikiran kepemimpinan dan pendanaan untuk inisiatif ini. Terakhir, Ekonomi Digital untuk Inisiatif Afrika, diluncurkan pada Pertemuan Musim Semi, menyatukan pemerintah Afrika, organisasi pembangunan, donor bilateral, dan sektor swasta untuk mendukung pembangunan landasan ekonomi digital di negara-negara Afrika. Gender. Pewujudan kesetaraan gender yang sejati terus menjadi tantangan yang mendalam. Banyak perempuan di seluruh dunia tidak memiliki kemampuan dalam bersuara dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan mata pencaharian mereka bagi diri atau keluarga mereka, terutama di negara-negara berkembang. Berinvestasi dalam kesetaraan gender bukan sekadar sebuah kewajiban moral, tetapi juga merupakan sebuah perhitungan ekonomi yang cerdas. Pada tahun fiskal 2018, Bank terus mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dalam pembangunan melalui berbagai inisiatif, seperti misalnya Inisiatif Keuangan Pengusaha Perempuan (Women’s Entrepreneurs Finance Initiative, We-Fi), kemitraan kolaboratif antara Bank, pemerintah, bank pembangunan multilateral (Multilateral Development Bank, MDB), dan para pemangku kepentingan lainnya untuk membantu membuka keran pembiayaan sejumlah miliaran dolar bagi usaha kecil dan menengah yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan di negara-negara berkembang. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi hambatan-hambatan keuangan dan non-keuangan serta menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi para wirausaha perempuan. Dalam kemitraan dengan Pemerintah Kanada, Bank Dunia juga meluncurkan studi baru tentang biaya ekonomi ketidaksetaraan gender, yang menemukan kerugian global dalam kekayaan modal manusia karena ketidaksetaraan gender diperkirakan mencapai $ 160,2 triliun. Penelitian, yang membantu menginformasikan pertemuan Menteri Keuangan G-7 di Kanada, menawarkan bukti ekonomi untuk membantu klien dan mitra membuat kasus untuk investasi yang menutup kesenjangan dalam kesetaraan gender. Keterlibatan multilateral. Partisipasi Bank Dunia dalam forum-forum internasional kunci adalah peluang penting untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan mengedepankan prioritas-prioritas penting bagi para klien Bank Dunia. Tahun ini, Bank mendukung upaya Kepresidenan G-20 Argentina untuk mengembangkan infrastruktur sebagai sebuah kelas aset, serta mempersiapkan pemerintah dan para pekerja untuk sebuah ekonomi yang dibentuk oleh peningkatan digitalisasi, otomatisasi, dan kecerdasan MEMOBILISASI KEMITRAAN DAL AM SEBUAH L ANSKAP PEMBANGUNAN BARU 43 buatan. Bersama UNICEF dan Bank Pembangunan Inter-Amerika (Inter-American Development Bank), Bank Dunia juga mendukung prioritas-prioritas G-20 untuk perkembangan anak usia dini. Selain itu, Bank Dunia juga memimpin upaya- upaya untuk terlibat dengan investor kelembagaan secara lebih sistematis guna menstimulasi pembiayaan berkelanjutan jangka panjang yang lebih besar untuk negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Bank juga terus menindaklanjuti pekerjaan yang telah dicapai tahun lalu di bawah Kepresidenan G-20 Jerman untuk melaksanakan upaya-upaya mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Afrika, memobilisasi pembiayaan sektor swasta yang lebih besar, dan meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan. Dalam G-7, Bank Dunia sangat mendukung sikap Kanada dalam memprioritaskan isu-isu gender, dan menunjukkan bagaimana MDB telah bekerja lebih sebagai sebuah sistem dengan penuntasan kerja yang sepadan dengan sumber daya yang dikerahkan dan meningkatnya dampak pembangunan yang dicapai melalui operasi-operasi sektor swasta. Negara-negara kecil. Bank Dunia menggunakan kemampuannya untuk menghimpun (convening power) guna membantu negara-negara kecil dalam mengambil sikap kolektif di forum-forum internasional untuk menyoroti tantangan-tantangan pembangunan yang mereka hadapi dan memberikan perhatian lebih kepada keprihatinan-keprihatinan mereka. Bank Dunia mengadakan Forum Negara Kecil (Small States Forum) tahunan di sela-sela Pertemuan Tahunan Grup Bank Dunia-IMF. Forum ini menyediakan platform untuk dialog tingkat tinggi mengenai isu-isu utama yang mempengaruhi negara- negara kecil dan memungkinkan para anggotanya untuk menunjukkan inisiatif- inisiatif dan kegiatan-kegiatan pembangunan. Forum 2017 di Washington, DC, membahas masalah-masalah yang terkait dengan pembiayaan lunak, pendanaan iklim, pembiayaan swasta, dan ekonomi biru. Memprioritaskan upaya-upaya kemitraan dan meningkatkan efisiensi. Untuk bisa berkolaborasi secara lebih efektif dengan organisasi-organisasi demi mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan global, Grup Bank Dunia telah berupaya untuk meningkatkan koordinasi, memperbaiki pemanfaatan kapabilitasnya, dan menemukan efisiensi dengan para mitranya. Tahun ini, Presiden Kim menandatangani Kerangka Kerja Kemitraan Strategis baru dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres untuk mengkonsolidasikan komitmen bersama kedua lembaga guna membantu negara-negara menerapkan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. Perjanjian ini memperdalam kemitraan dengan memfokuskan upaya pada prioritas-prioritas yang ditentukan bersama dan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang saling melengkapi dari kedua lembaga tersebut untuk memperluas dampaknya. Perjanjian ini berpusat pada empat bidang kunci kerjasama: dukungan keuangan dan implementasinya untuk membantu negara-negara mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan; tindakan global yang menentukan terkait perubahan iklim; kerjasama dalam lingkungan pascakrisis dan kegiatan kemanusiaan; serta memanfaatkan data untuk meningkatkan hasil pembangunan. Selain itu, Grup Bank Dunia juga mendukung perjanjian 'Grand Bargain' yang dilakukan antar lembaga-lembaga bantuan dan donor, yang berusaha meningkatkan keefektifan bantuan kemanusiaan. Diluncurkan pada World Humanitarian Summit, perjanjian Grand Bargain ini merupakan sebuah komitmen untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kolaborasi dalam penyediaan dan pemanfaatan pembiayaan dalam situasi-situasi krisis. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/en/about/partners. 44 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Perspektif Kawasan Bank Dunia saat ini telah beroperasi di 140 kantor di seluruh dunia. Semakin banyaknya kehadiran di negara-negara klien membantu Bank untuk lebih memahami, bekerja secara lebih efektif, dan menyediakan layanan yang lebih tepat waktu kepada para mitranya di negara-negara tersebut. Sembilan puluh empat persen dari Country Director/Country Manager dan 43 persen staf berbasis di negara-negara di setiap enam kawasan geografis. Bagian berikut menyoroti tujuan-tujuan utama yang dicapai, proyek-proyek yang dilaksanakan, strategi-strategi yang diterapkan, dan publikasi-publikasi yang telah diterbitkan selama tahun fiskal 2018. MEMBERI DUKUNGAN UNTUK PARA KLIEN DI BIDANG-BIDANG PRIORITAS 45 Afrika Pemulihan pertumbuhan di Afrika tengah bergulir dalam tingkatan sedang, didukung oleh pertumbuhan global secara luas, kebijakan moneter yang longgar, dan kenaikan harga komoditas. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan meningkat menjadi 3,1 persen pada tahun 2018, naik dari 2,6 persen pada tahun 2017, dan mencapai rata- rata 3,6 persen pada tahun fiskal 2020, mencerminkan peningkatan pertumbuhan secara perlahan di Nigeria, Afrika Selatan, dan Angola–negara-negara dengan ekonomi terbesar di kawasan tersebut. Namun, banyak tantangan yang masih terus berlangsung. Pertumbuhan di sektor-sektor industri non-sumber daya eksportir minyak dan logam belum terangkat, menunjukkan adanya transformasi struktural yang lambat di wilayah- wilayah tersebut. Di banyak negara, beban utang publik meningkat, memicu risiko-risiko keberlanjutan utang. Kemiskinan tetap jamak terjadi, seiring dengan meningkatnya kerentanan dan kurangnya lapangan kerja produktif yang berkontribusi terhadap ketidakstabilan sosial dan migrasi dalam kawasan tersebut. Walaupun pertumbuhan PDB per kapita di kawasan itu akan berubah secara positif pada tahun 2018, namun hal itu tetap tidak akan cukup untuk mengurangi kemiskinan secara signifikan. Keseluruhan jumlah penduduk miskin yang berada di garis kemiskinan internasional diproyeksikan hanya akan menurun sedikit pada tahun 2018. Bantuan Bank Dunia Bank Dunia telah menyetujui pemberian pinjaman senilai $16,5 miliar ke kawasan ini untuk 138 proyek pada tahun fiskal 2018, termasuk $1,1 miliar dalam pinjaman IBRD dan $15,4 miliar dalam komitmen IDA. Pendapatan dari perjanjian-perjanjian Layanan Penasihat yang Tergantikan (Reimbursable Advisory Services) dengan sembilan negara berjumlah $7,5 juta. Bidang-bidang fokus utama dari strategi Bank Dunia untuk Afrika meliputi: perbaikan produktivitas pertanian, peningkatan akses ke energi yang terjangkau dan andal, pembangunan ketahanan terhadap perubahan iklim, dukungan terhadap integrasi kawasan, dan peningkatan modal manusia. Memanfaatkan teknologi untuk energi bersih dan andal Dengan hanya 42,8 persen (per tahun 2016), akses ke energi di Afrika tertinggal jauh di belakang kawasan-kawasan lainnya. Sebagai bagian dari upaya untuk memastikan akses ke energi yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan untuk semua, pekerjaan Bank Dunia di kawasan tersebut adalah untuk mendukung perluasan jaringan (grid) dan perluasan jaringan transmisi, solusi elektrifikasi off-grid yang inovatif, perluasan kapasitas pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan, pengembangan pembangkit listrik regional, dan peningkatan efisiensi layanan. Selain itu, Bank juga mendukung pengembangan dan adopsi teknologi baru seperti solusi-solusi penyimpan tenaga surya (solar storage solutions), pengukur cerdas, pembayaran utilitas seluler, pemetaan dan pencitraan satelit, transmisi arus searah tegangan tinggi, dan sistem listrik dengan energi surya rumah tangga dan jaringan mini (mini-grid). Program energi terbarukan Scaling Solar menunjukkan hasil-hasil yang kuat, memungkinkan proyek-proyek tenaga surya yang terhubung dengan jaringan yang didanai swasta untuk bisa beroperasi dalam kurun waktu dua tahun ini dengan tarif bersaing. Di Zambia, penerapan lelang telah menghasilkan tarif yang termasuk terendah di Afrika ($0,06 per kilowatt jam). Program ini telah diperluas sehingga mencakup kegiatan-kegiatan di Ethiopia, Madagaskar, dan Senegal. TABEL 2: AFRIKA KOMITMEN DAN PENCAIRAN DANA KAWASAN UNTUK TAHUN FISKAL 2016-18 KOMITMEN ($ JUTA) PENCAIRAN ($ JUTA) Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Fiskal 2016 Fiskal 2017 Fiskal 2018 Fiskal 2016 Fiskal 2017 Fiskal 2018 IBRD 669 1.163 1.120 874 427 734 IDA 8.677 10.679 15.411 6.813 6.623 8.206 Portofolio operasi yang sedang dilaksanakan per 30 Juni 2018: $70,7 miliar. 46 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Berinvestasi pada usia-usia dini serta memberdayakan perempuan dan pemuda Dari 250 juta anak-anak berusia di bawah lima tahun yang hidup di Afrika, sepertiganya mengalami stunting dan kurang dari seperempatnya terdaftar di lembaga-lembaga prasekolah. Hal ini membahayakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial di kawasan tersebut. Bank Dunia menggunakan pendekatan multisektoral untuk mengurangi kasus stunting, memperluas akses ke pendidikan usia dini, dan memanfaatkan peluang- peluang perlindungan sosial guna menjangkau penduduk paling rentan. Di Rwanda, misalnya, Bank membantu mengatasi gizi buruk kronis melalui intervensi kesehatan dan gizi, penyediaan makanan dan intervensi kebersihan berkualitas bagi anak-anak, peningkatan akses ke makanan melalui penyediaan bantuan transfer tunai, dan dukungan untuk berbagai peningkatan ketahanan pangan dan keragaman pola makan rumah tangga. Sementara itu, Proyek Pemberdayaan Perempuan dan Dividen Demografi Sahel (Women’s Empowerment and Demographic Dividend Project) yang multisektoral senilai $205 juta di enam negara (Burkina Faso, Chad, Côte d’Ivoire, Mali, Mauritania, dan Nigeria) menyediakan keterampilan-keterampilan hidup dan intervensi mata pencaharian bagi 210.000 penduduk perempuan berusia muda dan membantu 87.000 anak-anak perempuan melanjutkan sekolah mereka. Program ini berusaha untuk memperkuat ketahanan di Sahel dengan membekali para perempuan dan anak-anak perempuan dengan berbagai perangkat yang bisa mereka gunakan untuk membentuk masa depan mereka dan meningkatkan akses ke layanan kesehatan reproduksi, anak, dan ibu yang berkualitas. Meningkatkan perlindungan sosial dengan pendekatan-pendekatan inovatif Bank Dunia telah menyumbangkan $17 juta ke Proyek Jaring Pengaman Sosial di Sierra Leone, yang menyediakan dukungan pendapatan rutin kepada rumah tangga sangat miskin di negeri tersebut. Proyek ini kini mendukung sekitar 30.000 rumah tangga dengan pembayaran triwulan dan menggelar lokakarya tentang kesehatan, gizi, dan literasi keuangan dasar. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan ponsel, program ini mampu mengumpulkan data berkualitas di lapangan dan mengirimkannya dengan cepat ke kantor pusat, sehingga bisa melakukan penargetan dan pendaftaran yang efisien, melaksanakan pembayaran secara tepat waktu dengan verifikasi elektronik, mencatat keluhan, dan memantau kegiatan-kegiatan. Pendekatan ini telah diadopsi oleh pemerintah dan direplikasi dalam intervensi-intervensi lainnya, termasuk selama krisis Ebola dan tanah longsor yang terjadi baru-baru ini. Meningkatkan ketahanan iklim dan transportasi berkelanjutan Meskipun merupakan penghasil emisi karbon terendah, Afrika lebih rentan terhadap perubahan iklim dibandingkan kawasan-kawasan lain—dari 10 negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, sembilan di antaranya berada di Afrika. Rencana Bisnis Iklim Afrika (Africa Climate Business Plan, ACBP) yang disusun oleh Bank menetapkan sebuah program kerja untuk memanfaatkan pembiayaan dalam mendukung adaptasi perubahan iklim. Seperti yang ditunjukkan dalam laporan kemajuan ACBP kedua, per 30 Juni 2018, terdapat 186 proyek yang didukung Bank Dunia senilai $20 miliar yang berkontribusi terhadap pelaksanaan ACBP ini. GAMBAR 2:  AFRIKA PEMBERIAN PINJAMAN OLEH IBRD DAN BERDASARKAN SEKTOR • TAHUN FISKAL 2018 PANGSA TOTAL SENILAI: $16,5 MILIAR Air, Sanitasi, dan Pertanian, Perikanan, Pengelolaan Limbah 11% 8% dan Kehutanan Transportasi 4% 8% Pendidikan Perlindungan Sosial 9% 19% Energi dan Ekstraktif Administrasi Publik 24% 2% Sektor keuangan 7% Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi 1% 8% Industri, Perdagangan, dan Layanan WIL AYAH 47 Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghubungkan warga dengan pekerjaan-pekerjaan di ibukota, Bank Dunia tengah mendukung pembangunan sistem Bus Rapid Transit yang sepenuhnya terpisah sepanjang 18,3 kilometer di Dakar, Senegal. Disetujui pada tahun 2017 oleh Dewan, proyek percontohan senilai $300 juta berpotensi untuk direplikasi dan ditingkatkan di seluruh kawasan. Bermitra dalam penelitian untuk meningkatkan kewirausahaan Grup Bank Dunia bergabung dengan tim psikolog dari Universitas Singapura dan Universitas Leuphana di Jerman untuk mengembangkan dan menguji coba sebuah pelatihan inisiatif pribadi berbasis psikologi di Togo, yang berfokus pada pengembangan keterampilan non-kognitif dan perilaku kewirausahaan yang sukses. Hasil dari uji coba tersebut baru-baru ini diterbitkan di Science Magazine, menunjukkan keefektifan pelatihan berbasis psikologi bagi para wirausaha tersebut, tampak bahwa keuntungan mereka meningkat rata-rata 30 persen dibandingkan dengan kelompok kendalinya. Para wirausaha perempuan yang menerima pelatihan ini melihat adanya peningkatan rata-rata 40 persen dalam keuntungan bulanan. Hasil yang menjanjikan dari uji coba ini telah membuat pemerintah dan lembaga multilateral lainnya menerapkan pembelajaran tersebut dalam program-program kewirausahaan mereka dan kemudian menyesuaikan dan memperluas pelatihan itu untuk sektor-sektor dan konteks-konteks negara lain. SOROTAN PROYEK Memaksimalkan pembiayaan untuk pembangunan di sektor energi Kenya Selama dua dekade terakhir, sektor energi Kenya telah mengalami serangkaian reformasi untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memampukan bagi investasi sektor swasta. Sebagai hasilnya, Kenya saat ini telah memobilisasi setidaknya $2,5 miliar modal swasta di sektor kelistrikan untuk mengatasi defisit pembangkitan listriknya. Dengan kapasitas pembangkitan listrik yang memadai, Kenya kini menjalankan salah satu program elektrifikasi paling berhasil di Afrika Sub-Sahara, meliputi solusi-solusi dalam jaringan dan luar jaringan. Kenya telah berhasil menyediakan 1,2 juta sambungan listrik baru per tahun dalam tiga tahun terakhir—sebuah prestasi luar biasa dalam konteks Afrika. Melalui Proyek Dukungan Pembangkit Listrik Sektor Swasta Kenya senilai $135 juta, jaminan IDA menggerakkan $431 juta dari modal swasta untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi berkapasitas 250 megawatt, yang dilaksanakan antara tahun 2013 dan 2016. MIGA memberikan jaminan terhadap pelanggaran kontrak, sementara IFC memberikan pembiayaan jangka panjang. Sebuah jaminan terpisah dari IDA senilai $180 juta baru-baru ini disetujui. Jaminan ini akan mendukung Kenya Electricity Generating Company (KenGen) dalam memperkuat posisi keuangannya melalui proses restrukturisasi utang perusahaan untuk membantu KenGen mengumpulkan hingga $300 juta dalam pembiayaan komersial jangka panjang. Dana dari pinjaman baru ini akan digunakan untuk membiayai kembali sebuah porsi mahal dari pinjaman komersial KenGen yang sudah ada dan meningkatkan kualitas kredit KenGen dan, dengan demikian, mengurangi biaya keuangan dan memperpanjang periode jatuh tempo utangnya. Langkah ini juga akan berkontribusi terhadap terciptanya lingkungan yang memampukan untuk pembangunan berkelanjutan dalam sektor energi terbarukan di Kenya. Sebagai hasil dari upaya-upaya gabungan ini, 30 persen dari kapasitas pembangkit terpasang (sekitar 700 megawatt) telah dibangun melalui produsen listrik independen, mewakili 44 persen dari kapasitas pembangkitan tambahan sejak tahun 1990. Dua prasarana publik utama Kenya, Kenya Power and Lighting Company dan KenGen, merupakan perusahaan terbuka dan mampu memanfaatkan pasar modal untuk kebutuhan- kebutuhan pembiayaannya. 48 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 3: AFRIKA POTRET KAWASAN DATA INDIKATOR 2000 2010 SAAT INIa TREN Jumlah penduduk (juta) 671 878 1,061 Pertumbuhan penduduk (% per tahun) 2,7 2,8 2,7 PNB per kapita (metode Atlas, $ saat ini) 503 1.287 1.453 Pertumbuhan PDB per kapita 0,9 2,6 -0,1 (% per tahun) Penduduk hidup dengan kurang dari 402b 407 401 $1,90 per hari (juta) Harapan hidup saat lahir, perempuan 52 58 62 (tahun) Harapan hidup saat lahir, laki-laki (tahun) 49 55 59 Tingkat keaksaraan remaja, perempuan 61 64 72 (% usia 15-24) Tingkat keaksaraan remaja, laki-laki 72 75 79 (% usia 15-24) Emisi karbon dioksida (megaton) 564 746 822 MEMANTAU TUJUAN-TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) SDG 1.1 Kemiskinan ekstrem (% penduduk hidup dengan kurang dari $1,90 per hari, 56,9b 46,5 42,3 2011 PPP) SDG 2.2 Prevalensi stunting, tinggi badan 43 38 34 untuk usia (% anak di bawah 5 tahun)c SDG 3.1 Angka kematian ibu (perkiraan 846 625 547 modelan, per 100.000 kelahiran hidup) SDG 3.2 Angka kematian di bawah 155 101 78 5 tahun (per 1.000 kelahiran hidup) SDG 4.1 Angka kelulusan pendidikan 54 67 70 dasar (% kelompok usia yang relevan) SDG 5 Rasio tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan dan laki-laki (perkiraan 82 85 86 ILO modelan, %) SDG 5.5 Proporsi kursi yang diduduki oleh 12 19 24 perempuan di parlemen nasional (total %) SDG 6.1 Akses ke setidaknya layanan air 44 53 58 mendasar (% penduduk dengan akses) SDG 6.2 Akses ke setidaknya layanan sanitasi mendasar (% penduduk 24 27 28 dengan akses) SDG 7.1 Akses ke listrik (% penduduk) 26 33 43 SDG 7.2 Konsumsi energi terbarukan 73 71 70 (% total konsumsi energi akhir) SDG 17.8 Individu yang menggunakan 1 7 20 Internet (% penduduk) Catatan: ILO = International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional); PPP = purchasing power parity (paritas daya beli). a. Data terkini tersedia antara 2013 dan 2017; kunjungi http://data.worldbank.org untuk pemutakhiran data. b. Data tahun 2002. Untuk perkiraan kemiskinan, lihat kelompok kawasan di http://iresearch.worldbank.org/ PovcalNet/data.aspx. c. Untuk prevalensi stunting, semua tingkat pendapatan tercakup. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/afr dan data.worldbank.org/country. WIL AYAH 49 Asia Timur dan Pasifik Pertumbuhan di Asia Timur dan Pasifik melesat mencapai 6,6 persen pada tahun 2017, menjadikannya salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Ditopang oleh prospek-prospek untuk pemulihan global berbasis luas yang masih terus berlangsung dan permintaan domestik yang kuat, pertumbuhan di kawasan ini dipercaya akan tetap kuat, meskipun diperkirakan akan menurun ke angka 6,2 persen pada tahun 2018. Setelah tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan melambat menjadi 6,5 persen pada tahun 2018. Dengan prospek- prospek yang membaik untuk investasi dan konsumsi swasta, pertumbuhan di Thailand diperkirakan akan menguat pada tahun 2018. Di Filipina dan Vietnam, pertumbuhannya diperkirakan akan tetap stabil, sementara di Malaysia diperkirakan akan melambat. Di kawasan-kawasan ekonomi yang lebih kecil Asia Timur, prospeknya secara umum positif. Prospek-prospek dari negara-negara di Kepulauan Pasifik beragam, dengan pertumbuhan yang sedang tetapi volatil di negara-negara yang lebih kecil dan menurunnya pertumbuhan ekonomi di Fiji dan Papua Nugini. Dua risiko pertumbuhan utama adalah pengetatan kondisi pembiayaan global yang lebih cepat dari perkiraan dan eskalasi proteksionisme perdagangan. Walaupun angka kemiskinan terus menurun, lebih dari seperempat penduduk di kawasan itu tetap tidak aman secara ekonomi, sementara ketidaksetaraan masih dianggap terlalu tinggi dan meningkat di banyak negara. Urbanisasi yang cepat dan tuntutan bisnis turut mendorong peningkatan kebutuhan akan investasi infrastruktur di kawasan ini, dimana terdapat 130 juta penduduk tanpa akses ke listrik, 600 juta penduduk tanpa akses ke sanitasi yang memadai, serta infrastruktur dan keterhubungan pita lebar yang tertinggal. Kerentanan dan konflik juga tengah meningkat di beberapa negara. Bantuan Bank Dunia Bank Dunia telah menyepakati dana senilai $4,6 miliar untuk 38 proyek di kawasan ini pada tahun fiskal 2018, termasuk $4,0 miliar dalam bentuk pinjaman IBRD dan $631 juta dalam komitmen IDA. Bank juga telah menandatangani perjanjian 10 Reimbursable Advisory Services dengan empat negara dan satu dengan Asosiasi Negara-negara di Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations, ASEAN) dengan nilai keseluruhan $11,7 juta. Strategi kawasan Bank berfokus pada tiga bidang utama: pertumbuhan yang diprakarsai sektor swasta, ketahanan dan keberlanjutan, serta modal manusia dan inklusi. Mendukung pertumbuhan yang diprakarsai sektor swasta dengan pengetahuan dan pinjaman Mengingat bahwa 90 persen pekerjaan tersedia melalui sektor swasta, maka fokus terhadap pertumbuhan yang diprakarsai oleh sektor swasta merupakan kunci untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan inklusif di kawasan tersebut. Pada bulan Maret 2018, Grup Bank Dunia mengadakan konferensi di Vietnam yang menyoroti pentingnya lingkungan bisnis yang sehat. Para peserta membahas tindakan-tindakan khusus untuk merampingkan prosedur administratif dan meningkatkan efisiensi di bidang-bidang tertentu seperti perizinan usaha, pembayaran pajak, dan perdagangan lintas batas. Bank Dunia juga mendukung pembentukan kerangka peraturan dan kebijakan yang kuat di negara-negara seperti Thailand, Brunei, dan Malaysia. Untuk mendorong keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan berkelanjutan, Bank juga telah mendukung Proyek Pembangunan Hulu Tenaga Panas Bumi senilai TABEL 4: ASIA TIMUR DAN PASIFIK KOMITMEN DAN PENCAIRAN DANA KAWASAN UNTUK TAHUN FISKAL (FY) 2016-18 KOMITMEN ($ JUTA) PENCAIRAN ($ JUTA) FY2016 FY2017 FY2018 FY2016 FY2017 FY2018 IBRD 5.176 4.404 3.981 5.205 3.961 3.476 IDA 2.324 2.703 631 1.204 1.145 1.252 Portofolio operasi yang sedang dilaksanakan per 30 Juni 2018: $35,3 miliar. 50 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 $55 juta di Indonesia, yang bertujuan untuk memfasilitasi investasi dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi. Di Vietnam, Bank Dunia memberikan bantuan penasihat untuk pengembangan kapasitas dan reformasi kelembagaan guna mengusung investasi swasta sebagai bagian dari Proyek Transformasi Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture Transformation Project) senilai $238 juta. Selain itu, sebagai bagian dari upaya-upaya Memaksimalkan Pembiayaan untuk Pembangunan di kawasan ini secara keseluruhan, Bank dan IFC telah mengujicobakan Program Penilaian Infrastruktur (Infrastructure Assessment Programs) di Indonesia dan Vietnam untuk menilai kendala-kendala yang menghalangi investasi sektor swasta di bidang infrastruktur. Bank Dunia juga berfokus untuk memberdayakan penduduk perempuan di tempat kerja. Sebagai contoh, di Kepulauan Solomon, Bank Dunia menanamkan investasi dalam pengembangan keterampilan penduduk perempuan, sementara di Vietnam, Bank Dunia sedang menginformasikan dialog kebijakan yang berfokus pada gender terkait aturan ketenagakerjaan yang baru. Meningkatkan infrastruktur berkelanjutan, kekayaan alam, dan ketahanan iklim Kawasan ini secara global menyumbangkan porsi emisi karbon yang cukup besar dan terus meningkat dan merupakan salah satu kawasan paling rawan terhadap dampak-dampak iklim dan bencana alam. Di Filipina, banjir yang terjadi berulang kali telah mempersulit hidup para penduduk miskin di daerah-daerah dataran rendah, tepi sungai, dan zona- zona berbahaya lainnya. Proyek Pengelolaan Banjir Perkotaan Manila (Metro Manila Flood Management Project) senilai $208 juta akan memodernisasi 36 stasiun pompa yang ada, memungkinkan pembangunan 20 stasiun pompa baru, dan meningkatkan infrastruktur pendukung di sepanjang saluran air yang penting. Untuk meningkatkan kekayaan alami dan ketahanan, rangkaian Operasi Kebijakan Pengembangan Pertumbuhan Hijau (Green Growth Development Policy Operation) senilai $38 juta di Republik Demokratik Rakyat Laos mendukung tata kelola sumber daya alam dan lingkungan yang lebih baik. Pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2017 yang diselenggarakan di Bonn, Penilaian Kerentanan Iklim (Climate Vulnerability Assessment) yang didukung oleh Bank Dunia untuk Fiji diluncurkan guna mengidentifikasi langkah-langkah untuk membantu negara dan penduduk Fiji agar mempunyai ketahanan yang lebih baik. Untuk mengurangi polutan udara dan emisi karbon dengan meningkatkan efisiensi energi dan energi bersih di Tiongkok, sebuah program senilai $500 juta akan membantu menyediakan pembiayaan bagi perusahaan- perusahaan yang mengambil langkah sesuai dengan Rencana Tindak Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Udara Tiongkok. Menanamkan investasi dalam modal manusia untuk pertumbuhan inklusif Persepsi publik di kawasan ini menunjukkan adanya kekhawatiran mengenai ketidaksetaraan yang tinggi dan terus meningkat, mobilitas yang menurun, dan ketidakamanan ekonomi yang meninggi. Beberapa tren jangka panjang yang sebelumnya mendukung pertumbuhan yang lebih adil di kawasan tersebut—seperti transisi demografi dan urbanisasi yang cepat—perlu dikelola secara lebih baik. GAMBAR 3:  ASIA TIMUR DAN PASIFIK PINJAMAN IBRD DAN IDA BERDASARKAN SEKTOR • TAHUN FISKAL (FY) 2018 PANGSA TOTAL SENILAI: $4,6 MILIAR Air, Sanitasi, dan Pertanian, Perikanan, Pengelolaan Limbah 24% 15% dan Kehutanan 5% Pendidikan Transportasi 8% 2% Energi dan Ekstraktif 0% Sektor keuangan Perlindungan sosial 6% 8% Kesehatan Administrasi publik 9% Teknologi Informasi Industri, Perdagangan, dan dan Komunikasi 2% 21% Layanan Kesehatan WIL AYAH 51 Berinvestasi dalam modal manusia adalah kunci peningkatan produktivitas dan pewujudan pertumbuhan inklusif. Berinvestasi pada usia dini, dengan fokus memerangi gizi buruk dan mengurangi tingkat stunting yang tinggi, tetap menjadi prioritas kawasan. Di Indonesia, penyediaan dukungan melalui transfer tunai bersyarat di bawah Program Keluarga Harapan telah dikaitkan dengan berkurangnya kasus stunting berat hingga 3 poin persentase. Untuk melanjutkan keberhasilan ini, pemerintah, dengan pembiayaan Bank Dunia, akan meningkatkan skala cakupannya dari 3,5 juta keluarga pada tahun 2015 menjadi 10 juta pada akhir tahun 2020. Setelah meningkatkan hasil-hasil kesehatan secara keseluruhan, Tiongkok saat ini harus menghadapi tantangan-tantangan baru, termasuk penduduk yang menua, beban penyakit kronis yang meningkat, dan belanja kesehatan yang meningkat pesat. Program Reformasi Kesehatan sebesar $600 juta yang bertujuan mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan meningkatkan layanan rumah sakit, membentuk sebuah model perawatan kesehatan terpadu yang berpusat pada masyarakat, dan menciptakan sebuah kebijakan dan lingkungan kelembagaan yang memampukan. SOROTAN PROYEK Menghasilkan peluang-peluang bagi rakyat RDR Laos Di Republik Demokratik Rakyat (RDR) Laos, Proyek Sosial dan Lingkungan Nam Theun 2 (NT2) menyatukan 27 mitra pembangunan dan penyandang dana untuk membantu mengembangkan sebuah proyek pembangkit listrik tenaga air yang aman, modern dan berkelanjutan secara lingkungan dan sosial yang dapat menghasilkan listrik dan memperluas peluang-peluang untuk mata pencaharian modern. NT2 diharapkan bisa menghasilkan pendapatan senilai $2 miliar dalam kurun waktu 20 tahun. Pendapatan ini akan mengalir kembali ke penduduk RDR Laos melalui investasi-investasi dalam berbagai program pengurangan kemiskinan dan lingkungan. Selain pendapatan yang diinvestasikan dalam pendidikan, kesehatan, dan program- program sosial lainnya, proyek ini mencakup perlindungan wilayah yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati, dengan Kawasan Lindung Nakai Nam-Theun yang ditargetkan untuk menjadi salah satu taman nasional pertama RDR Laos. Sumber-sumber mata pencaharian baru telah muncul bagi para keluarga yang berpindah ke dataran tinggi Nakai, dengan pendapatan dari 97 persen rumah tangga yang naik dua kali lipat dibandingkan sebelum proyek. Selain rumah-rumah baru dengan kamar mandi, listrik, dan tangki penampung air hujan, proyek ini juga mencakup pembangunan sekolah, pusat kesehatan, dan rumah sakit kabupaten yang sudah dimodernisasi. Saat ini, terdapat sekitar 90 persen anak-anak berusia lima hingga sembilan tahun yang bersekolah, angka kematian anak turun dari 120 per 1.000 sebelum pemindahan pemukiman menjadi 50 per 1.000, dan 90 persen anak-anak berusia di bawah lima tahun yang tinggal di lokasi tersebut juga telah diimunisasi. Bank Dunia bekerja sama dengan pemerintah dan para mitra lainnya untuk memastikan program NT2 terus memanfaatkan pencapaian-pencapaiannya. Hal ini termasuk dengan menyediakan dukungan keuangan dan teknis untuk berbagai sektor, termasuk konservasi, pertanian, manajemen fiskal, dan pembangunan desa. 52 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 5: ASIA TIMUR DAN PASIFIK POTRET KAWASAN DATA INDIKATOR 2000 2010 SAAT INIa TREN Jumlah penduduk (juta) 1.816 1.966 2.068 Pertumbuhan penduduk (% per tahun) 1,0 0,7 0,7 PNB per kapita (metode Atlas, $ saat ini) 914 3.767 6.987 Pertumbuhan PDB per kapita 6,4 9,0 5,8 (% per tahun) Penduduk hidup dengan kurang dari 553b 221 73 $1,90 per hari (juta) Harapan hidup saat lahir, perempuan 73 75 77 (tahun) Harapan hidup saat lahir, laki-laki (tahun) 69 72 73 Tingkat keaksaraan remaja, perempuan 97 99 99 (% usia 15-24) Tingkat keaksaraan remaja, laki-laki 98 99 99 (% usia 15-24) Emisi karbon dioksida (megaton) 4.197 10.040 11.689 MEMANTAU TUJUAN-TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) SDG 1.1 Kemiskinan ekstrem (% penduduk hidup dengan kurang dari $1,90 per hari, 29,9b 11,2 3,6 2011 PPP) SDG 2.2 Prevalensi stunting, tinggi badan 25 16 12 untuk usia (% anak di bawah 5 tahun)c SDG 3.1 Angka kematian ibu (perkiraan 120 79 63 modelan, per 100.000 kelahiran hidup) SDG 3.2 Angka kematian di bawah 43 23 17 5 tahun (per 1.000 kelahiran hidup) SDG 4.1 Angka kelulusan pendidikan 92 102 95 dasar (% kelompok usia yang relevan) SDG 5 Rasio tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan dan laki-laki (perkiraan 82 79 78 ILO modelan, %) SDG 5.5 Proporsi kursi yang diduduki oleh 17 18 20 perempuan di parlemen nasional (total %) SDG 6.1 Akses ke setidaknya layanan air 78 89 93 mendasar (% penduduk dengan akses) SDG 6.2 Akses ke setidaknya layanan sanitasi mendasar (% penduduk 60 70 75 dengan akses) SDG 7.1 Akses ke listrik (% penduduk) 90 95 97 SDG 7.2 Konsumsi energi terbarukan 32 16 16 (% total konsumsi energi akhir) SDG 17.8 Individu yang menggunakan 2 29 48 Internet (% penduduk) Catatan: ILO = International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional); PPP = purchasing power parity (paritas daya beli). a. Data terkini tersedia antara 2013 dan 2017; kunjungi http://data.worldbank.org untuk pemutakhiran data. b. Data tahun 2002. Untuk perkiraan kemiskinan, lihat kelompok kawasan di http://iresearch.worldbank.org/ PovcalNet/data.aspx. c. Untuk prevalensi stunting, semua tingkat pendapatan tercakup. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/eap dan data.worldbank.org/country. WIL AYAH 53 Eropa dan Asia Tengah Pada tahun fiskal 2018, pertumbuhan ekonomi di Eropa dan Asia Tengah adalah yang terkuat sejak krisis keuangan global. Pertumbuhan terjadi begitu kuatnya di seluruh kawasan tersebut, terutama di Eropa Tengah dan Turki. Pada tahun 2017, PDB naik 2,7 persen, dan konsumsi swasta tahunan naik 2,5 persen. Pertumbuhan diperkirakan akan melambat hingga 2,3 persen pada tahun 2018. Namun, pemanfaatan kapasitas yang meningkat, tingkat pengangguran yang mendekati level pada tahun 2007, dan inflasi rata-rata yang sekarang melebihi 2 persen, semuanya merupakan pertanda bahwa pertumbuhan kawasan kemungkinan akan melambat lebih jauh lagi. Selama kenaikan ekonomi, banyak negara di kawasan tersebut meningkatkan ekspor mereka dan mengurangi defisit fiskal, sehingga membentuk sebuah bantalan apabila hambatan-hambatan siklik menerpa. Namun, ke depannya, kawasan ini akan menghadapi tantangan-tantangan tambahan dalam menghadapi pengetatan kondisi- kondisi keuangan global dan peningkatan kecenderungan terhadap proteksionisme. Bantuan Bank Dunia Bank Dunia telah menyepakati pinjaman senilai $4,5 miliar untuk 37 proyek di kawasan ini pada tahun fiskal 2018, termasuk $3,6 miliar dalam bentuk pinjaman IBRD dan $957 juta dalam komitmen IDA. Bank juga telah menandatangani 35 perjanjian Reimbursable Advisory Services dengan 1 1 negara dengan nilai keseluruhan $75 juta. Perjanjian-perjanjian ini memberikan saran-saran teknis terkait isu-isu seperti keuangan publik dan reformasi fiskal, perencanaan dan pengembangan perkotaan, serta penguatan pendidikan dan keterampilan untuk ketenagakerjaan. Strategi regional Bank berusaha untuk mendukung para klien dalam meningkatkan produktivitas dan membangun ketahanan melalui investasi dalam pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan; dalam sumber daya manusia untuk memastikan masyarakat tetap sehat, terdidik, dan produktif; dan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan bencana alam. Meningkatkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan Bank mendukung negara-negara kliennya membangun landasan kuat untuk stabilitas ekonomi makro dan keuangan mereka, meningkatkan tata kelola dan lembaga-lembaga, serta menciptakan lingkungan yang memampukan untuk pertumbuhan yang diprakarsai sektor swasta. Di Bosnia dan Herzegovina, sebuah proyek senilai $60 juta tengah memperkuat sektor keuangan di negara ini. Di Turki, Bank memberikan pinjaman $400 juta untuk menyediakan akses yang lebih baik guna membiayai perusahaan-perusahaan yang menerapkan kebijakan inklusif terhadap pekerja perempuan dan perusahaan-perusahaan yang aktif di daerah-daerah dengan komunitas pengungsi yang besar. Pada tahun fiskal 2018, Bank juga memberikan dukungan keuangan untuk mendorong perdagangan dan keterhubungan di seluruh kawasan, termasuk sebuah proyek senilai $50 juta untuk meningkatkan daya saing sektor swasta di Georgia, pinjaman senilai $60 juta untuk memodernisasi keterhubungan transportasi di Bosnia dan Herzegovina, dan pinjaman senilai $50 juta untuk memperbaiki jalan-jalan regional dan lokal di Albania. Selain itu, Bank juga telah mendukung akses yang lebih baik ke layanan pita lebar terjangkau, berkualitas, dan berkecepatan tinggi di Kosovo melalui Proyek Ekonomi Digital senilai $25 juta, dan meningkatkan infrastruktur keterhubungan digital daerah dan membangun ekonomi digital di Republik Kyrgyz melalui Proyek Pusat Digital Asia–Asia Selatan senilai $50 juta. TABEL 6: EROPA DAN ASIA TENGAH KOMITMEN DAN PENCAIRAN DANA KAWASAN UNTUK TAHUN FISKAL (FY) 2016-18 KOMITMEN ($ JUTA) PENCAIRAN ($ JUTA) FY2016 FY2017 FY2018 FY2016 FY2017 FY2018 IBRD 7.039 4.569 3.550 5.167 2.799 4.134 IDA 233 739 957 365 310 298 Portofolio operasi yang sedang dilaksanakan per 30 Juni 2018: $26,5 miliar. 54 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Mendukung investasi penting dalam modal manusia Memprioritaskan dan menanamkan investasi pada sistem-sistem yang membantu memastikan kesehatan, pendidikan, dan keterhubungan penduduk merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Bank Dunia terus bekerja sama dengan negara- negara kliennya untuk meningkatkan kualitas sistem perawatan kesehatan, mendukung Serbia dengan $31 juta tambahan pembiayaan guna meningkatkan akses ke pencegahan dan perawatan kanker, investasi $100 juta dalam layanan medis darurat di Uzbekistan, dan menyediakan pinjaman $125 juta untuk mendukung modernisasi sistem kesehatan Belarus. Di Azerbaijan, pembiayaan tambahan sebesar $67 juta telah memberikan akses ke infrastruktur-infrastruktur perdesaan dasar bagi sekitar 95 persen rumah tangga dari warga yang terpaksa berpindah tempat tinggal. Di Kazakhstan, pinjaman sebesar $67 juta akan meningkatkan kualitas dan kesetaraan dalam pendidikan dasar dan menengah di sekolah-sekolah di daerah-daerah perdesaan dan daerah-daerah tertinggal. Produk-produk pengetahuan Bank Dunia telah memberikan solusi-solusi berbasis bukti dan wawasan-wawasan berharga untuk membantu mendukung para pembuat kebijakan dalam membuat keputusan yang patut untuk menangani prioritas-prioritas pembangunan. Laporan bertajuk Keberserikatan yang terus Bertumbuh: Memutakhirkan Mesin Konvergensi Eropa (Growing United: Upgrading Europe’s Convergence Machine) menilik bagaimana Eropa dapat mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan bagi seluruh warganya saat kemunculan risiko-risiko teknologi cenderung meninggalkan negara-negara termiskin, daerah tertinggal, dan para pekerja tidak terampil. Laporan ini merekomendasikan kebijakan- kebijakan yang memastikan bahwa warga akan memiliki keterampilan yang tepat untuk mengejar peluang-peluang baru dan bahwa terdapat peningkatan akses ke pendidikan dan pelatihan berkualitas, serta yang akan memperbaiki lingkungan usaha di negara-negara tersebut guna menciptakan lebih banyak pekerjaan dan peluang bagi masyarakat. Sebuah survei mengenai warga terpinggirkan Roma di Balkan Barat, dilakukan secara bersama oleh Bank Dunia dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme) dan didukung oleh Komisi Eropa, menunjukkan adanya peningkatan kehadiran di sekolah tetapi juga kesenjangan yang semakin lebar antara Roma dan non-Roma di bidang kesehatan, pekerjaan, dan perumahan. Hasil dari survei tersebut dapat membantu menginformasikan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi tantangan- tantangan yang dihadapi oleh warga Roma di negara-negara Balkan Barat. Membangun ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana alam Bank Dunia berfokus pada pembangunan ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana alam dengan menanamkan investasi-investasi di seluruh kawasan dalam tiga bidang: transisi energi rendah karbon, pengelolaan pemanfaatan lahan berkelanjutan, dan ketahanan iklim. Bank mendukung efisiensi energi di berbagai negara di segenap penjuru kawasan, termasuk melalui pinjaman senilai $200 juta untuk mendukung investasi penghematan energi di Uzbekistan dan kredit senilai $31 juta untuk mengurangi konsumsi energi dan penggunaan bahan bakar fosil di gedung-gedung publik di Kosovo. Bank Dunia juga terus mendukung sumber-sumber energi rendah karbon, meningkatkan keamanan bendungan, dan merehabilitasi pembangkit listrik tenaga air di Tajikistan dengan pinjaman dan hibah senilai $225 juta, serta meningkatkan keamanan dan efisiensi bendungan GAMBAR 4:  EROPA DAN ASIA TENGAH PINJAMAN IBRD DAN IDA BERDASARKAN SEKTOR • TAHUN FISKAL (FY) 2018 PANGSA TOTAL SENILAI: $4,5 MILIAR Air, Sanitasi, dan Pertanian, Perikanan, Pengelolaan Limbah 1% 3% dan Kehutanan Transportasi 7% 1% Pendidikan Perlindungan Sosial 6% 24% Energi dan Ekstraktif Administrasi Publik 17% 18% Sektor keuangan Teknologi Informasi dan Komunikasi 3% Industri, Perdagangan, dan Layanan Kesehatan 18% 3% Kesehatan WIL AYAH 55 di Albania dengan pembiayaan tambahan sebesar $14 juta. Di Belarus, proyek senilai $14 juta sedang berjalan untuk memperbaiki pengelolaan kehutanan, sementara itu di Moldova, terdapat proyek senilai $31 juta yang membantu memperkenalkan praktik- praktik pengelolaan lahan berkelanjutan. Bank Dunia juga telah mendukung pinjaman-pinjaman kebijakan pengelolaan risiko bencana di Serbia dan Rumania dengan pinjaman-pinjaman yang memiliki opsi penangguhan karena bencana (catastrophe deferred drawdown) masing-masing sebesar $70 juta dan $493 juta. Investasi ini memberikan akses yang cepat ke pendanaan tanggap bencana alam serta membantu memperkuat kerangka kerja kelembagaan dan hukum untuk mengelola secara lebih baik dampak-dampak fisik dan fiskal akibat bencana alam pada saat bencana itu terjadi. SOROTAN PROYEK Membangun momentum berlandaskan transformasi ekonomi Uzbekistan Uzbekistan telah mencetak kemajuan pesat dalam melaksanakan reformasi secara besar-besaran untuk mentransformasi perekonomiannya. Dalam waktu kurang dari dua tahun, pemerintah telah berhasil membuat kemajuan signifikan untuk meliberalisasi mata uangnya, meniadakan batasan-batasan perdagangan dan investasi, memperbaiki peraturan-peraturan usaha, dan membuka pasar guna menarik investasi dari sektor swasta dan meningkatkan ekspor. Pemerintah juga telah memperkenalkan jaring pengaman untuk melindungi masyarakat yang paling rentan dan memprioritaskan keterlibatan warga negaranya. Untuk mendukung transformasi ini, Bank Dunia telah menyesuaikan strategi negaranya untuk membantu negara ini membangun sebuah ekonomi pasar, mereformasi lembaga- lembaga negara, memperluas dialog dengan para warga, dan berinvestasi dalam modal manusia. Transformasi sosial dan ekonomi Uzbekistan juga telah menciptakan suatu momentum baru antar negara-negara Asia Tengah untuk melakukan kerjasama kawasan yang lebih besar dalam bidang energi, transportasi, air, dan keterhubungan ekonomi. Pada tahun fiskal 2018, Bank telah menyetujui dana sebesar $1,4 miliar untuk lima proyek baru di Uzbekistan, dengan fokus pada efisiensi energi, hortikultura, dan layanan medis darurat. Keseluruhan pembiayaan di Uzbekistan berjumlah $3,3 miliar dalam proyek-proyek yang tengah berlangsung yang mendukung transisi Uzbekistan menuju ekonomi pasar, serta untuk melakukan reformasi di sektor transportasi dan pendidikan, pembangunan perkotaan, serta layanan pasokan air dan sanitasi. Bank Dunia juga bekerja sama secara erat dengan pemerintah untuk memodernisasi dan mendiversifikasi sektor pertanian secara besar-besaran, yang mempekerjakan jutaan orang, serta membantu negara itu untuk sepenuhnya mengakhiri penerapan kerja paksa. 56 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 7: EROPA DAN ASIA TENGAH POTRET KAWASAN DATA INDIKATOR 2000 2010 SAAT INIa TREN Jumlah penduduk (juta) 393 399 416 Pertumbuhan penduduk (% per tahun) 0,0 0,5 0,6 PNB per kapita (metode Atlas, $ saat ini) 1,783 7,426 7,370 Pertumbuhan PDB per kapita 8.0 4.6 3.4 (% per tahun) Penduduk hidup dengan kurang dari 28b 11 8 $1,90 per hari (juta) Harapan hidup saat lahir, perempuan 73 75 77 (tahun) Harapan hidup saat lahir, laki-laki (tahun) 63 66 69 Tingkat keaksaraan remaja, perempuan 98 99 100 (% usia 15-24) Tingkat keaksaraan remaja, laki-laki 99 100 100 (% usia 15-24) Emisi karbon dioksida (megaton) 2.693 3.014 3.030 MEMANTAU TUJUAN-TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) SDG 1.1 Kemiskinan ekstrem (% penduduk hidup dengan kurang dari $1,90 per hari, 5,9b 2,4 1,6 2011 PPP) SDG 2.2 Prevalensi stunting, tinggi badan - - - untuk usia (% anak di bawah 5 tahun)c SDG 3.1 Angka kematian ibu (perkiraan 56 29 25 modelan, per 100.000 kelahiran hidup) SDG 3.2 Angka kematian di bawah 36 20 14 5 tahun (per 1.000 kelahiran hidup) SDG 4.1 Angka kelulusan pendidikan 94 97 98 dasar (% kelompok usia yang relevan) SDG 5 Rasio tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan dan laki-laki (perkiraan 73 73 71 ILO modelan, %) SDG 5.5 Proporsi kursi yang diduduki oleh 7 15 20 perempuan di parlemen nasional (total %) SDG 6.1 Akses ke setidaknya layanan air 93 95 96 mendasar (% penduduk dengan akses) SDG 6.2 Akses ke setidaknya layanan sanitasi mendasar (% penduduk 87 91 93 dengan akses) SDG 7.1 Akses ke listrik (% penduduk) 99 99 100 SDG 7.2 Konsumsi energi terbarukan 6 6 6 (% total konsumsi energi akhir) SDG 17.8 Individu yang menggunakan 2 36 62 Internet (% penduduk) Catatan: ILO = International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional); PPP = purchasing power parity (paritas daya beli). a. Data terkini tersedia antara 2013 dan 2017; kunjungi http://data.worldbank.org untuk pemutakhiran data. b. Data tahun 2002. Untuk perkiraan kemiskinan, lihat kelompok kawasan di http://iresearch.worldbank.org/ PovcalNet/data.aspx. c. Data tidak tersedia karena populasi yang diperkirakan tidak mencukupi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/eca dan data.worldbank.org/country. WIL AYAH 57 Amerika Latin dan Karibia Setelah mengalami penurunan global yang lebih buruk daripada kawasan-kawasan lainnya, kondisi Amerika Latin dan Karibia kembali membaik pada tahun fiskal 2018. Di luar Venezuela, PDB rata-rata di kawasan ini tumbuh sebesar 1,9 persen pada tahun 2017 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2,6 persen pada tahun 2018 dan 2,8 persen di 2019. Bank Dunia mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih adil di kawasan ini untuk menopang transformasi sosial yang mendalam yang terlihat selama dekade pertama abad ke-21, ketika terjadi ledakan komoditas yang memicu ekspansi dan membantu memangkas tingkat kemiskinan hingga setengahnya. Antara tahun 2003 dan 2016, sebagian dari penduduk yang hidup dalam kemiskinan ekstrem di kawasan ini turun dari 24,5 persen menjadi 9,9 persen. Namun, sejak itu, laju pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan kelas menengah melambat. Bantuan Bank Dunia Bank Dunia telah menyetujui pinjaman senilai $4,3 miliar bagi kawasan ini untuk 34 proyek pada tahun fiskal 2018, termasuk $3,9 miliar dalam pinjaman IBRD dan $428 juta dalam komitmen IDA. Bank Dunia juga telah menerbitkan obligasi bencana multi-negara pertama untuk Chili, Kolombia, Meksiko, dan Peru, senilai lebih dari $1,3 miliar, dan menandatangani 18 perjanjian Reimbursable Advisory Services dengan sembilan negara dengan nilai keseluruhan $5,5 juta. Pada tahun fiskal 2018, prioritas-prioritas Bank Dunia di kawasan tersebut berpusat pada dukungan pertumbuhan inklusif melalui produktivitas dan daya saing yang lebih tinggi, dengan penekanan pada investasi-investasi dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan aspek-aspek yang merupakan bagian dari modal manusia. Bank juga menanamkan investasi dalam infrastruktur dan bekerja untuk meningkatkan kemampuan negara dalam mengelola dan bertahan saat menghadapi guncangan—seperti bencana alam, pergolakan ekonomi, serta kejahatan dan kekerasan—sambil terus mengusung transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi. Selain itu, Bank Dunia juga memprioritaskan penyertaan kelompok-kelompok yang biasanya terkecualikan, termasuk masyarakat adat dan masyarakat perdesaan. Karena kebutuhan-kebutuhan negara kerap melebihi sumber daya publiknya, Bank Dunia senantiasa memberikan dukungan untuk berbagai kegiatan dan intervensi yang menarik investasi swasta. Memanfaatkan inovasi untuk mendukung pemulihan ekonomi Bencana alam merupakan sebuah ancaman yang konstan di kawasan ini, dan dapat memiliki dampak merugikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Setelah musim angin topan pada tahun 2017 yang begitu merusak, Bank dan para mitranya membantu negara- negara Karibia untuk melakukan penilaian terhadap kerusakan dan menyiapkan proyek- proyek tanggap darurat. Di Dominika, misalnya, Bank telah mengikrarkan $115 juta untuk mendukung upaya-upaya membangun ketahanan iklim. Bank juga telah memanfaatkan solusi-solusi inovatif untuk mengalihkan risiko ke pasar modal dan menawarkan perlindungan keuangan kepada pemerintah-pemerintah yang berpartisipasi. Di Haiti, Bank telah melakukan sebuah Tinjauan Urbanisasi untuk membantu membuat peta jalan pembangunan berkelanjutan bagi kota-kota di Haiti. Bank Dunia juga mendukung Organisasi Negara-negara Karibia Timur untuk menerapkan Kebijakan Oceanscape Karibia Timur yang didukung oleh 1 1 kepala negara Karibia. Hal ini juga termasuk memberikan TABEL 8: AMERIKA LATIN DAN KARIBIA KOMITMEN DAN PENCAIRAN DANA KAWASAN UNTUK TAHUN FISKAL (FY) 2016-18 KOMITMEN ($ JUTA) PENCAIRAN ($ JUTA) FY16 FY17 FY18 FY16 FY17 FY18 IBRD 8.035 5.373 3.898 5.236 3.885 4.066 IDA 183 503 428 303 229 223 Portofolio operasi yang sedang dilaksanakan per 30 Juni 2018: $28,2 miliar. 58 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 masukan kepada pemerintah-pemerintah tentang tindakan-tindakan nyata untuk menghasilkan pertumbuhan biru (blue growth) berkelanjutan yang menyeimbangkan kegiatan ekonomi dengan pelestarian ekosistem pesisir dan laut yang sehat. Investasi sektor publik dan swasta dalam bidang infrastruktur merupakan elemen kunci dari pertumbuhan dan ketahanan. Pada tahun fiskal 2018, Bank menyediakan $64 juta untuk program sanitasi di Brasil, $24 juta untuk penyediaan air di Panama, dan $17 juta untuk layanan-layanan perkotaan di Republik Dominika. Selain itu, proyek senilai $150 juta membantu memperbaiki lebih dari 1.500 kilometer jalan yang penting secara ekonomi di Argentina, sementara Proyek Pemeliharaan Jalan Paraguay senilai $74 juta membantu negara tersebut meningkatkan keefektifan pemeliharaan jalan. Berinvestasi pada manusia untuk meningkatkan kehidupan dan perekonomian Membangun modal manusia dengan menyediakan peluang-peluang baru bagi kelompok masyarakat yang secara tradisional tertinggal tidak hanya akan memperbaiki kehidupan mereka, tetapi juga kekuatan ekonomi seluruh negara. Di Meksiko, melalui proyek senilai $100 juta, Bank Dunia telah membantu lebih dari satu juta penduduk perempuan, masyarakat adat, dan penduduk kurang mampu dan masyarakat perdesaan untuk mendapatkan akses ke lembaga-lembaga kredit dan tabungan untuk pertama kalinya. Bank Dunia juga telah mendukung Peru dalam meningkatkan layanan kesehatan dan gizi bagi penduduk miskin. Hasil dari Proyek Gizi senilai $25 juta telah membantu pemerintah setempat untuk mencetak kemajuan besar dalam meningkatkan hasil-hasil kesehatan dan mengurangi kelaparan. Hasilnya, Peru telah berhasil mengurangi kasus gizi buruk pada anak balita hingga lebih dari separuhnya, dari 28 persen pada tahun 2008 menjadi 13,1 persen pada tahun 2016. Sementara itu, di Chili, Bank memberikan dukungan senilai $40 juta untuk Proyek Keuangan Tersier untuk Hasil III, yang membantu pemerintah meningkatkan pendidikan tinggi dengan memperkuat hubungan antara pendanaan publik dan akuntabilitas dari hasil-hasilnya. Memanfaatkan pengetahuan untuk menyelesaikan tantangan-tantangan unik setiap negara Bank juga menyediakan sejumlah Layanan Penasihat dapat Diganti (Reimbursable Advisory Services) dan bantuan-bantuan teknis kepada negara-negara di kawasan tersebut. Di Kolombia, layanan-layanan ini mendukung penerapan peraturan akuntansi sektor publik, asuransi pertanian untuk petani kecil, dan persiapan program sosioemosional yang luas bagi para guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sana. Di Meksiko, Bank memberikan bantuan-bantuan teknis untuk transportasi dan pemerintahan. Di Chili, Bank juga telah membantu pemerintah dengan melakukan sebuah penilaian zona ekonomi khusus dan sistem perlindungan sosial, sementara itu di Peru Bank telah memberikan saran-saran mengenai perumahan, perbaikan kondisi di daerah-daerah kumuh perkotaan, dan memperkuat kerangka pengawasan untuk kerjasama pemerintah- swasta. Bank juga memberikan saran kepada Argentina untuk meningkatkan layanan perawatan kesehatan dan kepada Paraguay mengenai bidang kehutanan, keuangan, daya saing, pemerintahan, dan pendidikan. GAMBAR 5:  AMERIKA LATIN DAN KARIBIA PINJAMAN IBRD DAN IDA BERDASARKAN SEKTOR • TAHUN FISKAL (FY) 2018 PANGSA TOTAL SENILAI: $4,3 MILIAR Air, Sanitasi, dan Pertanian, Perikanan, Pengelolaan Limbah 11% 7% dan Kehutanan Transportasi 15% 13% Pendidikan Perlindungan Sosial 9% 12% Energi dan Ekstraktif Administrasi Publik 8% 2% Sektor keuangan Teknologi Informasi dan Komunikasi <1% Industri, Perdagangan, dan Layanan Kesehatan 4% 18% Kesehatan WIL AYAH 59 Serangkaian terobosan laporan dan konferensi juga berfungsi sebagai platform penghimpunan yang kuat di kawasan ini. Hal ini termasuk studi-studi yang dilakukan pada saat yang tepat seperti penelitian berjudul Di Persimpangan Jalan: Pendidikan Tinggi di Amerika Latin dan Karibia (At a Crossroads: Higher Education in Latin America and the Caribbean); Pekerjaan Masa Depan: Teknologi, Produktivitas, dan Kesejahteraan di Amerika Latin dan Karibia (The Jobs of Tomorrow: Technology, Productivity, and Prosperity in Latin America and the Caribbean); dan Meningkatkan Standar Kualitas: Untuk Kota-kota Produktif di Amerika Latin dan Karibia (Raising the Bar: For Productive Cities in Latin America and the Caribbean). SOROTAN PROYEK Membangun ketahanan terhadap bencana alam dengan obligasi bencana Tahun lalu adalah sebuah pengingat yang kuat bahwa Amerika Latin dan Karibia merupakan salah satu kawasan yang paling rawan bencana alam. Badai yang begitu merusak telah mengakibatkan ratusan korban di seluruh Karibia. Dua kali gempa bumi mengguncang Meksiko. Banjir dan tanah longsor yang diikuti hujan lebat di Kolombia dan Peru. Ketika bencana-bencana tersebut terjadi, seringkali penduduk termiskinlah yang paling menderita. Mengingat semua hal ini, Bank Dunia telah berupaya membantu negara-negara di kawasan tersebut untuk mengakses asuransi risiko yang lebih besar melalui pasar modal. Tahun ini, Bank menerbitkan lebih dari $1,3 miliar dalam obligasi bencana sebagai asuransi terhadap gempa bumi di negara-negara Aliansi Pasifik–sebuah inisiatif ekonomi dan pembangunan antara Kolombia, Chili, Meksiko, dan Peru. Penerbitan "Cat Bond" (Catastrophe Bond atau Obligasi Bencana) ini merupakan penerbitan obligasi terbesar dari jenisnya yang pernah dilakukan dan pertama yang melibatkan banyak negara. Obligasi ini membayarkan premi kepada para investor selama sejumlah tahun tertentu, dan pemerintah akan menerima pembayaran jika bencana yang tercakup terjadi sementara pemegang obligasi mendapatkan kembali pokoknya jika tidak terjadi. Hal ini mengalihkan sebagian dari risiko bencana dari pemerintah ke pasar, memastikan mobilisasi dana yang cepat dan ketahanan fiskal dalam menghadapi bencana. Hingga saat ini, Bank telah memfasilitasi hampir $4 miliar dalam transaksi risiko di seluruh dunia. Obligasi Bencana menekankan pada kenyataan bahwa pembangunan ketahanan perlu melibatkan tindakan-tindakan yang lebih dari sekadar mengurangi paparan terhadap ancaman. Tetapi perlu pula untuk merancang dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang akan memastikan kesejahteraan bagi semua dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut pascabencana. Obligasi Bencana juga merupakan sebuah langkah maju yang demikian signifikan terkait integrasi kawasan dan menempatkan Amerika Latin di garda depan dalam pengelolaan risiko. 60 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 9: AMERIKA LATIN DAN KARIBIA POTRET KAWASAN DATA INDIKATOR 2000 2010 SAAT INIa TREN Jumlah penduduk (juta) 460 525 568 Pertumbuhan penduduk (% per tahun) 1,5 1,2 1,0 PNB per kapita (metode Atlas, $ saat ini) 3.640 7.657 7.413 Pertumbuhan PDB per kapita 2,6 4,3 0,5 (% per tahun) Penduduk hidup dengan kurang dari 63b 35 28 $1,90 per hari (juta) Harapan hidup saat lahir, perempuan 74 77 78 (tahun) Harapan hidup saat lahir, laki-laki (tahun) 68 71 72 Tingkat keaksaraan remaja, perempuan 95 98 99 (% usia 15-24) Tingkat keaksaraan remaja, laki-laki 94 97 98 (% usia 15-24) Emisi karbon dioksida (megaton) 1.095 1.376 1,530 MEMANTAU TUJUAN-TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) SDG 1.1 Kemiskinan ekstrem (% penduduk hidup dengan kurang dari $1,90 per hari, 11,7b 6,0 4,5 2011 PPP) SDG 2.2 Prevalensi stunting, tinggi badan 17 12 10 untuk usia (% anak di bawah 5 tahun)c SDG 3.1 Angka kematian ibu (perkiraan 104 84 70 modelan, per 100.000 kelahiran hidup) SDG 3.2 Angka kematian di bawah 34 25 18 5 tahun (per 1.000 kelahiran hidup) SDG 4.1 Angka kelulusan pendidikan 98 99 99 dasar (% kelompok usia yang relevan) SDG 5 Rasio tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan dan laki-laki (perkiraan 59 66 67 ILO modelan, %) SDG 5.5 Proporsi kursi yang diduduki oleh 15 23 30 perempuan di parlemen nasional (total %) SDG 6.1 Akses ke setidaknya layanan air 90 94 96 mendasar (% penduduk dengan akses) SDG 6.2 Akses ke setidaknya layanan sanitasi mendasar (% penduduk 73 81 84 dengan akses) SDG 7.1 Akses ke listrik (% penduduk) 91 96 98 SDG 7.2 Konsumsi energi terbarukan 31 31 30 (% total konsumsi energi akhir) SDG 17.8 Individu yang menggunakan 3 33 55 Internet (% penduduk) Catatan: ILO = International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional); PPP = purchasing power parity (paritas daya beli). a. Data terkini tersedia antara 2013 dan 2017; kunjungi http://data.worldbank.org untuk pemutakhiran data. b. Data tahun 2002. Untuk perkiraan kemiskinan, lihat kelompok kawasan di http://iresearch.worldbank.org/ PovcalNet/data.aspx. c. Untuk prevalensi stunting, semua tingkat pendapatan tercakup. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/lac dan data.worldbank.org/country. WIL AYAH 61 Timur Tengah dan Afrika Utara Meskipun kekerasan dan konsekuensi-konsekuensi perang terus mengakibatkan kerusakan di Libya, Republik Arab Suriah, dan Republik Yaman, kurun waktu setahun terakhir telah menyaksikan beberapa perkembangan positif di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Upaya pemulihan dan rekonstruksi sedang berlangsung di Irak setelah dilakukannya pembebasan wilayah, sementara negara-negara seperti Republik Arab Mesir dan Arab Saudi telah mengalami reformasi ekonomi dan sosial yang begitu besar. Dengan dukungan dari masyarakat internasional, pengungsi Suriah dan penduduk asli di Lebanon dan Yordania terus menunjukkan ketahanan luar biasa, dan Libya telah menyaksikan adanya sebuah dorongan baru untuk solusi-solusi krisis yang masih terus berlangsung. Terbantu oleh perubahan dan harga minyak yang menguat, pertumbuhan ekonomi kawasan diperkirakan akan meningkat dari 2 persen pada tahun 2017 menjadi 3,1 persen pada tahun 2018. Pertumbuhan ini akan terjadi secara luas, dengan sebagian besar negara di kawasan tersebut akan mengalami peningkatan tajam. Bantuan Bank Dunia Bank Dunia telah menyetujui pemberian pinjaman senilai $6,4 miliar ke kawasan ini untuk 26 proyek pada tahun fiskal 2018, termasuk $5,9 miliar dalam pinjaman IBRD dan $430 juta dalam komitmen IDA. Pendapatan dari perjanjian Reimbursable Advisory Services dengan sembilan negara serta Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council, GCC) mencapai sekitar $55 juta, dengan program yang meluas dan berfokus pada proses reformasi yang tengah berlangsung di negara-negara GCC. Memaksimalkan Pembiayaan untuk Pembangunan saat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari program-program yang dilaksanakan oleh Grup Bank di hampir semua negara di kawasan ini, dengan strategi-strategi sub-kawasan yang dikembangkan untuk Maghreb, Mashreq, dan Mesir. Strategi kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menempatkan dukungan terhadap upaya-upaya perdamaian dan stabilitas sosial di pusatnya dan terus menjadi acuan keterlibatan Bank Dunia. Empat pilar strateginya berfokus pada pembuatan sebuah kontrak sosial baru dengan warga negaranya; peningkatan kerjasama kawasan; pembangunan ketahanan, yang mencakup tindakan-tindakan mengatasi tantangan terkait penduduk yang terpaksa mengungsi; serta dukungan terhadap pemulihan dan rekonstruksi. Banyak program Bank di kawasan tersebut juga mencakup lebih dari satu dari keempat pilar ini. Memperbaharui kontrak sosial Mengusung struktur-struktur yang lebih bertanggung jawab dan lebih inklusif serta mendukung ekonomi yang digerakkan oleh sektor swasta untuk membuka peluang- peluang yang lebih besar tetap menjadi prioritas utama bagi Bank. Di Tunisia, misalnya, proyek senilai $60 juta menargetkan para pemuda yang dihadapkan pada masalah pengangguran, proyek senilai $100 juta lainnya difokuskan pada perkembangan anak usia dini, sementara sebuah program terpisah senilai $140 juta ditujukan untuk memberikan dukungan bagi para petani. Di Lebanon, program senilai $400 juta mempromosikan reformasi pasar tenaga kerja dan pelatihan keterampilan, termasuk bagi para pengungsi. Sebuah proyek senilai $30 juta bagi Tepi Barat dan Gaza ditujukan untuk mendukung langkah-langkah fiskal sambil terus memperkuat lingkungan bisnis, dan TABEL 10: TIMUR TENGAH DAN AFRIKA UTARA KOMITMEN DAN PENCAIRAN DANA KAWASAN UNTUK TAHUN FISKAL (FY) 2016-18 KOMITMEN ($ JUTA) PENCAIRAN ($ JUTA) FY16 FY17 FY18 FY16 FY17 FY18 IBRD 5.170 4.869 5.945 4.427 5.335 3.281 IDA 31 1,011 430 44 391 569 Portofolio operasi yang sedang dilaksanakan per 30 Juni 2018: $17,0 miliar. 62 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 sebuah program terpisah senilai $13 juta untuk Proyek Pembangunan dan Sektor Swasta Inovatif semakin memperkuat peran teknologi dalam membantu pengembangan sektor swasta. Di Djibouti, sebuah proyek senilai $15 juta berusaha untuk mendorong wirausaha perempuan dan wirausaha muda dan semakin menyoroti fokus kawasan tersebut kepada sektor swasta, sementara di Mesir, proyek senilai $500 juta mendukung reformasi penting dalam sektor pendidikan. Meningkatkan kerjasama kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara adalah kawasan yang paling tidak terintegrasi di dunia. Oleh karena itu, kegiatan Bank di kawasan tersebut berfokus pada mengusung peningkatan kerjasama, efisiensi, dan interdependensi, khususnya pada sektor energi dan swasta, dimana reformasi-reformasi yang dilakukan akan meningkatkan investasi lintas batas dan memperkuat gerakan menuju pasar kawasan. Pada tahun fiskal 2018, program senilai $1,2 miliar untuk pemerintah Mesir telah meningkatkan stabilisasi fiskal dan reformasi sektor swasta pada sektor energi sambil terus mengurangi subsidi. Di Maroko, program sebesar $200 juta telah meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam infrastruktur perkotaan, sementara program lain senilai $200 juta mendukung kegiatan sektor swasta di bidang pertanian. Untuk mengusung perluasan kapasitas energi terbarukan di negara ini, Bank juga telah menyediakan pembiayaan tambahan senilai $100 juta untuk Proyek Listrik Tenaga Surya Noor di Maroko tengah, yang mendorong partisipasi sektor swasta. Membangun ketahanan terhadap pemindahan secara terpaksa Di berbagai negara di kawasan ini, terutama di Yordania, Lebanon, dan Irak, para penduduk yang terpaksa berpindah–termasuk para pengungsi dan mereka yang terpaksa pindah dari satu daerah ke daerah lain dalam negara yang sama–terus menjadi tantangan bagi penyediaan layanan-layanan setempat. Di Yordania, program senilai $200 juta untuk reformasi pendidikan akan memberikan manfaat bagi penduduk asli dan para pengungsi di negara tersebut. Sementara itu, di Lebanon, para pengungsi Suriah adalah salah satu penerima manfaat proyek senilai $295 juta yang akan memperbaiki transportasi umum di Beirut dan daerah-daerah sekitarnya. Proyek-proyek ini semuanya mencakup pembiayaan lunak dari Fasilitas Pembiayaan Konsesi Global (Global Consessional Financing Facility), sebuah inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2016 yang memanfaatkan pendanaan dari negara-negara donor untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan bagi negara-negara yang berkutat dengan krisis pengungsi. Mendukung pemulihan ekonomi dan rekonstruksi Setelah pembebasan wilayah Irak dari ISIS, Bank Dunia telah berfokus pada pemulihan dan rekonstruksi di negara tersebut. Upaya ini mencakup Proyek Dana Sosial Irak untuk Pembangunan sebesar $300 juta yang difokuskan pada proyek-proyek komunitas berskala kecil, Proyek Stabilisasi dan Ketahanan Sosial Darurat Irak senilai $200 juta berfokus pada perlindungan sosial untuk masyarakat rentan, dan $400 juta pembiayaan tambahan bagi Operasi Darurat untuk Proyek Pembangunan. Sementara itu, Proyek Penyediaan Air Minum dan Penyulingan Saluran Pembuangan Air senilai 210 juta dolar GAMBAR 6:  TIMUR TENGAH DAN AFRIKA UTARA PINJAMAN IBRD DAN IDA BERDASARKAN • TAHUN FISKAL (FY) 2018 PANGSA TOTAL SENILAI: $6,4 MILIAR Air, Sanitasi, dan Pertanian, Perikanan, Pengelolaan Limbah 8% 2% dan Kehutanan Transportasi 4% 12% Pendidikan 16% Energi dan Ekstraktif Perlindungan Sosial 18% 1% Sektor keuangan Administrasi Publik 11% 10% Kesehatan Teknologi Informasi Industri, Perdagangan, dan Komunikasi 1% 17% dan Layanan Kesehatan WIL AYAH 63 menggarisbawahi komitmen Bank Dunia untuk melakukan reformasi jangka panjang dalam sektor air di Irak, termasuk menciptakan lingkungan yang memampukan untuk investasi sektor swasta. Di tempat lain di kawasan ini, Bank telah memperluas dukungannya kepada penduduk rentan yang terkena dampak konflik, terutama penduduk Republik Yaman yang terus dibayangi oleh krisis kemanusiaan. Pada tahun fiskal 2018, Republik Yaman menerima tiga hibah senilai $400 juta untuk kesehatan dan gizi, khususnya menyasar wabah kolera, layanan perkotaan, dan penyediaan listrik darurat. SOROTAN PROYEK Memampukan Partisipasi Sektor Swasta dan Reformasi Sektor Energi di Mesir Pada tahun 2014, subsidi energi di Republik Arab Mesir mencapai 6,6 persen dari PDB—lebih besar ketimbang gabungan belanja publik untuk kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Listrik padam setiap harinya bisa mencapai enam jam. Gejolak politik setelah tahun 2011 dan koordinasi antar kementerian yang terbatas menghadirkan tantangan-tantangan tambahan. Sektor swasta, terbungkam oleh persepsi bahwa risiko- risiko yang ada tak akan teratasi dan kekhawatiran atas kredibilitas, tidak menanamkan investasinya dalam sektor-sektor tersebut sejak tahun 2002. Hal ini mendorong dilaksanakannya sebuah tanggapan menyeluruh oleh Grup Bank Dunia, meliputi pinjaman $3,2 miliar dari IBRD, sebuah jaminan $200 juta untuk menjamin dari risiko politik oleh MIGA, dan investasi energi terbarukan terbesar yang pernah dilakukan oleh IFC sebesar $653 juta. Antara tahun 2014 dan 2018, Mesir menyaksikan sebuah transformasi luar biasa dalam sektor energinya. Subsidi turun menjadi 3,3 persen dari PDB, didukung oleh mekanisme perlindungan sosial yang kuat dan dana tambahan yang tersedia untuk program-program sosial. Perundang-undangan dan peraturan yang dirancang untuk memfasilitasi partisipasi sektor swasta dalam energi terbarukan, listrik, dan sektor gas diberlakukan, yang mengakibatkan mengalirnya investasi swasta sebesar $2 miliar yang disokong oleh IFC dan MIGA serta 1.500 megawatt kapasitas listrik tenaga surya baru. Program ini juga mengarah pada pembentukan ladang tenaga surya terbesar di dunia, menciptakan lapangan kerja jangka panjang untuk 500 orang di salah satu wilayah termiskin di Mesir, dengan warga paling rentan dari seluruh masyarakat sebagai penerima manfaat terbesar. 64 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 11: TIMUR TENGAH DAN AFRIKA UTARA POTRET KAWASAN DATA INDIKATOR 2000 2010 SAAT INIa TREN Jumlah penduduk (juta) 281 336 380 Pertumbuhan penduduk (% per tahun) 1,9 1,8 1,7 PNB per kapita (metode Atlas, $ saat ini) 1.566 3.949 3.843 Pertumbuhan PDB per kapita 2,4 3,3 1,8 (% per tahun) Penduduk hidup dengan kurang dari 9b 8 10c $1,90 per hari (juta) Harapan hidup saat lahir, perempuan 71 74 75 (tahun) Harapan hidup saat lahir, laki-laki (tahun) 68 70 71 Tingkat keaksaraan remaja, perempuan 80 84 87 (% usia 15-24) Tingkat keaksaraan remaja, laki-laki 89 91 92 (% usia 15-24) Emisi karbon dioksida (megaton) 872 1.282 1.418 MEMANTAU TUJUAN-TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) SDG 1.1 Kemiskinan ekstrem (% penduduk hidup dengan kurang dari $1,90 per hari, 3,2b 2,3 2,7c 2011 PPP) SDG 2.2 Prevalensi stunting, tinggi badan 23 18 15 untuk usia (% anak di bawah 5 tahun)d SDG 3.1 Angka kematian ibu (perkiraan 125 99 90 modelan, per 100.000 kelahiran hidup) SDG 3.2 Angka kematian di bawah 46 30 26 5 tahun (per 1.000 kelahiran hidup) SDG 4.1 Angka kelulusan pendidikan 81 91 89 dasar (% kelompok usia yang relevan) SDG 5 Rasio tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan dan laki-laki (perkiraan 24 26 26 ILO modelan, %) SDG 5.5 Proporsi kursi yang diduduki oleh 4 11 17 perempuan di parlemen nasional (total %) SDG 6.1 Akses ke setidaknya layanan air 87 90 92 mendasar (% penduduk dengan akses) SDG 6.2 Akses ke setidaknya layanan sanitasi mendasar (% penduduk 83 86 88 dengan akses) SDG 7.1 Akses ke listrik (% penduduk) 91 95 98 SDG 7.2 Konsumsi energi terbarukan 3 3 3 (% total konsumsi energi akhir) SDG 17.8 Individu yang menggunakan 1 21 43 Internet (% penduduk) Catatan: ILO = International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional); PPP = purchasing power parity (paritas daya beli). a. Data terkini tersedia antara 2013 dan 2017; kunjungi http://data.worldbank.org untuk pemutakhiran data. b. Data tahun 2002. Untuk perkiraan kemiskinan, lihat kelompok kawasan di http://iresearch.worldbank.org/ PovcalNet/data.aspx. c. Data kemiskinan untuk wilayah ini adalah dari 2013 dan mungkin telah berubah sebagai akibat dari konflik atau kerapuhan di wilayah tersebut. d. Untuk prevalensi stunting, semua tingkat pendapatan tercakup. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/mena dan data.worldbank.org/country. WIL AYAH 65 Asia Selatan Asia Selatan tetap menjadi kawasan dengan pertumbuhan terpesat di dunia, dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan bisa melaju dari 6,6 persen pada 2017 menjadi 6,9 persen pada 2018 dan 7,1 persen pada 2019, dipicu oleh konsumsi swasta yang begitu kuat, pemulihan ekspor, dan penanaman investasi dikarenakan reformasi kebijakan dan perbaikan infrastruktur. Risiko-risiko terhadap prospek terutama berasal dari faktor-faktor dalam negeri, termasuk ekspor yang lemah, kemajuan yang lambat terkait konsolidasi fiskal, defisit yang tinggi, dan gangguan-gangguan yang terjadi akibat bencana-bencana alam. Pertumbuhan yang kuat telah menyebabkan terjadinya penurunan kemiskinan dan peningkatan yang mengesankan dalam bidang layanan kesehatan dan pendidikan. Namun, pada tahun 2013, proporsi penduduk yang hidup dengan kurang dari $1,90 per hari diperkirakan mencapai 14,7 persen, atau sekitar 249 juta orang—sepertiga dari penduduk miskin global. Selain itu, banyak negara di kawasan ini yang mengalami bentuk ekstrem dari eksklusi sosial dan kesenjangan infrastruktur yang signifikan. Kawasan ini juga telah menyaksikan gelombang pengungsi terdahsyat pada zaman modern, dengan lebih dari 690.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh sejak bulan Agustus 2017, menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bantuan Bank Dunia Bank Dunia telah menyetujui $10,7 miliar pinjaman untuk kawasan ini yang digunakan untuk 56 proyek pada tahun fiskal 2018, termasuk $4,5 miliar pinjaman IBRD dan $6,2 miliar dalam komitmen IDA, di mana $451 juta berasal dari Fasilitas Peningkatan Skala IDA. Bank juga telah memberikan 150 layanan penasihat dan produk analisa kepada berbagai negara di kawasan ini, yang memberikan saran teknis tentang isu-isu seperti reformasi sektor energi, partisipasi angkatan kerja perempuan, dan perubahan iklim. Strategi kawasan Bank menekankan upaya untuk mempertahankan pertumbuhan inklusif, berinvestasi pada manusia, dan mengatasi kerentanan. Strategi ini berfokus pada dukungan terhadap pengembangan sektor swasta dan penciptaan lapangan kerja, terutama untuk penduduk perempuan; investasi dalam kota-kota berkelanjutan dan pertanian cerdas iklim; serta penguatan inklusi, lembaga-lembaga publik, dan tata kelola. Mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja Pertumbuhan ekonomi di kawasan ini terutama didorong oleh peningkatan konsumsi dan infrastruktur, dan hanya dapat dipertahankan pada tingkat yang tinggi apabila investasi dan ekspor tumbuh lebih kuat lagi. Selain itu, dengan sekitar 1,5 juta penduduk memasuki pasar kerja setiap bulan selama dua dekade mendatang, penciptaan lapangan kerja menjadi sangat penting. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, Bank Dunia mendukung upaya-upaya seperti Proyek Pertanian dan Transformasi Perdesaan Punjab senilai $300 juta di Pakistan, yang bertujuan memperbaiki produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan para petani, dan menciptakan lapangan kerja dalam sektor pertanian dan agribisnis. Bank Dunia juga membantu negara-negara dalam memaksimalkan sumber daya pembangunan mereka dengan memanfaatkan pembiayaan swasta dan solusi-solusi dari sektor swasta yang berkelanjutan. Penggunaan pertama dari Fasilitas Jaminan MIGA, yang TABEL 12: ASIA SELATAN KOMITMEN DAN PENCAIRAN DANA KAWASAN UNTUK FISKAL 2016—18 KOMITMEN ($ JUTA) PENCAIRAN ($ JUTA) FY16 FY17 FY18 FY16 FY17 FY18 IBRD 3.640 2.233 4.508 1.623 1.454 1.698 IDA 4.723 3.828 6.153 4.462 3.970 3,835 Portofolio operasi yang sedang dilaksanakan pada 30 Juni 2018: $52,3 miliar. 66 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 merupakan bagian dari operasi Jendela Sektor Swasta IDA18, telah mendukung jaminan MIGA hingga $9 juta untuk investasi swasta di Perusahaan Pengolahan Buah Rikweda di Afghanistan, sebuah pabrik yang memproduksi dan mengolah kismis. Di India, Bank Dunia dan IFC bekerja bersama dan menarik modal swasta untuk pengembangan salah satu pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia, Proyek Mega Ultra Rewa berkapasitas 750 megawatt, di sebuah negara berpendapatan rendah Madhya Pradesh. Dua jaminan Bank Dunia telah membantu Pakistan mengakses pembiayaan senilai lebih dari $1 miliar dalam pembiayaan komersial internasional guna mendukung reformasi- reformasi kebijakan untuk pertumbuhan, daya saing, dan investasi infrastruktur, seperti Proyek PLTA Dasu. Menanam investasi dalam modal manusia dan mendukung pertumbuhan inklusif Untuk memperkuat modal manusia sebagai penggerak pertumbuhan, Bank berfokus pada peningkatan akses dan kualitas pendidikan, mengatasi stunting dan kekurangan gizi, memperkuat sistem dan layanan kesehatan, serta mendukung jaring pengaman untuk melindungi penduduk termiskin. Inisiatif-inisiatif seperti Proyek Pendukung Sektor Kesehatan senilai $500 juta di Bangladesh, Proyek Sehatmandi senilai $600 juta di Afghanistan, dan Proyek Modernisasi Pendidikan Umum senilai $100 juta di Sri Lanka, dilaksanakan dengan memanfaatkan hasil-hasil dari upaya-upaya terdahulu dalam meningkatkan kualitas dan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan di kawasan tersebut. Dengan persentase 28 persen, partisipasi buruh perempuan di Asia Selatan sangatlah rendah dan bahkan menurun di beberapa negara. Untuk mengatasi faktor-faktor yang menahan gerak penduduk perempuan, Bank berfokus pada peningkatan keterampilan mereka, mengusung inklusi keuangan, dan mengubah norma sosial. Satu penghalang penting yang membatasi perempuan untuk lebih berpartisipasi dalam angkatan kerja adalah kurangnya akses ke transportasi yang aman, hal ini ditangani Bank melalui program transportasi di Bangladesh, India, dan Pakistan. Membantu perkembangan ketahanan terhadap konflik dan perubahan iklim Berbagai risiko konflik dan kerentanan tengah meningkat di Asia Selatan, mengakibatkan semakin tingginya angka perpindahan penduduk dan ketegangan-ketegangan di daerah perbatasan. Bank Dunia bekerja sama dengan para mitranya untuk menyediakan layanan-layanan mendasar bagi masyarakat pengungsi dan penduduk asli, seperti proyek $1 14 juta di Pakistan yang bertujuan untuk mendukung keluarga yang terkena dampak kekerasan terkait militan, meningkatkan layanan kesehatan anak, dan membangun sistem jaring pengaman di bagian-bagian terdampak dari Daerah-daerah Kesukuan yang dikelola Pemerintah Federal. Bank Dunia juga mendukung transisi bersejarah Nepal menjadi republik demokratik federal melalui kredit kebijakan pembangunan senilai $200 juta, yang mencakup sumber daya dari Rezim Mitigasi Risiko IDA18. Asia Selatan juga sangat rentan terhadap dampak-dampak perubahan iklim, termasuk bencana alam yang disebabkan oleh iklim dan naiknya permukaan air laut. Kemajuan di Asia Selatan bergantung pada upaya pengurangan emisi karbon, pengubahan bauran GAMBAR 7:  ASIA SELATAN PINJAMAN IBRD DAN IDA BERDASARKAN SEKTOR • TAHUN FISKAL (FY) 2018 PANGSA TOTAL SENILAI: $10,7 MILIAR Air, Sanitasi, dan Pertanian, Perikanan, Pengelolaan Limbah 7% 13% dan Kehutanan Transportation 11% Perlindungan Sosial 6% 16% Pendidikan Administrasi Publik 10% Teknologi Informasi 12% Energi dan Ekstraktif dan Komunikasi 2% 1% Sektor keuangan Industri, Perdagangan, dan Layanan Kesehatan 10% 11% Kesehatan WIL AYAH 67 energi, pengurangan dampak perubahan iklim, dan pembangunan ketahanan iklim. Sebagai contoh, Proyek Maharashtra senilai $420 juta untuk Pertanian Tahan Iklim di India yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani kecil dalam menyesuaikan dan memodifikasi sistem produksi mereka agar mampu bertahan dari dampak-dampak masa depan peristiwa-peristiwa iklim. Mengusung keterpaduan kawasan Integrasi dan kerjasama ekonomi kawasan dapat meningkatkan prospek pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan bersama, namun Asia Selatan masih tetap merupakan salah satu kawasan yang paling tidak terintegrasi di dunia. Oleh karena itu, Bank berfokus pada perdagangan energi dan listrik, keterhubungan transportasi, dan keamanan air jangka panjang di kawasan ini. Di Afganistan, Proyek Asia Tengah-Asia Selatan senilai $51 juta tengah membantu membangun kapasitas pemerintah untuk menyediakan layanan digital dan mengembangkan infrastruktur digital yang terpadu secara kawasan. Hal ini juga akan mendukung pengembangan sektor swasta dengan membuka pasar telekomunikasi. SOROTAN PROYEK Digital Youth Summit memajukan revolusi teknologi Pakistan Pada bulan April 2018, 5.000 siswa berpartisipasi dalam Digital Youth Summit tahunan yang diselenggarakan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan. Ajang yang dipelopori dan didukung oleh Bank Dunia sejak 2014 ini tumbuh dari sebuah gagasan untuk menyatukan generasi penerus dari para inovator digital untuk mendidik dan menginspirasi para pemuda di suatu daerah yang terdampak konflik, di mana 50 persen dari mereka berusia di bawah 30 tahun. Mengingat infrastruktur yang belum memadai dan sektor swasta yang kurang bergairah di Khyber Pakhtunkhwa, Bank Dunia dan pemerintah provinsi bekerja sama dalam mengusung ekonomi digital sebagai jalan bagi penciptaan lapangan kerja. Kehadiran pita lebar dan perangkat seluler telah menyebabkan peningkatan keterhubungan internet, menciptakan peluang dalam freelancing, kewirausahaan, dan pengalihdayaan proses bisnis (business process outsourcing, BPO) digital untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan bagi penduduk berusia muda, baik perempuan maupun laki-laki. Beberapa perusahaan setempat yang sedang berkembang telah tumbuh menjadi perusahaan-perusahaan yang berhasil menciptakan lapangan pekerjaan dengan klien yang tersebar di seluruh Pakistan. Ajang ini juga menarik investor-investor potensial dari industri alih daya untuk menampilkan inisiatif-inisiatif baru yang direncanakan untuk Khyber Pakhtunkhwa— yang paling menonjol adalah ruang BPO-ready-spaces di Peshawar, serta Pakistan Digital City, sebuah fasilitas alih daya yang direncanakan di Haripur dan akan membuka peluang kerja sebanyak sekitar 5.000 pekerjaan alih daya. Baik BPO-ready spaces maupun Pakistan Digital City didukung oleh pendanaan dan bantuan teknis yang diberikan oleh Bank Dunia, dan para investor siap untuk berinvestasi, tertarik oleh banyaknya tenaga kerja yang berdaya saing dan dinamis serta fasilitas-fasilitas yang tersedia. 68 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 13: ASIA SELATAN SNAPSHOT REGIONAL DATA INDIKATOR 2000 2010 SAAT INIa TREN Jumlah penduduk (juta) 1.387 1.631 1.788 Pertumbuhan penduduk (% per tahun) 1,9 1,4 1,2 PNB per kapita (metode Atlas, $ saat ini) 440 1.160 1.743 Pertumbuhan PDB per kapita 2.2 7.5 5.2 (% per tahun) Penduduk hidup dengan kurang dari 555b 402 257 $1,90 per hari (juta) Harapan hidup saat lahir, perempuan 64 68 70 (tahun) Harapan hidup saat lahir, laki-laki (tahun) 62 66 67 Tingkat keaksaraan remaja, perempuan 63 77 86 (% usia 15-24) Tingkat keaksaraan remaja, laki-laki 80 87 90 (% usia 15-24) Emisi karbon dioksida (megaton) 1.181 1.969 2.516 MEMANTAU TUJUAN-TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) SDG 1.1 Kemiskinan ekstrem (% penduduk hidup dengan kurang dari $1,90 per hari, 38,6b 24,7 15,1 2011 PPP) SDG 2.2 Prevalensi stunting, tinggi badan 51 42 35 untuk usia (% anak di bawah 5 tahun)c SDG 3.1 Angka kematian ibu (perkiraan 388 228 182 modelan, per 100.000 kelahiran hidup) SDG 3.2 Angka kematian di bawah 94 63 48 5 tahun (per 1.000 kelahiran hidup) SDG 4.1 Angka kelulusan pendidikan 70 88 93 dasar (% kelompok usia yang relevan) SDG 5 Rasio tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan dan laki-laki (perkiraan 39 36 36 ILO modelan, %) SDG 5.5 Proporsi kursi yang diduduki oleh 8 20 19 perempuan di parlemen nasional (total %) SDG 6.1 Akses ke setidaknya layanan air 82 86 88 mendasar (% penduduk dengan akses) SDG 6.2 Akses ke setidaknya layanan sanitasi mendasar (% penduduk 24 39 46 dengan akses) SDG 7.1 Akses ke listrik (% penduduk) 57 75 86 SDG 7.2 Konsumsi energi terbarukan 53 42 38 (% total konsumsi energi akhir) SDG 17.8 Individu yang menggunakan 0 7 26 Internet (% penduduk) Catatan: ILO = International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional); PPP = purchasing power parity (paritas daya beli). a. Data terkini tersedia antara 2013 dan 2017; kunjungi http://data.worldbank.org untuk pemutakhiran data. b. Data tahun 2002. Untuk perkiraan kemiskinan, lihat kelompok kawasan di http://iresearch.worldbank.org/ PovcalNet/data.aspx. c. Untuk prevalensi stunting, semua tingkat pendapatan tercakup. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/sar dan data.worldbank.org/country. WIL AYAH 69 Memperkuat Operasi, Kebijakan, dan Proses Bank Dunia memiliki komitmen kuat untuk menjadi sebuah organisasi yang lebih tangkas, efisien, dan efektif. Selama tahun fiskal yang lalu, Bank Dunia terus meningkatkan operasi-operasi, kebijakan-kebijakan, dan proses-prosesnya untuk melayani negara- negara anggota secara lebih baik. Program Bank Tangkas Program Bank Tangkas (Agile) diluncurkan pada akhir tahun 2016 untuk meningkatkan cara-cara kerja dan mengusung sebuah budaya perbaikan berkelanjutan melalui sebuah pendekatan yang digerakkan oleh staf (staff-driven approach). Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai klien melalui alokasi sumber daya yang lebih efisien dan staf yang berdaya. Pendekatan Agile adalah sebuah proses berulang untuk melakukan perbaikan terus- menerus melalui peningkatan bertahap. Ide-ide baru diinkubasi, diuji, digulirkan jika berhasil, atau dipetieskan jika tidak. Pada tahun fiskal 2018, sebuah komunitas yang terdiri dari 200 Agile Champions—dari seluruh unit operasional—dibentuk untuk mempercepat pengujian dan pengarusutamaan pendekatan Agile. Meskipun program ini masih dalam tahap yang relatif baru, namun staf yang terlibat melalui pelatihan, pengujian ide, dan kegiatan-kegiatan peningkatan kesadaran sudah mencapai ratusan. Para pemimpin tim tugas menguji inovasi-inovasi Agile di lebih dari 230 operasi, sementara itu terdapat lebih dari 15 ide yang berhasil lulus tahap pengujian dan sedang diarusutamakan. Ide-ide ini termasuk dokumentasi proyek yang lebih terfokus, pertemuan yang dirampingkan, dan suatu cara yang lebih efisien untuk menciptakan solusi secara bersama dengan para klien. Restrukturisasi yang didelegasikan dan sebuah pendekatan program multifase baru untuk pinjaman diarusutamakan dan dipengaruhi oleh Program Agile ini. Data awal dari sebuah subset proyek percontohan menunjukkan adanya peningkatan potensial pada kualitas proyek, waktu staf dialihkan untuk kegiatan-kegiatan bernilai lebih tinggi, dan pelaksanaaan serta penyelesaian proyek yang lebih cepat. Menyederhanakan cara kerja Bank Bank Dunia telah menyederhanakan cara-cara bagaimana stafnya bekerja melalui proses- proses perampingan, standarisasi, dan otomatisasi untuk menjadikan sistem lebih ramah pengguna dan informasi lebih mudah diakses. Di antara langkah-langkah ini, proses manajemen pengeluaran telah disederhanakan; 20 proses sumber daya manusia telah diotomatisasi; sebuah solusi eSignature telah diperkenalkan untuk mempercepat penandatanganan dokumen-dokumen legal; aplikasi-aplikasi telah dikembangkan untuk memfasilitasi persetujuan, transaksi, dan akses ke kebijakan operasional dan administratif; serta informasi anggaran terkini telah tersedia bagi seluruh pemegang anggaran (budget holders) secara online. Infrastruktur TI Bank juga telah ditingkatkan melalui perangkat- perangkat kolaborasi baru, ruang-ruang kerja yang dipersonalisasi, serta intranet yang telah disederhanakan dan lebih jelas, sementara teknologi-teknologi seperti teknologi robotik dimanfaatkan untuk membuat proses-proses dengan frekuensi transaksi tinggi menjadi lebih efisien. Bank juga telah menerapkan sebuah strategi layanan bersama untuk menemukan langkah-langkah efisiensi lebih lanjut. 70 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Memperbaiki rancangan dan penggunaan dana perwalian Bank Dunia saat ini mengelola portofolio dari 751 dana perwalian, yang berfungsi sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan kemitraan yang penting. Melengkapi pembiayaan IDA dan IBRD, dana perwalian mencapai sekitar 10 persen dari pencairan dana Bank kepada para kliennya, dan dana ini sangat penting untuk agenda-agenda pengetahuan, membiayai sekitar dua pertiga dari semua kegiatan-kegiatan Layanan Penasihat dan Analisa. Meskipun dana ini memberikan dukungan krusial, namun tujuan, fokus, dan penyelarasan dana-dana perwalian tersebut dengan prioritas-prioritas utama Bank Dunia bervariasi. Dana dengan jumlah terbesar jelas terkait dengan prioritas- prioritas tinggi bagi Bank. Long tail dari dana-dana perwalian yang lebih kecil dan sangat disesuaikan—70 persen yang hanya menyumbang 7 persen dari total nilai portofolio dana perwalian Bank—lebih terfragmentasi, sehingga lebih sulit untuk melihat keterkaitan jelas antara prioritas dan pengelolaan tradeoff. Dana-dana ini juga memiliki biaya transaksi pendirian, penggalangan dana, tata kelola, dan pesyaratan pelaporannya lebih tinggi. Bank Dunia telah bekerja untuk memperkuat keterkaitan antara pendanaan dan prioritas-prioritas strategis, dan untuk meningkatkan efisiensi dengan mengatur portofolionya agar berkisar pada dua instrumen utama: program dengan dana perwalian yang lebih besar (“Umbrella 2.0”), dengan fokus yang kuat pada hasil; dan dana perwalian yang lebih sederhana dan lebih gesit menggunakan fitur-fitur tata kelola, pelaporan, dan hasil yang sepenuhnya terstandarisasi. Program-program yang lebih besar akan menekan biaya-biaya transaksi melalui tata kelola dan pelaporan yang terkoordinasi, dan meningkatkan dialog dengan para mitra mengenai prioritas-prioritas bersama dan hasil-hasil yang diinginkan bersama. Bank sedang melaksanakan reformasi ini dalam sebuah proses yang berulang. Pengguliran instrumen baru ini akan dimulai dengan fase percontohan pada paruh kedua tahun kalender 2018, dengan pembelajaran yang akan dapat menginformasikan rancangan akhir program ini, sebelum diterapkan di seluruh jajaran Bank pada pertengahan 2019. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/en/publication/ trust-fund-annual-report-2017. Kerangka Kerja Lingkungan dan Sosial Bank Dunia Bank Dunia meluncurkan Kerangka Kerja Lingkungan dan Sosial (Enviromental and Social Framework, ESF) baru pada bulan Oktober tahun 2018. ESF tersebut akan secara bertahap menggantikan Kebijakan-kebijakan Upaya Perlindungan (safeguard) saat ini untuk operasi-operasi Pembiayaan Proyek Investasi, setelah keduanya beroperasi secara paralel selama sekitar tujuh tahun. ESF menawarkan cakupan risiko sosial dan lingkungan yang lebih luas dan lebih sistematis, termasuk masalah-masalah seperti buruh, perubahan iklim, dan keterlibatan pemangku kepentingan. Menjelang peluncurannya, persiapan dan pelatihan intensif telah dilaksanakan. Para spesialis lingkungan dan sosial Bank bekerja dengan pejabat pemerintah, staf pelaksana proyek, dan para pemangku kepentingan kunci—termasuk masyarakat sipil, sektor swasta, universitas dan pusat pelatihan, serta lembaga-lembaga bilateral di suatu negara—untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ESF dan ketentuan-ketentuannya. Secara internal, sebuah sistem informasi manajemen untuk melacak dan mengelola risiko- risiko lingkungan dan sosial sedang dikembangkan, sementara bahan panduannya, catatan-catatan praktik baik, templat, dan sumber daya lainnya sedang dibuat dan akan diperbarui dari waktu ke waktu berdasarkan pengalaman pelaksanaannya. Pelatihan ditawarkan kepada para manajemen dan staf Bank dan mencakup lokakarya eLearning dan tatap muka tentang penerapan ESF melalui pembahasan studi kasus. Lebih dari 900 staf telah menyelesaikan pelatihan-pelatihan ini. Bank juga bekerja sama dengan para mitra pembangunan untuk menyelaraskan pendekatan-pendekatan manajemen risiko lingkungan dan sosial lintas lembaga. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/esf. MEMPERKUAT OPERASI, KEBIJAKAN, DAN PROSES 71 Layanan Penanganan Keluhan Bank Dunia Layanan Penanganan Keluhan (Grievance Redness Service, GRS) adalah suatu cara bagi penduduk dan masyarakat yang menengarai bahwa suatu proyek yang didanai Bank Dunia telah atau kemungkinan akan menyebabkan kerugian bagi mereka untuk menyampaikan kekhawatiran mereka secara langsung di tingkat korporat Bank. Dengan mengembangkan dialog dan bertindak sebagai fasilitator dalam resolusi konflik, GRS mengejawantahkan penekanan Bank pada pemecahan masalah secara proaktif dan telah menjadi pelengkap yang efektif bagi mekanisme pada tingkat proyek dan Panel Inspeksi. Sejak didirikan pada tahun 2015, GRS telah berkolaborasi dengan tim operasional di seluruh jajaran Bank untuk duduk bersama pihak pengadu guna memahami kekhawatiran mereka, dan mengidentifikasi serta memantau tindakan untuk menyelesaikannya. Berbekal pengalaman dan rekam jejak yang terus berkembang, GRS berada pada posisi yang baik untuk mendukung tim operasional dalam identifikasi awal, penilaian, dan penyelesaian keluhan dan dalam menyalurkan pengetahuan yang terkumpulkan melalui pekerjaan ini guna membantu mengidentifikasi masalah sistemik dan menyusun solusi yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/grs. Kerangka Kerja Pengadaan Bank Dunia Kerangka Kerja Pengadaan Bank Dunia, yang diterapkan sejak tahun 2016, memainkan sebuah peran strategis dalam membantu negara-negara mencapai hasil pembangunan yang lebih baik dalam melaksanakan operasi-operasi Pembiayaan Proyek Investasi. Kerangka kerja ini menggunakan sebuah pendekatan yang sesuai-dengan-maksud guna memungkinkan negara-negara mengembangkan strategi-strategi pengadaan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, karakteristik unik, ragam pasar, dan tujuan- tujuan pengembangan proyek mereka. Telah terdapat kemajuan dalam penerapan kerangka kerja yang baru. Semua proyek baru yang menggunakan kerangka kerja tersebut sekarang menyiapkan Strategi Pengadaan Proyek untuk Pembangunan, dokumen-dokumen strategi yang menilai konteks operasi, dampak potensial terhadap pengadaan, dan kondisi-kondisi pasar suatu proyek, serta membantu penyusunan perjanjian-perjanjian pengadaan berdasarkan penilaian tersebut. Penggunaan Pengaturan Pengadaan Alternatif (Alternative Procurement Arrangements), salah satu fitur baru kerangka kerja tersebut untuk membantu negara-negara memperkuat lembaga-lembaga nasional mereka dan meningkatkan efisiensi, juga sedang dikembangkan. Thimphu Thromde dari Bhutan dan Jaringan Listrik India adalah dua dari lembaga-lembaga peminjam awal yang aturan dan prosedur-prosedur pengadaannya akan diandalkan dalam proyek-proyek investasi yang didanai Bank Dunia pada masa depan. Fitur baru lainnya adalah Dukungan Pelaksanaan Aktif Diperluas (Hands-On Expanded Implementation Support), yang membantu mempercepat pelaksanaan proyek dengan menawarkan dukungan pengadaan Bank tambahan sesuai keperluan. Pengaturan ini telah digunakan dalam proyek kesehatan darurat di Papua Nugini dan sebuah proyek manajemen risiko bencana di Myanmar, dan direncanakan akan digunakan di negara-negara lain, terutama negara-negara yang lingkungannya rentan atau terdampak konflik. Hingga kini, 202 proyek investasi senilai $20 miliar tengah atau akan terikat kepada Kerangka Kerja Pengadaan baru ini, bersama dengan 107 proyek investasi dana perwalian kecil senilai $137 juta yang dijalankan penerima. Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan, beberapa catatan panduan untuk tim-tim operasional, para peminjam, dan sektor swasta telah dikembangkan. Berbagai upaya penjangkauan global telah dilakukan untuk menyebarluaskan fitur-fitur baru kerangka kerja ini, dan perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi secara konsisten menegaskan bahwa kerangka kerja ini telah membantu menciptakan lingkungan memampukan yang lebih kuat bagi kalangan usaha. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/procurement. 72 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Menjaga sebuah Lembaga yang Bertanggung Jawab secara Sosial dan Lingkungan Bank Dunia berkomitmen untuk memastikan bahwa lembaga ini berada pada koridor yang berkelanjutan. Dengan menerapkan Rencana Strategis Tanggung Jawab Korporat milik Bank, Bank telah secara sistematis menangani dampak-dampak lingkungan dari operasi sehari-harinya, memanfaatkan seperangkat Prinsip Keberlanjutan sebagai panduannya. Komitmen ini juga tercermin dalam lingkungan tempat kerja yang bertujuan untuk diciptakan oleh Bank dengan Strategi Masyarakat (People Strategy) dan dalam harapan yang ditetapkan untuk para staf. Konsep-konsep ini tertanam di Nilai-Nilai Inti Grup Bank Dunia (WBG), yang diperbaharui tahun fiskal ini. Nilai-nilai kami Grup Bank Dunia (WBG) melakukan konsultasi internal secara ekstensif guna meninjau kembali Nilai-Nilai Intinya (World Bank Group’s Core Values), yang mengarahkan bagaimana staf Grup Bank bekerja dengan para mitra dan satu sama lain. Nilai-nilai itu adalah sebagai berikut: •   Dampak (Impact) — Kami membantu klien-klien kami mengatasi tantangan- tantangan pembangunan terbesar mereka. •   Integritas (Integrity) — Kami melakukan apa yang tepat. •   Rasa hormat (Respect) — Kami peduli terhadap karyawan-karyawan kami, para klien kami, mitra kami, dan planet kita. •   Kerjasama Tim (Teamwork) — Kami bekerja bersama untuk mencapai tujuan- tujuan kami. •   Inovasi (Innovation) — Kami belajar dan beradaptasi untuk menemukan cara-cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu. Sebuah Pedoman Perilaku baru untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam budaya dan pekerjaan-pekerjaan Grup Bank sedang dipersiapkan dan latihan staf diperbaiki. Sumber Daya Manusia kami 12.216 staf penuh waktu Bank Dunia adalah sumber dari solusi-solusi untuk berbagai tantangan pembangunan yang paling mendesak. Strategi Sumber Daya Manusia WBG saat ini bertujuan untuk membangun tenaga kerja dengan keterampilan-keterampilan yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan yang dapat menawarkan solusi- solusi terbaik bagi para klien, serta untuk memperkuat Proposisi Nilai Ketenagakerjaan (Employment Value Proposition, EVP) guna menjadikan Bank Dunia sebagai tempat terbaik untuk bekerja dalam pembangunan. Bekerja di lingkungan-lingkungan yang menantang. Bank Dunia berada pada jalur yang sesuai untuk memenuhi komitmen IDA18-nya guna meningkatkan jejak- jejaknya di negara-negara yang rentan, terdampak konflik dan kekerasan dengan 150 staf yang dimilikinya pada akhir tahun fiskal 2020. Dukungan dan insentif-insentif untuk para staf yang bekerja di tempat-tempat tersulit telah diperkuat dengan program pembelajaran yang disesuaikan, pemantauan yang ketat dan manajemen pengembangan karir, kompensasi yang sepadan dengan risiko-risiko yang ditanggung, serta dukungan konseling dan infrastruktur keamanan yang telah ditingkatkan. MENJAGA SEBUAH LEMBAGA YANG BERTANGGUNG JAWAB SECARA SOSIAL DAN LINGKUNGAN 73 Meningkatkan keragaman dan inklusi. Pada tahun fiskal 2018, Grup Bank Dunia menerima sertifikasi global Dividen Ekonomi untuk Kesetaraan Gender (Economic Dividends for Gender Equality, EDGE) untuk kantor pusat dan kantor-kantor negaranya. Kantor pusat Bank Dunia menyelesaikan resertifikasi EDGE dengan menunjukkan kemajuan di bidang paritas gender dalam jajaran manajemen senior, keefektifan kebijakan kerja yang fleksibel, peningkatan upah yang sama untuk pekerjaan setara, dan budaya inklusif. Bank juga telah membentuk Kelompok Advokasi dan Sumber Daya Difabel sebagai sebuah jaringan afinitas bagi para staf dan anggota keluarga difabel untuk mengusung integrasi yang lebih baik ke dalam komunitas WBG, menciptakan rasa memiliki, serta mendorong dukungan dan penerimaan kelembagaan. Menangani pelecehan. Kesetaraan gender adalah salah satu prioritas strategis Grup Bank Dunia. Siapa pun yang melakukan pelecehan seksual, eksploitasi, atau pelecehan, jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai Grup Bank Dunia. Meskipun peraturanperaturan yang melarang pelecehan seksual telah diberlakukan, Grup Bank tetap melakukan tinjauan eksternal untuk memastikan bahwa mereka tetap sejalan dengan praktik-praktik terbaik. Grup Bank baru-baru ini mengklarifikasi peraturan staf mengenai perilaku seksual yang tidak pantas, eksploitasi, atau pelecehan. Anggota staf juga didorong untuk lebih sigap dalam melaporkan kasus-kasus pelecehan seksual. Pengadu pelecehan seksual akan disediakan perangkat dan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka dalam pemulihan dan untuk terus bergerak maju setelah mengalami bentuk-bentuk pelanggaran seperti itu. Survei-survei staf menunjukkan bahwa meskipun kasus pelecehan seksual masih terjadi dan korban kadang-kadang sangat terdampak oleh peristiwa ini, namun budaya kesetaraan dan penghormatan gender tetap unggul dalam lembaga ini. Mendukung kesehatan dan kebugaran. Dalam sebuah pendekatan yang proaktif terhadap kesehatan karyawan, Grup Bank Dunia memperkenalkan berbagai layanan kesehatan dan kebugaran secara online kepada semua staf, pensiunan, dan para tanggungan mereka yang memenuhi syarat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan hasil-hasil kesehatan pribadi dengan menyediakan dukungan manajemen risiko kesehatan. Sebuah klinik utama didirikan di kantor pusat untuk menyediakan layanan perawatan primer bagi para staf, tanggungan mereka, dan para pensiunan, serta layanan-layanan mendesak dan pencegahan untuk para staf kantor dan tanggungannya yang berkunjung ke negara-negara. Sebuah sambungan khusus (hotline) konsultasi krisis multibahasa 24 jam juga diluncurkan untuk memberikan dukungan kepada staf WBG dan para tanggungannya di seluruh dunia. Sumber belajar yang menyegarkan. Kurikulum-kurikulum belajar baru untuk staf diluncurkan, selaras dengan prioritas-prioritas korporat Bank Dunia. Kurikulum-kurikulum tersebut menawarkan kegiatan-kegiatan interaktif untuk meningkatkan kesadaran TABEL 14: DATA STAF BANK DUNIA (IBRD/IDA), TAHUN FISKAL (FY) 2016–18 INDIKATOR FY 2016 FY 2017 FY 2018 Indikaor Terkait Jumlah staf purna waktu 11.421 11.897 12.216 GRI 401, SDG 8 Tidak berbasis di AS (%) 41,0 42,0 42,6 Konsultan jangka pendek/ sementara (FTE) 4.757 4.948 4.810 Keterlibatan karyawan (%) 73 80 - Indeks keberagaman 0,89 0,91 0,92 GRI 405; SDG 8 Manajer perempuan (%) 37,5 39,0 41,5 Manajer dari negara-negara berkembang (%) 43,5 43,3 43,1 Staf teknis perempuan (grade GF+, %) 43,9 44,2 44,5 Staf teknis warga Sub-Sahara/ Karibia (grade GF+, %) 12,2 12,9 13,3 Rata-rata hari pelatihan per staf, di kantor pusat 3,3 3,7 4,3 GRI 404; SDG 8 Rata-rata hari pelatihan per staf, di kantor negara 3,5 4,2 3,9 Catatan: – = tidak tersedia; FTE = full-time equivalent (staff)/(staf) setara purna waktu; GF+ = tingkat upah GF atau lebih tinggi, yakni, profesional; GRI = Global Reporting Initiative (Inisiatif Pelaporan Global). Tidak ada Survei Keterlibatan pada tahun fiskal 2018. 74 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 staf, mengoperasionalkan inisiatif-inisiatif perusahaan, dan semakin menanamkan pembelajaran ke dalam budaya Bank. Topik-topik modulnya mencakup, misalnya, Memaksimalkan Keuangan untuk Pembangunan; Kerangka Kerja Lingkungan dan Sosial yang baru; Kerangka Pengadaan Baru; program Pembelajaran Produk-produk Grup Bank Dunia; dan Hal-hal Penting terkait Perilaku Staf, termasuk pencegahan pelecehan seksual dan penyelesaian konflik. Selain itu, sebagai bagian dari Rencana Tindak Manajemen Pengetahuan untuk meningkatkan berbagi pengetahuan kelembagaan, Bank memberikan Paket Pengetahuan kepada para pemimpin proyek pada awal operasi baru. Layanan otomatis ini, yang menggunakan teknologi pembelajaran mesin, menggabungkan pengetahuan yang sangat relevan dan disesuaikan dengan baik bagi staf untuk menyiapkan operasi terbaik bagi klien. Hingga saat ini, 540 paket telah disampaikan. Perwakilan suara staf. Hak dan kepentingan staf diwakili oleh Asosiasi Staf (Staff Association, SA). Lebih dari 11.800 staf dan konsultan di seluruh dunia merupakan anggota SA. Untuk memperkuat jangkauan globalnya, SA terus memperkuat Asosiasi Staf Kantor Negara di 90 negara melalui program percontohan Konselor Sukarelawan Kawasan. Pada tahun fiskal 2018, SA terlibat dalam dialog dengan manajemen sumber daya manusia dan manajemen senior mengenai metodologi kompensasi untuk melindungi proposisi nilai karyawan dan meningkatkan pertumbuhan karir. SA juga berfokus pada pemeriksaan sentimen perasaan (pulse checks) organisasi pada berbagai isu, mulai dari pelecehan seksual hingga cakupan kesehatan, yang mengadvokasi untuk memperkuat hak-hak staf. Tempat-tempat kami Bank Dunia secara aktif mengelola dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari operasi- operasi bisnis internalnya dengan berupaya untuk memberikan dampak-dampak positif bersih pada ekosistem, masyarakat, dan ekonomi di mana Bank Dunia berkantor. Bersikap sadar iklim. Bank Dunia mengukur, mengurangi, mengimbangi kerugian (offset), dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari fasilitas-fasilitasnya, rapat- rapat utama, dan perjalanan udara korporat. Bank Dunia melampaui target emisi gas rumah kaca untuk mengurangi emisi berbasis fasilitas sebesar 10 persen antara tahun 2010 dan 2017 dan bertujuan untuk memperkenalkan target baru di tahun mendatang. Namun, antara Juni 2016 dan Juli 2017, total emisi GRK meningkat sebesar 4 persen dari tahun sebelumnya, sebagian karena peningkatan akuntabilitas data dari kantor-kantor negara dan peningkatan perjalanan bisnis untuk mendukung operasi global Bank Dunia. Untuk mengimbangi emisi karbon langsung dan tidak langsung yang tidak dibatasi, Bank membeli dan menghentikan kredit sebesar 1 17.667 metrik ton setara CO2 meliputi fiskal 2017. Selain itu, Bank membeli dan menghentikan Kredit Energi Terbarukan setara dengan penggunaan listrik kantor-kantor di Washington, DC. Rinciannya tersedia dalam TABEL 15: DAMPAK-DAMPAK LINGKUNGAN BANK DUNIA YANG DIPILIH, TAHUN FISKAL (FY) 2016–18 INDIKATOR FY 2016 FY 2017 FY 2018 Indikator Terkait Emisi GRK absolut (metrik ton GRI 305; CDP setara CO2)a 143.066 148.184 – C6; SDG 13 Penggunaan energi global (GJ) b 492.626 506.156 – GRI 302; CDP Intensitas penggunaan energi global C8.2; SDG 7 (GJ/m2)b 0,80 0,81 – Limbah dialihkan dari TPA (%)c 57 57 57 GRI 306; SDG 12 Jumlah penggunaan kertas PCW (baik kertas fotokopi dan kios cetak %)c 62 60 50 GRI 301; SDG 12 Catatan: - = tidak tersedia; CDP = Carbon Disclosure Project (Proyek Pengungkapan Karbon); CDP CC = Indikator Perubahan Iklim CDP; GHG = Greenhouse gas (gas rumah kaca); GJ = gigajoule; GJ/m2 = gigajoule per meter persegi; GRI = Global Reporting Initiative (Inisiatif Pelaporan Global); PCW = postconsumer waste (limbah pascakonsumsi) Data untuk semua kantor Bank Dunia di seluruh dunia dan mencakup emisi Lingkup 1, 2, dan a.  3 dan tertinggal selama satu tahun fiskal. Karena perubahan faktor emisi dan kesalahan dalam sistem manajemen data, perhitungan tahun dasar Grup Bank Dunia telah disajikan kembali, dan perincian telah dicantumkan dalam Rencana Pengelolaan Inventaris, tersedia di situs web Tanggung Jawab Perusahaan. Data untuk semua kantor Bank Dunia di seluruh dunia dan termasuk listrik, pembakaran stasioner, b.  dan pembakaran bahan bakar kendaraan. Data hanya untuk kantor di Washington, DC. c.  MENJAGA SEBUAH LEMBAGA YANG BERTANGGUNG JAWAB SECARA SOSIAL DAN LINGKUNGAN 75 pengungkapan 305 Global Reporting Initiative (GRI), dan Angket Carbon Disclosure Project (CDP) 2018. Merancang kantor yang berkesinambungan. Pada tahun fiskal 2018, Kantor Grup Bank Dunia Islamabad memperoleh sertifikasi LEED Gold, bergabung dengan sembilan kantor Bank lainnya dengan standar bangunan yang berkesinambungan bersertifikasi serupa. Secara keseluruhan ada sedikit peningkatan dalam penggunaan energi di 135 lokasi global Bank terutama karena ketergantungan yang lebih besar pada bahan bakar generator di lokasi di kantor Afghanistan dan penggunaan listrik yang lebih tinggi di kantor London dan Chennai. Meningkatkan pengalihan sampah. Pada tahun fiskal 2018, Bank Dunia mengujicoba sistem pembuangan limbah tanpa penyimpanan dan praktik pengelolaan sampah yang disurvei di kantor-kantor Bank Dunia di Washington, DC. Sampai saat ini, percontohan pengelolaan sampah tanpa penyimpanan telah meningkatkan jumlah limbah yang didaur ulang dan dibuat kompos, dengan hanya 20 persen yang dikirim ke TPA. Hasil dari percontohan ini dan program pemilahan dan pengomposan pusat yang sebelumnya dilaksanakan memberikan informasi standar pengelolaan limbah padat baru. Di kantor Bank dunia di Washington, DC, tingkat pengalihan limbah tetap pada 57 persen pada tahun fiskal 2018. Informasi tingkat pembuangan limbah di kantor- kantor negara tersedia berdasarkan konteks negara dan saat ini bersifat anekdot. Bank berupaya memperkuat titik data ini. Membangun rantai pasokan yang berprinsip. Sejalan dengan komitmen kelembagaan terkait kesetaraan gender, Grup Bank Dunia mengumumkan sebuah tujuan untuk menggandakan pengadaan korporat dari bisnis-bisnis yang dimiliki wirausaha perempuan menjadi 7 persen dari keseluruhan belanja pengadaan pada tahun 2023. Fokus pada keberagaman pemasok ini adalah salah satu komponen dari kerangka kerja pengadaan berkelanjutan yang saat ini sedang disusun untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam seluruh proses pengadaan perusahaan. Pada tahun fiskal 2018, Grup Bank juga mendapatkan penghargaan Electronic Product Environmental Assessment Tool (EPEAT) Purchaser Award 2018 pada tingkat bintang dua oleh Green Electronics Council, sebuah program yang mengakui keunggulan dalam pengadaan barang-barang elektronik yang berkelanjutan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/ corporateresponsibility. 76 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Memastikan Akuntabilitas dan Pemantauan Operasi Bank Dunia melakukan pertanggungjawaban kepada para klien dan pemegang sahamnya melalui mekanisme-mekanisme kelembagaan yang memantau kinerja operasional. Hal ini termasuk Scorecard Korporat, Sistem Pengukuran Hasil-hasil IDA, dan kesempatan- kesempatan rutin untuk membahas kemajuan operasi dengan para Direktur Eksekutif Bank. Bank juga mendapat manfaat dari keahlian unit-unit kunci di dalam dan unit-unit independen dari lembaga. Grup Evaluasi Independen Grup Evaluasi Independen (Independent Evaluation Group, IEG) bertujuan untuk memperkuat keefektifan pembangunan Grup Bank Dunia melalui evaluasi-evaluasi yang menilai hasil dan kinerja serta merekomendasikan perbaikan. Evaluasi-evaluasi dari IEG berkontribusi terhadap akuntabilitas dan pembelajaran serta menginformasikan arah, kebijakan, dan prosedur baru Grup Bank, serta kerangka kerja kemitraan negara. Laporan Hasil dan Kinerja Grup Bank Dunia 2017 oleh IEG menilai upaya-upaya Grup Bank untuk mengarusutamakan keberlanjutan lingkungan dalam pekerjaan pada tingkat negara dan proyek, menunjukkan adanya peningkatan 4 persen dalam pengarusutamaan keberlanjutan lingkungan di seluruh kegiatannya. Laporan tersebut juga menemukan bahwa 73 persen proyek Bank Dunia yang diselesaikan antara tahun fiskal 2014–16 mencapai peringkat hasil pembangunan yang cukup memuaskan atau lebih baik. Ini berarti ada peningkatan 3 persen dari periode peninjauan sebelumnya (tahun fiskal 2011–13), tetapi tetap di bawah sasaran 75 persen. Pada tahun fiskal 2018, IEG menyelesaikan 10 evaluasi utama, masing-masing menilai kinerja Grup Bank Dunia dan mengidentifikasi pembelajaran-pembelajaran untuk meningkatkan operasi Grup Bank terkait tema, sektor, atau proses korporat. IEG juga menyiapkan evaluasi program dua negara (untuk Rwanda dan Meksiko), yang meninjau keefektifan dukungan-dukungan pembangunan Grup Bank Dunia selama 10 tahun terakhir dan mengambil pembelajaran-pembelajaran untuk keterlibatan pada masa depan di negara-negara ini dan negara-negara serupa. Untuk informasi lebih lanjut dan laporan tahunan IEG, silakan kunjungi ieg.worldbankgroup.org. Panel Inspeksi Panel Inspeksi dibentuk oleh Direktur Eksekutif Bank Dunia sebagai mekanisme pengaduan independen untuk penduduk dan masyarakat yang menengarai bahwa mereka telah, atau mungkin akan, dirugikan oleh sebuah proyek yang didanai oleh IBRD atau IDA. Panel ini terdiri dari tiga anggota dari berbagai negara, yang dipilih berdasarkan keahlian pembangunan internasional mereka, dan sebuah sekretariat kecil. Selama tahun fiskal 2018, panel menerima tujuh pengaduan dan menyerahkan kepada Dewan sebuah laporan investigasi atas sebuah kasus dari Republik Demokratik Kongo. Selain itu, Satuan Tugas Kekerasan Berbasis Gender Global (Gender Based Violence, MEMASTIKAN AKUNTABILITAS DAN PEMANTAUAN OPERASI 77 GBV) Bank Dunia, yang dibentuk setelah penyelidikan panel tahun 2016 terhadap Proyek Pengembangan Sektor Transportasi Uganda, menerbitkan rekomendasinya tentang cara mencegah dan menangani GBV dalam proyek-proyek yang didukung Bank Dunia. Sebagai bagian dari perannya mengusung pembelajaran kelembagaan dan meningkatkan keefektifan pembangunan dari operasi-operasi Bank, panel tersebut menyampaikan laporan keempat dalam seri laporannya yang membahas pembelajaran- pembelajaran dari sekian jumlah kasusnya dalam kurun waktu hampir 25 tahun. Laporan terbaru mencakup kasus-kasus yang melibatkan masalah konsultasi, partisipasi, dan pengungkapan informasi. Untuk informasi lebih lanjut dan laporan tahunan Panel Inspeksi, silakan kunjungi www.worldbank.org/inspectionpanel. Wakil Kepresidenan Integritas Wakil kepresidenan Integritas (Integrity Vice Presidency, INT) menyelidiki proyek- proyek yang didanai Grup Bank Dunia untuk praktik-praktik yang dapat dijatuhi sanksi, termasuk penipuan dan korupsi; mengusahakan sanksi; mengidentifikasi risiko integritas; dan menarik pembelajaran-pembelajaran untuk operasi-operasi pada masa depan, yang mencerminkan komitmen terus-menerus dari Grup Bank Dunia untuk memerangi korupsi dan mencegahnya sebelum terjadi. Kantor Kepatuhan Integritas INT bekerja dengan perusahaan-perusahaan yang telah dijatuhi sanksi dan tengah berupaya memenuhi ketentuan-ketentuan agar dibebaskan dari sanksi. INT telah memperkuat peran pencegahannya melalui upaya-upaya seperti menyelenggarakan lokakarya mengenai kepatuhan integritas dan bekerja sama secara erat dengan para pemimpin tim tugas WBG untuk merancang langkah-langkah guna mengurangi risiko penipuan dan korupsi dalam proyek-proyeknya. INT memainkan peran fundamental dalam sistem penentuan dua tingkat yang kokoh dari Grup Bank Dunia yang dirancang untuk memerangi korupsi dan melindungi integritas pembiayaan Grup Bank sambil menawarkan kepada para pihak yang dicurigai suatu peluang untuk menanggapi tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Para penentu keputusan dalam sistem ini–dengan Kantor Pengskorsan dan Pencekalan dari Bank dan rekan-rekan sejawat dari MIGA dan IFC pada tingkat pertama, dan Dewan Sanksi WBG pada tingkat kedua–meninjau kasus-kasus sanksi yang diajukan INT, melakukan proses-proses yang sepatutnya kepada para pihak yang dicurigai, serta menangguhkan dan menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan dan individu yang terbukti telah terlibat dalam pelanggaran. Pada tahun fiskal 2018, Grup Bank Dunia memberikan sanksi kepada 83 perusahaan dan individu dan mengakui 73 pelarangan silang (cross-debarment) dari bank pembangunan multilateral lainnya (MDBs). Enam puluh enam pelarangan Grup Bank ini juga memenuhi syarat untuk pengakuan oleh MDB lainnya pada tahun fiskal 2018. Untuk informasi lebih lanjut dan laporan tahunan INT, silakan kunjungi www.worldbank.org/integrity. Wakil Kepresidenan Audit Internal Wakil Kepresidenan Audit Internal (Internal Audit Vice Presidency, IAD) meninjau proses- proses Grup Bank Dunia dari sudut pandang independen dan objektif untuk membantu memperbaiki operasi-operasinya. Sejalan dengan strategi Grup Bank, IAD melakukan tinjauan terhadap inisiatif-inisiatif baru dan risiko-risiko yang paling signifikan bagi organisasi. Melalui tinjauan tersebut, IAD memberikan masukan-masukan mengenai kemampuan manajemen risiko Grup Bank, dan mengidentifikasi kesenjangan dan kelemahan dalam kendali internal. IAD bekerja sama dengan manajemen untuk mengembangkan rencana- rencana tindak korektif, dan menindaklanjuti rencana-rencana tersebut untuk memastikan rencana-rencana itu dilaksanakan pada tanggal yang disepakati. 78 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Pada tahun fiskal 2018, IAD telah melakukan tinjauan jaminan dan konsultasi dalam operasi-operasi pembangunan, proses-proses korporasi, dan teknologi informasi dan manajemen data. Beberapa topik yang dibahas termasuk program Anti-Pencucian Uang dan Melawan Pembiayaan Terorisme (AML-CFT) yang dijalankan Bank, pengadaan korporat, dan keamanan informasi. Untuk informasi lebih lanjut dan laporan kuartal dan tahunan IAD, silakan kunjungi www.worldbank.org/internalaudit. Kebijakan Bank Dunia tentang Akses ke Informasi Diperkenalkan pada tahun 2010, Kebijakan Bank Dunia tentang Akses ke Informasi (Kebijakan AI) telah menjadikannya mitra pembangunan yang lebih efektif. Berdasarkan konsep bahwa informasi apa pun dalam kepemilikan Bank harus dapat diakses oleh publik, kecuali informasi yang termasuk dalam daftar pengecualian yang telah ditentukan, Kebijakan AI tetap menjadi standar bagi lembaga-lembaga pembangunan internasional. Kebijakan ini juga memberikan landasan untuk inisiatif-inisiatif terbuka yang menyertainya—termasuk Data Terbuka (Open Data), Keuangan Terbuka (Open Financial), Penyimpanan Pengetahuan Terbuka (Open Knowledge Repository), dan Arsip Terbuka (Open Archives)—kesemuanya membuat pekerjaan-pekerjaan Bank menjadi lebih transparan, dapat diakses, dan bertanggung jawab. Untuk permintaan-permintaan yang ditolak, publik dapat mengajukan banding atas kasus yang diduga melanggar kebijakan dan/atau kepentingan publik. Komite Akses Internal ke Informasi berfungsi sebagai tingkat pertama untuk semua banding yang diajukan, dan keputusannya bersifat final untuk banding-banding yang diduga melanggar kepentingan umum. Gugatan kedua dan terakhir untuk mengajukan banding atas dugaan pelanggaran kebijakan tersedia melalui Dewan Banding eksternal dan independen, yang terdiri dari tiga pakar internasional. Pada tahun fiskal 2018, Bank menangani 675 permintaan akses publik untuk mendapatkan informasi dan menerima lebih dari 3,5 juta kunjungan ke dan 20 juta unduhan dari basis data Dokumen dan Laporan. Untuk informasi lebih lanjut dan untuk mengajukan permintaan akses publik ke informasi kepada Bank Dunia, kunjungi: www.worldbank.org/en/ access-to-information. MEMASTIKAN AKUNTABILITAS DAN PEMANTAUAN OPERASI 79 Memanfaatkan Sumber Daya Secara Strategis Memprioritaskan intervensi-intervensi strategis di seluruh jajaran Grup Bank Dunia Lembaga-lembaga utama Bank Dunia—Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (International Bank for Reconstruction and Development, IBRD) dan Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association, IDA)– bekerja dalam koordinasi yang semakin erat dengan Korporasi Keuangan Internasional (International Finance Corporation, IFC) dan Badan Jaminan Investasi Multilateral (Multilateral Investment Guarantee Agency, MIGA) guna memanfaatkan kekuatan kolektif Grup Bank Dunia (WBG) untuk kepentingan negara-negara mitranya. Keunggulan komparatif dari WBG bersumber dari kombinasi yang kuat antara kedalaman negara dan luasan global, instrumen-instrumen dan hubungan-hubungan sektor publik dan swasta, pengetahuan multisektoral, serta kemampuan untuk memobilisasi dan memanfaatkan pembiayaan. Kolaborasi di seluruh jajaran IBRD, IDA, IFC, dan MIGA telah berkembang seiring berjalannya waktu, dan mencakup berbagai kegiatan di tingkat kawasan, negara, sektor, dan tematik. Para ahli Bank Dunia diatur dalam tim-tim Praktik Global (Global Practices), yang berfokus pada bidang-bidang teknis kunci dalam pembangunan, serta Tema Global (Global Themes), yang terdiri dari tim-tim yang bekerja untuk mewujudkan hasil pada bidang-bidang prioritas korporasi lintas sektor, seperti perubahan iklim, gender, kerentanan, infrastruktur, kerjasama pemerintah dan swasta, serta jaminan. Kolaborasi antar tim ini memungkinkan pengembangan solusi-solusi menyeluruh untuk para klien. Tim-tim Bank ini bekerja sama dengan staf yang berbasis di negara, IFC, MIGA, dan negara-negara mitra untuk memprioritaskan program-program dukungan keuangan Bank, analisa, penasihat, dan penghimpunan, berdasarkan keunggulan-keunggulan komparatif Grup Bank, prioritas klien, dan sebagai tanggapan terhadap tantangan- tantangan pembangunan yang menjadi sorotan dalam Diagnostik Negara secara Sistematis (Systematic Country Diagnostic, SCD). SCD mengidentifikasi hambatan-hambatan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama di suatu negara, dan dilakukan oleh WBG sebelum menyusun sebuah kerangka kerja kemitraan baru dengan suatu negara. Diagnostik ini memandu pengembangan Kerangka Kerja Kemitraan Negara (Country Partnership Framework, CPF), yang menguraikan intervensi-intervensi dan dukungan- dukungan strategis yang melibatkan WBG dan negara mitra. Proses ini telah berlangsung sejak bulan Juli tahun 2014, dan pada akhir tahun fiskal ini, WBG telah menyiapkan SCD di 90 negara dan CPF baru di 57 negara. Memelihara disiplin anggaran untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya keuangan Grup Bank Dunia menyelaraskan sumber dayanya melalui sebuah perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan tinjauan kinerja strategis tahunan, yang disebut sebagai proses “W” untuk tiga titik keputusan top-down dan dua fase masukan bottom-up: W1: Mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan tuntutan klien, manajemen senior menetapkan prioritas-prioritas perencanaan strategis. W2:  Unit-unit Wakil-kepresidenan (Vice-presidential units, VPUs) meninjau dan menanggapi prioritas-prioritas korporat. W3: Manajemen senior menyempurnakan panduan mengenai prioritas-prioritas untuk setiap lembaga Grup Bank Dunia. W4: VPUs mengembangkan program-program kerja sebagai tanggapan terhadap prioritas-prioritas yang ditentukan dan pos-pos anggaran yang direncanakan. W5: Manajemen senior untuk masing-masing lembaga secara terpisah meninjau alokasi tingkat-VPUs dan menyetujui usulan anggaran agregat. Dewan meninjau dan menyetujui anggaran untuk tahun fiskal berikutnya. 80 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Grup Bank Dunia telah membuat kemajuan signifikan dalam penyelarasan anggarannya untuk menangani prioritas-prioritas pembangunan, guna memperkuat kepiawaian dalam memilah dan penyampaian yang efisien, dan untuk menjaga keberlanjutan anggaran. Hal ini dilakukan melalui sebuah perpaduan antara langkah- langkah peningkatan pendapatan dan pengetatan belanja yang mencakup penyelesaian sebuah Tinjauan Belanja yang telah menghemat dana $400 juta. Bank Dunia juga telah menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan indikator-indikator anggaran baru yang memungkinkan pelunasan biaya administrasi menggunakan pendapatan-pendapatan yang dihasilkan dari operasi, dan menyesuaikan anggarannya dengan prioritas-prioritas strategis. Grup Bank berkomitmen untuk terus menjaga keberkelanjutan finansial, penyelarasan strategis, dan efisiensi. Selama periode perencanaan tahun fiskal 2019-21, Grup Bank akan berfokus pada prioritas-prioritas yang muncul dari tujuan-tujuan organisasi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama, sebagaimana yang ditetapkan dalam strategi Forward Look. Prioritas-prioritas khusus mencakup: dukungan untuk pekerjaan-pekerjaan tatap muka dengan klien, terutama untuk peningkatan skala IDA18 dan daerah-daerah yang terdampak kerentanan, konflik, dan kekerasan, serta untuk memenuhi komitmen-komitmen kebijakan peningkatan modal IBRD; kemitraan di seluruh Grup Bank untuk menjaring investasi sektor swasta dan menciptakan pasar baru guna memaksimalkan pembiayaan untuk pembangunan; fokus yang diperbarui pada modal manusia dan peningkatan kepemimpinan Grup Bank dalam isu-isu global; serta peningkatan model bisnis untuk keefektifan dan efisiensi yang lebih tinggi. Komitmen dan layanan keuangan IBRD IBRD adalah sebuah koperasi pembangunan global yang dimiliki oleh 189 negara anggotanya. Sebagai bank pembangunan multilateral terbesar di dunia, IBRD menyediakan pinjaman, jaminan, produk manajemen risiko, dan layanan penasihat untuk negara-negara berpendapatan menengah dan berpendapatan rendah, serta mengkoordinasikan tanggapan-tanggapan terhadap tantangan-tantangan kawasan dan global. Pada tahun fiskal 2018, komitmen pinjaman IBRD yang baru berjumlah $23,0 miliar untuk 124 operasi, di mana dua operasi merupakan operasi bersama IBRD dan IDA. TABEL 16: KOMITMEN IBRD, BERDASARKAN KAWASAN, TAHUN FISKAL (FY) 2014–18 DALAM JUTA DOLAR KAWASAN FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017 FY 2018 Afrika 420 1.209 669 1.163 1.120 Asia Timur dan Pasifik 4.181 4.539 5.176 4.404 3.981 Eropa dan Asia Tengah 4.729 6.679 7.039 4.569 3.550 Amerika Latin dan Karibia 4.609 5.709 8.035 5.373 3.898 Timur Tengah dan Afrika Utara 2.588 3.294 5.170 4.869 5.945 Asia Selatan 2.077 2.098 3.640 2.233 4.508 Jumlah 18.604 23.528 29.729 22.611 23.002 TABEL 17: PENCAIRAN IBRD, BERDASARKAN KAWASAN, TAHUN FISKAL (FY) 2014-18 DALAM JUTA DOLAR KAWASAN FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017 FY 2018 Afrika 335 816 874 427 734 Asia Timur dan Pasifik 3.397 3.596 5.205 3.961 3.476 Eropa dan Asia Tengah 6.536 5.829 5.167 2.799 4.134 Amerika Latin dan Karibia 5.662 5.726 5.236 3.885 4.066 Timur Tengah dan Afrika Utara 1.666 1.779 4.427 5.335 3.281 Asia Selatan 1.165 1.266 1.623 1.454 1.698 Jumlah 18.761 19.012 22.532 17.861 17.389 MEMANFAATKAN SUMBER DAYA SECARA STRATEGIS 81 Demi pemantauan, pelaporan, dan pengambilan keputusan yang lebih baik terkait komitmen-komitmennya, Bank Dunia menerapkan taksonomi kode untuk semua operasi-operasi penyediaan pinjamannya agar mencerminkan sektor dan tema dimana Bank Dunia mengarahkan sumber dayanya. Kode sektor tersebut mencerminkan pengelompokan kegiatan-kegiatan ekonomi tingkat tinggi berdasarkan jenis barang dan jasa yang dihasilkan, dan digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian ekonomi mana yang didukung oleh intervensi Bank. Kode tema mencerminkan tujuan dan sasaran kegiatan-kegiatan yang didukung oleh Bank dan digunakan untuk menangkap dukungan Bank Dunia untuk Tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan. TABEL 18: KOMITMEN IBRD BERDASARKAN SEKTOR, TAHUN FISKAL (FY) 2014–18 DALAM JUTA DOLAR SECTOR FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017 FY 2018 Pertanian, Perikanan, 829 843 561 754 2.561 dan Kehutanan Pendidikan 1.192 1.496 1.788 1.074 1.685 Energi dan Ekstraktif 2.359 3.361 4.599 4.434 3.084 Sektor Keuangan 1.360 3.433 2.657 1.879 764 Kesehatan 793 893 1.181 1.189 2.204 Industri, Perdagangan, 1.106 1.684 3.348 2.694 3.416 dan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi 262 90 194 503 324 Administrasi Publik 4.162 3.175 5.111 4.754 2.189 Perlindungan Sosial 1.006 2.687 1.393 778 2.091 Transportasi 4.089 3.202 4.569 2.551 2.074 Air, Sanitasi, dan Pengelolaan Limbah 1.447 2.664 4.192 2.000 2.610 Jumlah 18.604 23.528 29.729 22.611 23.002 Catatan: Ada kemungkinan bahwa angka-angka di atas berbeda dengan jumlah keseluruhan karena merupakan hasil pembulatan. Pada tahun fiskal 2017, kategori-kategori sektor baru telah menggantikan taksonomi terdahulu sebagai bagian dari upaya modernisasi data internal. Data tahun-tahun fiskal sebelumnya yang dilaporkan di sini telah direvisi untuk mencerminkan kategori- kategori baru dan karena itu mungkin tidak sesuai dengan angka yang dipublikasikan dalam laporan tahunan sebelumnya. Silakan kunjungi www.projects.worldbank.org/sector untuk informasi lebih lanjut tentang perubahan ini. TABEL 19: KOMITMEN IBRD BERDASARKAN TEMA, TAHUN FISKAL (FY) 2017–18 DALAM JUTA DOLAR TEMA FY17 FY18 Kebijakan Ekonomi 1.677 1.124 Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam 7.237 10.409 Keuangan 3.330 2.501 Pembangunan Manusia dan Gender 2.687 6.641 Pengembangan Sektor Swasta 5.741 4.945 Pengelolaan Sektor Publik 3.516 1.353 Pembangunan dan Perlindungan Sosial 939 2.844 Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan 5.937 8.593 Catatan: Sejak tahun fiskal 2017, kategori-kategori tema baru telah menggantikan taksonomi terdahulu sebagai bagian dari upaya modernisasi data internal. Karena komitmen-komitmen pinjaman untuk operasi-operasi individu dapat diterapkan pada beberapa kategori tema, maka angka-angka yang diatur berdasarkan tema tidak sama jumlahnya dengan total komitmen tahun fiskal, dan oleh karena itu tidak boleh dijumlahkan. Data tema tahun-tahun fiskal sebelumnya telah dipetakan ulang tetapi tidak direvisi sesuai dengan metodologi baru. Karena data itu tidak lagi dapat dibandingkan secara langsung, data historis tidak disertakan di sini. Silakan kunjungi www.projects.worldbank.org/theme untuk informasi lebih lanjut tentang perubahan-perubahan ini. 82 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 20: NEGARA-NEGARA PEMINJAM TERATAS IBRD, TAHUN FISKAL 2018 DALAM JUTA DOLAR NEGARA KOMITMEN NEGARA KOMITMEN India 3.453 Irak 1.110 Mesir, Republik Arab 2.180 Argentina 1.000 Indonesia 1.800 Tunisia 930 Tiongkok 1.788 Pakistan 855 Turki 1.492 Kolombia 702 Sumber daya keuangan IBRD dan model keuangan Untuk membiayai proyek-proyek pembangunan di negara-negara anggota, IBRD membiayai pinjamannya dari ekuitasnya sendiri dan dari uang yang dipinjam dari pasar modal melalui penerbitan obligasi Bank Dunia. IBRD diberi peringkat AAA oleh Moody dan AAA oleh Standard & Poor's, dan para investor melihat obligasi IBRD sebagai sekuritas berkualitas tinggi. Strategi pendanaannya bertujuan untuk mencapai nilai jangka panjang terbaik secara berkelanjutan untuk para anggota peminjam. Kemampuan IBRD sebagai perantara dana yang dikumpulkannya di pasar modal internasional untuk negara-negara anggota berkembang penting untuk membantu mencapai tujuannya. Semua obligasi yang diterbitkan oleh IBRD mendukung pembangunan-pembangunan berkelanjutan. IBRD menerbitkan sekuritasnya melalui penawaran global dan penerbitan obligasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau jenis investor tertentu. Obligasi IBRD menghubungkan sektor swasta dan publik dengan tujuan-tujuan pembangunan Bank Dunia melalui para investor seperti manajer aset, perusahaan asuransi, dana pensiun, bank sentral, perusahaan, dan perbendaharaan bank dari seluruh dunia. IBRD menerbitkan obligasi bagi para investor dalam mata uang, jatuh tempo, dan pasar yang berbeda-beda, serta dengan termin tetap dan bervariasi. IBRD seringkali membuka pasar baru bagi para investor internasional dengan menerbitkan produk atau obligasi baru dalam mata uang negara berkembang. Volume pendanaan tahunan IBRD bervariasi dari tahun ke tahun. Strategi IBRD telah memungkinkannya untuk meminjam dengan termin pasar yang menguntungkan dan meneruskan simpanannya kepada para anggota peminjamnya. Dana yang tidak segera digunakan untuk pinjaman disimpan dalam portofolio investasi IBRD guna menyediakan likuiditas bagi operasinya. Pada tahun fiskal 2018, IBRD mengumpulkan setara dolar AS (USDeq) $36,0 miliar dengan menerbitkan obligasi dalam 27 mata uang. Sebagai sebuah lembaga koperasi, IBRD berupaya untuk tidak memaksimalkan keuntungannya tetapi untuk mendapatkan pendapatan yang memadai guna memastikan kekuatan keuangannya dan mempertahankan kegiatan-kegiatan pembangunannya. Dari laba bersih tahun fiskal 2018 yang dialokasikan, Direktur Eksekutif merekomendasikan kepada Dewan Gubernur untuk mentransfer $248 juta kepada IDA dan untuk mengalokasikan sebesar $913 juta untuk Cadangan Umum. Sebagai bagian dari kegiatan pemberian pinjaman, melakukan peminjaman, dan investasinya, IBRD terpapar kepada GAMBAR 8:  MODEL BISNIS IBRD Ekuitas IDA dan dana perwalian Peminjaman Utang Pendapatan Investasi Kegiatan–kegiatan pembangunan lainnya MEMANFAATKAN SUMBER DAYA SECARA STRATEGIS 83 TABEL 21:  INDIKATOR KEUANGAN UTAMA IBRD, TAHUN FISKAL (FY) 2014–18 DALAM JUTA DOLAR, KECUALI RASIO YANG DINYATAKAN DALAM PERSENTASE INDICATOR FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017 FY 2018 Sekilas pemberian pinjaman Komitmena 18.604 23.528 29.729 22.611 23.002 Pencairan brutob 18.761 19.012 22.532 17.861 17.389 Pencairan bersihb 8.948 9.999 13.197 8.731 5.638 Dasar dilaporkan Laporan-laporan pendapatan Transfer yang disetujui Dewan Gubernur dan transfer lainnya (676) (715) (705) (497) (178) Laba/(rugi) bersih (978) (786) 495 (237) 698 Neraca keuangan Aset keseluruhan 358.883 343.225 371.260 405.898 403.056 Portofolio investasi bersih 42.708 45.105 51.760 71.667 73.492 Pinjaman bersih terutang 151.978 155.040 167.643 177.422 183.588 Portofolio pinjaman 152.643 158.853 178.231 207.144 213.652 Pendapatan dapat dialokasikan Pendapatan dapat dialokasikan 769 686 593 795 1.161 Dialokasikan sebagai berikut: Cadangan umumc 0 36 96 672 913 Asosiasi Pembangunan Internasionald 635 650 497 123 248 Surplus 134 0 0 0 0 Kecukupan modal Ekuitas bisa digunakane 40.467 40.195 39.424 41.720 43.518 Rasio ekuitas-terhadap- pinjaman (%)f 25,7 25,1 22,7 22,8 22,9 Catatan: Untuk penyajian lengkap data tahun fiskal, lihat laporan keuangan lengkapnya di: www.worldbank.org/financialresults. Komitmen-komitmen termasuk komitmen jaminan dan fasilitas jaminan yang telah disetujui oleh a.  Direktur Eksekutif Bank Dunia. Jumlah ini termasuk transaksi dengan Korporasi Keuangan Internasional (IFC) dan biaya-biaya b.  originasi pinjaman. 30 Juni 2018, jumlah yang mewakili transfer-transfer yang diusulkan untuk Cadangan Umum dari c.  laba bersih tahun fiskal 2018, yang disetujui pada tanggal 9 Agustus 2018 oleh jajaran Direktur Eksekutif. Pada tanggal 9 Agustus 2018, jajaran Direktur Eksekutif merekomendasikan kepada Dewan d.  Gubernur Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) untuk mentransfer $248 juta kepada Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA). Modal yang dapat digunakan terdiri dari modal-modal disetor yang dapat digunakan dan unsur- e.  unsur laba ditahan dan cadangan. Rasio ekuitas-terhadap-pinjaman membandingkan ekuitas yang dapat digunakan IBRD terhadap f.  eksposurnya saat ini untuk mengevaluasi kecukupan modalnya. Ambang batas minimum saat ini adalah 20 persen. pasar, mitra sejawat, kredit negara, dan risiko-risiko operasional. Chief Risk Officer Bank Dunia memimpin fungsi pengawasan risiko dan mendukung proses pengambilan keputusan kelembagaan melalui komite-komite risiko khusus. Selain itu, IBRD juga telah menerapkan kerangka manajemen risiko yang kuat, yang mendukung manajemen dalam fungsi-fungsi pengawasannya. Kerangka ini dirancang untuk memungkinkan dan mendukung IBRD dalam mencapai tujuan-tujuannya secara berkelanjutan secara finansial. Salah satu ukuran ringkas profil risiko IBRD adalah rasio ekuitas terhadap pinjaman, yang dikelola dengan ketat sejalan dengan prospek keuangan dan risikonya. Rasio ini mencapai 22,9 persen pada 30 Juni 2018. Pada Pertemuan Musim Semi 2018, Komite Pembangunan Dewan Gubernur mengesahkan sebuah paket tindakan yang mencakup peningkatan modal disetor sebesar $13 miliar untuk Grup Bank Dunia, termasuk $7,5 miliar untuk IBRD, serta penambahan $52,6 miliar dalam bentuk modal yang dapat ditebus untuk IBRD. Peningkatan modal ini semakin diperkuat dengan berbagai langkah internal untuk menciptakan Grup 84 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Bank Dunia yang lebih kokoh lagi. Rancangan-rancangan resolusi pada peningkatan modal diajukan kepada Gubernur untuk persetujuan resmi pada bulan Juni tahun 2018. Pada tanggal 30 Juni 2018, jumlah keseluruhan modal yang ditempatkan IBRD mencapai $274,7 miliar, termasuk modal disetor $16,5 miliar. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/ibrd. Komitmen dan layanan keuangan IDA Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association, IDA) adalah sumber pembiayaan konsesional multilateral terbesar di dunia untuk negara- negara termiskin. Lembaga ini memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman pembangunan, hibah, dan jaminan untuk mendukung upaya negara-negara tersebut meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki kondisi hidup penduduk miskin. Pada tahun fiskal 2018, terdapat 75 negara yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan IDA. Selain itu, tiga negara–Bolivia, Sri Lanka, dan Vietnam, yang telah menyelesaikan siklus akhir IDA17–menerima dukungan transisi yang luar biasa dari IDA. Komitmen-komitmen pemberian pinjaman IDA yang baru mencapai $24,0 miliar untuk 207 operasi-operasi, dimana dua di antaranya merupakan operasi bersama IBRD dan IDA. Komitmen-komitmen ini termasuk $18,5 miliar dalam bentuk kredit, $5,0 miliar dalam bentuk hibah, dan $463 juta dalam bentuk jaminan. Selain itu, 12 proyek dan satu program didukung oleh IDA18 IFC-MIGA Jendela Sektor Swasta (PSW) dengan total $185 juta. TABEL 22:  KOMITMEN-KOMITMEN IDA, BERDASARKAN KAWASAN, TAHUN FISKAL (FY) 2014–18 DALAM JUTA DOLAR KAWASAN FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017 FY 2018 Afrika 10.193 10.360 8.677 10.679 15.411 AsIa Timur dan Pasifik 2.131 1.803 2.324 2.703 631 Eropa dan Asia Tengah 798 527 233 739 957 Amerika Latin dan Karibia 460 315 183 503 428 Timur Tengah dan Afrika Utara 199 198 31 1.011 430 Asia Selatan 8.458 5.762 4.723 3.828 6.153 Jumlah 22.239 18.966 16.171 19.463a 24.010b Angka tidak termasuk komitmen dari sebuah hibah $50 juta untuk Fasilitas Pembiayaan Darurat a.  Pandemi. Angka tidak termasuk komitmen Jendela Sektor Swasta IDA sebesar $36 juta dalam bentuk jaminan b.  berlaku efektif pada tahun fiskal 2018. TABEL 23:  PENCAIRAN-PENCAIRAN IDA, BERDASARKAN KAWASAN, TAHUN FISKAL (FY) 2014-18 DALAM JUTA DOLAR KAWASAN FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017 FY 2018 Afrika 6.604 6.595 6.813 6.623 8.206 AsIa Timur dan Pasifik 1.459 1.499 1.204 1.145 1.252 Eropa dan Asia Tengah 519 314 365 310 298 Amerika Latin dan Karibia 306 383 303 229 223 Timur Tengah dan Afrika Utara 273 194 44 391 569 Asia Selatan 4.271 3.919 4.462 3.970 3.835 Jumlah 13.432 12.905 13.191 12.668a 14.383 Angka ini tidak termasuk pencairan sebuah hibah senilai $50 juta untuk Fasilitas Pembiayaan a.  Darurat Pandemi. MEMANFAATKAN SUMBER DAYA SECARA STRATEGIS 85 Untuk pemantauan, pelaporan, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam komitmen-komitmennya, Bank Dunia menerapkan taksonomi kode untuk semua operasi-operasi pemberian pinjamannya guna mencerminkan sektor dan tema dimana Bank Dunia mengarahkan sumber dayanya. Kode sektor tersebut mencerminkan pengelompokan kegiatan-kegiatan ekonomi tingkat tinggi berdasarkan jenis barang dan jasa yang dihasilkan, dan digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian ekonomi mana yang didukung oleh intervensi Bank. Kode tema mencerminkan tujuan dan sasaran kegiatan-kegiatan yang didukung oleh Bank dan digunakan untuk menangkap dukungan Bank Dunia untuk Tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan. TABEL 24:  KOMITMEN-KOMITMEN IDA BERDASARKAN SEKTOR, TAHUN FISKAL (FY) 2014–18 DALAM JUTA DOLAR SECTOR FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017a FY 2018 Pertanian, Perikanan, 2.382 2.525 1.849 2.025 1.442 dan Kehutanan Pendidikan 2.426 2.124 1.431 1.773 2.836 Energi dan Ekstraktif 4.438 1.461 2.814 1.891 4.028 Sektor Keuangan 669 661 443 1.227 546 Kesehatan 758 2.197 1.191 1.246 2.062 Industri, Perdagangan, 850 687 841 1.541 1.991 dan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi 266 265 78 519 419 Administrasi Publik 2.624 2.744 1.500 1.954 5.013 Perlindungan Sosial 1.515 1.928 2.475 1.913 2.112 Transportasi 3.187 2.191 2.277 3.271 1.455 Air, Sanitasi, dan Pengelolaan Limbah 3.125 2.183 1.271 2.102 2.105 Jumlah 22.239 18.966 16.171 19.463a 24.010b Catatan: Ada kemungkinan bahwa angka-angka di atas berbeda dengan jumlah keseluruhan karena merupakan hasil pembulatan. Pada tahun fiskal 2017, kategori-kategori sektor baru telah menggantikan taksonomi terdahulu sebagai bagian dari upaya modernisasi data internal. Data tahun-tahun fiskal sebelumnya yang dilaporkan di sini telah direvisi untuk mencerminkan kategori- kategori baru dan karenanya mungkin tidak sesuai dengan angka yang dipublikasikan dalam laporan tahunan sebelumnya. Silakan kunjungi www.projects.worldbank.org/sector untuk informasi lebih lanjut tentang perubahan ini. Rincian sektor IDA tahun fiskal 2017 tidak termasuk sebuah hibah $50 juta untuk Fasilitas a.  Pembiayaan Darurat Pandemi. Angka-angka ini tidak termasuk $ 185 juta yang disetujui IDA18 IFC-MIGA PSW instrumen, yang b.  IDA memiliki eksposur $ 36 juta dalam jaminan dan $9 juta dalam bentuk derivatif. TABEL 25:  KOMITMEN-KOMITMEN IDA BERDASARKAN TEMA, TAHUN FISKAL (FY) 2017–18 DALAM JUTA DOLAR TEMA FY17a FY18 Kebijakan Ekonomi 1.791 468 Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam 5.766 9.491 Keuangan 1.507 1.642 Pembangunan Manusia dan Gender 6.471 7.509 Pengembangan Sektor Swasta 4.837 4.240 Pengelolaan Sektor Publik 1.936 3.827 Pembangunan dan Perlindungan Sosial 2.544 2.980 Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan 8.352 8.654 Catatan: Sejak tahun fiskal 2017, kategori-kategori tema baru telah menggantikan taksonomi terdahulu sebagai bagian dari upaya modernisasi data internal. Karena komitmen-komitmen pinjaman untuk operasi-operasi individu dapat diterapkan pada beberapa kategori tema, maka angka-angka yang diatur berdasarkan tema tidak sejumlah dengan total komitmen tahun fiskal, dan oleh karena itu tidak boleh dijumlahkan. Data tema tahun-tahun fiskal sebelumnya telah dipetakan ulang tetapi tidak direvisi sesuai dengan metodologi baru. Karena data itu tidak lagi dapat dibandingkan secara langsung, data historis tidak disertakan di sini. Silakan kunjungi www.projects.worldbank.org/theme untuk informasi lebih lanjut tentang perubahan-perubahan ini. Rincian tema IDA tahun fiskal 2017 tidak termasuk sebuah hibah senilai $50 juta untuk Fasilitas a.  Pembiayaan Darurat Pandemi 86 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 TABEL 26:  PARA PEMINJAM TERATAS IDA, TAHUN FISKAL 2018 DALAM JUTA DOLAR NEGARA KOMITMEN NEGARA KOMITMEN Ethiopia 3,122 Côte d’Ivoire 987 Bangladesh 2,991 Tanzania 955 Nigeria 2,586 Uzbekistan 740 Pakistan 1,948 Nepal 706 Kenya 1,280 Uganda 640 Sumber daya keuangan dan model keuangan IDA Secara tradisional, IDA telah mendapatkan sebagian besar dananya dari kontribusi negara-negara mitra berpendapatan tinggi dan menengah. Pembiayaan tambahan berasal dari transfer pendapatan bersih IBRD, hibah dari IFC, dan pembayaran pinjaman dari kredit IDA sebelumnya. Sebagai bagian dari paket IDA18 yang inovatif, para pemegang saham IDA setuju untuk mengubah model pembiayaan IDA, dengan memanfaatkan basis permodalannya yang kuat untuk memelopori sebuah model pembiayaan pembangunan baru yang memadukan pendanaan donor dengan pendanaan yang dikumpulkan dari pasar modal. IDA menerima peringkat kredit publik pertamanya—triple-A—pada tahun 2016. Kekuatan keuangan IDA didasari oleh posisi permodalannya dan dukungan para pemegang saham yang kuat, serta kebijakan- kebijakan dan praktik-praktik keuangannya yang berkehati-hatian, yang membantunya mempertahankan peringkat kredit triple-A tersebut. Pada tanggal 17 April 2018, untuk pertama kalinya, IDA menerbitkan $1,5 miliar utang di pasar modal internasional. Obligasi perdana IDA ini mendapat sambutan yang baik di pasar, dengan jumlah pesanan mencapai $4,6 miliar dari seluruh dunia. Program peminjaman IDA akan memungkinkan IDA untuk meningkatkan dukungannya secara signifikan guna mencapai Tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan, sambil menawarkan kepada para investornya suatu cara yang efisien untuk berkontribusi terhadap pembangunan global. Setiap tiga tahun, para mitra pembangunan mengadakan pertemuan untuk meninjau kebijakan-kebijakan IDA, menilai kapasitas keuangannya, menyetujui jumlah pembiayaan untuk periode pengisian berikutnya, dan memberikan komitmen-komitmen kontribusi ekuitas tambahan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan dan sasaran pembangunan IDA. Kerangka Pembiayaan untuk Pengisian IDA18 (Financing Framework for the IDA18 Replenishment), yang mencakup tahun fiskal 2018 hingga 2020, telah disetujui dalam Special Drawing Rights (SDR). Angka setara dolar AS yang diberikan di sini dihitung dengan menggunakan nilai tukar acuan IDA18. Para mitra pembangunan menyetujui sebuah pos pembiayaan (financing envelope) sebesar $75 miliar (setara dengan SDR 53,5 miliar) untuk memberikan kredit, hibah, dan jaminan kepada negara-negara klien IDA. Dari jumlah ini, $63,5 miliar diharapkan akan digunakan dengan ketentuan- ketentuan konsesional, $9 miliar berdasarkan ketentuan-ketentuan IBRD untuk Fasilitas Perluasan Skala dan dukungan transisional, dan $2,5 miliar untuk Jendela Sektor Swasta GAMBAR 9:  MODEL BISNIS IDA Pinjaman Pemberian pinjaman tidak lunak Pengembalian dana dan hasil operasi Investasi Ekuitas Pemberian pinjaman lunak dan hibah MEMANFAATKAN SUMBER DAYA SECARA STRATEGIS 87 GAMBAR 10:  PENGISIAN IDA BARU-BARU INI MILIARAN DOLAR 26,4 26,1 23,1 21,1 22,2 14,6 14,9 5,3 3,0 3,2 4,5 3,5 4,1 3,9 n.a. n.a. n.a. 0,6 IDA16 FY12–14 IDA17 FY15–17 IDA18 FY18–20 Sumber daya internal IDAa Kontribusi donorb Utang pasar Transfer IBRD dan IFC Pinjaman lunak mitra Kompensasi donor untuk pengampunan utang MDRI Catatan: n.a. = tidak berlaku. Data mencerminkan hasil akhir yang disepakati pada laporan pengisian ulang dan nilai tukar yang digunakan selama diskusi pengisian ulang. a. Sumber daya internal IDA termasuk pembayaran pokok dan pendapatan investasi. b. Hasil bersih kesenjangan pembiayaan struktural. Termasuk kontribusi ke HIPC. TABEL 27:  INDIKATOR KEUANGAN KUNCI IDA, TAHUN FISKAL (FY) 2014–18 DALAM JUTA DOLAR INDICATOR FY 2014 FY 2015 FY 2016 FY 2017 FY 2018 Operasi-operasi pembangunan Komitmen pinjaman, hibah, jaminan 22.239 18.966 16.171 19.513a 24.010b Pencairan bruto pinjaman dan hibah 13.432 12.905 13.191 12.718a 14.383 Pencairan bersih pinjaman dan hibah 9.878 8.820 8.806 8.154 9.290 Neraca Keuangan Aset total 183.445 178.685 180.475 197.041 206.330 Portfolio Investasi Bersih 28.300 28.418 29.908 29.673 33.735 Pinjaman terutang bersih 132.010 126.760 132.825 138.351 145.656 Peminjaman 0 2.150 2.906 3.660 7.305 Ekuitas total 153.749 147.149 154.700 158.476 163.945 Laporan pendapatan Pendapatan bunga dari pinjaman, setelah dikurangi biaya peminjaman 1.468 1.435 1.453 1.521 1.647 Transfer dari organisasi afiliasi dan lainnya 881 993 990 599 203 Hibah-hibah Pembangunan (2.645) (2.319) (1.232) (2.577) (4.969) Laba/(rugi) bersih (1.612) (731) 371 (2.296) (5.231) Kecukupan Modal Rasio Modal Strategis Berlebih n.a. n.a. n.a. 37,2% 37,4% Catatan: n.a. = tidak tersedia. Untuk sajian lengkap data tahun fiskal, silakan lihat laporan keuangan lengkapnya di: www.worldbank.org/financialresults. Angka-angka ini termasuk komitmen dan pencairan sebuah hibah $50 juta untuk Fasilitas a.  Pembiayaan Darurat Pandemi. Angka ini tidak termasuk $185 juta yang disetujui IDA18 IFC-MIGA PSW instrumen, dimana IDA b.  memiliki eksposur $ 36 juta dalam jaminan dan $ 9 juta dalam bentuk derivatif. 88 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 (PSW). Biaya administrasi IDA sebagian besar ditutup menggunakan biaya-biaya bersih dan bunga yang dibayar oleh negara-negara penerima. Untuk mendukung pembiayaan IDA18, sejumlah 55 mitra—lima di antaranya merupakan mitra kontribusi baru atau yang terlibat kembali—telah setuju untuk memberikan dana bantuan sebesar SDR 16,1 miliar (setara dengan $22,6 miliar), dimana SDR 0,9 miliar ($1,2 miliar) adalah elemen hibah dari kontribusi pinjaman mitra konsesi. Para mitra juga menyediakan SDR 3,6 miliar ($5,1 miliar) dalam bentuk pinjaman mitra konsesional, atau SDR 2,7 miliar ($3,8 miliar) tidak termasuk elemen hibah pinjaman, dan SDR 2,9 miliar ($4,1 miliar) dalam bentuk kompensasi untuk penghapusan utang di bawah Inisiatif Bantuan Utang Multilateral (Multilateral Debt Relief Initiative). Keefektifan IDA18 dicapai pada bulan November 2017, ketika 60 persen dari mitra Komitmen Instrumen (IoC) dan perjanjian pinjaman lunak telah diterima. Per tanggal 30 Juni 2018, terdapat 48 mitra yang telah menyerahkan IoC dan perjanjian pinjaman lunak IDA18. Sumber modal sejumlah SDR 29,0 miliar (setara dengan $40,6 miliar) telah diterbitkan dan tersedia untuk komitmen hingga saat ini. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/ida. Berfokus pada implikasi-implikasi ketidakpastian kebijakan politik dan ekonomi global Kepala Petugas Risiko (Chief Risk Officer) Grup Bank Dunia (WGB) memantau dampak- dampak politik dan ekonomi global yang dapat mempengaruhi keuangan lembaga. Pada tahun fiskal 2018, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju kembali berakselerasi, sementara kegiatan-kegiatan di negara-negara berkembang juga mengalami kenaikan kembali (rebound). Namun bagaimana pun, ketidakpastian-ketidakpastian masih tetap signifikan, dengan adanya potensi gejolak pasar keuangan terkait kemungkinan hal-hal berikut ini. Ketidakpastian kebijakan di beberapa negara maju dan negara berkembang yang lebih besar terus menghadirkan sebuah risiko menyeluruh, dan terdapat satu peluang signifikan bahwa kegiatan ekonomi dapat menyimpang dari perkiraan terus menguatnya kegiatan ekonomi global. Demikian pula, ketegangan geopolitik masih tetap tinggi, dengan potensi dampak terhadap kepercayaan pasar keuangan dan volatilitasnya. Pertumbuhan perdagangan meningkat setelah dua tahun mengalami perlemahan yang cukup mencolok, meskipun timbulnya hal ini berlatar tindakan-tindakan proteksionis baru, yang mendorong munculnya dua isu utama: pertama, apakah tindakan-tindakan itu memiliki fokus yang sempit dan kebanyakan bilateral, atau apakah tindakan-tindakan itu akan diterapkan secara lebih umum; kedua, apakah negara-negara yang terdampak akan menanggapi dengan tindakan-tindakan perdagangan balasan sehingga dapat memulai siklus eskalasi. Negara-negara dengan ekonomi terbuka dan bergantung pada perdagangan, termasuk banyak negara berpendapatan rendah, akan menjadi negara- negara yang paling rentan akibat hal ini. Meningkatnya proteksionisme juga dapat berdampak pada aliran investasi asing langsung ke negara-negara berkembang. Sikap kebijakan bank-bank sentral utama ketika mereka bergerak dengan kecepatan beragam untuk menormalkan kebijakan moneter juga menjadi sumber ketidakpastian lainnya. Ekspektasi-ekspektasi suku bunga pasar dapat secara tiba-tiba menyesuaikan, sebagai tanggapan terhadap inflasi yang lebih tinggi atau perkembangan kebijakan fiskal, dan mempengaruhi baik suku bunga maupun risk appetite. Negara-negara yang paling rentan adalah mereka yang bergantung pada investasi untuk pendanaan jumlah besar dan/atau ketidakseimbangan fiskal. Divergensi dari ekspektasi-ekspektasi kebijakan moneter juga dapat menyebabkan pergerakan nilai tukar lebih lanjut. Sektor- sektor korporasi yang perlu melakukan layanan pinjaman luar negeri dalam mata uang asing tanpa perlindungan nilai dengan jumlah besar dapat menghadapi tekanan pada saat nilai tukar bergerak tajam. Di beberapa negara, utang-utang bersyarat (contingent liability) dalam jumlah besar juga bisa menjadi sebuah sumber risiko. MEMANFAATKAN SUMBER DAYA SECARA STRATEGIS 89 Berkomitmen terhadap Hasil Bank Dunia membantu mendorong pembangunan berkelanjutan di negara-negara mitra melalui penyediaan pembiayaan, berbagi pengetahuan, dan bekerja sama dengan sektor publik maupun swasta. Penyampaian solusi-solusi terpadu untuk membantu negara-negara mengatasi tantangan pembangunan mereka memerlukan suatu fokus pada hasil. Dalam beberapa tahun terakhir, Bank telah memberikan kontribusi penting dalam berbagai bidang untuk mendukung hasil-hasil pembangunan yang dicapai oleh negara-negara mitranya. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.worldbank.org/results. 1 Afganistan: Sejak tahun 2008, terdapat 7 Chili: Retensi mahasiswa tahun pertama lebih dari 150.000 guru—35 persen di lembaga pendidikan tinggi meningkat di antaranya adalah perempuan— dari 68,4 persen pada tahun 2011 yang mendapatkan pelatihan sebagai menjadi 73,8 persen pada tahun 2016, bagian dari upaya-upaya meningkatkan mengakibatkan peningkatan jumlah akses yang setara ke pendidikan dasar tenaga profesional yang masuk ke berkualitas, terutama untuk anak-anak angkatan tenaga kerja dan meningkatkan perempuan. standar hidup mereka. 2 Albania: Kerugian-kerugian dalam 8 Tiongkok: Hampir 5 juta penduduk dan distribusi sektor energi menurun dari 78 kota dan desa di Provinsi Jiangsu 49 persen pada tahun 2013 menjadi secara langsung menerima manfaat dari 31 persen pada tahun 2015. Selama peningkatan pasokan air dan layanan periode yang sama, tingkat penagihan air limbah, serta peningkatan standar pungutan sektor energi meningkat dari kualitas air, antara tahun 2009 dan 78 persen menjadi 98 persen. tahun 2015. 3 Bangladesh: Antara tahun 2011 9 Kroasia: Antara tahun 2009 dan dan 2016, lebih dari 22.000 ruang tahun 2015, terdapat lebih dari kelas tambahan dibangun di daerah- 230.000 penduduk di 23 kotamadya daerah terpencil dan tertinggal untuk yang menerima manfaat dari layanan air mengurangi kesesakan di sekolah. yang lebih efisien dan berkelanjutan. 4 Brasil: Antara tahun 2010 dan tahun 10 Djibouti: Sejak tahun 2008, terdapat 2017, rata-rata jumlah penjualan tahunan lebih dari 37.000 penduduk di salah untuk organisasi-organisasi petani satu lingkungan termiskin di Kota kecil di Santa Catarina meningkat Djibouti yang secara langsung menerima sebesar 64 persen, dan 64,5 persen manfaat dari akses ke layanan-layanan dari para penerima manfaat mengalami mendasar, mobilitas perkotaan, dan peningkatan dalam pendapatan rumah pengelolaan banjir. tangganya. 11 Republik Dominika: Dari tahun 5 Burkina Faso: Antara tahun 2009 2008 hingga tahun 2016, menyusul dan tahun 2016, terdapat sekitar terjadinya dua badai tropis pada tahun 610.000 penduduk yang memperoleh 2007, 24 skema irigasi direhabilitasi akses ke air leding, 440.000 penduduk dan memberikan manfaat bagi yang memperoleh akses ke sanitasi yang hampir 19.000 petani, dan kapasitas lebih baik, dan 120.000 siswa yang pembangkit listrik Aguacate telah mendapatkan manfaat dari peningkatan dipulihkan atau diperluas, sehingga bisa sanitasi sekolah. memberikan manfaat kepada hampir 6 Kamboja: Sejak tahun 2008, sekitar 600.000 penduduk. 470 kilometer jaringan jalan nasional dan  epublik Arab Mesir: Dari tahun 12 R provinsi di negara Kamboja direhabilitasi, 2012 hingga tahun 2017, tercipta lebih menghasilkan pengurangan waktu dari 120.000 lapangan pekerjaan tempuh perjalanan dari 2 jam menjadi jangka pendek, dimana 35 persen di 1,6 jam per 100 kilometer. antaranya memberikan manfaat kepada perempuan dan 70 persen memberikan manfaat kepada pemuda, sebagai bagian dari program ketenagakerjaan darurat. 90 L APORAN TAHUNAN BANK DUNIA 2018 Negara-negara dengan operasi IBRD atau IDA aktif Tidak ada proyek IBRD atau IDA aktif, Federasi Rusia tidak memenuhi syarat, atau tidak ada data Fed. Rusia Polandia Belarus Catatan: DATA merepresentasikan portofolio IBRD/IDA per 30 Juni 2018. Ukraina 23 Kazakhstan Mongolia Moldova Rumania Georgia Uzbekistan Rep. Kyrgyz Bulgaria Armenia Azerbaijan Turki Tajikistan 29 Cina Tunisia Afganistan Libanon Maroko 21 Irak 1 Bhutan 8 Jordan Pakistan Republik Nepal Arab 20 25 17 Mesir 12 18 Bangladesh Meksiko Haiti Myanmar Jamaika Cabo India Lao Belize Verde Mauritania P.D.R. Honduras 15 Mali Niger Republik 3 Guatemala Senegal Thailand Vietnam 13 El Salvador Nikaragua Gambia Burkina Chad Yaman Kamboja 30 Negara Federasi Pulau Marshall Guinea-Bissau Djibouti Filipina 24 Guinea Faso Nigeria 14 Mikronesia Kosta Rika Guyana Sierra Leone Côte Republik Sudan Etiopia 10 Srilanka 6 Panama d’Ivoire Afrika Selatan Liberia Kamerun Tengah Palau Kolumbia Ghana Maladewa 5 Togo 16 Uganda 27 28 Kiribati Ekuador Benin Gabon Kenya Nauru Rwanda Guinea ekuator Rep. Dem. Rep. Seychelles 19 26 São Tomé dan Príncipe Kongo Burundi Papua Pulau Kiribati Kongo Indonesia Tanzania Komoro New Nugini Solomon Peru Guinea Tuvalu Brazil Timor-Leste Angola Zambia Malawi Samoa 4 22 Bolivia Madagaskar Vanuatu Fiji Tonga Botswana Mozambik Paraguay Republik Eswatini Polandia Dominika Bulgaria Romania Ukraina Antigua Afrika Lesotho dan Selatan Uruguay 11 Barbuda St. Kitts Chili dan Nevis 9 7 Argentina Dominika Kroasia St. Lucia Bosnia dan Serbia Herzegovina St. Vincent dan Grenadines Kosovo Grenada Montenegro Albania 2 FYR Macedonia AGUSTUS 2018 dan perdesaan terdaftar dalam sebuah seperti Byblos, dimana setiap $1 yang meningkat dari 11,3 juta menjadi 13 El Salvador: Dari tahun 2010 hingga tahun sistem berbasis parsel, dan lebih dari diinvestasikan melalui proyek yang 12,3 juta siswa, dan sekitar 100.000 guru 2016, terdapat lebih dari 40.000 penerima 50.000 sertifikat lahan baru telah diberikan, didukung Bank telah mendapatkan $7 telah dipekerjakan melalui sistem manfaat—70 persen di antaranya adalah dan dengan demikian meningkatkan investasi swasta, seluruhnya dalam usaha perekrutan yang bersaing dan meritokratis. perempuan dan 30 persen adalah pemuda— keamanan kepemilikan lahan. kecil dan menengah milik warga setempat. di daerah-daerah perkotaan miskin yang 26 Papua Nugini: Sejak tahun 2010, sekitar menerima dukungan pendapatan. 18 India: Sejak tahun 1993, lebih dari sekitar 22 Madagaskar: Sejak 2015, lebih dari 17.500 pemuda Papua New Guinea telah 260.000 hektar lahan tidak produktif di 113.000 anak di sekitar 600 sekolah di menyelesaikan pelatihan keterampilan 14 Ethiopia: Antara tahun 2006 dan tahun Uttar Pradesh dibudidayakan, dan lebih dari selatan telah menerima santapan di hidup dan menjalani lebih dari 2016, tingkat pendaftaran pendidikan dasar 425.000 keluarga miskin telah menerima sekolah, membantu mereka tetap tinggal 760.000 hari kerja. meningkat dari sedikit di atas 79 persen manfaat dengan meningkatnya hasil panen di sekolah meskipun terjadi kekeringan di menjadi lebih dari 99 persen, sementara rasio 27 Rwanda: Akses nasional ke jaringan listrik sebanyak tiga hingga enam kali lipat. daerah tersebut. meningkat dari sekitar 6 persen pada anak perempuan dengan anak laki-laki di kelas 1–8 meningkat dari 0,84 menjadi 0,92. 19 Indonesia: Sejak tahun 2007 hingga 23 Moldova: Antara tahun 2003 dan tahun tahun 2009 menjadi lebih dari 24 persen tahun 2015, hampir 1 juta anak menerima 2013, lebih dari 1.000 bisnis start-up pada bulan Desember 2016. 15 Gambia: Antara tahun 2010 dan tahun 2015, imunisasi, 2,3 juta perempuan hamil diluncurkan dan $30 juta disalurkan kepada 28 Tanzania: Antara tahun 2007 dan jumlah hari yang diperlukan untuk menerima menerima suplemen zat besi, dan lebih para pengusaha dan perusahaan start-up izin usaha berkurang dari 27 hari menjadi tahun 2015, lebih dari 5 juta penduduk dari 218.000 relawan kesehatan masyarakat perdesaan, membantu menciptakan lebih memperoleh akses ke sanitasi yang 3 hari, membuka jalan bagi lebih dari mendapatkan pelatihan. dari 5.600 lapangan pekerjaan baru. 10.000 pendaftaran perusahaan baru. lebih baik. 20 Yordania: Sejak tahun 2013, sebuah proyek 24 Nikaragua: Antara tahun 2012 dan tahun 16 Ghana: Sejak tahun 2010, telah ada lebih 29 Turki: Antara tahun 2003 dan tahun 2011, yang sedang berlangsung untuk mengatasi 2017, hampir 18.000 keluarga menerima cakupan asuransi kesehatan untuk desil dari 1 juta penerima manfaat—55 persen peningkatan permintaan layanan akibat arus manfaat dari sebuah proyek perlindungan di antaranya adalah perempuan—yang masyarakat termiskin meningkat dari pengungsi masuk telah memberikan manfaat sosial yang dilaksanakan di 26 kotamadya, 24 persen menjadi 85 persen. menerima manfaat dari peluang-peluang bagi lebih dari 2 juta warga Yordania dan dan tingkat retensi sekolah dasar publik kerja jangka pendek, hibah transfer uang hampir 250.000 pengungsi Suriah. meningkat dari 85 persen menjadi 30 Vietnam: Antara tahun 2006 dan tunai, dan sistem jaring pengaman yang 90 persen. tahun 2014, sekitar 800.000 penduduk semakin diperkuat. 21 Lebanon: Bank Dunia telah bekerja menerima manfaat dari akses yang lebih sama dengan Lebanon sejak tahun 2003 25 Pakistan: Antara tahun 2017 dan tahun 17 Honduras: Antara tahun 2011 dan tahun baik ke sanitasi yang lebih mumpuni. untuk meregenerasi kota-kota bersejarah 2018, pendaftaran sekolah di Punjab 2017, sekitar 90.000 rumah tangga perkotaan Laporan Tahunan Bank Dunia 2018 Laporan Keuangan digabungkan dengan acuan. Pembahasan dan Analisa Manajemen dan Laporan Keuangan Hasil Audit IBRD dan IDA (“Laporan Keuangan”) akan disertakan ke dalam dan menjadi bagian dari Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan dapat diakses di http://www.worldbank.org/financialresults. Informasi-informasi tambahan mengenai keuangan, pinjaman, dan organisasi IBRD dan IDA tersedia di situs web Laporan Tahunan Bank Dunia 2018: http://www.worldbank.org/ annualreport. Untuk informasi lebih lanjut tentang Bank Dunia atau sumber data dan pengetahuannya yang tersedia untuk umum, kunjungi secara online: • Satu Pendanaan (Finances One): https://financesapp.worldbank.org/ • Kartu-skor Perusahaan (Corporate Scorecard): http://scorecard.worldbank.org • Data Terbuka Bank Dunia (World Bank Open Data): http://data.worldbank.org • Penyimpanan Pengetahuan Terbuka (Open Knowledge Repository): http://openknowledge.worldbank.org • Pertanggungjawaban Korporat Bank Dunia (World Bank Corporate Responsibility): http://www.worldbank.org/corporateresponsibility • Akses Bank Dunia untuk Informasi (World Bank Acces to Information): http://www.worldbank.org/en/access-to-information Atribusi produksi. Laporan Tahunan Bank Dunia 2018 diproduksi oleh unit Hubungan Eksternal dan Korporasi Grup Bank Dunia, di bawah arahan Jeremy Hillman di departemen Komunikasi Korporat, dengan koordinasi editorial oleh Daniel Nikolits dan Leslie Yun. Disain oleh Naylor Design, Inc. Typesetting oleh BMWW. Terjemahan oleh Layanan Terjemahan dan Interpretasi Bank Dunia. Percetakan oleh Professional Graphics Printing Co. (Laurel, MD, USA) dan PT Paragonatama Jaya (Jakarta, Indonesia). Atribusi fotografi. Sampul (searah jarum jam dari kiri atas): Pavel Kondrashin/Bank Dunia; Dana Smillie/ Bank Dunia; Farhana Asnap/Bank Dunia; Curt Carnemark/Bank Dunia; Maria Fleischmann/Bank Dunia; Trevor Samson/Bank Dunia; Halaman 3: Marcia Juzga/Bank Dunia; Halaman 10: Grant Ellis/Bank Dunia; Halaman 13: Boris Balabanov/Bank Dunia; Halaman 17: Dominic Chavez/Bank Dunia; Halaman 19: Abbas Farzami/Rumi Consultancy/Bank Dunia; Halaman 20: Hendri Lombard/Bank Dunia; Halaman 23: Sarah Farhat/Bank Dunia; Halaman 26: Konsultasi Ishaq Anis/Rumi/Bank Dunia; Halaman 29: A’Melody Lee/Bank Dunia; Halaman 31: Tanvir Murad Topu/Bank Dunia; Halaman 32: Dominic Chavez/Bank Dunia; Halaman 42: Grant Ellis/Bank Dunia; Halaman 48: Eric Wamanji/Rococo PR & Media/Bank Dunia; Halaman 52: NTPC/Bank Dunia; Halaman 56: Mirzo Ibragimov/Bank Dunia; Halaman 60: Jessica Castillo Belmont/Bank Dunia; Halaman 64: Ebset. Publikasi ini mengikuti standar-standar yang direkomendasikan untuk penggunaan kertas yang ditetapkan oleh Green Press Initiative. Kertas ini mengandung serat pascakonsumsi, bersertifikat FSC® dan EcoLogo, dan diproduksi menggunakan energi biogas terbarukan dan pengolahan bebas unsur klorin. Hak cipta © 2018 Bank Internasional untuk Atribusi — Mohon kutip karya ini sebagai berikut: Rekonstruksi dan Pembangunan/Bank Dunia Bank Dunia. 2018. Laporan Tahunan Bank Dunia 1818 H Street NW, Washington, DC 20433 2018. Washington, DC: Bank Dunia. doi: 10.1596/978- Telepon: 202-473-1000; 1-4648-1302-3. Lisensi: Creative Commons Internet: www.worldbank.org Attribution–NonCommercial–NoDerivatives 3.0 IGO (CC BY-NC-ND 3.0 IGO). Beberapa hak dilindungi undang-undang Nonkomersial — Anda tidak diperbolehkan 1 2 3 4 21 20 19 18 menggunakan karya ini untuk tujuan komersial. Tidak Ada Karya Turunan — Anda tidak Karya ini adalah sebuah produk dari staf Bank Dunia. diperbolehkan untuk mengubah, mengubah bentuk, Batasan-batasan, warna, denominasi, dan informasi atau membuat karya lainnya berdasarkan karya ini. lain yang diperlihatkan pada peta mana pun dalam karya ini tidak menyiratkan penilaian apa pun dari Konten pihak ketiga — Bank Dunia tidak harus pihak Bank Dunia mengenai status hukum suatu memiliki setiap komponen dari konten yang wilayah atau dukungan atau penerimaan terhadap termaktub dalam karya ini. Oleh karena itu, batasan-batasan tersebut. Bank Dunia tidak menjamin bahwa penggunaan Tidak ada yang termaktub di sini yang komponen atau bagian tertentu yang dimiliki oleh merupakan atau dianggap sebagai sebuah pihak ketiga dalam karya ini tidak akan melanggar pembatasan atas atau pelepasan hak-hak istimewa hak pihak ketiga tersebut. Risiko-risiko klaim yang dan kekebalan Bank Dunia, yang semuanya secara timbul dari pelanggaran semacam ini hanya ada khusus dilindungi undang-undang. pada Anda. Jika Anda ingin menggunakan kembali komponen-komponen karya ini, maka Anda Hak dan Izin bertanggung jawab untuk menentukan apakah Karya ini ada di bawah lisensi diperlukan izin untuk melakukan penggunaan ulang Creative Commons Attribution– dan untuk mendapatkan izin dari pemilik hak cipta. NonCommercial–NoDerivatives Contoh komponen dapat mencakup, tetapi tidak 3.0 IGO license (CC BY-NC-ND 3.0 IGO) terbatas pada, tabel, angka, atau gambar. http://creativecommons.org/licenses/by-nc- Semua pertanyaan tentang hak dan lisensi harus nd/3.0/igo. Di bawah lisensi Creative Commons– ditujukan kepada Publikasi Bank Dunia, Grup Bank NonCommercial–NoDerivatives ini, Anda Dunia, 1818 H Street NW, Washington, DC 20433, AS; bebas untuk menyalin, mendistribusikan, dan faks: 202-522-2625; e-mail: pubrights@worldbank.org. mentransmisikan karya ini, untuk tujuan non- komersial saja, dengan persyaratan-persyaratan ISBN: 978-1-4648-1302-3 berikut ini: eISBN: 978-1-4648-1303-0 doi: 10.1596/978-1-4648-1302-3 Bank Dunia terdiri dari Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) dan Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA). Misi organisasi ini adalah mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan bersama secara berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Dunia telah mendukung para klien dalam mencapai hasil-hasil berikut: 3,5 juta hektar lahan dilengkapi dengan layanan irigasi 76.120 kilometer jalan dibangun atau direhabilitasi 273 juta penduduk mendapatkan layanan kesehatan, gizi, dan kependudukan penting 1,8 juta penduduk dan usaha mikro, kecil, dan menengah tercakup oleh layanan keuangan 111 juta guru direkrut atau dilatih 47 juta penduduk mendapatkan akses ke sumber air yang lebih baik 44 juta penerima manfaat dilindungi oleh program jaring pengaman sosial Hasil global terpilih yang dipaparkan di atas dilaporkan oleh para klien Bank Dunia dengan dukungan operasi yang didanai Bank Dunia antara tahun 2015 dan tahun 2017. www.worldbank.org/annualreport BANK DUNIA SKU: 211302 GRUP BANK DUNIA